Love And Pain, Me And Her - Bab 505 Bagaimana Cara Menghabiskan Uang

Pada pukul sepuluh pagi, semua pimpinan tingkat menengah dan eksekutif senior Cantique, semuanya berkumpul di dalam ruang rapat. Satu-satunya yang bukan pimpinan adalah Deren Gunung sendirian. Aku yang mengusulkan untuk mengadakan rapat hari ini. Karena dana telah tersedia, berarti upaya sudah harus dikerahkan.

Papang duduk di bagian tengah meja bundar. Dan aku, duduk di seberangnya. Melihat semua orang sudah ada di sana, Papang menatapku dan langsung berkata: "Pak Ugie, semua orang sudah hadir di sini, mari kita mulai rapatnya!"

Aku mengangguk. Menatap ke semua orang. Sedikit berdeham dan langsung berkata: "Semuanya, hari ini hanya ada satu topik rapat. Yaitu bagaimana cara menghabiskan uang!"

Begitu kata-kataku dikeluarkan, semua orang langsung tertawa pelan. Dan Papang juga tertawa menatapku dan berkata: "Pak Ugie, dana ini baru saja masuk. Dan kamu sudah khawatir bagaimana cara menghabiskannya?"

Aku juga tertawa, suasana di ruang rapat sangat santai.

Aku lanjut berkata: "Aku pikir semua orang di sini pasti merasa bahwa menghabiskan uang adalah kegiatan yang sangat mudah. Tetapi yang ingin aku tanyakan pada kalian semua adalah, bagaimana cara menghabiskan uang untuk sebuah hal yang penting?"

Tanpa menunggu jawaban dari semua orang, aku bertanya dan menjawab sendiri, lalu berkata: "Sebenarnya itu hanya ada satu hal. Selama itu berguna untuk Cantique kita ini, maka uang tersebut termasuk dihabiskan untuk hal yang penting. Mulai hari ini, Departemen Marketing dan Departemen Pemasaran harus belajar menghabiskan uang. Kita telah mengumpulkan lebih dari 60 Miliar dalam putaran pembiayaan A, dan aku minta pada kalian untuk membelanjakan semuanya dalam waktu tiga sampai lima bulan, tanpa tersisa sepeser pun!"

Nada suaraku sangat tegas, tetapi juga sangat tangguh. Begitu kata-kata itu diucapkan, ekspresi semua orang terkejut dan bahagia. Terkejut karena, ucapanku yang bernada tinggi ini. Bahagia karena, adanya dukungan finansial, pekerjaan mereka akan berkembang lebih baik.

Selagi semua orang sedang dalam keterkejutan dan kebahagiaan mereka, aku melihat ke Luxor , Direktur Departemen Marketing, dan langsung bertanya: "Direktur Luxor, bagaimana perkembangan promosi aplikasi Cantique kita saat ini?"

Luxor adalah nama inggris dari Direktur Marketing. Semua orang biasa memanggilnya Luxor. Dia adalah orang yang diambil Papang dari sebuah perusahaan ternama dengan gaji tinggi. Katanya dia dulu adalah seorang Pengawas Marketing, tetapi ketika dia sampai di Cantique, dia langsung menjabat sebagai Direktur Marketing.

Meskipun aku tidak banyak berhubungan dengan orang ini, tetapi aku bisa merasakan bahwa orangnya lebih sombong. Aku selalu merasa bahwa dia berasal dari sebuah perusahaan besar dan memiliki banyak pengalaman. Sehingga dia seperti seorang yang sangat unggul.

Pada saat itu, awalnya aku berencana untuk menjadikan Deren sebagai Direktur Marketing, dan Papang tidak setuju karena Luxor.

Sebenarnya aku tidak terlalu menyukainya. Dia sepertinya juga tidak terlalu peduli terhadapku, mungkin karena dia berpikir aku yang memiliki latar belakang pemasaran, sekarang menjadi seorang COO dan masih mengaturnya, sehingga dalam hatinya merasa tidak menerima.

Ketika Luxor mendengar aku yang bertanya padanya, dia mengangkat bahu. Dan langsung berkata, "Pak Ugie tadi juga mengatakan bahwa sebelumnya dana tidak mencukupi. Jadi, upaya promosi kami pasti tidak sebaik sebelumnya."

Ketika Luxor mengatakan ini, wajahnya tak berekspresi. Perasaan itu seperti sedang berbicara dengan seorang bawahan.

Aku tidak peduli padanya, mengangguk, dan bertanya lagi: "Kalau begitu Direktur Luxor, sekarang dana sudah ada. Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?"

Luxor mengangkat alisnya, dengan tampang tidak peduli. Berkata dengan perlahan: "Apa lagi yang bisa kami lakukan? Kita ini adalah sebuah perusahaan kecil, dan berbeda dengan perusahaan tempat aku bekerja dahulu. Aku sendiri tidak memiliki port sehingga tidak dapat melakukan pengalihan. Jadi, hanya bisa mengeluarkan uang untuk memperkenalkan alur."

Kata-kata Luxor, membuatku mencibir di dalam hati. Luxor yang memiliki latar belakang belajar di luar negeri dan pernah bekerja di sebuah perusahaan ternama. Setiap kali dia berbicara, dia selalu memberikan perasaan sangat jauh di atas kepada orang lain.

Sebenarnya kata-kata Luxor ini, sama sekali tidak termasuk menjawab pertanyaanku. Dengan kata lain, dia sepertinya tidak ingin menjawab pertanyaanku.

Di ruang rapat, ada beberapa pimpinan tingkat menengah yang memiliki hubungan baik dengan Luxor. Mereka semua memandang Luxor, dan ada beberapa yang sedang tertawa diam-diam.

Aku datang ke Cantique, tidak berarti aku melayani semua orang. Aku juga tahu ada sebuah pepatah di antara karyawan perusahaan. Yang mengatakan bahwa Papang mengajakku ke sini sebenarnya untuk pembiayaan. Mereka menyebarkan bahwa aku punya seorang pacar yang sangat kaya, yang ahli dalam investasi. Yang memiliki uang yang tak akan habis. Jika tidak, dengan latar belakangku seperti ini, aku tidak mungkin menjabat posisi COO ini.

Aku selalu tidak peduli dengan gosip semacam ini. Karena sebelumnya, dana tidak mencukupi, dan aku tidak melakukan tindakan yang drastis. Sekarang sudah berbeda, dengan dana yang ada, aku harus melakukan sesuatu.

Wajah Luxor tak berekspresi, dan aku juga terlihat sedikit dingin, dan bertanya lagi: "Direktur Luxor, yang aku butuhkan sekarang adalah kamu memperlihatkan rencana promosi dan langkah promosi spesifikmu padaku. Kita akan membahasnya satu per satu di rapat hari ini, jika bagus, kita akan lanjut melakukannya. Jika tidak bagus, kita langsung menyerah saja."

Luxor melirik Papang sekilas. Sebelumnya, dia secara langsung melaporkan hal ini kepada Papang. Dan tidak pernah membahasnya di rapat.

Sementara Papang menundukkan kepalanya, dia memegang pena dan menulis sembarangan di buku catatannya. Tidak melihat Luxor sama sekali. Aku tahu jelas bahwa Papang melakukan ini dengan sengaja. Saat ini, dia tidak akan mungkin berbicara.

Ketika Luxor melihat Papang tidak berbicara, dia baru melirikku dan berkata pelan: "Kami memiliki banyak cara untuk berpromosi, dan yang sekarang kami bahas adalah metode promosi yang sulit. Kami sedang bekerja sama dengan produsen ponsel untuk meningkatkan kapasitas terpasang Cantique melalui cara mengikat. Jika penjualan ponsel si mitra semakin besar, maka kapasitas terpasang kami akan lebih besar."

Metode yang dikatakan Luxor ini adalah metode yang relatif umum digunakan oleh perusahaan internet seluler saat ini. Melalui kerja sama, menginstal aplikasi di ponsel terlebih dahulu. Saat pengguna mendapatkan ponsel, aplikasi pun sudah ada di dalamnya. Umumnya memasang sebuah aplikasi, dimulai dari beberapa rupiah hingga beberapa ribu rupiah. Ini sepenuhnya ditentukan berdasarkan popularitas dan penjualan ponsel pihak tersebut.

Faktanya, metode ini tidak banyak menghasilkan pengguna aktual. Khususnya untuk aplikasi kecantikan seperti milik kami ini, penggunanya jauh lebih sedikit. Tetapi tidak dapat dikatakan bahwa itu sama sekali tidak berguna. Maka aku mengangguk dan berkata: "Ini bisa dilakukan, tetapi tidak perlu fokus padanya. Jika pihak tersebut meminta harga terlalu tinggi, maka tidak ada perlunya untuk bekerja sama."

Kata-kataku membuat Luxor sedikit tidak puas. Sudut mulutnya terangkat, dan menyangkal: "Pak Ugie, kapasitas terpasang tidak dapat meningkat. Kalian tidak memiliki data yang bagus, apa yang dapat kalian gunakan untuk pembiayaan?"

Kata-kata Luxor telah memiliki pertanyaan yang provokatif. Aku memandangnya dan berkata dengan datar: "Memiliki data yang bagus memang sangat penting, tetapi mengeluarkan uang untuk harga yang mahal seperti ini hanya berperan dalam menemukan jarum di tumpukan jerami. Menurutku, lakukan atau tidak juga tidak berperan penting."

Setelah aku selesai berbicara, tampak jelas jika Luxor memperlihatkan perasaan yang tidak puas. Dia mengangkat kepala dan berbatuk dengan tidak puas. Sebenarnya aku bisa memahaminya, bagaimanapun pekerjaannya ditolak oleh pimpinan di depan umum, jika aku menjadi dirinya, aku juga tidak akan senang.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu