Love And Pain, Me And Her - Bab 464 Menjenguk Veni

Pada barusan Isyana telah memberitahuku kalau pamannya yang turut membantu dalam kejadian ini. Sementara saat ini produknya sudah mulai memajang di Store Nirami, namun tetap saja tidak ada yang memberitahukan Isyana mengenai informasi tersebut, hal ini memang tidak terlalu wajar.

Isyana baru saja ingin berbicara, Gao Le sudah terlanjur tersenyum dan memperlihatkan reaksi kesusahan “Presdir Mirani, kamu juga tahu dengan sifatku yang cenderung penakut, apabila tidak ada pemberitahuan dari perusahaan, aku mana berani memajangkan produk ini.”

Gao Le sangat licik, dengan kalimat singkat saja sudah berhasil mengelak semua tanggung jawabnya.

Isyana melirik sekilas pada wajah Gao Le, lalu bertanya lagi “ Presdir Gao , kalau begitu kamu kasih tahu aku, siapa dari perusahaan yang menghubungimu ? Kapan waktunya ? Berdasarkan cara apa dia menghubungimu ?”

Isyana melontarkan pertanyaan dengan berturut-turut. Meskipun nada bicaranya tidak jauh berbeda dengan barusan, namun jelasnya saat ini Isyana sudah hampir emosi.

Gao Le sangat ahli dalam menilai reaksi dan kondisi. Setelah Isyana melontarkan pertanyaannya, dia langsung menyadari kejanggalan emosional Isyana, oleh sebab itu dia langsung berkata dengan nada rendah “Presdir Mirani, aku menerima pemberitahuan pada tiga hari yang lalu, dia menghubungiku melalui telepon. Di dalam ponselku ada catatan panggilan, orang yang menghubungiku adalah Direktur Tyas Mikra .”

Reaksi wajah Isyana berubah seketika setelah mendengar jawaban Gao Le. Saat ini Isyana sedang menatap Gao Le dengan wajah yang penuh amarah, seolah-olah Gao Le yang mengambil keputusan secara sepihak.

Meskipun Isyana tidak pernah mengungkit Direktur Mikra di hadapanku, namun aku lebih kurang sudah dapat menebaknya setelah melihat reaksinya yang begitu emosi. Orang tersebut pastinya adalah istrinya Djarum. Alasannya sangat sederhana, apabila orang lain yang menurunkan perintah, pastinya akan memberitahukan Isyana untuk terlebih dahulu, lagi pula orang yang dapat membuat Isyana begitu emosi, sepertinya sudah tidak ada yang lain lagi selain istrinya Djarum pada saat ini.

Setelah melihat Isyana yang masih tidak berbicara, Gao Le yang berada di samping menatap Isyana dengan tatapan berhati-hati, lalu berkata dengan nada ringan “Presdir Mirani atau anda coba menghubungi Direktur Mikra saja. Lalu kita ulang menurunkan produk Indoma, menurut anda bisa ?”

Setelah melihat Gao Le yang bertubuh gendut dan pendek, aku menyadari bahwa orang tersebut bukan hanya sekedar licik, malahan juga sangat jahat. Gao Le sebagai karyawan lama di Djarum Grup, mana mungkin tidak mengetahui pertikaian antara Isyana dan Direktur Mikra . Namun saat ini dia malah sengaja meminta Isyana menghubungi Direktur Mikra . Jelas sekali, dia mengetahui kalau Isyana tidak akan menelepon. Oleh sebab itu, tindakan tersebut pada saat yang sama juga memberitahukan kepada Isyana bahwa apabila tidak ada perintah dari Direktur Mikra , dia tidak akan menurunkan produk tersebut dari rak pajangan.

Aku melirik Gao Le yang masih menatap Isyana dengan gaya waspada dan berhati-hati.

Sementara pada saat ini Isyana malahan sulit bertindak. Isyana tidak mungkin menelepon Direktur Mikra , namun juga tidak akan sudi menerima perlakuan ini. Bagaimanapun keputusan yang baru saja diperintahkan dirinya, sudah langsung berubah dalam keadaan yang tidak diketahui dirinya.

Aku tersenyum sekilas kepada Isyana, lalu langsung berkata “Isyana, lebih baik kita lanjut beli sayur saja. Ada berbagai hal yang tidak dapat buru-buru, jangankan produk ini, mungkin saja tidak lama yang akan datang manusia hidup juga bakal diberhentikan.”

Kata-kataku memang sengaja ditujukan pada Gao Le, jelas sekali, persepsi Gao Le pada saat ini hanya menganggap Direktur Mikra sebagai orang yang harus dipatuhi dirinya. Aku sengaja menyindir Gao Le untuk mengingatkannya, sedangkan bagaimana pemikiran dan keputusannya, aku sama sekali tidak peduli.

Isyana melirik sekilas pada reaksi Gao Le. Setelah itu dia tidak berbicara dan berbalik badannya.

Namun hal yang membuat kami merasa kesal adalah Gao Le sama sekali tidak kembali ke kantornya, malahan mengikuti di belakang kami dan terus memperkenalkan berbagai produk di swalayan. Isi pembicaraannya membuat hati Isyana menjadi semakin kacau, sehingga Isyana buru-buru membeli sayur dan ingin membayar di kasir. Namun akhirnya Gao Le malahan terus menghalangi tindakan dirinya yang ingin membayar, oleh sebab itu aku dan Isyana hanya bisa langsung meninggalkan tempat.

Setelah tiba di mobil, Isyana tetap saja mengerutkan alis dan bereaksi tidak tenang. Aku sambil membawa mobil sambil berkata dengan gaya santai “Isyana, kamu tidak perlu memikirkan masalah ini. Sebenarnya bagus juga kalau begini, setidaknya perusahaan kita tidak perlu saling menuntut dengan Indoma Food hingga ke pengadilan.”

Awalnya Isyana terus menatap pemandangan di luar jendela, namun setelah mendengar kata-kataku, dia langsung menoleh kepala dan bertanya “Ugie, menurutmu bagaimana mereka bisa menemukan Tyas ?”

Aku terbengong sejenak, setelah itu baru menyadari kembali, sepertinya Tyas adalah nama dari istri Djarum pada saat ini. Aku bertanya lagi dengan gaya santai “Isyana, maksudmu siapa yang menemukan Tyas ya ?”

Isyana melirikku dengan reaksi tidak senang, lalu berkata lagi “Siapa lagi ? Pasti Wulandari dan Sutan di Indoma Food itu. Kalau mereka tidak mencari Tyas , Tyas mana mungkin menyuruh Gao Le ulang memajangkan produk mereka lagi ?”

Jawaban Isyana berhasil memperingatkanku. Awalnya aku hanya menganggap remeh untuk masalah ini, sehingga juga tidak banyak berpikir. Setelah mendengar kata-kata Isyana, aku juga mulai merenungkannya.

Mengapa Indoma bisa menemukan Tyas ? Seharusnya Indoma tidak berhubungan apapun dengan Tyas . Apabila memang memiliki hubungan, mereka juga tidak bakal meminta bantuan aku pada saat ingin bekerja sama dengan Store Nirami. Bukannya lebih mudah lagi kalau mereka langsung mencari Tyas ?

Setelah melihat diriku yang masih merenung, Isyana berbisik sendiri “Rupanya Sutan hebat juga ya, bahkan bisa menemukan Tyas .”

Aku dapat merasakan hati Isyana yang tidak sudi terhadap kejadian ini. Awalnya aku juga tidak terlalu mementingkan kejadian tersebut. Namun kejadian ini malahan berhasil melibatkan Tyas , oleh sebab itu saat ini aku juga lumayan penasaran, sebenarnya bagaimana Sutan melakukannya ?

Pada sepanjang perjalanan, aku dan Isyana terus membahas tentang hal ini, namun tetap saja tidak mendapatkan kesimpulan apapun.

Setelah Sutan putus bersama Veni, dia mengundur diri dengan tidak membawa apapun. Sementara Veni juga masih tinggal di tempat biasanya. Setelah tiba di bawah gedung tempat tinggal Veni, aku memarkir mobil dan naik ke atas gedung bersama Isyana.

Aku mengetuk pintu, setelah itu Veni membuka pintu dengan perlahan-lahan. Namun pada saat melihat Veni, hatiku terkejut seketika. Dikarenakan dalam waktu belasan hari saja, Veni bahkan menjadi begitu kurus. Wajahnya yang putih pada sebelumnya juga menjadi sedikit kusam, kelihatannya juga tidak bersemangat dan sangat putus asa.

Setelah melihat kami berdua, Veni menarik sebuah senyuman paksa, lalu berkata dengan suara yang lemas “Kalian sudah datang ya ? Ayo masuk.”

Aku dan Isyana masuk ke rumah, pada saat meletakkan barang belanjaan pada dapur, Isyana melihat sisa makanan yang berada di meja, lalu langsung menoleh kepala dan bertanya dengan reaksi kaget “Veni, ini bukannya makanan yang aku beli pada siang semalam ya ? Kamu sejak siang semalam hingga saat ini, tidak ada makan lagi ya ?”

Veni tersenyum dengan lemas, lalu menggeleng kepala dan berkata dengan suara lemah “Aku tidak lapar, kalau sudah lapar, aku bisa masak sendiri. Kalian tidak perlu mengkhawatirkanku, aku tidak apa-apa.”

Kata-kata Veni membuat hatiku terasa sedih. Apabila di hadapan Sutan, Veni bahkan pernah begitu kuat dan tabah, sama sekali tidak pernah meneteskan air matanya. Namun ketika Veni melepaskan semua penyamaran luarnya, dia akan memapar semua luka di dalam hatinya.

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu