Love And Pain, Me And Her - Bab 411 Sejarah Cinta Viali

Tentu saja aku tahu Viali itu demi kebaikanku. Kalau berkata aku sama sekali tidak tersentuh, itu berbohong. Tetapi aku benar-benar tidak tahu apa manfaaatku di sana, aku bahkan tidak memahami atribut perusahaan Papang Yan.

Viali menuangkan bir ke gelas aku sampai penuh sambil berkata "Sebenarnya seorang pemasar yang baik memainkan peran yang paling penting dalam pertumbuhan masa depan perusahaan. Mengambil berita yang aku baca dua hari ini di rumah sakit saja, di kota kalian ada perusahaan bernama restoran geprek yang sedang melakukan pemasaran. Cara pemasaran yang mereka gunakan adalah teori pemasaran internet. Berbicara tentang kisah, budaya dan populer. Menggunakan semua saluran untuk membuka kejelasan. Tentu saja juga ada kecurigaan melebihkan. Tetapi, sekarang perusahaan mana yang tidak melebihkan?"

Kata-kata Viali membuatku tertawa dengan pahit. Aku tidak menyangka dia memperhatikan pemasaran restoran geprek, berarti proyek pemasaran ini sangat sukses. Setidaknya sukses menarik perhatian banyak orang.

Melihat Viali, aku berkata sambil tertawa "Proyek itu dilaksanakan oleh studio kami"

"Iyakah?"

Viali melihatku dengan kaget, selanjutnya dia tersenyum lagi. Aku menghitung secara diam-diam di dalam hati, ini adalah kedua kalinya Viali tertawa pada malam ini. Angka ini kebetulan juga merupakan jumlah kali dia tertawa sejak aku mengenalnya.

Selanjutnya Viali bertanya kepadaku "Tujuan akhir perusahaan itu adalah publikasi juga?"

Aku menggelengkan kepalaku secara perlahan "Pemilik perusahaan itu ingin publikasi, tetapi kesepakatan yang telah aku capai dengan ayahnya adalah kami harus mencari cara untuk menjual ketiga restoran itu"

"Kenapa?"

Viali merasa agak kaget.

Aku menjelaskan dengan pahit "Pemilik perusahaan sekarang adalah anaknya orang kaya, dia tidak mengerti banyak hal. Katanya pemilik, tetapi bahkan tim yang paling dasar pun tidak lengkap"

Setelah itu, aku memperkenalkan perusahaan Eddy secara detail kepada Viali. Setelah mendengar, Viali pun tertawa dengan dingin dan menggelengkan kepalanya "Anak ini terlalu tidak bisa diandalkan. Dia benar-benar menganggap investor itu orang bodoh, dia mengira investor akan menuangkan uang jumlah besar asal yang ditawarkan itu sebuah proyek?"

Aku sudah tahu Eddy itu tidak bisa diandalkan sejak kemarin.

Setelah berkata, Viali tiba-tiba melihatku dan berkata "Kalau mau dijual apakah mereka sudah membuka harga mau menjual berapa?"

Aku tidak buru-buru untuk menjawab pertanyaan Viali. Sesuai dengan kesepakatanku dan Djoko kemarin, asal bisa mendapat kembali setengah dari investasi awal sudah cukup. Berpikir sampai sini, aku pun memberitahu Viali.

"Tiga restoran ini beserta investasi awal perusahaan berjumlah sekitar 30M! Tetapi kalau mau menjual secara keseluruhan, aku merasa tidak bisa menjual dengan harga segini"

Sambil berkata, aku menyalakan sebatang rokok dan melihat ke Viali.

Viali tiba-tiba tidak bersuara lagi, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan, alisnya mengerut. Setelah beberapa saat dia baru menoleh kepadaku "Ugie, meskipun aku belum pernah mengunjungi ketiga restoran itu. Aku tetap bisa menghitung secara kisaran, berdasarkan pusat perhatian Restoran Geprek sekarang, ditambah manajemen perusahaan yang kacau, harga menjualnya seharusnya berada di sekitar 1,5M. Dengan kata lain, kalaupun ada yang mau membeli, orang itu juga pasti hanya membeli ketiga restoran itu, tidak ada yang akan mau menerima perusahaan yang berantakan itu"

Tidak bisa berbohong, Viali benar-benar sangat cerdas di bidang ini. Semua kata-kata dia tepat pada poin masalah.

Aku mengangguk "Benar! Tetapi untuk sekarang masih belum ada penawaran spesifik dari perusahaan lain. Aku ingin menunggu proyek pemasaran selesai baru mengumumkan ke publik bahwa resto Geprek akan dijual secara resmi"

Vaili melihatku sambil memiringkan kepalanya, kemudian berkata "Ugie, aku bisa membantumu menghubungi beberapa perusahaan resto yang berkemampuan. Kalau hanya menjual ketiga restoran itu, aku merasa masalah ini tidak susah"

Setelah mendengar kata-kata Viali, aku pun melihatnya dengan kaget "Iyakah? Terlalu bagus kalau begitu!"

Sejujurnya, aku benar-benar ingin mengakhiri proyek pemasaran itu lebih awal. Alasan pertama adalah aku tidak ingin berinteraksi dengan Eddy lagi, yang kedua adalah aku tidak menerima biaya untuk pesanan ini, semakin banyak waktu dan tenaga yang aku habiskan di proyek ini, semakin besar kerugianku.

Viali mengangguk dan berkata "Serahkan masalah ini kepadaku saja! Kamu tinggal menunggu telepon dariku"

Viali bukanlah orang yang memberikan janji dengan mudah. Hal yang dia bisa mencapai dengan 100% saja dia hanya berkata 80% Sementara sekarang dia malah membuat janji seperti ini denganku, sepertinya dia benar-benar sangat yakin dengan hal ini.

Bantuan Viali membuat bagian terpenting dari proyek pemasaranku diselesaikan. Selanjutnya aku hanya butuh terus mempertahankan kepanasan pemasaran dan menunggu kabar dari Viali. Asal Viali sudah pasti, aku sudah bisa langsung bertarung dengan Eddy.

Pendapatan tidak terduga ini membuat suasana hatiku sangat gembira. Aku mengambil gelasku dan minum 2 gelas secara berturut-turut.

Setelah selesai makan, aku dan Viali keluar dari Street Food . Viali tidak mengemudi, pada saat aku mau mencari taksi untuk mengantar Viali pulang, Viali malah berkata "Ugie, jangan buru-buru cari taksi dulu. Kita jalan-jalan di sekitar sini saja"

Viali jarang-jarang memiliki keinginan seperti itu, aku tidak tega menolaknya. Kami berdua pun berjalan dengan lambat di tepi jalan.

Setelah hujan lebat, pepohonan di tepi jalan tiba-tiba tampak lebih hijau daripada semalam. Tanpa sadar, awal musim panas sudah mau tiba.

Sambil merokok dan berjalan, aku berbicara dengan Viali. Tiba-tiba Viali menoleh kepadaku dan bertanya "Ugie, ceritakan kisahmu dan Isyana kepadaku"

Aku melamun sejenak, tidak menyangka Viali juga bersikap gossip. Tetapi hal ini merupakan hal baik, setidaknya bisa membuktikan Viali juga memiliki kebahagiaan dan kesedihan sendiri, bukan hanya seorang wanita kuat bisnis yang tidak memiliki ketakutan apa pun.

Aku menggelengkan kepalaku dengan senyuman pahit "Kisahku dan Isyana sangat mudah! Dari kenal sampai menyadari aku menyukai dia, kemudian aku mengejarnya dan pada akhirnya ditolak. Hanya itu saja"

Meskipun aku tahu Isyana juga menyukaiku, tetapi selama dia tidak setuju mau menjadi pacarku, aku tidak bisa mengumumkan hal ini ke luar. Aku hanya bisa berkata kami hanya teman yang sangat baik untuk saaat ini.

Tiba-tiba Viali memiringkan kepalnya dan tertawa, aku merasa senyuman dia adalah penghinaan untuk hal aku ditolak, tetapi aku tidak menganggapnya dengan serius.

Setelah dia bertanya kepadaku, sekarang giliranku bertanya kepada dia. Aku bertanya dengan nada suara datar "Bagaimana dengan mu? Apakah kamu pernah berpacaran? Bermaksud mau menikah kapan?"

Membahas tentang topik ini, Viali jelas terlihat tidak begitu nyaman. Dia diam untuk beberapa saat baru berkata "Aku juga tidak tahu apakah ini termasuk pacaran atau tidak. Waktu SMA, aku pernah sangat menyukai pelajaran sejarah, alasan utamanya adalah guru sejarahku sangat lucu dan asyik, waktu menceritakan tentang sejarah, dia sangat pintar dan asyik. Setelah itu aku menyadari setiap berjumpa dengannya, jantungku akan berdebar dengan kuat. Aku juga tidak tahu apakah ini termasuk menyukai dia?"

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu