Love And Pain, Me And Her - Bab 286 Kisah Cinta Kak Wang

Ketika aku baru saja selesai berbicara, Kak Wang tanpa ragu-ragu langsung bertanya kepadaku, "Ugie, berapa banyak uang yang kamu butuhkan sekarang? JIka terlalu banyak Kak Wang tentu saja tidak punya, namun aku masih bisa memberikannya jika hanya ratusan juta."

Hatiku langsung terkejut dan bahagia. Yang membuatku terkejut adalah ternyata dalam enam bulan ini Kak Wang bisa mengumpulkan keuntungan sebesar ratusan juta rupiah. Dan hal yang membuat gembira adalah dana untuk workshop terutama digunakan untuk biaya sewa, karena perlengkapan yang digunakan tidak terlalu banyak sehingga tidak akan membutuhkan biaya yang terlalu besar.

Aku segera menatap Kak Wang dan berkata, "Kak Wang, Budget secara real masih belum aku kerjakan. Namun aku merasa pinjaman sebesar enam ratus hingga delapan ratus juta sudah cukup. Begini saja, uang ini anggap saja sebagai pinjamanku, selain itu aku akan memberimu saham sebesar tiga puluh persen, bagaimana menurutmu? "

Demi membalas budi kepada Kak Wang, aku tidak punya pilihan lain selain memberikannya saham. Sementara Kak Wang tersenyum, kemudian dia menggelengkan kepalanya sambil menatapku berkata,

"Pada awalnya kamu menolak ketika Kak Wang ingin memberimu saham. Jika saat ini aku mengambilnya bukankah seperti merampok kamu?"

Aku menjadi sungkan jika menggunakan uang sebanyak itu dari Kak Wang secara gratis. Kamu pun saling berdiskusi dan pada akhirnya mencapai kesepakatan. Kak Wang akan meminjamkanku tujuh ratus juta dan aku akan membayar pinjaman itu dengan standar bunga dari bank.

Setelah kesepakatan tercapai. Kak Wang menatapku dan kembali berkata, "Ugie, kamu tidak tahu banyak hal. Mungkin kamu berpikir jika kamu hanya membantuku dalam segi bisnis saja, yang membuatku keluar dari jurang kemiskinan. Sebenarnya kamu masih membantuku secara besar dalam hal yang lain."

Aku menatap Kak Wang dengan aneh, aku tidak bisa memikirkan hal lain yang aku bantu selain dari segi bisnis.

Kak Wang menyeringai dan melanjutkan, "Karena bantuanmu, kakak iparmu bisa memperbaiki hubungan dengan keluarganya."

Aku merasa lebih aneh, aku tidak bisa memikirkan apa yang terjadi di dalamnya.

Kak Wang berkata sambil tersenyum, "Ugie, kamu mungkin tidak pernah membayangkan. Aku dan kakak iparmu bukanlah orang lokal, kami datang ke kota ini setelah kawin lari."

PerkataanKak Wang sedikit mengejutkanku. Aku sudah lama tidak mendengar kata kawin lari ini.

Kak Wang pun mulai menceritakan kepadaku kisah antara dia dan kakak ipar, "Keluargaku tinggal di pedesaan. Setelah lulus dari sekolah menengah teknik, aku pergi ke kota untuk bekerja. Sementara kakak iparmu datang dari keluarga yang mampu, mereka membuka bisnis batu giok. Saat itu aku bekerja dengan keluarga mereka. Pada suatu musim panas akhirnya aku mengenal kakak iparmu. Pada saat itu adalah libur musim panas dan karena dia bosan tinggal di rumah dia pun datang ke toko. Aku masih bisa dengan jelas mengingat, saat pertama kali aku melihatnya aku dibuat terkejut. Dia mengenakan gaun putih dengan rambut yang dikuncir kuda dan sepasang mata besar yang jernih. Ketika aku pertama kali melihatnya aku langsung terhanyut ke dalamnya. Dia sangat riang gembira namun sama sekali tidak memandang rendah kami hanya karena kami adalah karyawan biasa. Dia setiap hari bercanda dengan kami serta membawa buah untuk dimakan bersama. Namun aku tidak berani untuk menatapnya, setiap kali dia datang detak jantungku berdetak dengan lebih cepat, sehingga aku bersembunyi disamping dan menatapnya secara diam-diam. "

Ketika mengucapkan ini Kak Wang sedikit tersenyum. Dapat dilihat walaupun buah hati dirinya dan kakak ipar sudah berumur empat - lima tahun. Namun ketika memikirkan pertama kali mereka bertemu ekspresi wajahnya masih terlihat sangat gembira.

Perkataan Kak Wang juga memecahkan kebingunganku. Ketika aku pertama kali melihat kakak ipar, aku sedikit terkejut. Meskipun pakaiannya sangat tua, namun sangat bersih dan pakaian bermerek. Dia juga mengenakan jam tangan seharga ratusan juta. Ternyata dia adalah anak orang kaya.

Kak Wang melanjutkan, "Musim panas itu seakan berlalu dengan sangat cepat. Tidak terasa dalam beberapa hari dia pun akan memulai sekolah. Aku masih teringat ketika aku tahu bahwa dia akan pergi sekolah, hatiku menjadi sedih. Aku tahu aku suka padanya. Namun aku lebih mengetahui bahwa aku tidak pantas untuknya. Sehingga aku hanya menyimpannya sebagai rahasia paling indah di lubuk hatiku. Kadang kala aku masih tersenyum ketika mengingatnya. Ini adalah hal yang cukup bagi karyawan biasa sepertiku. Hari pun berjalan seperti biasa. Tiba-tiba pada suatu hari aku menerima sebuah pesan yang dikirimkan oleh nya, dia menulis sebuah pertanyaan, dia bertanya mengapa ketika dia berada di toko aku tidak berani melihatnya? Pesan itu terus kupandangi selama sepuluh menit namun aku tidak berani untuk membalasnya. Aku takut namun aku juga tidak tahu apa yang aku takutkan. Pada saat itu aku sangat bodoh, setiap hari aku akan membuka pesan itu. Asalkan suara ponselku berbunyi, aku akan seperti orang gila, khawatir berlebihan dan tidak berani melihat ponsel. Beberapa hari setelahnya dia kembali mengirimkanku sebuah pesan. Namun kali ini dia ingin meminta pertolonganku. Dia tahu aku tinggal di pedesaan dan dia ingin pergi ke pedesaan untuk mengambil foto dan meminta bantuanku sebagai pemandunya. Setelah mengalami konflik dalam hati sepanjang malam, aku akhirnya memutuskan untuk membantunya "

Ketika Kak Wang mengatakan ini dia pun tersenyum. Giginya yang putih dan ekspresinya dapat menunjukkan kebahagiaannya saat ini.

"Lalu apakah kalian langsung bersama?"

Aku bertanya kepadanya.

Kak Wang menggelengkan kepalanya terlebih dahulu dan kemudian menganggukkan kepala, "Tidak bisa dibilang langsung bersama! Namun kami tinggal di pedesaan selama satu minggu, aku dapat dengan jelas merasakan dia menyukaiku. Namun aku masih tidak berani mendekatinya. Aku takut jika aku menyampaikan perasaanku, kita bahkan sama sekali tidak bisa menjadi teman. Ketika kami kembali ke kota, kami kadang masih saling mengirimkan pesan. Namun tidak seperti pengalaman yang sudah kita alami di pedesaan. Hingga pada suatu hari aku menerima sebuah paket. Ketika membukanya aku melihat sebuah foto yang sudah dibesarkan. Background foto itu adalah warna yang kabur dan gambar di depannya adalah gambar telapak tangan besar di bawah sinar matahari. Itu adalah tanganku. Dan disampingnya terdapat sebuah kalimat yang tertulis, aku ingin terus memegang tangan ini hingga sampai tua nanti "

Kak Wang menceritakannya dengan suara yang lembut yang membuatku merasa kehangatan dan terharu. Ini awalnya hanya pengalaman cinta dari dua orang muda yang biasa, namun juga pengalaman susah payah yang dicari oleh banyak orang walaupun tidak mendapatkan apa yang diinginkan.

"Hari itu aku meminta ijin dan kembali ke kamar sewaanku, aku berbaring di atas tempat tidur, aku melihat foto itu selama seharian penuh. Di dalam hatiku aku tahu dia adalah suatu bagunan tinggi dan elit. Dan aku adalah karyawan rendahan. Pada hari itu setelah memikirkannya cukup lama, aku akhirnya membuat keputusan yang sulit untuk tidak lagi menghubunginya. Supaya tidak perlu lagi mengganggunya. Namun yang tidak aku bayangkan adalah walaupun aku berhenti menghubunginya malah membuat dia menjadi lebih proaktif. Dia meminta izin ketika pulang sekolah dan pada malam itu dia pergi mencariku. Kami berdua akhirnya mengobrol cukup banyak di kamar kos yang rendahan itu. Dan pada malam itu juga kami berdua akhirnya bisa bersama. Aku pun bertanya kepadanya apa yang dia sukai dariku? Dia memberitahuku sejak dia pertama kali melihatku, dia langsung merasakan sebuah rasa aman. Dia berkata perasaan ini hanya pernah dirasakan dan diberikan oleh ayahnya. Sehingga dia pun tanpa ragu memilihku. "

Sebuah kisah cinta romantis tiba-tiba membuatku sedih. Aku teringat akan Isyana, dia pernah mengatakan kepadaku ketika bersamaku yang kurang adalah rasa aman.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu