Love And Pain, Me And Her - Bab 223 Di Tengah Dua Janji

Asalkan dia bekerja Isyana bisa melupakan semua kekhawatirannya.

aku duduk di sofa ,terus melihat ponsel aku. Komentar Netizens sangat menarik. Komentar mereka kira-kira bisa dibagi menjadi empat macam, Ada yang menentang lesbian, ada yang tidak mendukung namun bisa memahami. Ada juga yang memahami dan juga mendukung. Jenis yang terakhir adalah sama sekali tidak berfokus kepada lesbian, merasa lagu yang dinyanyikan oleh Elisna enak didengar. Mereka ingin mengetahui siapa penyanyinya.

Kekuatan netizen yang besar terlihat dengan jelas. Orang banyak mulai saling berdebat, mengkritik, bahkan saling memaki karena perbedaan pendapat. Beberapa punster pun mulai bergerak ,menggunakan video ini untuk membuat karyanya.

Ada juga netizen yang cerdas, dengan cepat menemukan bahwa ini adalah iklan yang ditanam. Mereka mengingatkan semua orang di area komentar bahwa ini adalah iklan. Sangat disayangkan pesan mereka dengan cepat tertutupi. Ada juga orang yang langsung berargumen walaupun adalah sebuah iklan berharap iklan seperti ini bisa semakin banyak. Bagaimanapun sebuah kelompok yang spesial juga membutuhkan perhatian dari orang banyak.

aku tidak pernah membayangkan bahwa sebuah video bisa meledak dalam diam.

Kecepatan penyebaran dari internet jauh melebihi imajinasi dari semua orang. Baru saja terkenal di twitter, kemudian banyak orang juga sudah mulai repost ke berbagai platform lewat blog, forum, dan lingkaran teman. Video ini akhirnya menyebar secara viral ke seluruh penjuru jaringan seperti virus.

Setelah melihatnya beberapa saat ,Isyana akhirnya meletakkan komputernya. Sambil tersenyum kepada aku dan Amori berkata , "Iklan kali ini tergolong berhasil. aku akan menelpon CB, aku kira mereka juga sudah melihat video ini."

Setelah berkata demikian, Isyana menelpon dengan ponselnya, Dengan cepat diangkat oleh pihak disana, aku tidak dapat mendengar apa yang dikatakan mereka. Namun dari ekspresi wajah Isyana dan nada suaranya dapat dirasakan bahwa pihak sana sangat puas.

Setelah mengobrol panjang, Isyana meletakkan telepon. Dia tersenyum dan berkata kepada kami bertiga, "Orang dari Cb sudah melihat video ini dan mereka sangat puas! Hari ini mereka akan mengadakan pertemuan pemasaran berkaitan dengan video ini. aku memperkirakan setelah pertemuan itu selesai mereka pasti akan menghubungi kita"

Tidak hanya Isyana yang berpikir seperti itu , kami pun berpikir demikian. Bagaimanapun sebelumnya sudah dibicarakan dengan CB, Jika iklan kali ini dibuat dengan berhasil, CB akan menyerahkan Proyek iklan selanjutnya kepada kita.

Kegembiraan Isyana memiliki alasan. Kami pun mengobrol sejenak. Kemudian Lulu dan Amori satu persatu meninggalkan ruangan. Menyisakan aku dan Isyana di dalam kantor. Isyana menatapku dengan wajah bahagia dan berkata, "Ugie, kali ini adalah berkat kerja kerasmu. Setelah kita menandatangani kontrak selanjutnya dengan cb, Kamu tetap menjadi pimpinan tim untuk menyelesaikan kerja bagian pemasaran."

aku tersenyum dan mengangguk setuju.

Jika proyek cb bisa selesai, Nogo tidak semudah itu keluar dari permasalahan. Namun Nogo dapat menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan kembali kejayaannya.

Setelah mengobrol sejenak dengan Isyana , Isyana tiba-tiba berkata kepadaku, "Ugie, sore ini temani aku ke rumah sakit ya."

Malam sebelumnya, Isyana pernah menyebutkannya , akan membawa ku pergi mengunjungi ayahnya. Tetapi ketika kali ini dia menyebutkannya , hati aku menjadi sedikit gugup. Walaupun aku masih mengangguk menyetujui.

Namun aku masih menyimpan pertanyaan dan kemudian bertanya kepada Isyana, "Isyana, jika terakhir kali kamu pergi ke rumah sakit tidak bertemu dengan ayahmu. Hari ini"

aku khawatir walaupun kali ini pergi kesana, Isyana masih tidak bisa melihat ayahnya. Ketika aku menyebutkannya , Isyana tersenyum pahit sambil menggelengkan kepalanya berkata, "Tidak apa-apa, Sore ini dia tidak ada disana."

aku memandang Isyana, terasa kepahitan dalam hati yang tidak tertahankan bagi isyana. Karena dia harus menghindari orang lain hanya demi bertemu dengan ayahnya. Sebuah hal yang sangat menyakitkan bagi Isyana.

Ketika aku kembali ke ruangan, aku kembali memperhatikan penyebaran iklan video ini. aku sedang dengan acak melihat berbagi forum dan kemudian ponsel aku berdering. Ketika melihatnya , aku menemukan Jane lah yang menelpon.

Tiba-tiba aku teringat bahwa hari ini adalah waktu ibu jane kembali. aku pun sudah sejak awal menjanjikan akan mengajak ibu dan anak ini pergi makan bersama. Namun baru saja , aku menjanjikan Isyana untuk menemani nya pergi ke rumah sakit. Tiba-tiba aku terjebak dalam sebuah pergumulan.

Ketika menjawab panggilan. aku terus menerus berdoa dalam hati , semoga Jane akan memberi tahu waktu pertemuannya diganti , bukan hari ini.

Suara Jane yang tajam terdengar di ujung telepon, "Ugie, malam ini kita ke Seafood City. Jangan lupa bawa uang yang cukup ya , aku dan ibuku sangat kuat makan."

Sambil berkata , Jane tertawa riang.

aku menyetujuinya terlebih dahulu, Kemudian aku dengan hati-hati berkata kepadanya "Jane, jam berapa Bibi akan tiba hari ini?"

Selesai aku bertanya , Jane balik bertanya kepada aku, "Apa yang jam berapa? Ibuku sudah tiba sejak pagi hari ini. Asalkan KIta berdua memiliki waktu , dia bisa kapan saja."

Bisa terasa bahwa suasana hati Jane sangat baik.

aku pun menanggapi singkat, Namun yang ada di dalam pikiran aku adalah jam berapa isyana mau aku menemaninya ke rumah sakit ya ?

Mendengar aku tidak berbicara, Jane pun bisa merasakan sesuatu yang tidak benar. Dia pun mencoba bertanya , "Ugie, apakah kamu ada urusan hari ini?"

Setelah memikirkannya, aku memutuskan untuk tidak menyembunyikan nya dari Jane, dengan suara yang berbisik bertanya kepadanya, "Jane, sore ini aku harus menemani Presdir Mirani untuk melakukan sesuatu. Bisakah aku mentraktirmu dan bibi makan besok?"

aku langsung menyesalinya ketika selesai berbicara.Bagaimanapun aku telah berjanji terlebih dahulu kepada Jane. Ditambah beberapa waktu ini , Jane telah membantu aku cukup banyak. Seharusnya aku tidak boleh mengatakannya seperti itu.

Ketika sedang menyesal , aku mendengar cibiran Jane dari ujung telepon, kemudian dia dengan dingin berkata, "Asisten Ugie, aku tidak akan mengganggumu! Tidak usah merubah waktunya lagi,Kamu kerjakan urusanmu saja "

Setelah mengatakan itu, Jane tidak memberiku kesempatan untuk menjelaskan dan langsung menutup telepon.

aku pun hanya bisa mendengar bunyi telepon yang sudah terputus. aku merasakan rasa bersalah di dalam hati. Karena aku sudah berjanji dengan Jane terlebih dahulu, namun aku berubah pikiran , Tidak heran jika Jane begitu marah.

aku pun menghitung waktu. Isyana meminta aku untuk menemaninya ke rumah sakit. Seharusnya tidak akan membutuhkan waktu cukup lama. sehingga masih tersisa waktu untuk mentraktir Jane dan ibunya untuk makan. Setelah memikirkannya , aku pun kembali menghubungi Jane. sayangnya setelah berdering cukup lama, telepon itu dimatikan. aku pun mencoba kembali menelpon dan dimatikan kembali olehnya.

Jane kali ini benar-benar marah!

Tiba-tiba aku merasa apakah aku terlalu pelit. Sebagai seorang teman,hanyalah membantu Jane saja. Namun karena terlalu banyak berpikir membuat Jane tidak senang.

aku mengirim pesan singkat kepada Jane dan mengatakan kepadanya, "aku sekarang akan memesan tempat. Kita tiba disana jam enam, Ok?"

Jane membalasnya dengan cepat, namun hanya dua kata: "Tidak usah!"

aku melihat telepon dengan senyum masam. Sambil menghela nafas aku membalasnya lagi: "aku sudah memesannya!"

Sebenarnya aku berbohong. Tetapi selain berbohong, aku sepertinya tidak punya pilihan lain.

Novel Terkait

My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu