Love And Pain, Me And Her - Bab 260 Sayangnya Tidak Ada Jika Dalam Kehidupan

Seakan masalah pengunduran diriku adalah suatu hal yang konyol. Bong Casa tertawa beberapa saat dan kemudian baru berkata kepadaku, "Ugie, apakah Isyana kamu yang cantik itu tega melepaskanmu mengundurkan diri begitu saja?"

Sepertinya Bong Casa hanya tahu bahwa aku sudah mengundurkan diri, namun dia tidak tahu bahwa aku dipecat oleh Isyana.

Aku hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum pahit, berusaha bereskpresi tenang. Namun ketika nama Isyana disebut, hatiku masih saja terasa sakit seperti ditusuk.

Bong Casa bukanlah orang yang suka bergosip, ketika melihatku yang tidak berbicara, dia juga tidak banyak bertanya. Dia kemudian berkata sambil menghela nafas, "Ugie, sebenarnya sejak awal aku sudah merasa bahwa kamu tidak cocok di Nogo. Dulu aku pernah mengingatkanmu, hanya saja kamu terus mengejar percintaan yang ideal bagimu, terus menerus bertahan dan tidak mau meninggalkan Nogo. Bagaimana hasilnya? Bukankah hasil akhirnya sama dengan apa yang aku pernah katakan sebelumnya? "

Setelah Bong Casa mengatakan ini, dia menyesap tehnya dan kembali melanjutkan, "Kamu harus tahu. Jika seorang laki-laki ingin berdiri di tengah masyarakat. Tanpa karir sebagai fondasi sisanya hanyalah omong kosong. Tanpa adanya karir sebagai fondasi, semua percintaan, mimpi dan perasaanmu hanya seperti mendirikan istana di langit. "

Perkataan Bong Casa sangat masuk akal. Aku yang dahulu selalu merasa percintaan adalah percintaan, tidak ada pengaruhnya sama sekali dengan latar belakang keluarga atau status diri sendiri. Namun saat ini kelihatannya apa yang aku pikirkan sebelumnya hanya sebuah imajinasi yang indah belaka.

Aku memandang Bong Casa dengan senyum masam, sambil mengangguk berkata kepadanya, "Ya, apa yang Pak Bong bicarakan sangat masuk akal. Aku adalah orang yang belajar setelah mengalami kegagalan. Sehingga sekarang datang untuk meniti karir kepada Pak Bong."

Aku mengatakannya dengan ekspresi yang serius dan sungguh-sungguh, "Pak Bong! Saat ini aku sudah menjadi orang yang bebas, dan aku ingin bergabung dengan KIMFAR. Meskipun Pak Bong sebelumnya pernah memberitahuku, KIMFAR juga memiliki calon pilihan lain untuk posisi GM dari anak perusahaan di korea selatan. Namun aku berharap Pak Bong bisa membantuku untuk merekomendasikan kepada CEO Rudy , aku ingin menyampaikan beberapa pemikiranku terhadap anak perusahaan di korea selatan. Aku mempunyai kepercayaan diri bisa membuat CEO Rudy mengakuiku. Aku lebih mempunyai kepercayaan diri bisa dipilih dari beberapa calon pilihan tersebut. Tentu saja semua ini membutuhkan bantuan dari Pak Bong. "

Setelah aku mengatakan ini, aku memandang Bong Casa dengan pandangan yang penuh harapan. Bong Casa selama ini sangat menyukaiku, ini adalah hal yang bisa aku rasakan. Pada rapat proposal terakhir, CEO Rudy juga datang dan setelah dia mendengarkannya, dia menyuruh Bong Casa untuk mengundangku bergabung dengan KIMFAR. Ini menunjukkan CEO Rudy sangat optimis kepadaku. Dan saat ini aku sudah meninggalkan Nogo, aku ingin pergi ke korea selatan, pertama supaya aku bisa keluar dari bayangan Isyana. Selain itu aku ingin serius dan fokus meniti karirku sekarang.

Bong Casa tersenyum, dia menatapku dan berkata dengan perlahan, "Ugie, ketika kita berbicara di telepon, aku mengatakan ini kepadamu. Bahwa dalam dua hari ini aku ingin bertemu denganmu. Karena ingin membicarakan tentang kamu yang bergabung dengan KIMFAR. Setelah terakhir kali kamu mengajakku bertemu, aku langsung pergi ke kantor pusat di Shanghai. Aku pun sudah berbicara empat mata dengan CEO Rudy . Kamu mungkin tidak tahu, sebenarnya CEO Rudy sangat memperhatikanmu. Departemen human resource kantor pusat juga sudah memberikan penilaian profesional yang komprehensif terhadap kemampuanmu. "

Aku sedikit terkejut. Tidak menyangka departemen human resource dari KIMFAR sangat professional bahkan sudah melakukan pelacakan dan evaluasi terhadap diriku. Tentu saja ini adalah berita yang baik untukku. Setidaknya aku bisa melihat dari penilaian KIMFAR. Dan akan sangat membantu bagi perkembangan pekerjaanku di depan.

Bong Casa melanjutkan, "Aku juga sudah melihat dokumen penilaianmu. CEO Rudy merangkum dokumen itu menjadi 2 kalimat, memiliki kemampuan yang cukup namun kemampuan penyelesaian tidak memadai"

Perkataan Bong Casa ini membuatku mengerutkan alis. Kalimat pertama menegaskan kemampuanku, namun kalimat di belakangnya lebih menunjukkan kelemahanku. Kemudian aku mendengar Bong Casa yang melanjutkan pembicaraannya, "Dari beberapa kasus ketika kamu bekerja di Nogo juga bisa menunjukkan kadang kamu terlalu lunak dan ragu-ragu sehingga kantor pusat akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan kamu dari calon pimpinan tertinggi dari anak perusahaan di korea!"

Aku terkejut! Aku memiringkan kepala menatap Bong Casa, bahkan masih sedikit tidak bisa mempercayai perkataannya. Dalam hatiku, aku selalu merasa selama anak perusahaan korea belum terdaftar secara resmi, selama aku ingin pergi mendapatkan posisi ini, posisi ini sudah pasti menjadi milikku. Tidak menyangka saat ini aku adalah orang pertama yang dieliminasi.

Aku mengambil cangkir teh dan menatap kosong ke arah Bong Casa. Tiba-tiba aku menyadari bahwa aku benar-benar orang yang konyol. Ketika mengejar cinta, cinta itu hilang menjadi asap. Dan ketika ingin mengejar karir, karir itu pun hilang di depan mata.

Ekspresi Bong Casa sangat serius. Dia menatapku dan melanjutkan, "Ugie, sebenarnya KIMFAR bukannya tidak memberimu kesempatan, namun kamu tidak mengerti bagaimana mengambilnya! Apakah kamu tahu apa yang disebut kesempatan? Kesempatan itu adalah kamu memiliki keunggulan unik dibanding dengan yang lain. Sayangnya, keunggulan ini tidak kamu gunakan semestinya. Sehingga kesempatan itu pun hilang di depan matamu. Li Ka-shing pernah mengatakan ada empat tahap dari kesempatan: tidak menganggapnya, tidak melihatnya, tidak mengerti, dan terlambat meraihnya. Dan kamu sudah terlambat mengambilnya. "

Perkataan Bong Casa ini membuat perasaanku campur aduk. Apa yang dikatakan olehnya adalah benar, kesempatan sudah diberikan kepadaku dan aku tidak menggunakannya dengan baik.

Bong Casa menyesap tehnya dan dengan serius kembali berkata kepadaku, "Ugie, kamu adalah orang yang berbakat, sebenarnya aku sangat menyukaimu. Sejak kedatangan dari Shanghai, aku terus memikirkan masalah ini. Aku berpikir kamu tidak akan bisa pergi ke korea selatan, setidaknya pada anak perusahaanku ini. Aku bisa memberimu posisi sebagai direktur. Asalkan sudah dilatih, tidak membutuhkan waktu yang lama, aku berpikir kamu juga bisa menjadi seorang wakil GM bahkan GM. Saat itu kamu bisa pergi memimpin anak perusahaan manapun dari KIMFAR. Namun kemudian aku mengurungkan pemikiranku ini, apakah kamu tahu apa alasannya? "

Aku menggelengkan kepalaku. Posisi presiden dari anak perusahaan sudah lenyap dari pandangan. Sepertinya posisi direktur di anak perusahaan Bong Casa juga tidak ada harapan.

Bong Casa menatapku dan dengan perlahan berkata, "Karena wakil GM Rehan masih berada di anak perusahaan ku di Utara. Dengan sifatmu ini dan hubunganmu dengan raisa. Jika kamu datang ke anak perusahaan kami ini, pasti akan tercipta situasi yang tidak menyenangkan dengan wakil GM Rehan. Ketika itu terjadi akan terjadi konflik internal dan kinerja perusahaan juga akan mendapatkan pengaruh yang dapat merugikan perusahan. Sehingga aku akhirnya membuat keputusan tidak bisa membiarkan kamu bergabung ke KIMFAR. Kecuali pada suatu hari nanti, wakil GM Rehan meninggalkan tempat ini! "

Setiap perkataan yang diucapkan oleh Bong Casa, seperti palu yang mengetuk langsung kepada hatiku. Namun apa yang dikatakannya sangat masuk akal, Aku sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk membalas perkataannya.

Bong Casa memandangku dan melanjutkan, "Ugie, ini adalah perbedaan antara kamu dan aku. Jika posisi kita saat ini ditukar, kamu adalah wakil GM dari KIMFAR Daerah Utara, mungkin kamu akan setuju aku bergabung disini. Ini adalah kelemahanmu, mencampur adukan urusan perasaan dan pekerjaan menjadi satu. "

Aku menghela nafas panjang, Bong Casa kembali memberiku sebuah pelajaran yang berharga. Jika aku mengerti logika ini sejak awal, mungkin dulu aku akan langsung menolak permintaan dari Sutan. Dan tidak akan terjadi kesalahpahaman dengan Isyana hari ini.

Sayangnya Tidak Ada Jika Dalam Kehidupan ini!

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu