Love And Pain, Me And Her - Bab 421 Penawaran

Sebenarnya, ini juga terkait dengan pertarungan kita barusan di tengah sungai. Manusia memang seperti ini, selama mau mengeluarkan pikiran jahat, juga akan berubah menjadi lebih tenang.

"Apakah kamu sudah berusaha?"

Aku bertanya lagi.

Eddy mengerutkan kening. Dia sedikit menggelengkan kepalanya. “Aku ingin berusaha, tetapi aku tidak tahu bagaimana cara berusaha."

Berkata, dia membalikkan kepalanya melihatku, lalu lanjut berkata "Kak Ugie, sebenarnya alasan kenapa aku begitu marah, itu bukan karena kamu dan ayahku sudah menjual Geprek ! Aku marah karena kamu tidak memberitahuku sebelumnya dan selalu memperlakukanku seperti idiot. Berpikir aku sampah yang tidak berguna.

Aku tertawa getir, memandang Eddy dan berkata sambil tersenyum, "Eddy, aku bisa mengerti suasana hatimu! Kamu boleh membenciku, tapi kamu benar-benar tidak perlu menyalahkan ayahmu! Dia bahkan sudah membantumu menghubungi Universitas Asing, dia melakukan semua ini, berpikir suatu hari nanti kamu benar-benar bisa dewasa, bertanggung jawab atas bisnis keluarga ini! Kamu sangat pintar, kamu hanya perlu sepenuh hati untuk belajar, aku pikir tidak akan lama lagi kamu bisa keluar dan menjadi diri sendiri. "

Setelah berkata, aku menepuk bahu Eddy dan berbisik, "Dengarkan kak Ugie, kembali bersekolah lah!"

Begitu suaraku turun, Eddy menoleh untuk melihatku. Ekspresinya sangat serius, membuatku merasa tidak nyaman. Aku khawatir dia tidak akan setuju untuk belajar ke luar negeri.

Kami saling memandang untuk waktu yang lama. Eddy tiba-tiba berkata, "Tidak apa-apa kembali bersekolah, tapi ada syarat."

Perkataan Eddy membuat hatiku yang menggantung akhirnya jatuh ke tanah. Aku menatapnya dan berkata sambil tersenyum, "Kamu jangan khawatir. Selama kamu mau belajar ke luar negeri, ayahmu akan menyetujui syaratmu."

Begitu aku selesai berbicara, Eddy tiba-tiba menggelengkan kepalanya dan menatapku. Dia berkata, "Kak Ugie, kamu sudah berkata salah. Syarat ini bukan diajukan kepada ayah, tetapi diajukan kepadamu."

Aku sedikit tertegun, ini aku benar-benar tidak menduganya. Aku bertanya kepadanya, "Baik, kamu katakan, syarat apa?"

Eddy memikirkannya sebentar, baru membuka mulut berkata, "Jika aku kembali dari kelulusan, mulai membuka perusahaan lagi. Kamu harus datang ke perusahaan untuk membantu."

Aku tertegun. ini persyaratan macam apa? Melihat Eddy, aku tertawa getir dan menggelengkan kepala lalu berkata, "Eddy, aku tidak bisa berjanji kepadamu untuk saat ini. Tapi yang bisa aku janjikan kepadamu adalah jika kamu membuat perusahaan, kamu akan selalu menjadi Klien VIP nomor satu di BOSS studio. Seperti ini sudah bolehkah? "

Eddy menatapku, dia tiba-tiba menyeringai, tersenyum bahagia.

Eddy akhirnya setuju untuk belajar ke luar negeri. Di pagi hari saat dia pergi, Djoko tiba-tiba muncul di studioku. Dia memintaku untuk pergi bersamanya ke bandara untuk mengantarkan Eddy.

Djoko hanya sendiri, tidak membawa asisten, juga tidak membawa supir. Dia sendiri yang mengendarai Land Rover yang aku gunakan terakhir kali. Sendiri mengantar Eddy ke bandara. Begitu dia keluar, Djoko tersenyum menyerahkan kunci mobil kepadaku dan berkata. “Ugie, hari ini merepotkanmu, menjadi supir untukku hari ini. Kita berdua Bersama mengantar Eddy.”

Aku mengambil kunci sambil tersenyum, mengendari mobil langsung pergi ke bandara.

Sepanjang jalan, ayah dan anak itu berbincang dengan baik. Setelah melewati kejadian kali ini, Eddy tampaknya jauh lebih dewasa dari sebelumnya. Dia tidak lagi menantang Djoko. Sebelum memasuki pemeriksaan keamanan, dia berulang kali meminta Djoko untuk memperhatikan tubuhnya. Djoko yang mengatakan sesuatu penuh dengan air mata.

Dalam perjalanan pulang, Djoko memintaku untuk mengantarnya langsung ke Djarum grup. Tidak ada pembicaraan selama perjalanan. Ketika sampai di pintu gerbang grup, aku menghentikan mobil dengan baik. Baru saja akan memberikan kunci kepada Djoko, Djoko tiba-tiba menatapku dan berkata, "Ugie, masalah Eddy kamu sudah begitu banyak terlibat, aku tidak tahu bagaimana harus berterima kasih! Hanya ada dua hal yang dapatku lakukan . Pertama, kamu bisa langsung datang mencariku, jika suatu saat nanti kamu ada masalah. Selama Paman Djoko bisa membantu, pasti bisa membantu. Kedua, mendengar Eddy berkata, bahwa kamu pernah mengendarai mobil ini sekali. Meskipun mobil ini sudah dua tahun. Tapi belum begitu sering digunakan. Kondisi mobil masih bagus. Kamu sekarang punya usaha sendiri, bagaimanapun kamu harus punya mobil. Mobil ini kamu gunakanlah, besok aku mengutus orang untuk mencarimu untuk mengurus masalah pemindah tangan.”

Kata-kata Djoko membuatku tertegun. Aku segera menggelengkan kepalaku dan berkata, "Paman Djoko, ini tidak perlu! Eddy adalah temanku dan aku juga ikut senang melihatnya di jalur yang benar. Lagipula, kita sudah mengatakan itu sebelumnya. aku tidak mengenakan biaya untuk tagihan ini. "

Sebelum aku selesai berbicara, Djoko segera menyela. Dia berkata sambil tersenyum, "Benar berkata tidak ada biaya, tetapi aku tidak mengatakan aku tidak memberimu hadiah, kan? Ugie, Kamu tidak berpikir bahwa mobil ini adalah mobil tua, yang tidak cocok dengan identitas barumu sebagai manajer? Atau besok, aku akan meminta seseorang membawakanmu mobil yang baru? "

Perkataan Djoko adalah lelucon, tapi aku tahu dia pasti bisa melakukan hal seperti itu. Kali ini, membuatku semakin sulit. Meskipun aku selalu ingin membeli mobil, tetapi aku benar-benar tidak ingin menerima hadiah yang begitu berharga dari Djoko.

Djoko menepuk pundakku dan berkata dengan lembut, "Ugie, paman Djoko tidak berutang kepada siapa pun dalam hidup ini. Hanya saja kali ini, paman Djoko merasa berhutang kepadamu. Jika tagihan ini dihitung dengan normal, biaya layanan pasti lebih dari itu. Kamu terimalah, agar paman Djoko bisa lebih tenang."

Selesai berkata, dia menganggukkan kepala padaku. Aku tersenyum malu dan dia tidak banyak berbicara lagi, langsung turun dari mobil.

Aku tertawa getir dan menggeleng-gelengkan kepala, melihat Djoko masuk ke dalam gedung perusahaan. Baru saja akan kembali ke studio. Tiba-tiba, sesosok yang tidak asing keluar dari gedung.

Yang membuatku tidak habis pikir adalah, orang ini adalah Don Juan. Ketika aku melihat Don Juan, aku tanpa sadar berpikir apakah dia datang untuk melihat Isyana. Awalnya isyana telah berencana untuk mengantarnya hari ini, tetapi pamannya sementara waktu mencarinya ada urusan. Dia jadi tidak pergi.

Karena mobil diparkir di depan pintu grup, sekilas Don Juan melihatku. Dia sedikit tersenyum sinis dan perlahan berjalan ke arahku.

Begitu dia sampai di mobilku, dia melihat atas dan bawah mobil ini. Dengan sinis, dia berkata, "Bagus. akhirnya ada mobil yang untuk dikendarai? Tetapi jika aku tidak salah mengingat, mobil ini sepertinya milik Paman Djoko. Kenapa, sudah menjadi supir paman Djoko?”

Aku melirik Don Juan dan berkata sambil tersenyum sinis, "Tuan Juan, aku mendengar bahwa kamu akan berpartisipasi dalam rapat penawaran perusahaan Indoma. Apa ada masalah?"

Don Juan kaget pada awalnya. Lalu dia menatapku dengan tatapan aneh. Dia tertawa dan bertanya kepadaku, "Mengapa, kamu tidak mau memberitahuku, kamu juga berpartisipasi dalam penawaran?"

Dia berkata sambil tertawa sinis lagi.

Tetapi aku memandangnya dengan serius dan bertanya, "Mengapa, tidak bolehkah?"

Don Juan benar-benar menunjukkan ekspresi menghina. Dia menatapku dan berkata, "Kamu berpartisipasi, yang benar saja? Dengan studiomu yang terdiri dari lima atau enam karyawan? Lelucon! Ugie, kamu jangan memiliki impian yang tidak realistis. Dengan baik buatlah rencana yang bagus, bukankah itu bagus?"

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu