Love And Pain, Me And Her - Bab 331 Lamaran

Ucapan Kalin membuatku ternganga. Sebenarnya aku pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Isyana menggunakan rumah sebagai jaminan untuk mengajukan pinjaman bank, tapi karena sekarang sudah tidak bisa ditukar maka pihak bank pasti akan melakukan tindakan. Hanya saja, aku tidak menyangka kalau tindakan bank akan secepat ini.

Melihat aku tidak berbicara, Kalin pun melanjutkan ucapannya, “Baiklah, aku sudah memberitahukan semuanya, paling tidak terserah kamu mau bagaimana, tidak ada urusannya denganku. Namun kuperingatkan, jangan membuang-buang waktu, karena kalau tidak nanti Direktur Mirani akan menjadi Nyonya Romino”

Selesai bicara, kedua mata Kalin menatapku lekat-lekat. Aku tahu, dia ingin supaya aku segera memberikan jawaban.

Perasaanku berkecamuk, aku ingin pergi menghalangi Isyana dan menyuruhnya untuk menolak Don Juan. Akan tetapi Direktur KIMFAR sedang menunggu diriku. Kalau aku melewatkan kesempatan yang sudah berada di depan mata, aku khawatir kalau kesempatan itu tidak akan datang lagi untuk yang kedua kalinya.

Aku terdiam seribu bahasa sambil berpikir. Disatu sisi urusan bisnis, dan disisi lain urusan perasaan. Aku merasa sangat tersiksa dengan dilema ini. Tiba-tiba, Deren yang berada disampingku berkata dengan suara pelan, “Direktur Ugie, sudah waktunya, kita harus pergi ke KIMFAR”

Aku tahu kalau Deren mengingatkanku. Dia berharap aku bisa pergi ke KIMFAR. Namun begitu aku memikirkan Don Juan yang berlutut sambil mengulurkan cincin di hadapan Isyana, hatiku pun terasa sakit.

“Kamu ini sebenarnya mau pergi ke PT Nogo atau tidak, cepat putuskan! Kalau masih ragu-ragu, nanti malah dua-duanya kacau!” Kalin juga mendesakku.

Aku menggertakkan gigi menatap Kalin, lalu memutuskan, “Kalin, terima kasih karena kamu sudah datang kesini untuk memberitahuku tentang hal ini. Akan tetapi aku yakin kalau Isyana bisa menyelesaikan masalah ini. Sudah dulu ya, aku mau pergi ke KIMFAR”

Sambil berkata, aku pun mengajak Deren pergi. Dan dibelakangku, terdengar suara helaan napas Kalin.

Aku naik ke dalam mobil sewaan dan duduk di belakang, lalu membaca data rencana pemasaran. Namun yang terbayang di benakku semuanya adalah gambaran Don Juan sedang melamar Isyana.

Sekarang yang paling dibutuhkan oleh Isyana adalah uang! Dan sekarang ini hanyalah Don Juan yang bisa memberikannya.

Perasaanku semakin kacau. Ketika aku melihat keluar aku menyadari kami sudah hampir sampai di KIMFAR, tiba-tiba aku langsung berteriak ke supir, “putar balik, kita pergi ke PT Nogo ”

Sang supir melirikku sambil mengerjakan yang kuperintahkan. Sedangkan Deren menengok ke belakang dan menatapku dengan terkejut, dia berkata dengan nada tidak mengerti, “Direktur Ugie, lalu bagaimana dengan urusan di KIMFAR?”

Benar juga! Bagaimana dengan urusan KIMFAR? Bagaimana kalau kita kehilangan proyek besar yang sudah hampir di tangan! Tetapi, meskipun aku kehilangan semua ini, aku tidak boleh kehilangan Isyana.

Aku mengeluarkan handphone dan menelepon Bong Casa. Bong Casa mengangkat telepon dengan cepat dan langsung bertanya padaku, “Ugie, apa kau sudah sampai?”

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan Bong Casa. Setelah dia bertanya yang kedua kalinya, barulah aku menjawab, “Direktur Bong, bisakah anda sampaikan pada CEO kalau sekarang aku ada urusan penting, bisakah jadwal pertemuan dengan dirinya dimundurkan ke lain waktu?”

Begitu selesai mengucap, dari arah seberang telepon terdengar suara Bong Casa yang penuh emosi, “Sembarangan! Kamu ini benar-benar sembarangan! Ugie, aku tidak peduli apakah kamu ada urusan yang sangat penting atau tidak, bahkan kalau langit runtuh sekalipun kamu tetap harus segera datang ke KIMFAR!”

Bong Casa marah! Aku tidak menyalahkannya karena marah besar seperti itu! Dia sudah berniat baik untuk membantuku, namun aku malah mengurungkan niatku ketika aku naik ke mobil. Tapi, apa yang bisa aku lakukan?

“Direktur Bong, maafkan aku!”

Selesai berkata, diseberang telepon terdengar suara telepon dimatikan, Bong Casa marah dan menutup telepon.

Aku bersandar ke kursi, lalu menarik napas panjang, kenapa bisa jadi seperti ini? Aku tidak mengerti!

Ketika mobil sewaan sudah hampir sampai di PT Nogo, perasaanku semakin kacau. Aku tidak tahu pemandangan apa yang sudah menungguku disana.

Ketika hampir sampai di depan pintu masuk, disana sudah ada banyak orang yang berkerumun. Setelah diperhatikan, ternyata kebanyakan orang-orang itu adalah karyawan PT Nogo . Orang-orang ini kelihatannya sangat bersemangat dan bergerombol di depan pintu, entah apa yang sedang mereka lakukan. Aku tidak melihat Don Juan dan Isyana di antara kerumunan orang tersebut. Kelihatannya Isyana belum kembali.

Supirnya sudah tidak sabaran melihatku sudah sampai di tujuan tapi masih belum turun dari mobil, dia pun menggerutu tidak karuan. Aku mengeluarkan uang 400ribu dan meletakkannya di atas dashboard, barulah dia diam.

Ketika aku sedang memandang, tiba-tiba handphoneku berbunyi, ternyata telepon dari Lulu. Kelihatannya dia menelepon untuk melaporkan sesuatu, begitu aku mengangkat telepon, langsung terdengar suara Lulu yang panik,

“Ugie, kamu sudah sampai mana? Sekarang Don Juan ada di PT Nogo , sepertinya dia mau melamar Direktur Mirani”

Aku tertawa kecil, lalu balik bertanya, “Lalu Direktur Mirani bagaimana? Dimana dia?”

Lulu langsung menjawab, “Direktur Mirani sedang di bank, aku sudah meneleponnya tapi tidak diangkat, sepertinya sedang sibuk. Apalagi belakangan ini banyak urusan sehingga Direktur Mirani tidak sempat mengurus urusan kantor. Kamu ini sebenarnya ada dimana? Kalau masih tidak datang juga, maka aku khawatir Direktur Mirani”

Lulu tidak meneruskan perkataannya, dia dan Kalin memikirkan hal yang sama, mereka khawatir kalau Don Juan akan melancarkan ancaman yang dibalut dengan manis, sehingga Isyana mau menyetujuinya.

Sebenarnya, di dalam hatiku pun aku tidak yakin. Meskipun aku tahu kalau dalam urusan perasaan Isyana terhadap Don Juan hanyalah hubungan dekat seperti keluarga. Akan tetapi sekarang PT Nogo sedang mengalami kesulitan sehingga menyeret keluarganya masuk ke dalam kubangan lumpur. Dan disaat seperti ini adalah wanita berada di titik paling lemah, dan dia butuh sebuah bahu yang kuat untuk bersandar. Sedangkan Don Juan malah memanfaatkan momen ini untuk melamar Isyana. Yang aku khawatirkan adalah dia tidak bisa mengendalikan perasaannya lalu menyetujui Don Juan.

Aku melihat dari jendela mobil cukup lama barulah Don Juan keluar dari gedung. Dia menyuruh kerumunan orang untuk minggir sepertinya sedang berpesan pada mereka. Dan orang-orang itu kelihatannya sangat menuruti arahannya, mereka mengangguk. Bisa saja orang-orang ini berharap kalau lamarannya berhasil. Karena dengan begitu, maka PT Nogo bisa keluar dari lubang kesulitan ini. Mereka juga tidak perlu mencari pekerjaan baru lagi.

Don Juan sudah mempersiapkan semuanya, kemudian dia membawa kerumunan orang ini sekali lagi masuk ke dalam gedung. Suasana di depan pintu yang tadinya ramai, seketika menjadi tenang.

Deren duduk di depan, lalu menoleh ke belakang, “Direktur Ugie, apakah kita masih belum mau turun?”

Aku menggelengkan kepala sambil tertawa getir, “Tidak usah buru-buru, kita lihat saja”

Tiba-tiba Deren tertawa, dia bertanya lagi padaku, “Direktur Ugie, apakah menurutmu Direktur Mirani akan menyetujui permintaan Don Juan?”

Aku menggeleng lagi, “Siapa tahu! Kalau saja aku tahu jawabannya maka aku tidak akan datang kesini”

Yang aku katakana memang benar adanya, meskipun aku merasa kalau 80% Mirani akan menolak Don Juan, akan tetapi tidak ada yang pasti.

Deren tertawa getir sambil menggeleng, “HUfhh! Hanya saja sangat disayangkan proyekan KIMFAR ini”

Aku hanya tersenyum pahit, aku juga merasa sangat kehilangan.

Tiba-tiba sebuah mobil Lexus merah marun berhenti di depan pintu utama, Isyana sudah kembali.

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu