Love And Pain, Me And Her - Bab 39 Berbicara Dari Hati Ke Hati

Setelah berbicara yang sebenarnya, aku merasa cukup senang. Apapun yang dipikirkan oleh Isyana, itu adalah urusannya.

Isyana mengambil gelas, menatapku dengan kepala miring dan tersenyum. Senyum Isyana memesona, dan suaranya lembut. Membuat hatiku bergetar.

“Ugie, terima kasih telah memberitahuku hal ini. Sebenarnya, aku sudah tahu hubunganmu dan Sutan. Kalian bukan hanya teman baik, tetapi juga teman sekelas.”

Aku menatap Isyana dengan heran. Otakku berputar cepat, aku tidak bisa terpikirkan kalau dia akan tahu hubunganku dengan Sutan. Aku berbicara dengan terbata-bata kepada Isyana,

“ Isyana, kamu, bagaimana kamu tahu?”

Isyana tersenyum penuh kemenangan. Dia mengangkat gelasnya dan menyentuhku. Suaranya lembut dan berkata, “Minum dulu, aku akan memberitahumu”

Kami minum bersama. Isyana berkata kepadaku dengan perlahan, “Ketika Jokowi, asisten Sutan datang ke perusahaan, aku sudah merasa sedikit aneh. Karena pada saat itu keadaanmu sedang bingung, Jokowi berbicara begitu banyak. Tapi kamu terlihat seperti tidak tahu siapa dia. Setelah itu, ketika Jokowi menyebut nama perusahaan. Kamu tampak lega.”

Aku menyentuh hidungku sedikit canggung dan bercanda, “ Isyana, kamu mengamatiku dengan cermat.”

Isyana tersenyum dengan tenang, dan dia melanjutkan, “Kemudian, ketika aku tahu Presdir pemasaran mereka adalah Sutan, aku pikir nama itu familier. Karena sebelumnya, ketika aku menelepon Profesor Li untuk mencari tahu tentang kamu. Profesor Li pernah berkata bahwa kamu memiliki dua teman baik, kalian bertiga sangat berbakat dan bersenang-senang di sekolah, jadi aku menelepon Profesor Li lagi.”

Aku tersenyum pahit. Aku tidak mengira Isyana begitu hati-hati. Situasi yang telah direncanakan dengan susah payah oleh Sutan langsung bisa diketahui oleh Isyana.

Aku menghela nafas, berkata dengan tidak berdaya, “ Sutan juga baik kepadaku! Tapi yang paling aku sesali adalah melibatkan Amori dan menjadikannya batu loncatan.”

Isyana tersenyum, dia mengangkat gelasnya lagi dan berkata kepada, “Ugie, tahukah kamu apa yang paling aku kagumi darimu?”

Aku memandang Isyana dengan ragu. Isyana juga menatapku. Dia tersenyum dan berkata dengan lembut, “Kebaikan! Dari saat kamu membantu pasangan yang menjual semangka hingga sekarang, kamu merasa bersalah tentang Amori. Itu menunjukkan kebaikanmu. Namun, bagaimanapun, yang mendapat keuntungan dari proyek Tiancheng adalah Nogo. Kamu tidak perlu merasa bersalah tentang Amori. Aku akan mencoba menebusnya. “

Kata-kata Isyana membuatku merasa lebih tenang. Setidaknya untuk Amori, aku

tidak merasa bersalah.

Topik ini selesai. Aku dan Isyana akhirnya mulai menikmati makan malam ini. Kemampuan memasakku dihargai oleh Isyana. Setelah beberapa suapan, Isyana akhirnya menutupi perutnya dan mengerutkan kening, berkata, “Tidak, aku tidak bisa memakannya lagi. Aku serius, Ugie. Pacarmu pasti merasa sangat bahagia. Setidaknya apa yang ingin dia makan, kamu bisa memasaknya kapan saja “

Aku tersenyum puas, menatap Isyana, dengan sengaja menggodanya dan berkata, “Kenapa kamu tidak mencoba menjadi pacarku? Aku berjanji akan memasak apa yang kamu inginkan setiap hari.”

Isyana tersenyum sebentar, dia menatapku dan berkata, “Mencari gelandangan di pinggir jalan”

“Juga tidak mungkin mencarimu.”

Kami berdua mengucapkan kalimat terakhir pada saat bersamaan. Setelah selesai, kami langsung tertawa.

Aku memandang Isyana dan berkata, “Statusku telah membaik. Terakhir kali kamu mengatakan mencari seekor anjing di pinggir jalan, juga tidak akan mencariku. Kali ini gelandangan. Berikutnya apa?”

Isyana tersenyum, dan dia menyesap anggur merah. Tiba-tiba bertanya kepadaku, “Ugie, apakah kamu masih percaya akan cinta?”

Ini adalah pertama kalinya kami membahas masalah emosional. Tanpa ragu-ragu, aku segera menjawab, “Tentu saja aku percaya!”

Isyana tampak terkejut, dia bertanya, “Kenapa? Kupikir kamu putus dengannya, langsung…”

Isyana tidak mengatakan apa-apa. Tapi aku mengerti maksudnya. Dia pikir aku terluka oleh Raisa, dan tidak pernah percaya akan cinta lagi.

Dengan persetujuan Isyana, aku menyalakan sebatang rokok. Menarik napas, menatap Isyana dan berkata, “Tidak peduli berapa kali aku telah terluka secara emosional. Aku masih percaya pada cinta. Karena orang tuaku”

Ketika aku mengatakan itu, Isyana langsung tertarik. Dia menatapku dengan tatapan bodoh dan kedua tangan menopang dagunya.

Isyana terlihat polos, jika tidak bersama rekan-rekannya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana gadis di depanku ini benar-benar seorang bos.

Bibir merah Isyana sedikit terangkat. Dia berbisik kepadaku, “Katakan padaku, aku ingin mendengarmu.”

Begitu mengingat orang tuaku, aku tidak bisa menahan senyum. Aku berkata dengan perlahan, “Ayahku adalah seorang sopir truk, lulusan SMP, tidak memiliki ilmu. Ibuku adalah seorang guru sekolah menengah. Dia lulus dari Universitas dengan serius. Mungkin di mata semua orang, mereka tidak cocok. Ada begitu banyak perbedaan budaya sehingga mereka semua berpikir mereka tidak mungkin memiliki bahasa yang sama. Tapi aku tahu bahwa mereka tidak hanya memiliki bahasa yang sama, tetapi juga memiliki kata-kata yang tak ada habisnya untuk diucapkan setiap hari. Aku ingat ketika aku masih SMP Ayahku tiba-tiba menemukan bahwa ibuku memiliki rambut putih di kepalanya. Dia memanggilku ke samping dan memarahiku. Hanya karena satu masalah, kalau tidak ada aku, bagaimana mungkin ibuku memiliki rambut putih? Itu semua karena dia melahirkanku, membesarkanku, sehingga tumbuh rambut putih dikepalanya. “

Berbicara sampai sini, Isyana terkikik. Dia berkata dengan sedikit bersemangat, “Paman sangat lucu, dia bisa menyalahkanmu untuk ini.”

Aku juga tersenyum dan melanjutkan, “Aku merasa dirugikan pada saat itu.

Aku dimarahi tanpa alasan. Aku tumbuh besar, dan pernah dipukuli sekali. Itu karena aku menjawab perkataan ibuku. Ibuku tidak terlalu marah. Tetapi setelah dia pergi, ayahku melihat pantatku dan menendangku dengan keras. Dia mengatakan kepadaku bahwa di dunia ini, tidak ada yang boleh marah pada istrinya. sebenarnya putranya sekalipun. Dia juga mengatakan, di dunia ini. Orang yang paling dia cintai adalah istrinya, dan yang kedua adalah aku. Jadi jika yang orang kedua yang dicintainya ada masalah dengan orang yang paling dicintainya, dia harus pukuli. Yang paling menjengkelkan adalah dia mengancamku bahwa jika aku memberi tahu ibuku kalau dia memukulku, dia tidak akan memberiku uang saku untuk 1 bulan. “

Isyana tertawa lebih keras, dan dia bertanya, “Apakah kamu memberitahunya?”

Aku mengangguk, “Ya, aku memberitahunya!”

“Bibi berkata apa?”

Aku mengulurkan dua jari, “Dua kata, pantas mendapatkannya!”

Isyana tersenyum dan berkata, “Paman dan bibi memiliki hubungan yang sangat baik. Jika aku bisa memiliki hubungan seperti itu, hidup ini tidak akan sia-sia.”

Aku tersenyum pada Isyana dan bertanya kepadanya, “Kamu cerita, apakah kamu percaya akan cinta?”

Isyana memiringkan kepalanya, memikirkannya, dan berkata, “Aku percaya. Tapi aku tidak punya banyak kepercayaan pada laki-laki. Aku punya teman dari SD sampai sekolah menengah. Ketika dia di sekolah menengah, dia tiba-tiba menyatakan perasaannya padaku. Meskipun aku masih kecil, aku menerimanya, tetapi dalam beberapa hari, aku belum merasakan rasa cinta, aku melihatnya memegang tangan gadis lain dan pergi ke bioskop berduaan.”

Isyana berkata sambil menyesap anggur merah. Aku bertanya, “Lalu?”

“Lalu aku putus dengannya! Dia terus mengejarku dan meminta maaf. Tapi aku tidak menerimanya. Ketika aku masih kuliah, aku pergi ke luar negeri dan aku tidak pernah melihatnya lagi.”

“Apakah kamu masih menyukainya?”

Tidak tahu kenapa, saat menanyakan kalimat ini. Hatiku merasa sedikit gugup.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu