Love And Pain, Me And Her - Bab 202 Store Nirami

Setelah sampai di hadapan Sutan. Aku belum sempat mengatakan apapun, dia langsung menatap ku dan berkata, “Ugie, Gao Le dari Store Nirami sudah menelepon. Dia menyuruh kita pergi kesana untuk berbicara”

Aku terbengong, aku sedikit bingung menatap Sutan, bertanya, “Bagaimana, bagaimana masalah ini berputar?”

Nada bicara Sutan sangat cepat, dia dengan tergesa-gesa mengatakan, “Aku belum tau! Namun manager Gao bilang kamu harus ikut pergi, aku tebak mungkin masih ada harapan”

Aku lebih merasa aneh. Manager Gao jelas telah menolak ku, namun sekarang dia memberitahu Sutan untuk pergi kesana, yang paling aku tidak mengerti, dia bahkan menyuruhku orang luar untuk ikut bergabung.

Meskipun aku merasa aneh, tapi aku tetap saja berjalan mengikuti Sutan ke arah parkiran. Setelah sampai di depan mobil Benz berwarna abu-abu, Sutan tiba-tiba menghentikan langkah kakinya, dia dengan pelan mengatakan, “Ugie, Direktur Wu berada di dalam mobil. Dia ikut pergi”

Aku dengan bodoh menganggukkan kepala. Sekarang kondisi ku sedikit bingung, masih belum jelas apa yang sebenarnya terjadi. Namun bisa dilihat, perusahaan Sutan sangat serius menanggapi proyek ini, jika tidak, tidak mungkin presiden mereka turun tangan untuk menangani proyek ini.

Sutan baru saja membuka pintu mobil. Pintu mobil tiba-tiba terbuka dari dalam. Kemudian, tercium aroma parfum yang sangat menyengat. Setelah mengangkat kepala, terlihat seorang wanita berusia tiga puluh tahun lebih turun dari mobil.

Saat pertama aku melihat dia, di otak ku muncul satu kata, mempesona.

Direktur Wu yang dibilang oleh Sutan, mungkin adalah wanita yang sangat cantik dan mempesona ini.

Dia memakai jaket angin berwarna kuning muda, tidak dikancing. Dia memakai kemeja putih dengan kerah tinggi di dalam. Dia memakai sebuah kalung emas putih di lehernya yang lembut. Sebuah liontin yang berkilau tergantung dikalungnya dan terayun dengan lembut. Seperti sedang mengingatkannya, bahwa ombak adalah tempat yang paling menarik.

Bawahan yang dipakainya adalah sebuah celana jeans ketat, ditambah dengan sepasang sepatu heels yang tipis. perwujudannya lebih sempurna karena tubuhnya yang tinggi. Aku merasa sangat kaget. Aku tidak menyangka, presiden Sutan yang sekarang adalah seorang wanita muda yang cantik.

Sebelum Sutan dapat berbicara, Direktur Wu terlebih dahulu mengulurkan tangannya. Dia tersenyum padaku dengan anggun dan sopan kemudian berkata, "Halo! Asisten Ugie? Aku selalu mendengar Sutan menyebutmu akhir-akhir ini. Namaku Wulandari. Masalah Nirami, aku akan merepotkan mu."

Lihat betapa sopannya dia. Aku menjabat tangannya dengan tergesa-gesa. Kemudian mengatakan beberapa kata sopan. Kami bertiga naik ke mobil. Wulandari duduk di kursi penumpang depan, aku dan Sutan duduk di belakang. Setelah naik mobil, Sutan duduk dengan posisi canggung. Dapat dilihat bahwa dia sedikit takut pada Direktur Wu yang cantik.

Sepanjang perjalanan, Wulandaridan Sutan tidak mengatakan apapun. Aku merasa sedikit tidak nyaman, hanya bisa menolehkan pandanganku ke arah jendela.

Tiba-tiba, Wulandari mengangkat kepala dan melirik ke arah spion. Dia mengatakan pada Sutan, “Sutan, berikan dokumen deskripsi barang padaku.”

Segera setelah Wulandari mengatakan itu, raut wajah Sutan berubah menjadi panik. Dia bahkan tidak berani melihat Wulandari dari kaca spion. Dia dengan panik menjelaskan, “ Direktur Wu , Saya tidak membawa dokumen itu, Saya letakkan di kantor.”

Wulandari mengerutkan alisnya. Baru sajaWulandari masih terlihat sangat lemah lembut, namun setelah mendengar Sutan mengatakan itu. Raut wajahnya, seketika berubah menjadi dingin. Dia menatap Sutan dari kaca spion untuk waktu yang cukup lama. Kemudian berkata, “Mengapa kamu tidak membawa dokumen yang begitu penting?”

Sikap Wulandari, membuat aku yang berada di dalam mobil, merasa sedikit canggung. Sutan, pria yang kuat, jika di depan aku, ditegur oleh pimpinan, wajahnya pasti entah tau mau taruh dimana.

Sutan dengan tergesa-gesa menjelaskan, " Direktur Wu , meskipun Saya tidak mengambil dokumen itu. Tapi Saya bisa menghafal semua data di dalam”

Dari kaca spion Wulandaritampaknya sedikit ragu, dia menatap Sutan. Sutan segera berkata, " Direktur Wu , Saya pikir itu tidak sulit. Ini adalah kemampuan dasar bagian penjualan. Anda bisa tenang, nanti tidak akan terjadi kesalahan."

Saat Sutan menjelaskan, dalam waktu yang bersamaan dia juga mengatakan kemampuannya. Tapi melihat tatapan Sutan yang berhati-hati dan ketakutan. Aku masih merasa kasihan padanya.

Dengan Robi, kami bertiga adalah saudara terbaik. Dalam menghadapi situasi yang sama, pasti hasilnya berbeda.

Baru saja, Sutan memilih untuk menjelaskannya dengan cara yang rumit. Pada saat yang sama, tentu saja, dia mengisyaratkan bakatnya. Misalnya, kemampuan untuk mengingat data.

Tetapi jika itu aku, aku akan memilih diam. Aku akan membiarkan waktu yang membuktikan bahwa mengambil dokumen atau tidak, itu bukanlah masalah.

Aku pikir, jika itu Robi. Dia pasti berkata, sialan, data tidak penting ini, aku sudah mengingatnya dengan jelas dari awal. Jika kamu tidak percaya kepada aku, Kamu boleh menggantikan aku, aku tidak pergi lagi.

Ada yang mengatakan, bahwa karakter menentukan nasib. Kami bertiga dengan kepribadian yang berbeda, tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan?

Wulandari dengan tatapan setengah percaya setengah tidak menatap Sutan. Dia tidak berbicara lagi. Dan memutar kepalanya.

Sutan menarik napas. Dia melirik ke arahku dan tersenyum canggung. Mungkin, dia juga tidak menyangka. Aku akan melihatnya merendahkan dirinya sendiri.

Sutan mengatakan sebelumnya bahwa sekarang dia sangat sulit . Tapi aku tidak tau dia akan berada di posisi sekarang ini. Aku merasa sedikit sakit untuknya.

Sesampai di Store Nirami. Kami mengetu pintu dan masuk ke ruangan Gao Le. Begitu memasuki pintu, terlihat Gao Le duduk di meja teh sedang makan nasi kotak. Begitu kami masuk, dia langsung berdiri. Dengan senyum di wajahnya, dia berkata, " Direktur Wu , Anda sampai disini dengan begitu cepat? Kalian pasti belum makan? Perlu Saya memerintahkan asisten untuk mengambilkan beberapa makanan? Makanan kami di Nirami sangat baik.”

Aku tidak menyangka. Manajer umum dari sebuah Store Nirami, sebenarnya makan nasi kotak pada siang hari.

Wulandari segera tersenyum dan berkata, "Presiden Gao, Anda tidak bisa hanya makan ini. Ayo pergi keluar dan mencari tempat makan dan berbicara.”

Menghadapi Gao Le, Wulandari terlihat rendah hati. Berbeda dengan saat dia berhadapan dengan Sutan.

Gao Le berulang kali melambaikan tangannya. Dia berbalik dan menunjuk ke kertas yang menumpuk di mejanya seperti bukit. Dia berkata dengan wajah pahit, "sekarang Saya bisa menyediakan waktu untuk makan sudah sangat bagus. Tidak ada waktu untuk keluar.”

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu