Love And Pain, Me And Her - Bab 625 Aku Tidak Bersalah

Melihat asisten Han yang berada di kondisi di ambang kehancuran, aku hanya tersenyum singkat dan melanjutkan "Asisten Han, apakah kamu menganggap dirimu sangat hebat. Demi perasaan dapat mengorbankan semua milikmu termasuk moralitas pekerjaan bahkan hati nuranimu?"

Asisten Han hanya memandangku tanpa berbicara sama sekali, pandangannya tidak sedingin sebelumnya, saat ini berubah dan menjadi lebih bingung, tersentak dan takut. Namun dia masih tidak membalas perkataanku.

Tyas kembali mendorong asisten Han "Han, buka pintunya, biarkan mereka keluar."

Suara Tyas sangat besar dan terdengar sangat panik. Sebenarnya aku tahu apa yang dia khawatirkan. Pada saat asisten Han masih belum menyadarinya, aku dengan sengaja melanjutkan "Asisten Han, apakah kamu tahu dimana tempatmu yang paling menyedihkan? Bukan semua hal yang kamu sudah lakukan demi Tyas. Namun kamu sepenuhnya menjadi bidak pion dari mereka."

Ketika aku mengucapkannya, asisten Han segera mengalihkan pandangan memandangku. Dia mengerutkan alisnya, bertanya kepadaku dengan perkataan yang perlahan "Siapa yang dimaksud dengan mereka?"

Asisten Han adalah orang yang jarang berbicara, aku sudah mengenalnya cukup lama, hanya mendengar dia berkata tidak lebih dari sepuluh kalimat. Ketika dia mengucapkannya, Tyas dengan panik segera berteriak dan berkata "Han, jangan dengar omong kosong yang dia ucapkan."

Asisten Han kembali mengalihkan pandangannya ke arah Tyas, namun dia tidak berkata apapun, kembali mengalihkan pandangan ke arahku. Aku tahu dia sudah percaya pada perkataan yang aku katakan. Alasannya sangat sederhana, hal yang sebelumnya aku katakan mengenai dirinya dan Tyas semua adalah hal yang nyata. Hanya berdasarkan ini saja dia sudah percaya padaku.

Aku juga memandang asisten Han, dengan perlahan berkata "Yang aku maksud tentu saja Bu Tyas kalian dan Sutan! Aku bisa dengan sangat jelas memberitahumu, Hal ini dan keseluruhan rencana ini dibuat oleh Sutan. Dan Bu Tyas hanyalah mendengar perintah dari Sutan saja."

Ekspresi wajah asisten Han berubah, dia segera melihat ke arah Tyas dan Sutan. Dalam pandangan mereka berdua sangat jelas terlihat rasa benci dan marah. Sutan pada saat yang sama mengamuk, dia menunjuk dengan jarinya ke arahku. Ketika dia baru ingin berkata, aku lebih dulu berkata kepada asisten Han "Asisten Han, mengenai hubungan kedua orang ini, aku tidak perlu banyak berbicara, kamu juga seharusnya sudah bisa menebaknya."

Wajah Sutan menjadi pucat, dia mengambil

Gelas teh di atas meja dan langsung melemparkannya. Aku segera menghindar, gelas itu jatuh ke lantai dengan suara yang nyaring.

Setelah melihat singkat pecahan gelas di atas lantai, aku tersenyum dan kembali melihat wajah murka Sutan, dengan perlahan berkata "Sutan, bukankah kamu terus bertanya dimana buktinya? Hari ini aku akan memberitahumu dari mana bukti yang aku miliki berasal!"

Sambil mengatakannya, aku mengeluarkan ponsel dari dalam saku. Mencari sebuah video, setelah membukanya. Dari dalamnya terdengar percakapan antara Sutan dan Tyas. Pembicaraan di dalamnya sangat sederhana, mengatakan bagaimana setelah Djarum meninggal, bagaimana Grup Djarum bisa mengambil alih Indoma dan mereka berdua langsung membicarakan bagaimana Djarum bisa meninggal. Bisa dikatakan semua yang aku ketahui berdasarkan dari video ini. Perekaman ini berlangsung di dalam mobil Suutan, Sutan mungkin menduga mobil dan kantornya adalah tempat yang paling aman. Namun dia tidak menduga percakapan keduanya bisa direkam seperti ini.

Sutan murka, dia melotot dan berteriak kepadaku "Ugie, kamu benar-benar licik. Kamu menyuruh orang untuk mengikutiku?"

Melihat ekspresi Sutan yang marah ini, aku hanya tertawa. Aku dengan perlahan berkata kepadanya "Sutan, jangan terlalu menganggap terlalu tinggi dirimu. Banyak hal buruk yang kamu lakukan, orang yang ingin mencari permasalahan darimu sangat banyak. Oh ya, aku juga memiliki video lain, apakah kamu ingin melihatnya?"

Sambil mengatakannya, aku kembali membuka video lain, Di dalam video ini Sutan sedang duduk di dalam kantor dan sedang berbicara dengan Tyas lewat telepon. Walaupun tidak bisa mendengar jelas apa yang dibicarakan oleh Tyas, namun dari percakapan yang diucapkan oleh Sutan sudah bisa menebak isi pembicaraan mereka berdua.

Sutan menjadi terpana sepenuhnya, dia jatuh terduduk di atas kursi, setelah terdiam sejenak, dia dengan benci berkata "Wulandari, ini pasti dilakuan oleh Wulandari si pelacur itu!"

Sutan memaki. Namun kali ini dia menebak dengan benar. Semua video dan rekaman suara ini diberikan oleh Wulandari kepadaku.

Pertama kalinya aku bertemu dengan Wulandari sedang berhubungan dengan seorang pria yang muda, kami melakukan pembicaraan yang dalam. Pada hari itu Wulandari memberitahu bagaimana Sutan bisa merebut Indoma, bagaimana sikap yang menjijikan terhadapnya. Pada saat itu melihat Wulandari yang nampak kasihan, hatiku pun tergoyahkan. Aku pun memberikan

Sebuah ide, Indoma saat ini sudah berada di tangan Sutan. Namun bagaimanapun banyak karyawan dan pimpinan perusahaan yang diangkat oleh Wulandari. Semua orang ini memiliki perasaan kepada Wulandari. Aku pun memberikan ide kepada Wulandari supaya mulai mengawasi Sutan menggunakan orang yang dia percayai.

Sebenarnya pada awalnya tujuannya sangat sederhana, aku hanya berharap Wulandari lewat cara ini bisa kembali merebut perusahaan Indoma. Namun tidak menyangka ketika mengawasinya ternyata banyak mendapat informasi yang tidak diduga sebelumnya. Termasuk bagaimana kedua orang ini berdiskusi men take over Indoma serta Tyas yang berjanji kepada Sutan untuk memberikannya posisi Presdir Grup. Percakapan kedua orang ini banyak mencangkup kesepakatan rahasia. Tidak membicarakan yang lain, jika hanya pelanggaran ini sudah cukup untuk memasukkan kedua orang ini ke dalam penjara.

Pada dua hari yang lalu, Wulandari membuat janji untuk bertemu denganku dan baru memberikan informasi ini. Dia memberikanku informasi ini dengan terlambat karena dia dari awal hingga akhir ingin mencari bukti bahwa Sutan merebut Indoma dengan cara penipuan. Sayangnya, Sutan tidak lagi membicarakan masalah ini dengan orang lain. Wulandari hanya bisa untuk sementara menyerah dan memberikan informasi ini kepadaku.

Ketika aku mendapatkannya, mulai merapikannya sedikit demi sedikit. Pada saat itu aku tidak tahu, Tyas yang sudah mengambil cap perusahaan dan izin perusahaan terkait. Aku pada awalnya ingin setelah merapikan dengan jelas baru memberikan ini kepada pihak polisi. Namun sebelum semua ini selesai dirapikan, sudah muncul kejadian hari ini.

Sambil melihat Sutan, aku dengan tidak enggan berkata "Sutan, kamu sekarang sudah memulai memaki Wulandari! Namun kamu jangan lupa, bagaimana kamu merebut Indoma dari Wulandari? Setelah berhasil menipu Wulandari, kamu memindahkan cakarmu kepada Tyas. Kamu benar-benar licik, sudah merebut Tyas dari asisten Han. Kamu berniat pada suatu hari nanti juga dengan cara yang sama merebut Grup Djarum."

" Omong Kosong!"

Sutan berteriak, kemudian dia mengambil buku dari atas meja dan melemparkannya. Aku sama sekali tidak menghindar, dari awal hingga akhir menatapnya dengan senyuman menghina, sama seperti pandangannya menatapku sebelumnya.

" Aku dan Tyas tidak bersalah!"

Wajah Sutan sangat merah dan berteriak kepadaku dengan suara yang keras.

Dan aku masih terus tersenyum dengan menghina. Menatap Sutan yang perlahan-lahan menjadi murka.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu