Love And Pain, Me And Her - Bab 346 Model Bisnis Baru

CEO Hartono segera mengangguk, dia balik memandangku dan berkata, “Ugie, kamu teruskan berbicara. Setelah semuanya selesai dibicarakan, baru kita diskusi.

Aku segera mengangguk. Pada saat yang sama aku melihat kearah Viali. Sejujurnya, semua pertanyaan mendesak dari hadirin walaupun aku menjawabnya satu persatu. Aku cukup puas dengan jawabanku. Namun rencana yang tidak dibicarakan secara lengkap sangat mudah membuat mereka semua ambigu dan bingung.

Aku memandang semua hadirin dan berpikir, kemudian melanjutkan berbicara, “Semuanya, aku tahu kalau waktu kalian sangatlah berharga, jadi saya akan menceritakannya dengan singkat. Aku akan berbicara mengenai pekerjaan yang harus KIMFAR lakukan, pertama adalah memanfaatkan berbagai media untuk memberikan gambaran mengenai produk dari anak perusahaan kita, kedua adalah membuat manajemen regional! Perhatikan, manajemen regional ini bukan cabang. Tujuan dari managemen regional ini adalah alokasi barang dan pelayanan setelah penjualan. Ketiga, mencari mitra dan mulai mendistribusikan barang. Keempat, membangun platform online dan memperluas dampaknya.”

Walapun CEO Hartono sudah menginstruksikan semua orang untuk tidak melakukan interups namun dia tidak bisa menahan diri dan langsung bertanya padaku, “Ugie, dengan membangun jaringan penjualan melewati mitra tertentu, kenapa kamu harus membangun platform online lagi?”

Aku tersenyum memandang CEO Hartono dan langsung menjawab, “CEO Hartono, anda boleh mendengarkan saya menyelesaikannya dulu. Empat poin yang aku sebutkan tadi adalah poin yang harus dikerjakan oleh kita. Aku akan menjelaskan secara rinci. Pertama, harga nasional walaupun atasan ataupun bawahan. Tadi, CEO Hartono menanyakan bahwa kenapa harus membangun platform online yaitu E-Commerce. Alasannya sederhana, tempat dimana mitra kita tidak bisa menjangkau, maka kita bisa menjangkaunya dengan E-Commerce. Kita juga bisa menggunakannya untuk melengkapi. Namun, kita bertekad untuk tidak membuka toko fisik. Kita ingin menggunakan investasi yang digunakan untuk membuka toko dialihkan ke dalam investasi platform online.

Seperti yang aku katakan tadi, aku berdehem dan melanjutkan, “Mitra kita mungkin adalah mahasiswa, juga mungkin pengusaha yang sukses. Intinya, orang apapun mungkin bisa menjadi mitra. Permintaan kita pada mereka sangat mudah, bebas risiko. Tahap pertama adalah mengeluarkan 1 juta rupiah untuk membeli produk dan diberikan garansi pengembalian barang selama masih dalam waktu garansi. Namun, setelah produk dikembalikan, maka identitas kemitraan akan hilang. Terkait saluran penjualan, mereka punya pemikiran tersendiri. Saya percaya bahwa margin keuntungan besar sudah menunggu. Mereka akan punya cara yang berbeda seperti Moments, Weibo, WeChat dan forum lainnya yang akan ada mereka disana.

“Bukankah itu usaha mikro?”

Tiba-tiba, ada seseorang yang tidak bisa menahan diri lagi untuk bertanya. Sebelum saya menunggu jawaban, Viali langsung melanjutkannya, “Berbeda dengan usaha mikro. Tidak ada sistem agensi karena itu merusak model bisnis dealer. Ini tidak termasuk usaha mikro.”

Aku tersenyum sedikit dan memandang Viali dengan penuh terima kasih kemudian berkata, “Bukan usaha mikro, namun akan jauh lebih kuat dibandingkan usaha mikro, lebih ada prospek. Karena tujuan akhir aku sangat jelas, Kita ingin menjadikan kemitraan ini terhubung dengan semua tempat yang ada orang China dengan tujuan akhir agar semua orang bisa berjualan.”

Begitu kalimat terakhir saya ucapkan, semuanya terkejut mendengarnya. Tentu saja, itu terlalu berlebihan.

Seorang pria berkata dengan nada bercanda, “Model penjualan ini menarik, seperti penjualan langsung, juga memiliki bayangan bisnis mikro serta memasukkan unsur e-commerce. Pak Ugie, apakah ini model bisnis MLM dari penelitian terbarumu?”

Setelah dia selesai berbicara, semuanya tertawa termasuk aku. Namun CEO Hartono malah mengerutkan keningnya. Jelas, dia masih khawatir. Melihat CEO Hartono yang mengerutkan kening, semua hadirin menjadi diam.

Setelah beberapa saat, CEO Hartono memandangku dan berkata, “Ugie, didalam model bisnis ini, berapa jumlah mitra dalam satu kota?”

Aku mengerti pemikiran CEO Hartono. Yang dia pikirkan adalah jika satu kota hanya memiliki satu mitra. Jika penjualan tidak bagus, maka hal itu akan berdampak pada penjualan secara keseluruhan.

Aku segera menjawab sambil tersenyum, “CEO Hartono, sepertinya aku belum menjelaskan secara jelas. Model kemitraan kita berbeda dengan agen adalah berbeda. Kita tidak mempunyai batasan mitra dalam satu kota. Siapa saja boleh menjadi mitra, semuanya bersaing secara sehat. Harga pengambilan produk sama dan harga jual produk juga sama. Siapa yang lebih bisa menjual itu tergantung kemampuan mereka. Dengan adanya persaingan, maka muncullah motivasi.”

Setelah aku selesai berbicara, CEO Hartono tiba-tiba memandangku, dia tiba-tiba menyadari dan berkata, “Aku sudah tua dan tidak mengikuti perkembangan. Aku baru saja memahami rencanamu, pemikiranmu adalah ingin menjadikan setiap lokasi sebagai anak perusahaan kita. Semua kemitraan sebenarnya adalah staf penjualan kita. Mereka bersaing dengan giat dan fleksibel. Perusahaan kita hanya bertugas untuk mendukung dan memainkan peran dalam menyesuaikan kondisi.”

Setelah CEO Hartono menyelesaikan pembicaraannya, aku segera mengangguk. Di saat yang bersamaan, aku merasa lega. Karena aku melihat ada semangat dalam diri CEO Hartono. Ini adalah hal yang langka untuk pemain lama sepertinya.

Setelah beberapa saat, aku mendengar perkataan dari CEO Hartono, “Model bisnis ini bisa dipertimbangkan. Namun ada beberapa rincian yang harus kita dipertimbangkan lagi seperti mitra, apakah mitra kita dipilih secara acak atau menggunakan aturan yang ketat dan singkat. Kemudian untuk kemitraan di wilayah, apakah kita perlu menetapkan batas atas? Karena dengan itu, kita bisa memastikan bahwa semuanya mendapatkan kesempatan dan keuntungan yang sama.”

Begitu CEO Hartono menyelesaikan pembicaraan, para eksektutif di ruangan rapat segera berdiskusi. Namun aku tidak ikut terlibat karena tujuan utama kedatanganku adalah membawa kerangka besar ini beserta rencana pemasaran. Rincian spesifik harus diselesaikan oleh orang-orang itu.

Tapi, aku sangat yakin dengan rencana pemasaran ini. Karena sekarang semua orang memulai usaha, bahkan mahasiwa di sekolah juga tidak mau kalah begitu saja dalam memulai usaha. KIMFAR bisa memberikan peluang kepada mereka untuk memulai bisnis dengan bebas risiko. Pada saat yang sama, KIMFAR juga akan mendapatkan pengembalian yang besar.

Ketika semua orang berdiskusi, Viali dan asistennya juga menundukkan kepala dan berdiskusi. Asistennya memandang aku sesekali dan aku merasakan bahwa topik pembicaraannya berhubungan denganku.

Setelah semua orang berdiskusi singkat, CEO Hartono mengumumkan untuk menunda rapat hingga 30 menit kedepan. Setelah setengah jam baru kembali dimulai, dia membawa beberapa eksekutif senior keluar bersamanya, aku mengetahui bahwa mereka sedang mempelajari apakah rencana saya bisa dipakai atau tidak.

Saya juga keluar untuk merokok. Sambil merokok aku juga memikirkan rapat tadi. Walaupun aku bisa merasakan kalau model bisnis ini bisa dijalankan. Tapi aku masih sedikit gelisah. Bagaimanapun, ini adalah projek dengan dana hingga 6 milyar, keputusan akhir tetaplah di tangan Direktur.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu