Love And Pain, Me And Her - Bab 33 Kejutan

Keluar bersama Isyana dari ruang konferensi. Dia berjalan di depan, aku dan Lulu mengikutinya di belakang. Aku bertanya pada Lulu dengan suara berbisik : “ Asisten Lulu, pelanggan mana yang ingin bertemu denganku? ”

Lulu menggelengkan kepalanya dan berkata padaku dengan suara berbisik : “ Untuk apa kamu banyak bertanya? Kamu akan mengetahuinya ketika kamu pergi menemuinya. ”

Dia berbicara sambil mengerutkan keningnya. Setiap kali dia berbicara padaku, dia selalu menunjukkan sikapnya yang nakal.

Dapat terlihat bahwa suasana hati Isyana terlihat lebih baik karena penawaran ini. Dia berjalan santai dengan penuh aura kepuasan.

Tetapi aku memiliki keraguan di dalam hatiku. Dalam dua bulan terakhir ini, KIMFAR dan Bong Casa adalah pelanggan yang kemungkinan besar akan mencariku. Karena aku tahu bahwa percakapan terakhir Hainan telah membangkitkan minatnya.

Dan Raisa juga memberitahuku bahwa KIMFAR tidak menandatangani perjanjian dengan SHOPI. Ini membuktikan bahwa Nogo sama sekali tidak punya peluang.

Dapat terlihat bahwa Isyana sangat mementingkan pelanggan ini. Dia secara khusus mengatur tempat pertemuan di ruang pertemuan khusus Presiden.

Begitu aku masuk, aku melihat seorang pria muda mengenakan jas sedang duduk di sofa. Ketika dia melihat kami memasuki ruangan, dia pun langsung berdiri.

Aku tertegun sejenak. Aku sama sekali tidak mengenal pria ini. Aku berpikir dengan seksama, apakah aku pernah bertemu dengan pelanggan ini dan aku telah melupakannya. Tetapi setelah berpikir untuk waktu yang lama, aku masih saja tidak mengingatnya. Dan pada akhirnya, aku yakin bahwa aku tidak mengenalinya.

Ketika pria ini melihatku memasuki ruangan, dia langsung menyampiriku. Dia mengulurkan tangannya dan memanggil namaku dengan jelas : “ Halo Ugie. Nama aku Jokowi. Waktu itu kamu pernah berbincang dengan Presdir pemasaran perusahaan kami tentang periklanan dan pemasaran air mineral perusahaan kami, dan Presdir kami telah menyetujuinya. Perusahaan kamu mengeluarkan rencana pemasaran terlebih dahulu dan kemudian kita akan membahas perinciannya dengan spesifik. ”

Aku tertegun. Aku berjabat tangan dengannya sambil berpikir. Aku telah bekerja sama dengan begitu banyak pelanggan. Selain Bong Casa, aku belum pernah bertemu dengan pelanggan tingkat Presdir. Apakah dia telah mengenal salah orang? Tidak mungkin! Dia menyebutkan namaku dengan jelas.

Yang paling membuatku bingung adalah dia tidak menyebutkan dari perusahaan mana dia berasal. Dan Isyana juga berada disini, sehingga aku pun tidak bisa langsung menanyainya. Aku khawatir aku akan mengatakan sesuatu yang salah dan akan menyinggung pelanggan, sehingga aku akan menjadi orang yang bersalah di Nogo.

Aku tersenyum canggung padanya.

Lulu mempersilahkan kami untuk duduk dan menuangkan kopi untuk kami. Lalu Isyana berkata kepada Lulu : “ Lulu, tolong panggilkan Amori. ”

Lulu pun keluar. Isyana memperkenalkan Amori kepada Jokowi : “ Amori adalah manager dari departemen perencanaan perusahaan kami. aku berencana untuk membiarkannya melakukan struktur perencanaan perusahaan anda. ”

Jokowi mengangguk dan kemudian mereka berbincang dengan sopan. Tetapi aku merasa semakin kebingungan. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Bagaimana bisa penawaran ini muncul secara tiba-tiba?

Ketika Lulu membawa Amori masuk, Isyana saling memperkenalkan mereka berdua. Amori juga merupakan seorang pria tua di Nogo, dia mengenakan kacamata dan tidak banyak bicara, ini menunjukkan sikap kedewasaannya.

Jokowi berkata : “ Halo Tuan Mori. Jadi, kami dari Tiancheng akan meluncurkan produk air mineral dalam waktu dekat. ”

Begitu Jokowi berbicara, aku langsung mengerti apa yang sedang terjadi. Aku tidak mendengar percapakan selanjutnya antara Jokowi dan Amori lagi. Sebagai seorang salesman, aku telah menyelesaikan pekerjaanku. Maka, sisanya akan dilanjutkan oleh mereka.

Jokowi dan Amori berbicara selama lebih dari dua jam. Setelah selesai berbincang, aku dan Amori mengantar Jokowi keluar dari perusahaan.

Melihat punggung Jokowi, Amori tiba-tiba menoleh ke arahku dan berkata : “ Ugie, kamu hebat. Ini adalah penawaran yang besar, kali ini kamu telah berkontribusi. ”

Setelah dia selesai berbicara, dia membuka kacamatanya dan berbalik untuk kembali ke perusahaan terlebih dahulu.

Dan aku pergi ke sebuah tempat terpencil, lalu mengeluarkan ponsel dan menghubungi nomor yang dikenal. Beberapa saat kemudian, pihak lain di telepon mengatakan “ Halo”.

Aku tertawa dan berkata : “ Sutan, kamu benar-benar berguna juga. Sejak kapan kamu mulai belajar melakukan hal baik dari Bunda Maria dan tidak meninggalkan identitasmu? ”

Food Tiancheng adalah perusahaan dimana Sutan bekerja. Dia adalah Presdir pemasaran yang tadi disebutkan Jokowi. Ketika Jokowi mengatakan nama perusahaan itu, aku baru menyadari bahwa ternyata Sutan yang berinisiatif untuk mengirimkan penawaran bisnis ini.

Sutan tertawa dan bercanda padaku: “ Bagaimana? Ini adalah hadiah pertama yang aku berikan padamu setelah aku kembali dari ibukota provinsi. Apakah kamu menyukainya? ”

Aku juga tertawa dan kemudian berkata : “ Kamu juga tidak memberitahuku terlebih dahulu. Aku sebenarnya tidak tahu sebenarnya apa yang sedang terjadi. Dan Jokowi, asistenmu itu sama isengnya denganmu. Awalnya, dia sengaja tidak menyebutkan nama perusahaan kalian dan hampir membuatku merasa malu di hadapan Presiden. ”

Sutan tertawa terbahak-bahak dan kemudian berkata : “ Aku hanya ingin memberimu kejutan. ”

Ketika dia berbicara, tiba-tiba nada bicaranya berubah dan dengan serius berkata : “ Ugie, beberapa hari lalu, Veni mengatakan padaku bahwa mereka bertemu denganmu di pertemuan teman lama. Dan dia mengatakan bahwa kamu sedang tidak bahagia karena ada sebuah penawaran yang tidak berhasil. Dia juga sangat khawatir. Untungnya, perusahaan kami sedang meluncurkan sebuah produk baru, jadi aku pun meminta asistenku untuk pergi ke Nogo dan menemui Presdir Mirani. Kamu sedang mengalami kesulitan, tetapi mengapa kamu tidak memberitahuku? Apakah kamu tidak mempercayaiku? ”

Perkataan Sutan membuatku merasa tersentuh. Aku tidak menyangka bahwa ketika dia sedang sibuk pun, dirinya dan Veni masih bisa mengkhawatirkanku.

Telah berteman begitu lama, jadi aku pun tidak ingin mengucapkan terima kasih. Karena itu hanya akan membuat pertemanan terasa asing. Jadi, aku sengaja lebih banyak berbincang dengannya.

Sepertinya Sutan sangat sibuk. Sebelum mengakhiri panggilan, dia berkata : “ Ugie, kamu tidak perlu khawatir. Ini belum berakhir. Kali ini, aku akan membantumu untuk menaikan nama baikmu di Nogo. Sudahlah, aku tidak banyak berbicara dulu, sampai jumpa di lain waktu. ”

Dia juga tidak memberitahuku apa yang harus aku lakukan dan langsung menutup teleponnya.

Tetapi beberapa hari kemudian, aku sudah mengetahui cara kerja Sutan.

Pagi ini, ketika aku baru saja tiba di perusahaan, Lulu memintaku untuk pergi ke ruangan Isyana. Begitu aku memasuki ruangannya, aku melihat Isyana sedang melihat dokumen dan Amori sedang berdiri di depannya sambil menatapnya dengan hormat. Sepertinya Isyana sedang melihat struktur perencanaan Amori.

Melihatku masuk, Isyana segera menatapku dan berkata : “ Ugie, Tiancheng akan datang ke perusahaan pukul sepuluh. Presdir pemasaran perusahaan Tiancheng dan timnya akan datang untuk melihat struktur perencanaan kita. Dan mereka mengatakan bahwa semua orang yang terlibat dalam perencanaan ini diharuskan untuk hadir. Hari ini, kamu tidak perlu keluar untuk bertemu dengan pelanggan dan hadir dalam pertemuan itu. ”

Aku mengangguk. Sepertinya Sutan akan datang kesini hari ini.

Isyana sangat serius tentang penawaran ini. Setelah dia selesai berbicara denganku, dia pun langsung mendiskusikan beberapa detail perencanaan dengan Amori.

Sebenarnya penawaran ini tidak termasuk penawaran besar. Tetapi untuk Nogo, ini jelas merupakan penawaran yang besar.

Melihat sikap Isyana yang serius, aku ingin memberitahunya bahwa Presdir perusahaan Tiancheng adalah teman baikku dan penawaran ini pasti akan berjalan dengan baik. Tetapi Isyana tidak memberiku kesempatan untuk berbicara, ditambah lagi Amori yang berada disana, jadi aku pun menahannya untuk tidak mengatakannya.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu