Love And Pain, Me And Her - Bab 272

Amori sedikit menghela nafas. Dia menatapku dengan ekspresi lelah di wajahnya dan melanjutkan, "Kamu harusnya tahu bahwa tenaga kerja dan sumber daya material perusahaan pada dasarnya diinvestasikan ke dalam CB semuanya. Dan KIMFAR memiliki produk baru yang harus dipasarkan. Aku menyuruh beberapa rekan di departemen perencanaan untuk mengerjakannya, hasilnya tidak terlalu bagus. Akibatnya, KIMFAR sangat tidak puas. Presdir Bong Casadari KIMFAR sudah angkat bicara, jika PT.Nogo Internasional melakukan hal seperti ini lagi. mereka akan mempertimbangkan untuk memutuskan kontrak lebih awal . Kamu juga tahu aku sudah mengikuti proyek CB untuk waktu yang lama, dan sekarang aku tidak punya waktu lagi. Setelah memikirkannya untuk waktu yang lama, aku hanya bisa memintamu untuk membantuku. "

Aku tertegun dan menatap Amori dengan senyuman yang dipaksa,

"Amori, apakah kamu ingin aku membantumu membuat perencanaan produk baru KIMFAR?"

Amori sedikit mengangguk dan perlahan-lahan mulai berkata: "Betul! Kenapa, kamu tidak mau melakukannya?"

Amori melototiku, dan aku juga menatapnya. Tak satu pun dari kami yang berbicara. Setelah beberapa saat, aku mulai memaksakan senyumanku dan berkata:

"Amori, aku mengerti maksudmu. Kamu hanya mencari kesempatan agar aku bisa kembali dekat dengan Isyana, bukan?"

Amori masih saja tidak berekspresi, dia tidak mengangguk ataupun menggelengkan kepalanya. Dia menggunakan kesunyian untuk menjawab pertannyaanku.

Aku menghela nafas, "Baiklah! Aku akan melakukannyaa! Kirimkan bahan-bahannya kepadaku besok."

Alasan mengapa aku setuju dengan Amori dengan cepat walaupun menyakitkan. Ada dua alasan utama. Pertama, aku merasa tidak enak karena dia telah banyak membantuku. Kedua, KIMFAR memainkan peran penting dalam rencana bisnisku. Aku juga ingin mengambil kesempatan untuk mempelajari lebih lanjut tentang produk KIMFAR.

Melihat aku sudah menyetujuinya, wajah Amori menunjukkan sedikit senyuman.

Awalnya aku tidak ingin bertanya, tetapi aku akhirnya tidak tahan dan bertanya, "apakah uang pinjaman dengan CB sudah diselesaikan oleh Presdir Mirani?"

Amori mengangguk, "seharusnya sudah hampir lunas! Aku juga tidak tahu jelas, Uang pinjaman itu bukan untuk orang seperti kita khawatirkan."

Aku sedikit menghela nafas. Memikirkan Isyana Mirani sibuk dan pusing karena masalah ini, hatiku terasa sakit. Tidak lama kemudian, aku bertanya lagi dengan terbata-bata,

"Jadi, bagaimana kabar Presdir Mirani belakangan ini?"

Melihat diriku yang terbata-bata. Amori tertawa dan menggelengkan kepalanya lalu berkata: "Eugie, kamu jelas-jelas sangat merindukannya, tetapi kamu masih saja sangat keras kepala dan tidak ingin bertemu dengannya. Aku tidak akan memberi tahu kamu bagaimana kondisi Presdir Mirani sekarang. Jika kamu penasaran, pergi cari tahu sendiri. "

Aku sedikit memaksakan senyumanku. Tentu saja aku ingin mengunjunginya, tetapi aku tidak berani menghadapinya!

Setelah mengobrol cukup lama dengan Amori. Amori akhirnya berdiri dan ingin pergi, lalu aku membawanya ke pintu keluar. Amori tiba-tiba menoleh ke aku dan berkata: "Ohya, Eugie. Apakah Elisna masih bernyanyi di Bar BOSS?”

Aku sering pergi ke Bar BOSS beberapa waktu yang lalu, dan sesekali aku akan bertemu dengannya. Aku mengangguk dan berkata: "Dia seharusnya masih pergi, tetapi dia tidak setiap hari pergi. Sepertinya dia jarang-jarang sekali akan pergi sekali. Ada apa, apakah kamu pernah mencarinya disana?"

Aku bisa merasakan bahwa Amori masih sangat tertarik dengan Elisna. Setiap kali bersama Amori, dia akan selalu bertanya tentang Elisna.

Amori juga tidak menyangkalnya, Dia hanya mengangguk. Saat hendak pergi, tiba-tiba dia teringat lagi dengan sesuatu. Dia melihat ke arah aku lagi dan berkata, "ada satu hal lagi yang sangat aku ingin tahu. Apakah sejak awal Presdir Don Juan Romino dari SHOPI dengan Elisna sudah saling mengenal?"

Pertanyaan Amori membuatku tercengang. Waktu itu di pesta persaudaraan perusahaan periklanan, Elisna tiba-tiba membuat keributan, aku curiga bahwa dia dan Don Juan Romino saling mengenal satu sama lain. Tapi dia tidak pernah mengakuinya. Hari ini, Amori mengangkat topik ini lagi. Aku tidak tahan dan ingin bertanya kepadanya kembali,

"Aku tidak tahu jelas, kenapa kamu tiba-tiba menanyakan ini?"

Amori mengangkat bahunya dan menatapku lalu berkata: "Aku pernah sekali melihat Elisna bertemu dengan Don Juan Romino, dan hubungan mereka kelihatan tidak terlalu baik, mereka bertengkar. Setelah itu, Elisna langsung pergi. Aku juga tidak tahu dia pergi kemana. "

Kata-kata Amori membuat aku lebih penasaran lagi. Sebenarnya apa hubungan diantara Elisna dengan Don Juan Romino? Sepertinya aku harus mencari waktu untuk menanyakannya kepada Elisna.

Setelah Amori pulang, aku baru duduk di sofa dan menyalakan rokok dan membuka ponselku. Awalnya aku ingin menelepon Elisna. Sebelum sempat menelepon, banyak pesan singkat yang masuk ke dalam ponselku secara bersamaan.

Begitu membukanya, selain berita lebih dari sepuluh pesan yang dikirimkan oleh Jane. Isi setiap pesan hampir sama, dia menanyakan mengapa aku mematikan ponselku dan menyuruhku menelepon kembali ketika aku sudah menyalakannya. Dia ada masalah yang ingin dibincangkan kepadaku, dibelakang pesannya dia menambahkan beberapa emoticon marah.

Melihat pesan singkat dari Jane, aku tersenyum dan memberinya jawaban: "Aku sedang sibuk bekerja 2 hari ini, jadi aku tidak menyalakan ponselku. Ada masalah apa?"

Tidak lama kemudian setelah dia mengirim pesan teleponnya pun langsung berdering, aku mengambil dan melihatnya, ternyata itu adalah panggilan dari Jane. Begitu dia mengangkat telepon itu, langsung terdengar suara jane dari ponsel itu:

"Eugie, aku telah berusaha menghubungimu 2 hari ini. Aku malah berpikir bahwa kamu sudah kawin lari dengan presdirmu yang cantik itu."

Lelucon dari Jane membuat hatiku terasa sedikit masam. Sepertinya dia tidak tahu bahwa aku telah keluar dari PT.Nogo Internasional.

Aku menjawabnya dengan berpura-pura santai: "Aku ingin kawin lari, tetapi tidak ada yang mau menemaniku. Katakanlah, ada apa kamu mencariku?”

Jane terdiam sebentar . Tetapi kemudian dia mulai dengan serius berbisik: "Riski Rahman sudah pulang."

Aku sejak awal sudah tahu tentang berita ini. Waktu itu Rose sudah memberitahukannya kepadaku. Pada saat itu, aku ingin memberitahu Isyana. Tetapi sayangnya, hari itu aku sudah dikeluarkan dari PT.Nogo Internasional. Jadi berita tentang ini masih belum sempat aku sampaikan kepada Isyana Mirani.

Aku menjawabnya dengan santai: "Oh, kapan dia pulang?"

Jane bisa merasakan bahwa aku tidak tertarik. Jadi, dia bertanya kepadaku karena merasa aneh:

"Eugie, Mengapa kamu sama sekali tidak terkejut mendengar berita ini?"

Aku tertawa dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Pada waktu itu, orang-orang ini selalu mencari-cari kesalahanku, mencari berbagai cari untuk mengeluarkanku dari PT.Nogo Internasional. Dan sekarang, tujuan mereka sudah tercapai.

"Eugie, Sebenarnya apa yang terjadi denganmu?"

Melihat sikapku yang sedikit berbeda, Jane tidak lagi bertanyaa.

Setelah memikirkannya sebentar, aku akhirnya mengatakannya dengan jujur: "Aku tidak bekerja di PT.Nogo lagi!"

"Ah! Bagaimana mungkin?"

Jane sangat terkejut. Dia sepertinya tidak percaya dengan kata-kataku.

"Eugie, apakah kamu sedang bercanda? Presdir cantikmu itu rela mengeluarkanmu?”

Saya hanya tersenyum dan tidak banyak menjawab lagi.

Jane segera berkata lagi: "Eugie, sekarang jam 8:15 dan 9:00 aku akan sampai ke Bar BOSS. Kami ketemuan disana dan bicarakan hal ini”

Aku bisa merasakan bahwa Jane sangat terkejut dengan aku yang telah keluar dari perusahaan itu. Dia langsung menutup telepon dan tidak peduli aku menyetujui untuk pergi atau tidak. Aku sedikit menggelengkan kepala, dan akhirnya aku berdiri dan bersiap-siap. Setelah mengenakan pakaian yang cocok, aku turun dan naik taksi ke Bar BOSS.

Ketika aku sudah sampai, Jane masih belum sampai. Jadi aku sudah bersiap-siap memanfaatkan waktu ini untuk bertanya kepada Elisna tentang apa hubungan antara dia dengan Don Juan Romino.Sayangnya, Elisna tidak ada di sana. Akhirnya aku hanya bisa memesan beberapa porsi buah dan bir sambil kedatangan Jane.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu