Love And Pain, Me And Her - Bab 133 Nasib Tidaklah Kekal

Setelah Franda menyelesaikan bagian depan, dia berhenti sejenak. Mengangkat kepala, pandangan melintasi semua orang, pandangannya itu tajam dan dingin. Setelah beberapa saat, barulah dia berkata perlahan.

"Maka dari itu, perusahaan memutuskan untuk memberikan sekali peringatan kepada Ugie dan memberhentikan pemberian bonus tahunan padanya selama setahun"

Begitu ucapan Franda selesai, aku menghela nafas panjang. Meski dalam hatiku merasa terbebani, tapi keputusan ini bukanlah hasil terburuk. Setidaknya aku belum dipecat dari Nogo.

Semua orang mulai mendesas-desuskan masalah ini. Beberapa orang berpikir bahwa hukuman ini terlalu berat, karena bonus tahunan bukanlah jumlah kecil bagi penjual tingkat bawah seperti kami. Ada juga beberapa orang yang berpikir bahwa hukuman ini pas-pasan, karena melakukan kesalahan, maka pun harus menanggung konsekuensinya. Armin adalah orang yang paling kecewa. Dia duduk tidak jauh dariku, aku dapat dengan jelas melihat ekspresinya yang kecewa.

Sedangkan Isyana yang duduk di atas panggung tetap tampak tak acuh. Aku tidak bisa menebak apa yang sedang dipikirkannya saat ini. Seolah-olah semua yang terjadi sekarang tidak ada hubungannya sama sekali dengannya.

Sampai pada rekan-rekan di bawah panggung kembali diam, Franda menjernihkan tenggorokan, melanjutkan, "Sekarang aku akan mengumumkan pemberitahuan pemindahan posisi kerja."

Biasanya pemindahan posisi kerja pada karyawan biasa dalam perusahaan jarang diumumkan dalam rapat semacam ini. Sebagian besar hanya pemberitahuan antar direktur dan rekan departemen yang bersangkutan. Entah kenapa pemindahan kali ini diumumkan di rapat.

Tentu saja, semua ini sudah tidak ada hubungannya denganku. Aku mengeluarkan ponsel dan membuka riwayat pesan teks lagi. Melihat pesan teks yang dikirim Isyana kepadaku kemarin, aku merasa sedih lagi.

Ketika aku memutuskan untuk mengejar Isyana, aku pikir aku dapat menerobos perbedaan dalam status dan kekayaan dan berhasil meraihnya ke sisiku. Tetapi sekarang tampaknya kesenjangan di antara kita lebih dari itu. Seketika, aku merasakan ketidakberdayaan yang dalam, seolah-olah aku tidak akan bisa menjembatani jarak di antara kami walaupun aku telah berusaha keras.

Franda di atas panggung masih sedang berbicara. Tiba-tiba aku mendengar dia menyebutkan namaku, aku sontak mendongak dan mendengar dengan teliti. Franda kebetulan sedang mengumumkan poin paling penting, "Sekarang diputuskan bahwa Ugie dari departemen penjualan akan dipindahkan ke Kantor Direktur. Menjabat sebagai asisten khusus dan bertanggung jawab kepada Presdir Mirani."

Aku terbengong! Tidak hanya aku yang terbengong, ada banyak rekan di sekitarku yang tidak tanggap. Asisten khusus Kantor Direktur bertanggung jawab dalam pekerjaan membantu direktur dalam merancang arah pengembangan perusahaan, serta strategi pengembangan dan perencanaan bisnis. Ini berarti bahwa aku telah menjadi staf tingkat menengah Nogo.

Perubahan ini membuatku tidak tahu harus buat apa dalam waktu sesaat. Tadinya masih merupakan pengumuman hukumanku, hukumanku menjadi peringatan bagi orang lain. Tapi sekarang, aku malah dinaikkan jabatan. Menjadi asisten khusus.

Hidup selalu seperti ini. Terkadang nasib baik ataupun buruk tidaklah kekal. Mungkin inilah yang dimaksud "Nasib buruk akan mendorong munculnya nasik baik, nasik baik akan mendorong terjadinya nasik buruk".

Seorang kolega di sebelahku dengan ringan menyentuh lenganku, aku menoleh untuk melihatnya, dia segera tersenyum dan berkata kepadaku, "Ugie, selamat! Jangan lupa dukung aku ya kedepannya."

Seseorang yang duduk di depan juga menoleh padaku, mengucapkan kata-kata yang sama.

Isyana masih tidak berekspresi, tatapannya sangat tenang. Di dalam ruang rapat yang berisik, dia tampak memisahkan diri dari perihal duniawi ini.

Aku memandangnya. Lagi-lagi, aku jatuh ke dalam kontradiksi yang mendalam.

Awalnya aku berencana untuk mengundurkan diri dan pergi ke Kimia Farta. Alhasil, pertama-tama Kalin ingin ikut mengundurkan diri denganku, sekarang aku dinaikkan jabatan sebagai asisten khusus. Rencanaku tadi malam dikacaukan lagi.

Melihat semua orang masih sedang berbisik-bisik, Franda sengaja batuk, semua orang langsung diam. Franda baru saja hendak melanjutkan pembicaraannya, tiba-tiba ada ketukan pintu yang kencang.

Franda mengernyit, mengangkat kacamata, berteriak "masuk" dengan tidak senang. Begitu pintu terbuka, terlihat Lulu bergesa-gesa melangkah masuk ke ruang pertemuan. Dia melirikku lebih dulu, tatapannya itu agak aneh. Kemudian, dia berjalan ke sisi Isyana dan membisikkan sesuatu padanya. Isyana langsung mengerutkan kening.

Isyana tampak berpikir dalam waktu sejenak, berdiri dan berkata ke arahku, "Ugie, kamu keluar sebentar."

Usai mengatakan itu, dia tidak memandangku. Berjalan keluar dari ruang rapat bersama Lulu.

Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku segera berdiri. Menyusuli langkah mereka berdua, bersama-sama meninggalkan ruang rapat.

Di koridor kosong, gema dari hentakan sepatu hak tinggi Isyana dan Lulu terus terdengar dari waktu ke waktu. Isyana berjalan di barisan paling depan, aku dan Lulu mengikutinya dari belakang. Aku menoleh untuk melihat Lulu dan bertanya dengan suara rendah, "Ada apa?"

Aku terus merasa sesuatu akan terjadi. Karena Lulu tampak gelisah sejak dia masuk ke ruang rapat, sedangkan Isyana tampak tidak senang.

Lulu pertama-tama melirik punggung Isyana terlebih dulu, lalu menggumamkan sesuatu. Tapi volume suaranya terlalu kecil, aku tidak bisa mendengarnya sama sekali. Karena Isyana ada di depan, aku pun tidak berani bertanya pada Lulu dengan keras.

Kami bertiga tidak pergi ke kantor Isyana. Melainkan pergi ke kantor wakil direktur, kantor Nasrudin. Karena dia bertanggung jawab atas periklanan, jadi dia biasanya tidak berpartisipasi dalam rapat umum karyawan internal.

Mengikuti Isyana memasuki kantor. Begitu masuk, aku tertegun. Terlihat Raisa membawa dua orang dan sedang duduk di sofa. Asisten Nasrudin menyeduh teh untuk mereka bertiga. Sementara Nasrudin duduk di tempatnya sendiri, dia tampak sedang memikirkan sesuatu dengan tangan memegang pena khusus tanda tangan.

Melihat beberapa dari kami masuk, mereka bertiga langsung berdiri. Menyapa kami.

Aku semakin penasaran. Kenapa Raisa tiba-tiba datang ke Nogo? Dia hanya level supervisor, Lulu seharusnya tidak perlu menyuruh Isyana datang ke sini untuk melayaninya secara pribadi.

Setelah bersapaan, Isyana memandang Raisa dan berkata, "Supervisor Raisa, tolong ceritakan kembali masalahnya secara detail."

Sehabis mengatakan itu, beberapa dari kami duduk di sofa seberang.

Raisa pertama-tama berbalik dan memandangi dua rekan di sebelahnya. Dia memperkenalkan, "Perkenalkan dulu. Mereka berdua, satunya adalah komisaris hukum departemen hukum kami, satunya lagi adalah manajer hubungan masyarakat kami."

Mendengar ini, aku sedikit terpana. Raisa membawa kedua orang yang berposisi khusus datang ke sini, pastinya bukanlah hal yang baik.

Isyana mengangguk pada mereka berdua sebagai tanda sapa. Raisa melanjutkan, "Presdir Mirani, inilah masalahnya. Iklan publisitas untuk produk Kimia Farta yang diproduksi oleh perusahaan Anda secara resmi disiarkan di stasiun TV kota pada akhir pekan lalu. Tetapi pagi ini perusahaan kami menerima pemberitahuan dari departemen industri dan perdagangan, bahwa iklan yang diproduksi oleh perusahaan Anda ini mengandung propaganda palsu dan telah dihentikan penyiarannya secara resmi. Mengenai apakah masih ada pelanggaran hukum dan peraturan lainnya, departemen industri dan perdagangan kami masih sedang memverifikasinya."

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu