Love And Pain, Me And Her - Bab 204 Sikap Gao Le Yang Sangat Mencurigakan

Aku tahu Sutan mencoba membujuk ku. Aku ingin menolak, tetapi setelah melihat wajah Sutan, aku pergi meninggalkan kantor bersamanya.

Kami pergi ke sudut tangga. Aku mengambil sebatang rokok dan menyerahkannya kepada Sutan. Tapi dia segera melambaikan tangan dan menatapku dengan wajah kebingungan.

"Ugie! Aku tidak mengerti. Manajer Gao hanya meminta mu untuk menjadi penjamin. Mengapa kamu tidak setuju?"

Wajah Sutan memerah. Dia sedikit khawatir. Sebelum aku dapat berbicara, Sutan segera melanjutkan, "Ugie, apakah kamu tahu pentingnya proyek ini bagi ku? Selama proyek ini sukses, aku dapat segera dipromosikan, jabatan paling rendah adalah manajer. Bahkan bisa saja menjadi wakil direktur, atau direktur. Sebelumnya aku mengusulkan untuk mencari Isyana Mirani, tapi kamu tidak setuju! OK, aku tidak mencarinya! Sekarang hanya meminta mu untuk menjadi penjamin. Kamu pun menolaknya lagi! Ugie, kita ini bersaudara. Kamu tidak ingin membantu ku dalam masalah ini? Apakah kamu masih khawatir mengenai produk kami?”

Sutan semakin gelisah, suaranya sangat keras. Hingga beberapa orang yang sedang menaiki tangga menatap kami berdua.

Aku mengerti Sutan, tapi aku juga punya jalan pikir sendiri.

Aku menghirup panjang rokok ku sambil menatapnya, dan menjelaskan dengan suara rendah, "Sutan, itu tidak ada hubungannya dengan produk perusahaan kalian. Tapi masalah ini jelas adalah hubungan antara kedua perusahaan kalian. Kalian seharusnya tidak melibatkan orang luar seperti ku. Ditambah lagi, apakah kamu benar-benar berpikir aku memiliki wajah sebesar itu? Tidak! Gao Le sebenarnya hanya tertarik pada Isyana. Tanpa Isyana, dia bahkan tidak mungkin tahu nama ku. Apakah kamu mengerti? Dalam masalah ini aku terlihat sebegai seorang penjamin, namun Isyana pun akan terlibat pada akhirnya! Aku sangat yakin, segera setelah aku menandatangani kontrak, masalah akan berdatangan! Kamu juga harus mempertimbangkan posisi ku.”

Segera setelah aku selesai berbicara, Sutan tertawa dingin. Dia melihatku, menatap kedua mataku dan berkata, “Masalah? Akan ada masalah apa? Aku tidak percaya, yang menandatangani kontrak adalah kamu, bagaimana mungkin bisa menyebabkan masalah pada Isyana?”

Apa yang dikatakan Sutan, membuatku tidak bisa berkata-kata. Yang dikatakan oleh Sutan benar. Aku tanda tangan menggunakan nama ku sendiri, bagaimana mungkin bisa menyebabkan masalah pada Isyana? Tapi aku tidak tahu kenapa, perasaan ini sangat kuat. Jika Store Nirami tidak berafiliasi dengan Djarum Nirami, aku pasti akan tanda tangan tanpa ragu-ragu. Tetapi masalah ini sudah hubungan dengan Isyana, aku harus berhati-hati.

Sutan melihat bahwa aku tidak berbicara, dia tertawa dingin lagi, menatapku dan berkata, “Ugie, aku sudah mengerti. Masalah yang kamu katakan itu, sebenarnya, akulah masalah mu, benarkan?”

Setelah itu, Sutan berbalik dan pergi. Aku buru-buru berteriak di belakangnya, “Sutan, dengarkan aku.”

Sutan tidak memberiku kesempatan sama sekali, dia langsung berjalan menuju kantor Gao Le. Konflik yang ada dipikiran ku dan aku sama sekali tidak berdaya. Aku buru-buru mengikutinya.

Segera setelah kami memasuki kantor, Gao Le berdiri dan secara pribadi memberikan kami bertiga teh. Sembari menuangkan teh, dia bertanya sambil tersenyum, “Kalian berdua, bagaimana diskusi kalian?”

Sutan juga tidak menatap Gao Le. Dia berbalik untuk menghadap Wulandari dan berkata dengan serius, “Direktur Wu, saya minta maaf. Saya tidak bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik.”

Sutan memberi tahu Wulandari secara tidak langsung bahwa dia tidak berhasil membujuk ku. Tetapi Wulandari bahkan tidak menatap Sutan sedikit pun. Dia mengangkat kepalanya sedikit dan menatap Gao Le.

Setelah Gao Le meneguk tehnya, dia tiba-tiba berdiri, melihat ke arahku dan Sutan kemudian berkata, “Kalian duduklah terlebih dahulu, aku harus keluar untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan, Aku akan segera kembali.”

Segera setelah dia mengucapkan itu, dia langsung berjalan keluar.

Meskipun aku tidak akrab dengan Gao Le, namun perilaku Gao Le saat ini benar-benar tidak normal. Aku telah menolak untuk menjadi penjamin, dan secara otomatis negosiasi ini dinyatakan gagal. Tapi dia meninggalkan kami di dalam kantor, dan dia lari keluar.

Suasana di kantor sangat hening. Sutan duduk di sudut sofa, dia terlihat stres dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Aku mengeluarkan rokok dan ingin menjelaskan sesuatu kepada Sutan, tetapi Wulandari ada disini, aku tidak bisa mengatakan lebih banyak lagi.

Setelah beberapa saat, Wulandari tiba-tiba menatapku. Sebenarnya, harus diakui bahwa Wulandari sangat cantik. Kecantikannya adalah kecantikan yang sangat menawan. Seolah-olah kelima panca indranya, diukir dari cetakan.

“Tuan Ugie, sepertinya kali ini kamu tidak berencana untuk membantu teman sekelas lama mu?”

Jelas, Sutan memberitahunya tentang hubungan kami.

Aku tersenyum pahit. Aku tidak suka nadanya bicaranya, ini jelas bisnis perusahaannya. Tapi dari nada bicaranya, masalah ini seperti masalah pribadi Sutan.

Aku memilih untuk diam dan tidak menjawabnya. Wulandari melihat aku tidak menjawabnya, dia sepertinya sedikit terkejut. Dia mengangkat bahu dan memandangi jam tangan Cartier di pergelangan tangannya. Lalu dia berkata kepada Sutan, “Karena teman sekelasmu tidak berniat membantu, saat Manajer Gao kembali nanti, mari kita pergi.”

Sutan dengan diam menganggukkan kepalanya. Dia tidak mengatakan sepatah katapun, juga tidak melihat ku. Jelas terlihat, Sutan benar-benar marah.

Aku sedikit mendesau, diam-diam berpikir, bagaimana aku harus menjelaskan masalah ini kepada Sutan.

Saat aku tengah berpikir, pintu kantor terbuka. Terlihat Gao Le yang tersenyum berjalan masuk ke kantor, segera setelah dia duduk, dia menatap aku dan Wulandari lalu berkata, “ Direktur Wu! Meskipun Asisten Ugie menolak untuk menjadi penjamin dalam masalah ini. Namun kita tetap harus menghargai Asisten Ugie. Begini saja, tidak perlu ada penjamin. Kalian kembali dan siapkan dana jaminan, besok kita akan tanda tangan kontrak.”

Perkataan Gao Le, membuat kami bertiga tercengang. Sutan yang awalnya merasa stres dan tidak mengatakan apapun, sekarang matanya terbuka lebar, dia menatap Gao Le dengan wajah terkejut.

Aku malah merasa lebih aneh lagi, Gao Le ini tidak normal! Awalnya, dia meminta ku untuk menjadi penjamin menggunakan nama Ugie, asisten PT. Nogo Internasional, aku tidak setuju. Dia lagi-lagi meminta aku menjadi penjamin menggunakan nama sendiri, aku masih tidak setuju. Tidak diduga, dia keluar sebentar, saat dia kembali, dia malah menyetujui untuk tidak menggunakan penjamin. Selain itu, dia juga bilang untuk menghargai ku.

Aku tiba-tiba menyadari bahwa Gao Le sama sekali tidak punya wewenang atas keputusan ini. Ada seseorang dibalik dia yang memerintahkannya untuk melakukan semua ini. Ketika dia keluar tadi, pasti untuk menelepon seseorang. Jadi saat dia kembali, dia sudah mengubah keputusannya.

Aku semakin bingung, namun pada saat yang sama aku yakin. Alasan kenapa pihak mereka mengubah keputusan pasti bukan karena aku, tapi karena Isyana!

Respons Wulandari sangat cepat, dia segera berdiri. Dia dengan elegannya berjabat tangan dengan Gao Le, dan berkata secara menawan, “Manajer Gao, terima kasih banyak! Kalau begitu besok pagi kita tanda tangan kontrak, bagaimana menurut mu?”

Gao Le tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Tangannya yang gemuk itu, beberapa kali menjepit pelan tangan Wulandari. Terlihat jelas dia adalah pria bejat, dia mencuri kesempatan saat bejabat tangan.

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu