Love And Pain, Me And Her - Bab 231 Janji Harus Ditepati

Setelah memikirkannya untuk waktu yang lama, aku akhirnya menelponnya. Tidak tahu mengapa pada saat itu hati aku terasa gugup. aku takut Isyana akan memberitahu aku bahwa dia sedang makan siang bersama Don Juan.

Namun semua yang aku pikirkan ini tidak terjadi, Karena Isyana tidak menjawab teleponnya, teleponnya mati!

Tidak ada cara lain, aku pun hanya bisa mengirimkan pesan singkat kepadanya, Memberitahunya jika dia sudah menyalakan telepon untuk memberitahu saya. Setelah menunggu beberapa saat di hotel, tidak lagi menunggu telepon Isyana. aku memutuskan untuk memanfaatkan waktu ini untuk pergi mencari kakak sepupu Robi, melakukan pekerjaan yang diberikan oleh Robi terlebih dahulu.

Sesuai dengan nomor yang diberikan Robi kepada saya, aku menelepon nomor tersebut terlebih dahulu. Setelah telepon sudah tersambung, terdengar suara seorang wanita pada ujung telepon. aku pun sibuk memperkenalkan diri dan berkata,

"Halo, apakah ini sepupu Robi, Nona Viali ? aku adalah teman baik Robi, nama aku Ugie. Apakah Anda punya waktu? aku ingin bertemu dengan Anda, Robi memiliki sesuatu yang dia minta untuk sampaikan kepada anda."

Setelah aku selesai mengucapkannya, aku mendengar seorang wanita di sisi telepon sana berkata dengan nada yang tidak menggunakan perasaan, "Halo! aku adalah asisten Presdir Via. Saat ini Presdir Via sedang sibuk. aku akan menyampaikan apa yang baru saja Anda katakan kepadanya. Mengenai kapan Presdir Via memiliki waktu untuk bertemu dengan anda, Mohon anda menunggu pemberitahuan lewat telepon ya. "

aku pun menyetujui dengan singkat, Pada awalnya aku masih ingin berbicara beberapa patah kata. namun pihak sana sama sekali tidak memberi kesempatan dan langsung menutup teleponnya.

Setelah meletakan telepon, aku hanya bisa tersenyum pahit. Sepupu Robi ini sangat sombong ya. aku hanya diminta tolong oleh Robi untuk bertemu dengannya. Namun sekarang bahkan suaranya pun tidak bisa aku dengar, tidak tahu orang dengan level berapa yang untuk bertemu saja butuh membuat janji terlebih dahulu.

aku sedikit lapar, aku pun pergi ke restoran di dalam hotel dan makan terlebih dahulu. Ketika sudah selesai makan, Asisten dari sepupu Robi membalas telepon. ketika menjawabnya, aku mendengar asisten sepupu robi yang dengan otomatis berkata, "Halo, Pak Ugie. aku baru saja menyampaikan perkataan Anda kepada Presdir Via. Presdir Via di antara pukul 2:15 hingga 2:30 tidak ada urusan dan bisa menemui anda pada waktu ini "

Karena aku tidak bisa menghubungi Isyana, Hati aku mulai merasa depresi. Ditambah dengan sikap sepupu Robi yang seperti ini. Membuat suasana hatiku semakin buruk.

aku tersenyum singkat, sengaja mengejek nya dan berkata, " Presdir Via kalian benar-benar sibuk ya ! aku hanya menggantikan adiknya untuk melihatnya dan menyampaikan pesan saja. Jika dia benar-benar tidak mempunyai waktu, ya sudah. Lebih baik aku langsung menyuruh adiknya untuk menelponnya langsung.

Di antara orang-orang yang aku kenal, Robi sudah cukup sombong. Namun ternyata kakak sepupunya ini jauh lebih sombong beberapa kali lipat darinya.

Ejekan aku sama sekali tidak diindahkan oleh asistennya. aku pun mendengar asisten nya kembali berkata, "Pak Ugie! Waktu luang Presdir Via sore ini hanyalah waktu ini. Apakah anda dapat datang tepat waktu? Jika tidak, aku akan memberi tahu Presdir Via pertemuan sore ini batal."

aku tertawa dingin. aku benar-benar ingin langsung menolaknya. Namun aku sudah berjanji dengan Robi sementara janji harus ditepati. aku pun hanya bisa merendahkan diri dan menemui kakak sepupu nya yang sombong itu.

Perusahaan sepupu Robi adalah sebuah perusahaan investasi. Perusahaan ini berada di jalan pusat keuangan terkenal di Beijing. Disini berkumpul bank dalam negeri, Komisi Pengaturan Perbankan dalam negeri, Komisi Pengaturan Bursa Efek dalam negeri, Komisi Pengaturan Asuransi dalam negeri, banyak lembaga keuangan besar dalam dan luar negeri dan kantor pusat perusahaan milik negara berkumpul disini. Hampir semua keputusan besar tentang keuangan dalam negeri dibuat, dibahas, dan akhirnya dibentuk di sini. Jika perusahaannya dapat berdiri di sini sudah jelas kakak sepupu Robi bukanlah orang biasa.

Setelah naik taksi ke jalan keuangan dan mengikuti alamat yang diberikan Robi kepada saya. aku akhirnya bisa memasuki kantor perusahaan sepupu Robi.

Setelah bekerja begitu lama, aku awalnya berpikir bahwa aku tergolong sudah melihat beberapa sisi dari dunia ini. Namun ketika aku memasuki perusahaan sepupu Robi. aku kaget akan apa yang aku lihat di hadapan aku.

Bukan karena betapa mewah dan modisnya dekorasi mereka. Namun semua orang yang ada di sini seakan hanya memiliki satu ekspresi. Tidak tersenyum dan terburu-buru. Terlihat semua orang ini sedang dalam kesibukan dan tekanan kerja yang tinggi. Ketika melihat para elit di industri keuangan ini, aku merasa bahwa hidup mereka terlalu kaku dan monoton.

Asisten yang berbicara kepada aku barusan pergi menjemput aku di meja lobby. Dia awalnya adalah gadis yang cantik, namun pada wajahnya sudah tidak terpancar wajah yang masih muda, namun yang terlihat hanyalah senyuman mekanisnya.

Dia membawa aku ke ruang konferensi kecil. Setelah menuangkan secangkir kopi, dia melihat jam tangannya dan berkata, "Pak Ugie, Presdir Via akan datang bertemu anda dalam sembilan menit lagi. Mohon anda untuk menunggu sebentar ya?"

aku mengangguk dengan tersenyum pahit. aku tidak berani membayangkan bagaimana pekerjaan dan kehidupan mereka. Bisa membuat waktu mereka tepat hingga setiap menitnya.

Setelah asisten pergi, aku sembarangan melihat ruang rapat kecil ini. Dekorasinya mewah dan bergaya barat. Sangat cocok dengan budaya perusahaan mereka yang kuat.

Setelah melihat sejenak, Tiba-tiba pintu ruangan ini terbuka. Ketika menolehkan kepala ke belakang, aku melihat seorang wanita berumur dua puluhan tahun mendorong pintu masuk. Bisa ditebak,wanita ini adalah sepupu Robi, Viali.

Menurut imajinasi aku sebelumnya, aku merasa Viali seharusnya adalah seorang wanita pekerja kecil dan cantik. Namun wanita cantik yang berdiri di pandangan aku jauh berbeda dengan imajinasi saya.

Pakaian yang digunakan sederhana dan elegan. Sebuah kemeja putih dengan manset digulung. Kulit putih pada lengan nya terlihat di luar. Sementara bawahnya dia mengenakan sepasang celana biru dan memakai sepasang sepatu hak tinggi runcing pada kakinya. Memberi orang lain kesan yang sederhana dan mumpuni.

Rambut panjangnya tergerai dengan santai,riasan wajahnya halus. Yang paling membuat aku terkejut adalah pada keseluruhan tubuhnya, dia tidak mengenakan perhiasan mahal yang lain selain jam tangan Patek Philippe.

Sebagai seorang yang telah bekerja di industri periklanan, aku bisa dikatakan telah melihat berbagai macam wanita cantik. Elegan, seksi, dan cakap bekerja semua sudah pernah aku lihat.Namun Viali yang berdiri di hadapanku, membawa perasaan yang berbeda dengan orang lain.

Begitu dia memasuki ruangan, aku bisa dengan jelas merasakan bahwa dia memiliki aura yang kuat. Aura ini membuat aku merasa sedikit tertekan. aku mengira aura kuat ini memiliki hubungan dengan aura di tempat kerjanya.

.

aku pun berdiri, Viali mengambil inisiatif untuk menjabat tangan saya. Tangannya sangat lembut dan agak dingin. Dia berbicara terlebih dahulu dan berkata, "Halo, Ugie! Nama aku Viali, aku sering mendengar sepupu aku berbicara tentangmu. aku tahu bahwa kamu adalah sahabat baiknya, Jadi aku punya beberapa pertanyaan yang ingin aku tanyakan kepadamu."

Saya tidak bisa menahan diri dan terpana. Baru pertama kali bertemu dengannya, aku belum mengucapkan satu patah kata pun. Dia sudah mengambil inisiatif bertanya. Gaya ini membuat aku tidak dapat menerimanya untuk sementara waktu. Harus diketahui, aku adalah sahabat baik dari adik sepupunya. Jika ini adalah terhadap bawahannya, kemungkinan aura nya akan seperti apa ya ?

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu