Love And Pain, Me And Her - Bab 369 Berjalan Keluar Dari Bayangan Gelap

Sebelum Eddy selesai berbicara, aku langsung memotongnya, dan bertanya, “Pak Eddy , positioning dari Geprek adalah Catering Online atau Startup Catering ?”

Eddy menatapku dengan wajah kebingungan, “Bukankah ini satu arti?”

Aku menatapnya dengan senyum pahit. Baru saja dia menghafalkan konsep pemasaran, kesan aku terhadapnya pun masih meningkat. Tetapi perkataannya sekarang, kembali lagi ke awal.

Aku tahu, kali ini dia bukannya ingin mencobai aku, melainkan dia benar-benar bingung. Sebenarnya tidak hanya dia, aku pernah melihat banyak perusahaan berwujud yang baru saja berencana untuk bergerak di bidang internet, juga sangat bingung terhadap istilah ini, sering kali salah berkata.

Aku berkata kepada Eddy dengan tidak berdaya, “Pak Eddy , Catering Online, adalah merujuk pada perusahaan makanan dan minuman yang bergerak ke arah online, menggunakan teknologi dari internet dan mobile internet, untuk melayani konsumen. Lebih mudahnya, seperti ruang privat kita hari ini, semuanya memutar lagu menggunakan komputer, ini mirip dengan Catering Online. Tetapi berbeda dengan Startup Catering , yaitu perusahaan internet menciptakan alat dan tempat, untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan pelayanan, mengurangi modal, dan menambah pendapatan untuk perusahaan makanan dan minuman.”

Begitu aku berkata, Eddy pun bersemangat. Dia terus mengangguk, seperti mengerti banyak saja. Setelah aku selesai berkata, Eddy langsung berkata, “kak Ugie, meskipun aku tidak mengerti dengan masalah pemasaran, tetapi aku tahu dengan iklan. Dua hari ini aku membuat iklan di Tokopedia , kamu pergi lihat denganku setelah cari waktu.”

Aku mengangguk mengiyakan. Lalu dia menambahkan, “Grand opening Resto Geprek Bule akan dilakukan pada hari Sabtu, ketika grand opening, kamu pergi lihat-lihat ke toko aku. Nanti aku akan membahasnya lagi denganmu, intinya masalah pemasaran ini diserahkan padamu, kamu bantu aku buat saja. Tidak peduli bagaimana, asalkan toko bisa terkenal pun sudah cukup. Daripada ayahku tiada hentinya mengocehi aku, katanya aku tidak melakukan usaha yang benar.”

Setelah mengatakan semuanya, Eddy memegangi gelas, dan meminum seteguk minuman beralkohol. Melihat masalah tahap awal sudah dibahas, dan masalah spesifiknya juga harus menunggu setelah perusahaan mereka berjalan baru bisa dibahas, maka aku berdiri dan berkata, “Pak Eddy , hari ini sampai di sini saja. Kita telepon lagi nanti.”

Eddy juga tidak mempertahankan aku. Dia berdiri, dan berkata kepadaku, “kak Ugie, kamu tidak perlu sungkan denganku. Ke depannya jangan panggil aku Pak Eddy , panggil aku Eddy , atau Didi juga bisa.”

Aku mengangguk sambil tersenyum. Meskipun Eddy juga termasuk adalah playboy, tetapi orangnya tidak jahat, setidaknya tidak bersikap angkuh kepada orang.

Sembari berjalan ke lantai bawah bersama Kalin, Kalin bertanya sambil tersenyum kepadaku, “Ugie, bagaimana menurutmu projek ini?”

Sambil menatap Kalin, aku menggeleng kepala dengan pelan, “Tidak mudah dilakukan!”

Kalin menatap aneh kepadaku, dan bertanya balik, “Mengapa?”

Aku tersenyum pahit, dan berkata sambil menggeleng kepala, “Alasannya ada pada Eddy ! Dia terlalu suka bermain, mengenai pengelolaan perusahaan dan pemahaman tentang pemasaran, hanya mengerti sedikit saja. Sebagus apapun strategi pemasaran yang diserahkan ke dalam tangannya, dia juga tidak bisa melaksanakannya dengan sempurna, projek ini tidak mudah dilakukan!”

Sambil berkata, aku mendesah pelan. Kalin mengangkat bahu, dan tidak bertanya lagi. Meskipun tidak terlalu memandang bagus pada projek ini, tetapi aku justru merasa tertarik dengan Eddy . Pria ini suka bersenang-senang, dan memiliki kepintaran kecil, perkataannya juga lumayan humoris, benar-benar orang yang menyenangkan.

Setelah berpisah dengan Kalin, aku langsung pulang ke rumah. Aku duduk di atas sofa sambil memegang notebook, dan mulai mencari data. Karena ini adalah pertama kalinya aku akan membuat perencanaan mengenai bidang makanan dan minuman, maka aku harus memiliki pemahaman yang menyeluruh terhadap Geprek Bule yang sejenis makanan ala barat ini.

Tepat ketika aku sedang melamun, tiba-tiba notifikasi pesan singkat dari ponselku berdering. Aku mengambil ponsel dengan santai, tetapi ketika melihat nama di layar, aku termangu karena gairah.

Pesan singkat itu dikirim oleh Isyana. Sejak Isyana pergi, aku hampir setiap hari menelepon dan mengirimkan pesan kepadanya. Tetapi dari awal hingga akhir pun tidak ada kabar sama sekali, bagaikan tenggelam ke dasar laut. Karena Bibi Salim memberitahu aku, mereka berdua selalu mematikan ponsel. Meskipun aku tidak mengkhawatirkan keselamatan dia, tetapi dalam hati masih saja terasa kecewa.

Aku bergegas membuka pesan singkat itu, hanya ada tiga kata: “Selamat tahun baru!”

Aku berusaha menahan suasana hatiku yang bergairah. Aku langsung menelepon balik, sambil menelepon, aku berdoa dalam hati agar Isyana jangan mematikan ponselnya.

Yang membuatku merasa lega adalah, untung saja, telepon tersambung. Belum berbunyi beberapa kali, terdengar suara Isyana yang lembut dari sebelah sana, “Ugie!”

Meskipun Isyana hanya memanggil namaku dengan pelan, tetapi dalam hatiku justru merasa hangat, bagaikan akan membuatku meleleh.

Aku berusaha menahan kegairahan dalam hati, dan berkata dengan sedikit nada keluh, “Isyana, akhirnya kamu mengaktifkan ponsel! Kamu tahu tidak, masalah yang aku nantikan setiap harinya sekarang, adalah menunggumu mengaktifkan ponsel?”

Terdengar suara tawaan kecil Isyana dari sebelah sana, tetapi dia tidak berbicara. Aku bergegas bertanya lagi, “Bagaimana liburan kali ini? Senang tidak?”

Detik berikutnya, Isyana langsung berkata, “Lumayan baik! Sampai sudah melebihi dugaanku!”

Mendengar Isyana berkata begitu, meskipun tidak dapat mencerminkan bahwa dia sudah berjalan keluar dari bayangan gelap kegagalan, tetapi setidaknya dapat mencerminkan, suasana hatinya masih lumayan baik.

“Ceritakan padaku, biar aku orang yang belum pernah keluar negeri ini juga mendengarnya.”

Suasana hati Isyana baik, tentu saja suasana hatiku juga nyaman. Berbicara dengan dia, tentu menjadi lebih santai.

Terdengar Isyana berkata pelan, “Aku dan ibu sudah pergi ke banyak tempat. Kami berdua pergi ke Provinsi mencium wangi semerbak dari Lavender, pergi berkunjung ke Palais du louvre, dan Notre Dame de Paris, juga melewati Triumphal arch, serta pergi ke tempat kelahiran dari Game Olimpiade, dan mendaki The Alps.”

Isyana menceritakan kepadaku setiap tempat peninggalan bersejarah dan tempat destinasi terkemuka yang dia kunjungi bersama Bibi Salim. Suaranya masih begitu lembut, menceritakan penglihatannya selama perjalanan dengan satu persatu. Sementara aku juga mendengarkan dengan tenang, tampang Isyana tergambar dalam benakku.

Sejak berhenti dari PT. Nogo Internasional, aku dan Isyana suhda lama sekali tidak mengobrol seperti ini. Tepat ketika aku sedang menikmati waktu yang harmonis dan bahagia ini, tiba-tiba topik Isyana berbelok, “Ugie, pendapatan terbesar aku dari liburan kali ini adalah, manusia begitu mungil di hadapan sejarah dan alam. Perasaan suka, duka dan murka kita, jika diletakkan di hadapan sejarah, benar-benar tidak ada apa-apanya.”

Sembari berkata, Isyana mendesah, “Huh! Dipikir-pikir, aku sendiri juga lumayan konyol, sekali kegagalan pun membuatku seperti kehilangan seluruh dunia saja. Tetapi kenyataannya, hanya suasana hatiku yang berubah.”

Perkataan Isyana, membuatku merasa sangat lega mendengarnya, akhirnya dia berjalan keluar dari bayangan gelap kegagalan kali ini.

Baru saja aku ingin memujinya, Isyana melanjutkan, “Ugie, dalam dua hari ini aku juga melakukan sebuah keputusan!”

“Keputusan apa?”

Aku bertanya dengan penasaran.

Isyana Miranni menjawab, “Setelah pulang nanti, aku akan pergi bekerja ke Djarum Grup.”

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu