Love And Pain, Me And Her - Bab 442 Tujuan Lain

Tetapi kekhawatiran terbesarku sekarang adalah, kalau aku setuju denga Sutan dan bergabung dengan SHOPI Advertising. Kemungkinan besar hubungan kami berdua akan menjadi atasan dan bawahan, meskipun kami berdua adalah teman baik, gaya bekerjaku dan dia tidak sama, bisa jadi hubungan kami akan terpengaruhi karena masalah kerja.

Melihatku tidak berbicara, Sutan pun berkata lagi, "Ugie, kamu jangan meragu lagi. Terlalu sayang kalau kamu kehilangan kesempatan sebaik ini. Selain itu, aku bisa menjamin kamu akan diberi hak mengurus SHOPI Advertising secara individual, anggota manajemen Indoma Food tidak akan campur tangan dalam hal itu"

Sutan berusaha membujukku.

Setelah berpikir sejenak, aku langsung berkata dengan terus terang, "Sutan, lupakan saja. Aku sudah berpikir dengan matang, untuk sementara aku tetap ingin menjalani studioku saja. Aku tidak ingin berpartisipasi dalam urusan SHOPI Advertising"

Sutan tampaknya agak kecewa, dia menghela nafas panjang dan berkata dengan tidak puas, "Kamu mempertimbangkan lagi saja. Aku sudah tiba di pengadilan, nanti baru bahas lagi"

Setelah mengakhiri telepon, aku terdiam sejenak. Sutan itu berniat baik, tetapi aku hanya bisa menghargai kebaikan dia di dalam hati.

Dalam dua hari ini, aku sibuk mengurus masalah studio. Aku juga tidak tahu secara jelas bagaimana perkembangan masalah Sutan dan Don Juan. Sutan tidak meneleponku dan aku menebak seharusnya dia sedang sibuk.

Cuaca sudah menjadi semakin hangat. Siang hari, aku dan Lulu berdiri di depan gerbang, sambil berjemur matahari, sambil berbicara. Lulu tiba-tiba bertanya, "Oh iya, Ugie, kemarin kak Veni berkata mau merayakan ulang tahun kakak Sutan, seharusnya hari itu sudah mau sampai kan?"

Kalau Lulu tidak berkata tentang ini, aku benar-benar sudah lupa. Setelah menghitung sejenak, ulang tahun Sutan masih sisa 4 hari, aku mengangguk, "Iya, ingatkan aku menyediakan kado untuk Sutan. Aku merasa seharusnya dalam dua hari ini Veni akan datang ke studio, waktu itu kamu membantu dia mempersiapkan. Lihat butuh apa, beri tahu aku saja"

Lulu mengangguk.

Hampir setiap ulang tahun Sutan, kami akan minum bir bersama. Tetapi tahun ini berbeda, baru-baru ini hubungan Sutan dan Veni mengalami sedikit masalah, kami ingin menggunakan acara kali ini untuk memperbaiki hubungan mereka juga.

Waktu aku sedang berbicara dengan Lulu, tiba-tiba sebuah mobil Lexus Merah melaju menuju studio. Lulu segera berkata, "Ugie, Cepat, Presdir Mirani datang"

Mobil ini benar-benar adalah mobil Isyana.

Aku melihat Lulu dengan senyuman, "Bukannya normal jika Presdir Mirani datang ke sini? Apakah kamu harus kaget sampai begitu?"

Berkata sampai sini, mobil itu sudah berhenti di depan gerbang. Isyana turun dari tempat pengemudi dan hal yang aku tidak menyangka adalah Don Juan turun dari tempat penumpang.

Hal ini membuatku merasa terlalu kaget. Isyana datang ke studioku bersama Don Juan.

Berdiri di depan gerbang, aku melihat ke mereka berdua dengan wajah senyuman. Isyana terlihat seperti biasa, tetapi Don Juan terlihat sangat berbeda, dia tidak terlihat semangat seperti dulu, sebaliknya dia tampak seperti embun beku yang sama sekali tidak memiliki energi.

Mereka berdua menghampiriku, setelah menyapa Lulu, Isyana pun berkata kepada aku dengan senyuman, "Ugie, kamu memiliki waktu kan? Don Juan ada urusan mencarimu"

Aku melirik ke Don Juan dan tersenyum, "Benar-benar sangat jarang, silahkan masuk ke dalam"

Kami masuk ke dalam ruangan, Lulu membuat teh untuk kami sebelum keluar dari ruangan.

Di dalam ruangan hanya tersisa kami bertiga. Sejak masuk, Don Juan tidak berbicara, aku memberikan dia sebatang rokok, dia mengambilnya dan menyalakannya, kemudian melihat ke Isyana, "Isyana, kamu yang memberi tahu Presdir Ugie saja"

Perubahan Don Juan sedikit besar, besar sampai aku tidak bisa menerima. Dia tidak hanya kehilangan kesombongan yang dia miliki sebelumnya, dia bahkan bersikap sopan kepadaku dan memanggilku Presdir, hal ini terlalu mengkagetkan.

Isyana melihat kepadaku dan tersenyum, "Ugie, aku berkata secara singkat saja. Don Juan memiliki sebuah bisnis yang ingin bahas dengan kamu, aku hanya menjadi orang tengah saja. Untuk kerja sama kalian bisa sukses atau tidak, semua itu masalah kamu, tidak berhubungan dengan kami"

Setelah Isyana berkata, aku pun tersenyum. Secara tidak langsung aku pun sudah berhasil menebak tujuan Don Juan datang mencariku hari ini.

Aku adalah tipe orang yang menerima lembut dan membantah kasar. Dulu Don Juan bersifat tinggi hati dan tidak sopan, tentu saja aku tidak akan bersikap ramah dengannya. Sekarang penampilan dia yang tidak bersemangat membuatku merasa aku tidak perlu menginjak dia waktu dia sedang mengalami masalah.

Aku menuangkan teh untuk Don Juan dan berkata, "Presdir Romino, ada urusan apa? Katakan saja dengan terus terang"

Don Juan mengangkat kepalanya dan melihatku dengan ekspresi yang agak canggung. Tidak heran juga, dulu dia selalu bersikap tinggi hati di depanku, sementara sekarang dia malah membutuhkan bantuanku, tentu saja tingkah laku dia akan terlihat kaku.

Setelah meragu sejenak, Don Juan baru berkata, "Presdir Ugie, Sutan menuntutku"

Aku mengangguk. Aku sudah mengetahui masalah ini dari dulu, tetapi aku tidak berkata apa pun.

Melihatku tidak berekasi, ekspresi Don Juan terlihat marah, dia menambah, "Aku tidak menyangka dia begitu kejam! Sebelum aku memberikan tawaran, aku pernah berjanji kepadanya akan memberi dia potongan. Tetapi kamu juga tahu hasil tawaran terakhir, aku sama sekali tidak bisa bekerja dengan harga segitu. Jadi, hari itu aku pergi mencari Sutan lagi dan berjanji akan memberi dia 6 Milliar agar dia mencari cara untuk membatalkan tawaran kali ini. Aku juga pergi mencari Wulandari untuk mediasi dan melakukan pesanan secara ulang"

Kata-kata Don Juan membuatku mengerutkan alisku, kata-kata dia membuatku merasa kaget. Sutan tidak memberi tahu aku bahwa Don Juan mau memberikan dia 6 Milliar.

Kemudian Don Juan pun menambah, "Waktu itu Sutan langsung setuju denganku. Tidak menyangka, tingkah laku dia ini hanya demi menunggu sampai waktu penandatanganan berlalu baru dia memberi tahu aku bahwa pesanan itu tidak bisa dibatalkan sementara masa penandatanganan kontrak sudah berlalu. Yang membuatku semakin tidak menyangka adalah, pria itu malah menuntutku tanpa memberi tahu. Sesuai dengan kontrak, aku harus membayar denda sebanyak 400 Miliar kepada Indoma Food! 400 Miliar! Sutan benar-benar sudah gila! Ugie, teman kamu itu terlalu kejam! Dia adlaah serigala yang mengunyah orang tanpa membuang tulang!

Don Juan sangat marah, semakin besar suara dia, tubuhnya ikut bergetar semakin kuat.

Sementara aku hanya melihat ke Don Juan dengan wajah tanpa ekspresi.

Pantasan kemarin Sutan memberi tahu aku dengan percaya diri bahwa Don Juan tidak akan mau menerima pesanan itu, ternyata ada hal seperti ini. Sutan tidak memberi tahu aku tentang itu, hal ini sudah membuktikan bahwa dia memiliki tujuan yang tidak ingin diketahui oleh aku, kalau tidak dia tidak akan memberi tahu aku semua masalah kecuali hal ini.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu