Love And Pain, Me And Her - Bab 302 Rencana Makan Teman Lama

Melihat Jane tidak berbicara, aku terus berkata, “Jane, kali ini aku membutuhkanmu membantuku melakukan sesuatu, harus dilakukan di hari kantor dibuka. Menayangkan Rencana Makan Teman Lama di acara kalian. Lagipula ini termasuk mata pencaharian masyarakat. Kategori ini juga sesuai dengan programmu.”

Ketika aku mengatakan ini, Jane menatapku, tidak mengatakan apa-apa. Melihat wajahnya yang tanpa ekspresi, diriku sedikit tidak percaya diri. Suaraku juga mengecil. Mempromosikan dari TV adalah hal yang sangat penting. Kalau Jane menolakku, rencanaku akan sia-sia.

Melihat aku gugup. Jane menghela nafas, tersenyum pahit dan berkata, “Ugie, kamu benar mengira stasiun TV dibangun oleh keluargaku? Kamu pikir kamu mengatakan wawancara aku akan menwawancara, mengatakan disiarkan maka akan disiarkan? Apakah kamu tahu dari pemilihan topik sampai selesai, membutuhkan waktu berapa lama? Dan itu tidak termasuk hari ini, dua hari lagi kantor kalian akan beroperasi, dalam waktu singkat ini, bagaimana aku melakukannya?”

Jane mengajukan serangkaian pertanyaan, hingga membuatku terdiam. Aku menatap Jane dengan cemas, untuk sesaat tidak tahu harus berbuat apa. Intinya aku juga ingin berdiskusi dengan Jane sesegera mungkin. Hanya saja rencana pemasaran kali ini keluar lebih lama, ditambah tanggal pembukaan kantorku sudah diumumkan keluar. Jika ingin merubahnya, mungkin sedikit tidak mungkin.

Melihat aku mengerutkan kening, Jane tertawa dingin dan berkata, “Untung perhitunganku akurat, sejak pertama kali kamu memberitahuku, aku sudah memberitahu kepada managerku. Kalau tidak, kali ini aku benar-benar tidak bisa membantumu.”

“Kamu menakutiku saja.”

Ucapan Jane membuatku bernafas lega. Namun aku juga memberitahu diriku sendiri, kalau melakukan sesuatu, sebisa mungkin memprediksi waktu. Jangan seperti ini terjadi begitu mendadak.

Jane yang melihatku kaget, dia melototiku, dan berkata, “Aku beritahu kamu berita lain. Selain bagian survei sosial, aku akan membuat proyek kalian masuk dalam stasiun berita. Berita tentang tema utama, stasiun berita pasti bersedia menyiarkannya.”

“Aah?”

Aku membuka mulutku lebar-lebar, untuk sesaat tidak tahu harus bagaimana berterima kasih kepada Jane.

Jane kembali tertawa dingin, dia bergumam, “Selain disiarkan dari stasiun berita, aku juga bisa menggunakan akun Wechat dan akun Weibo untuk membantumu mempromosikan rencana makan teman lama-mu.”

Setelah Jane selesai mengatakannya, aku segera berdiri. Memegang tangan Jane, menggelengkan kepala dan berkata, “Jane, bagaimana aku harus berterima kasih padamu. Kalau kamu tidak keberatan, ke depannya aku bisa menjadi sapi dan kudamu.”

Sejujurnya, kejutan yang Jane berikan padaku hari ini sangat besar. Sebelumnya aku berpikir bisa ditayangkan di acaranya saja sudah cukup, tidak disangka, dia malah membantuku melakukan begitu banyak hal.

Jane menyingkirkan peganganku, dia melototiku, berkata dengan aneh, “Ugie, kamu benar-benar bodoh, bantuan sekecil ini sudah bisa membuatmu bahagia seperti ini? Kalau begitu aku akan memberitahumu, hari ini aku pergi ke stasiun TV demi urusanmu. Apakah kamu akan senang sampai pingsan?”

“Ahh?”

Kali ini aku benar-benar tercengang. Stasiun TV, aku bahkan tidak berani memikirkannya. Namun kali ini, Jane sudah membantuku memikirkannya.

Kegembiraanku, membuat suasana hati Jane meningkat. Dia menatapku dan berkata, “Ugie, kamu harus melakukan persiapan dengan baik. Untuk kegiatanmu ini, aku berencana membuat serangkaian laporan. Tidak boleh dilakukan sekali saja sudah selesai, kita bisa melakukannya tiga atau lima bulan setelah disiarkan, menyiarkannya kembali. Ini bisa menguji efektivitas kegiatan amal kalian, membuat semakin banyak publik yang mengawasinya. Pada saat yang sama, juga bisa meningkatkan kemunculan kantor kalian.”

Selain menganggukkan kepala, aku tidak tahu harus berkata apa-apa. Kegembiraan yang dibawakan Jane kepadaku, sama ketika Kak Wang meminjamkan uang kepadaku.

Setelah suasana hatiku kembali stabil, Jane bertanya kembali kepadaku, “Tapi masih ada satu masalah, bisnis kalian baru beroperasi, dan tidak memiliki modal yang memadai. Aku sarankan padammu, di hari pembukaan bisnis, kamu bisa mencari beberapa perusahaan, membiarkan mereka mengeluarkan yang, lebih baik kalian bersama-sama mengadakan kegiatan ini. Dengan begitu ini akan memenuhi kriteria tema teman lama-mu, juga bisa menambah sumber keuangan, dan sumber material, ketika dilaporkan kekuatannya lebih besar.”

Menganggukkan kepala, sekali lagi aku menganggukkan kepala.

Aku berpikir sebentar, mengeluarkan hp, mencari nomor sambil berkata kepada Jane, “Aku sekarang akan menelepon Presdir Bong Casa dari KIMFAR. Aku pikir masalah ini seharusnya tidak besar.”

Jane menganggukkan kepala. Begitu telepon terhubung, aku segera bertanya kepada Bong Casa, “Presdir Bong Casa, kita termasuk teman lama, kan?”

Bong Casa tertegun dengan pertanyaan aneh yang aku tanyakan, dan berkata, “Sepertinya iya! Ugie, apakah kamu mabuk?”

Aku tertawa keras, diriku tiba-tiba menanyakan pertanyaan aneh kepada Bong Casa. Selanjutnya, aku menjelaskan proyek Rencana Makan Teman Lama kepada Bong Casa. Setelah Bong Casa mendengarnya, dia merenung sejenak, kemudian berkata sambil tersenyum, “Ugie, aku benar-benar tidak salah menilaimu! Bagus, melakukan amal sekalian melakukan promosi. Permainan yang tinggi! Rencanamu ini aku bisa bergabung. Aku akan mengeluarkan seratus juta, kamu tidak merasa terlalu sedikit, kan?”

Presdir Bong Casa memang Presdir Bong Casa. Begitu buka harga langsung seratus juta. Awalnya aku menyiapkan 20 juta, begitu mendengar ucapanmu, dalam hatiku, aku menaikkan nominalnya dan menyiapkan 60 juta untuk menjalankan proyek ini.

Aku baru menyetujuinya, Bong Casa segera berkata, “Namun aku harus mengatakan beberapa keburukan di depan! Ugie, karena disini ada unsur promosi. Kamu harus menjamin, program survei berita yang kamu katakan, harus menyebutkan sumber uang ini!”

Aku tidak memikirkannya dan langsung menyetujuinya.

Sejujurnya, aku semakin mengagumi Bong Casa. Dia selalu bisa melihat esensi hal-hal dalam sekejap, dan pada saat yang sama tidak kehilangan kelihaian seorang pengusaha. Keuntungan dia harus diberikan, berbicara hubungan perasaan dengannya sama sekali tidak berguna.

Setelah selesai berbicara dengan Bong Casa, aku meletakkan hp. Benakku terus memikirkan satu orang, Isyana. Aku sedang berpikir, apakah aku perlu menelepon Isyana, memintanya bergabung. Jane tiba-tiba berkata di sampingku, “Ugie, jangan katakan kamu melupakan PT.Nogo Internasinal ? kenapa? Bahkan keberanian untuk menelepon kekasih idamanmu saja tidak ada?”

Jane menertawakanku di samping. Deren yang mendengarnya, juga diam-diam menertawakanku.

Aku melototi Jane dengan canggung, dan berkata, “Sekarang seharusnya dia sedang sibuk, nanti baru meneleponnya lagi.”

Jane yang mendengarnya, mencemberutkan bibirnya. Dengan hina berkata, “Benar sangat disayangkan! Diusir dari rumah, dan masih terus merindukan orang. Bahkan kamu memikirkannya dengan detail, sampai tahu di jam segini dia masih sibuk.”

Aku malu dikatakan Jane seperti itu, tapi tidak bisa membantahnya.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu