Love And Pain, Me And Her - Bab 532 Keputusan Lulu

Sudah jam sepuluh lebih ketika mengantar Isyana pulang. Aku tahu orang tuaku memiliki kebiasaan kebiasaan tidur awal, jadi aku tidak menelepon mereka. Aku berencana mencari waktu untuk menelepon mereka besok pagi.

Keesokan paginya, setiba di perusahaan, aku rapat terlebih dahulu. Kemudian, mengurus dokumen yang tidak habis-habis. Cantique sekarang memasuki masa perkembangan pesat. Jumlah pengguna terdaftar meningkat setiap hari. Hal ini menyebabkan rekan-rekan di berbagai departemen bekerja keras.

Sudah waktunya istirahat makan siang ketika aku hampir selesai sibuk. Aku berdiri dan meregangkan tubuh. Ketika bersiap untuk makan di luar. Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu. Setelah mengatakan “masuk”, Lulu yang berpakaian kerja masuk.

Sejak Lulu datang ke Cantique, kemajuannya sangat pesat dan tingkat bisnisnya semakin tinggi.

Melihat Lulu, aku berkata dengan senyum “Tepat sekali kamu datang, kamu mungkin juga belum makan. Ayo kita keluar makan, sambil makan sambil ngobrol. “

Setelah aku selesai berbicara, Lulu berdiri di tempat, tidak bergerak. Aku merasa sedikit aneh dan bertanya “Lulu, ada apa denganmu? Apakah karena percakapan dengan Robi tidak begitu baik kemarin?”

Sebenarnya aku cukup penasaran apa yang dia bicarakan dengan Robi kemarin. Tapi ini masalah pribadi mereka, aku tidak bisa begitu kepo untuk bertanya. Lulu tersenyum dengan tidak peduli, dia menggelengkan kepalanya, melihatku dan berkata :

“Lumayan baik. Pak Ugie, aku datang mencarimu, untuk berbicara tentang kerja. “

Umumnya secara pribadi, Lulu selalu memanggil namaku, dia jarang menyebut jabatanku. Aku tersenyum, duduk kembali di kursi, melihat Lulu dan bertanya “Oke, ayo kamu katakan, aku akan mendengarkan.”

Lulu memberikanku senyuman formal. Dia berkata dengan biasa “Pak Ugie, anda pernah memberitahuku sebelumnya, bahwa aku bekerja sebagai asisten hanya sementara, anda berharap aku lebih banyak melihat dan belajar ketika menjadi asisten dan kedepannya bisa bekerja di departemen lain. Sejak masuk Cantique, aku merasa aku telah bekerja keras dan telah mempelajari banyak pengetahuan. Oleh karena itu, aku ingin melamar pemindahan. “

Aku terkejut. Apa yang dikatakan Lulu memang seperti apa yang aku katakan padanya sebelumnya. Aku juga ada niat menempatkannya di beberapa posisi pemasaran untuk berlatih, tetapi sekarang perusahaan berkembang dengan sangat cepat. Tidak akan baik jika tidak ada asisten yang baik di sisiku. Oleh karena itu, aku tidak mengatur pemindahannya.

Tetapi karena Lulu menyebutnya, aku pasti harus mempertimbangkannya. Melihat Lulu, aku bertanya langsung padanya “Lulu, beritahu aku, departemen mana yang ingin kamu pergi dan posisi apa yang kamu ingin? “

Lulu bukan orang yang tidak tahu diri, dia tidak mungkin membuat permintaan yang keterlaluan denganku.

Begitu setelah aku selesai bicara, Lulu tersenyum formal. Gadis ini semakin seperti wanita karir sekarang, mengobrol denganku secara pribadi, dia juga berpenampilan seperti seorang wanita karir.

“Pak Ugie, pada rapat hari ini, aku mendengar bahwa cabang Beijing sedang kekurangan orang, jadi aku ingin pindah ke sana untuk melakukan pemasaran. “

Aku terkejut, melihat Lulu yang di depanku, aku akhirnya mengerti, mengapa dia begitu tenang kemarin ketika mendengar bahwa Robi akan pergi. Ternyata gadis ini sudah merencanakannya, Robi kembali ke Beijing, dia juga ikut pergi. Kekurangan orang di Beijing, Lulu sudah tahu dari awal. Dalam rapat pagi tadi, Papang menyebutnya lagi. Oleh karena itu, Lulu datang mencariku membicarakan hal ini.

Aku tidak menjawab Lulu dengan langsung. Menyalakan sebatang rokok, aku mengerutkan dahi, merokok dan memikirkannya. Beberapa saat kemudian, aku melihat Lulu dan berkata “Lulu, aku tidak setuju dengan hal ini. “

Penolakanku membuat mata Lulu melebar, dia langsung bertanya padaku “Mengapa? “

Aku menjentikkan jelaga, melihat Lulu dan berkata lagi “Lulu, secara kerja dan pribadi, menurutku ini tidak baik untukmu. Secara pribadi, aku tahu tujuanmu ke Beijing. Tapi pernahkah kamu memikirkannya, sekarang Robi masih berada dalam bayangan Veni, dia masih belum bisa keluar sama sekali. Kamu pergi saat ini, menurutku tidak akan ada hasil yang baik. “

Sebenarnya aku berharap mereka berdua bersama. Tetapi aku benar-benar merasa waktunya belum tepat dan aku khawatir Lulu akan terluka.

Setelah aku selesai berbicara, Lulu langsung membantahku dan berkata “Pak Ugie, aku sudah memikirkan hal ini dengan jelas. Sebenarnya, hasilnya tidak penting bagiku. Aku hanya tahu, aku menyukai Robi, aku mencintainya. Jika tidak memanfaatkan saat ini, untuk berjuang keras. Aku pikir aku akan menyesal di masa depan. Tentang hasil, aku serahkan pada Tuhan. Setidaknya aku telah mencoba, berhasil atau gagal tidak masalah bagiku. Aku tidak ingin menunggu suatu hari, ketika aku memikir tentang diriku dan Robi, aku akan menyesali kepengecutanku dulu, yang bahkan tidak berani mengejar orang yang aku sukai. “

Kata-kata Lulu membuatku menghela nafas. Gadis kecil yang banyak akal ini, mengenai cinta, dia sama sekali tidak sembarangan. Setidaknya lebih baik daripada aku dan Robi.

Aku melanjutkan “Secara kerja, aku tidak ingin kamu pergi. Jika kamu berada di pusat, ada lebih banyak peluang untuk berkembang. Perusahaan kita sedang berkembang, aku merasa tidak akan lama. Kamu pasti bisa menjadi mandiri. Tetapi jika kamu ke cabang, kecepatan pengembangan tidak akan secepat di pusat. “

Sebelum aku selesai berbicara, Lulu menyelaku dan berkata “Ugie, aku tahu kamu demi kebaikanku. Tapi kamu tidak mengerti. Di mataku, seorang pacar yang dapat diandalkan, lebih penting daripada pekerjaan yang ada pengembangan. Mungkin kamu akan merasa pemandanganku sempit dan tidak mempunyai hati untuk berkembang, namun ini benar apa yang aku pikirkan. Oleh karena itu, kamu harus menyetujuiku. Jika tidak. “

Ketika Lulu mengatakan ini, dia berhenti. Aku langsung bertanya “Apa yang akan terjadi jika aku tidak menyetujuimu? “

Lulu menatapku dan mengucapkan dua kata dengan perlahan “Mengundurkan diri! “

Melihat Lulu, aku tersenyum pahit. Gadis ini tampaknya bertekad. Sekarang sulit mencari pekerjaan, mana mungkin aku membiarkannya mengundurkan diri? Aku menggelengkan kepala dengan tanpa daya, menatapnya, tersenyum dan berkata :

“Kamu begitu berbakat, mana mungkin aku membiarkanmu mengundurkan diri? Oke, aku setuju! Aku akan memberitahu cabang Beijing nanti sore. Kamu menjadi supervisor dulu, seterusnya lihat perkembanganmu. “

Setelah aku selesai berbicara, Lulu mengeluarkan dua gigi harimaunya yang imut dan tersenyum bahagia. Dia menatapku dan berkata dengan penuh kemenangan “Aku sudah lapar, kali ini kamu bisa mentraktirku makan. “

Melihat Lulu, aku tersenyum tak berdaya. Tapi dalam hatiku, sebenarnya aku mengaguminya. Setidaknya dalam hal cinta, dia jauh lebih berniat dariku.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu