Love And Pain, Me And Her - Bab 324 Wanita Kuat

Kehadiran Don Juan, membuat mata orang-orang ini langsung berbinar. Melihat Don Juan, mereka seperti melihat uang. Sebenarnya juga tidak bisa menyalahkan mereka, dua tahun ini Don Juan di dunia periklanan sedang sangat berjaya, dia sendiri sudah menjadi identik dengan kekayaan.

Setelah memisahkan kelompokan orang, Don Juan berjalan ke hadapan Isyana. saat melewatiku, Don Juan tersenyum lagi, itu adalah senyuman ejekan yang meremehkan dan juga tidak sopan.

Sampai di sebelah Isyana. Don Juan melihat Isyana, dengan lembut berkata kepadanya, "Isyana, sejak kapan kembali dari Beijing, kenapa tidak meneleponku?"

Tadi saat aku berbicara dengan karyawan-karyawan ini. Isyana memasang wajah tak berekspresi berdiri di samping. Dia dari awal sampai akhir tidak mengatakan sepatah kata pun. Aku bisa merasakan Isyana yang waktu itu sama sekali tidak ada cara lagi. Satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah menungguku menyelesaikan masalah ini.

Sedangkan sekarang Don Juan sudah muncul, sepertinya masalah juga bisa terselesaikan. Tapi ekspresi Isyana masih tidak berubah. Dia hanya menggeleng pelan kepada Don Juan, masih tidak mengatakan apapun.

Don Juan juga tidak mempedulikan ini, dia memutar kepalanya, melihat semua orang, dengan angkuh berkata, "Kalian ini, kenapa tidak bisa memaklumi kesulitan bos? Coba kalian katakan, total uangnya baru berapa saja, apakah sampai harus mencegat di depan pintu? Apakah ini tidak keterlaluan?"

Nada bicara Don Juan sangat sombong. Yang dia hadapi tidak seperti karyawan Nogo, tapi lebih mirip karyawan Shopi.

Sebelumnya semua orang yang masih berunding beramai-ramai, terdiam oleh perkataannya, tidak ada orang yang berani menjawabnya. Aku tebak mereka juga takut membuat Don Juan marah, gaji yang di tangan mereka takutnya akan melayang.

Don Juan sepertinya sangat puas terhadap semua dihadapannya. Dia mengangguk, mengayunkan tangan kepada kumpulan orang itu, sedikit tidak sudi berkata, "Semuanya kembali bekerja! Paling lambat siang nanti gaji akan sampai di dalam rekening kalian, simpan hati kalian, bekerja dengan tenang. Aku bisa memberitahu kalian dengan jelas, asalkan ada aku, gaji untuk kalian tidak akan berkurang sedikitpun."

Sambil berkata, dia dengan sombong mengibas tangannya ke semua orang, maksudnya menyuruh orang-orang itu kembali dulu.

Perkataan Don Juan memberikan efek amat besar. Kumpulan orang mulai bergerak. ada yang sudah memutarkan badannya, bersiap untuk pergi.

Tapi dalam hatiku ada semacam tekanan yang tak bisa disampaikan. Aku menganggap kualitasku tidak buruk, tapi aku sudah mengatakan panjang lebar, mengatakan begitu banyak perkataan bagus. Tapi masih tetap kalah dari dua tiga kalimat Don Juan. Tampaknya kualitas seorang manusia di hadapan uang, sangatlah tidak berarti.

Melihat kerumunan orang itu sudah mau bubar. Isyana tiba-tiba berteriak kuat, "Semuanya tunggu sebentar!"

Semua orang tercengang, menghentikan langkah kaki mereka, melihat Isyana.

Isyana masih tetap tidak ada ekspresi, dia melihat semua orang, dengan pelan berkata, "Pertama-tama, sebagai presdir Nogo, aku mau minta maaf kepada semuanya! Sebagai presdir, pada perkembangan perusahaan, aku membuat kesalahan yang tidak bisa dimaklumi. Membawakan kerugian besar untuk perusahaan, dan juga membebani kalian semua. Aku minta maaf sebesar-besarnya, kalau bisa, aku akan mencari cara untuk mengganti rugi kalian semua!"

Sambil berkata, Isyana membungkuk.

Tiba-tiba, Isyana mengalihkan topik pembicaraan, dia memutar kepala melirik Don Juan di sampingnya, lalu berkata lagi, "Tapi aku masih tetap dengan berat hati memberitahu kalian semua, sore ini gaji kalian semua masih belum bisa dibagi."

Terdengar suara terkejut dari kerumunan orang itu. Ada orang ingin berbicara. Tapi Isyana sudah langsung memutar kepalanya melihat Don Juan, dia berebut berkata dulu, "Aku terimakasih pertolongan presdir Don disaat kesusahan. Tapi dari kecil papa mamaku sudah mengajarkanku, barang milikku, aku harus menjaganya baik-baik, mengamankannya. Sedangkan bukan milikku, meskipun sebaik apapun, aku juga hanya bisa melihat dari kejauhan saja. Jadi, aku berterimakasih kepada presdir Don, tapi tidak menerima uluran bantuan presdir Don saat ini. Karena semua yang kamu katakan ini bukan milik Nogo, juga bukan milikku."

Nada bicara Isyana sangat tegas. Siapapun bisa merasakan kalau dia tidak berencana menerima kebaikan Don Juan.

Tidak hanya aku yang terkejut, Don Juan juga lebih terkejut. Sedangkan karyawan di kerumunan orang lebih terkejut dan membesarkan matanya, seperti tidak berani percaya perkataan Isyana tadi.

Don Juan mengerutkan keningnya, menekan emosi di dalam hatinya, dengan pelan berkata kepada Isyana, "Isyana, sudah saat seperti ini, kamu masih keras kepala? Bagaimana juga kamu harus membagikan gaji mereka semua bukan? Kamu sekarang mau kemana cari uang?"

Isyana tetap menggelengkan kepalanya, dia melihat Don Juan, satu kalimat pun tidak ingin dia ucapakan lagi.

Wajah Don Juan marah sekali. Kali ini, dia juga susah meredam amarah di hatinya, memutar kepalanya menunjukku, bersamaan bertanya Isyana, "Isyana, kalau begitu kenapa dia mau membagikan gaji karyawan dengan uang yang dia dapatkan dari Kimfar, kamu tidak membantah? Kenapa tidak mau menggunakan uangku, apakah uangku akan menodai tanganmu?"

Don Juan benar-benar marah! Meskipun yang dia hadapi adalah Isyana, tapi dia tetap menggeram dengan pelan.

Wajah Isyana tenang, kemarahan Don Juan, sedikitpun tidak mempengaruhi emosi Isyana. Isyana melirikku, lalu melihat Don Juan lagi, dengan pelan berkata, "Karena, di dalam hatiku. Ugie sampai sekarang masih orang PT. Nogo."

Kalimat Isyana ini, membuat hidungku berair.

Seluruh tubuhku sepertinya terbebas, ada rasa senang yang tidak bisa kukatakan. Meskipun sekarang, dia mau menggunakan uang Don Juan, aku juga tidak akan mempunyai pemikiran yang lain lagi.

Mungkin aku tidak bisa membantu Isyana apapun, tapi perkataannya ini, malah membuatku semua kesulitan yang aku alami selama ini, semua pengorbanan, semuanya menjadi pantas.

Hatiku ada semacam kesenangan yang tidak bisa diungkapkan. Sedangkan kerumunan orang mulai ribut, seorang wanita paruh baya yang sebelumnya terus mempertanyakan Isyana menjadi panik. Dia melototi Isyana, dengan tidak senang berteriak,

"Presdir Isyana, kamu tidak boleh begitu! Kamu tidak boleh menolak gaji yang akan kami dapatkan. Kamu harus memikirkan kami."

Begitu suara wanita itu terlontarkan, semua orang juga mulai membantah bersama-sama. Ada beberapa orang sudah mulai terang-terangan menyalahkan Isyana.

Isyana masih tetap tidak berbicara. Saat aku sedang berpikir harus bagaimana menyelesaikannya. Tiba-tiba kerumunan orang itu dalam sekejap menjadi tenang, orang yang mengerumuni pintu, tiba-tiba memberi jalan. Aku memutar kepalaku meihat, diluar dugaanku, melihat Bibi Salim dan Kalin berjalan masuk bersamaan.

Sebelumnya aku terus tidak melihat Kalin, saat itu aku sedikit bingung. Sekarang aku megerti, dia juga tak berdaya, makanya pergi mencari Bibi Salim.

Bibi Salim yang dulu, di mata kami, layaknya ibu rumah tangga yang sudah pensiun. Memelihara bunga, menari, sepenuhnya melewati kehidupan santai. Tapi hari ini begitu melihat dia, aku malah menyadari, ada semacam aura di tubuhnya yang tidak bisa dijelaskan. Seperti wanita kuat yang tegas dan percaya diri yang sudah lama bekerja.

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu