Love And Pain, Me And Her - Bab 150 Rose Datang

Begitu perkataan aku selesai, Franda segera menjawab, "Semua juga bisa jika hanya berbicara yang indah ! Ganti rugi , Ganti rugi dengan apa? Siapa yang membayar? Walaupun pihak kedua adalah Nogo, Namun harus ada pihak Nogo yang bertanggung jawab atas perihal ini kan ?"

Aku hanya bisa tersenyum canggung. Serangkaian pertanyaan yang diucapkan Franda hampir semuanya ditujukan kepada aku. Ketika mendengar perkataannya, seakan-akan hal yang paling masuk akal adalah aku yang melakukan ganti rugi ini .

Komentar aku ini pun menyebabkan kontroversi. Banyak orang yang mendukung, namun tentu saja sebagian orang menentangnya. Nasrudin sejak menyatakan pendapatnya juga tidak mengeluarkan pendapat lagi. Sedangkan Isyana terus berdiam. aku diam-diam melihatnya, melihatnya mengerutkan kening, dan tidak ada yang mengetahui apa yang sedang dia pikirkan.

Sekarang sudah saatnya untuk pulang kerja. Pertemuan ini tidak menemukan hasil. Ada beberapa orang yang sengaja sering memperhatikan waktu seakan mengingatkan Isyana bahwa saat ini sudah waktunya pulang kerja.

Setelah beberapa saat, Isyana tiba-tiba menoleh memandang direktur keuangan Adel. Dia bertanya dengan lembut, "Bu Adel, berapa banyak penghasilan bersih kita saat ini di dalam akun rekening perusahaan ?"

Adel sangat profesional, dia langsung menjawab, "Jika dipotong dengan anggaran KIMFAR dari proyek lainnya ditambah dengan komisi bonus bulan ini dan investasi awal untuk bekerja sama dengan perusahaan Beijing . Pendapatan bersih kita saat ini tidak lebih dari lima juta.

Begitu Adel selesai berbicara, Isyana mengerutkan kening. Rekening perusahaan masih memiliki uang, Namun setiap uang ini memiliki fungsinya masing-masing. Isyana pun berpikir kembali dan kemudian bertanya.

"Bisakah kamu memindahkan 3 juta dari tempat lain dan menghasilkan 16 miliar?"

Adel memikirkannya, dia mengangguk dan berkata, "Bisa saja, tetapi dikhawatirkan proyek lain mungkin akan tertunda"

Semua orang mengerti bahwa Isyana memutuskan untuk membayar ganti rugi sebesar 16 miliar ini. Pada waktu ini, semua tidak ada yang berbicara dan menatap Isyana. Ingin melihat apa yang dia lakukan. 16 miliar bagi Nogo yang baru saja kembali pulih tidak diragukan adalah hal yang buruk.

Isyana menghela nafas dengan ringan dan menutup buku catatan di tangannya. Dia menatap pengacara Lulu dan berkata dengan ringan, "Bu Lulu, masalah ini tolong bantuannya. Mohon kamu untuk berkomunikasi dengan KIMFAR ,memberi tahu mereka bahwa Nogo memutuskan untuk membayar sesuai dengan persyaratan mereka."

Pengacara Lulu memandang Isyana dengan agak enggan. Sebagai pengacara, dia berharap kita bisa menuntut KIMFAR . Hanya dengan begitu ,dia bisa mendapatkan uang. Setelah Isyana selesai berkata, dia pun kembali menatap Adel dan berkata,

"Bu Adel, Masalah ini tolong bantu pikirkan jalannya. Berhentikan dulu proyek yang paling tidak urgent untuk mengumpulkan 16 miliar dan membayar KIMFAR!"

Setelah Isyana selesai, dia pun melanjutkan kembali sambil menatap orang banyak , "Oke, jika semua orang tidak punya persoalan lain , pertemuan hari ini selesai. Sekarang sudah waktunya pulang kerja, kalian bisa pulang sekarang."

Begitu isyana selesai berbicara, ada beberapa orang yang bersemangat dan mulai berdiri bersiap untuk keluar. Namun aku masih berbicara kepada Isyana, "Presdir Mirani, aku masih ingin menyampaikan sesuatu."

Ketika aku selesai berbicara, nampak bahwa banyak orang tidak senang. Bagaimanapun juga masalah ini timbul karena aku ,aku seharusnya bisa dengan patuh tidak berbicara lagi. Namun tidak ada yang menyangka, bahwa yang ingin berbicara adalah aku. Ditambah lagi, saat ini sudah waktu pulang kerja.

Isyana juga menatapku. Pandangan matanya agak rumit. aku pun sedikit menghela nafas dan berkata, "Presdir Mirani, bisakah kamu memberi aku waktu tiga hari?"

Isyana sedikit terperangah . Dia sepertinya tidak mengerti apa yang kumaksud. Namun Franda segera memotong, " Apa yang bisa terjadi jika memberi kamu waktu tiga hari ? Apakah kamu bisa membuat KIMFAR supaya tidak meminta ganti rugi kepada kita ? Ugie, bisa kan kamu tidak menambah permasalahan ketika situasi sudah seperti ini ?"

Nada bicara Franda adalah nada mempertanyakan . Namun aku tidak memperdulikannya , masih terus memandangi Isyana dan berkata, "Presdir Mirani, jika segalanya tidak berubah setelah tiga hari. kamu bisa menjalankan sesuai dengan hasil pertemuan hari ini, oke ?"

Perkataanku terhadapnya menggunakan nada memohon .

Sebenarnya, tujuan aku sangat sederhana, dalam waktu tiga hari, aku berusaha untuk membuktikan bahwa aku tidak bersalah. Jika aku bisa melakukannya, semuanya akan menjadi mudah.Namun jika tidak bisa, aku akan mengundurkan diri dan bergabung dengan KIMFAR. Asalkan aku bisa mendapatkan posisi sebagai CEO dari anak perusahaan dari Korea, aku akan memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan Nogo , berusaha untuk mengembalikan kerugian yang ditanggung oleh Nogo.

Isyana menatapku, dia sambil sedikit menggelengkan kepalanya bertanya, "Ugie, apa yang menurutmu bisa berubah dalam tiga hari? Aku pikir sudah tidak perlu, lupakan saja. "

Perkataan Isyana menusuk hatiku. Bukan karena dia tidak ingin memberi ku waktu tiga hari , namun karena dia yang sudah sepenuhnya kecewa kepadaku. Kesedihan ini lebih berat daripada hati yang sudah mati! Tampaknya Isyana sudah tidak memiliki pengharapan bagiku.

Aku berdiri dengan bodoh, menatap Isyana dengan tatapan kosong, Pada waktu ini aku tidak tahu harus berbuat apa.

Namun tiba-tiba Kalin berbicara, ia sambil memandang Isyana berkata , "Presdir Mirani, ganti rugi ini tidak akan menjadi lebih parah jika hanya diundur tiga hari, Biarkanlah Ugie mencoba. lebih baik kuda yang hidup daripada kuda yang mati, Bagaimana jika cara yang Ugie lakukan berhasil?"

Kalin membantu aku!

Isyana nampak ragu, dia kembali menatap Kalin. Lalu dia sedikit tersenyum dan berkata dengan tanpa daya, "Oke, cobalah, tapi aku hanya memberimu waktu tiga hari"

Begitu selesai, Isyana tidak menatapku namun langsung berbalik dan pergi. Yang lain pun perlahan mengikuti keluar dari ruang rapat kecil ini satu demi satu.

Di ruangan rapat itu hanya tersisa Kalin dan aku. Aku tersenyum pahit kepada Kalin sambil berterima kasih padanya. Kalin pun tersenyum. aku mengambil rokok dan menyerahkannya kepada Kalin, namun dia tidak mengambilnya hanya berkata kepadaku,

"Ugie, selesaikanlah. Jika ada yang perlu aku bantu , kamu bisa bebas berbicara kepadaku. Aku akan siap kapanpun juga. "

Kata-kata Kalin membuatku sedikit terharu. Pada saat ini, dia masih memilih untuk mendukung aku.

Setelah Kalin selesai berbicara ,dia menepuk lenganku, "Oke, kamu merokoklah. Aku pulang dulu, masih ada kencan malam ini."

aku pun merokok sendirian, sambil memikirkan apa yang harus aku lakukan selanjutnya. Saat ini sepertinya tidak ada jalan lain selain menangkap Riski.

Setelah selesai merokok, aku pun berjalan keluar dari ruangan rapat tanpa bersuara. Seluruh penghuni bangunan ini sepertinya sudah pergi. Ketika menaiki lift untuk turun, sebelum pintu terbuka aku sudah melihat Lulu yang memegang ponselnya, berdiri disana dengan wajah yang panik seakan-akan dia mendapatkan suatu masalah.

Ketika melihat aku keluar dari lift, Lulu segera berlari menghampiri aku. Ketika sudah sampai di sisi aku , dia dengan wajah yang cemas berbicara terbata-bata sambil menunjuk keluar gedung,

"Ugie, Rose tidak pulang ke tempat asalnya. Dia ada di depan pintu, Apa yang harus aku lakukan? Seharusnya aku tidak memberitahunya alamat perusahaan kita."

Suara Lulu seperti terkandung tangisan. aku yang terkaget dengan cepat mengeluarkan ponsel dan baru mengingat. Saat rapat tadi diharuskan untuk mematikan ponsel.

Ketika melihat ekspresi Lulu yang panik, aku tersenyum ringan dan berkata, "Tenang saja , dia tidak datang untuk mencarimu. "

Lulu menatapku dengan heran, sambil bertanya karena tidak mengerti, "Tidak mencariku ? apakah dia mencarimu?"

Aku tersenyum dan mengangguk, "Tunggu sebentar di sini, aku akan membawanya pergi"

Setelah berkata hal itu, aku pun langsung berjalan ke pintu masuk

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu