Love And Pain, Me And Her - Bab 87 Dentuman Kuat

Meskipun aku tidak tau pria itu siapa. Tapi aku tau, dia pasti bukan orang biasa. Pada saat Amori mempresentasikan, wajahnya tidak berekspresi. Sekarang semua orang sedang memberikan pertanyaan, wajahnya masih tetap tidak berekspresi. Juga tidak tau dia sedang memikirkan apa. Hanya dengan ketenangannya, kesabaran seperti ini, pasti bukan bisa dimiliki oleh orang biasa.

Aku masih belum berbicara, Rehan dengan sangat tidak senang berkata, "Presdir Bong Casa, aku lihat mereka murni menghabiskan waktu, sengaja menggunakan trik membingungkan orang. Mengatakan begitu banyak, menyuruh kita mempelajari produk kosmetik Korea?"

Perkataan Rehan, membuat Isyana mengerutkan keningnya. Dia sedikit khawatir melihatiku. Situasi sepenting ini, aku pikir dia pasti lebih panik dariku.

Aku dan Isyana tidak menyangka, yang pertama membuat masalah adalah Rehan. Aku berdiri dengan pelan. Saat ini giliranku maju kedepan. Berjalan ke podium depan, tatapanku melihat semua orang, terakhir berhenti di Rehan.

Aku bertatapan dengannya, dengan tenang berkata, "Kemarin di gunung, Direktur Bastar menargetkan proposal kami, pernah mengatakan kalau kami tidak akan mungkin meledakkan produk ini dengan nyata tanpa mengembangkan produk baru. Kami juga terus memikirkan masalah ini, kalau ingin menggabungkan kedua kesempurnaan, maka adalah poin penting pekerjaan kami bulan ini. Sekarang, kami membuat sebuah perencanaan yang berani, mencoba menggabungkan kedua situasi dalam bersamaan. Menggunakan produk baru yang sudah kita kembangkan, juga ingin memposisikannya kembali. Mebuat sebuah produk yang unik"

Sambil berkata, tatapanku menyapu semua orang KIMFAR. Dengan pelan berkata, "Semua orang juga tau. Beberapa tahun ini Korea selalu ingin bergabung dengan warisan budaya dunia, festival perahu naga, konfusius, dumpling pulut, semua adalah target mereka. Oleh karena itu, menimbulkan tidak sedikit keributan di internet. Dua tahun lalu, mereka masih ingin mendaftarkan medis Korea, obat Korea ke UNESCO. Sebenarnya itu juga medis dalam negeri, obat dalam negeri yang kita katakan...."

Aku masih belum selesai berbicara, Rehan memotong perkataanku lagi, dia dengan tidak sabaran berkata, "Ugie, kamu tau tidak semua pejabat tinggi KIMFAR ada disini? Waktu semua orang sangat berharga, tolong kamu bisa tidak meringkas dengan sederhana, langsung katakan poinnya. Kami tidak ada waktu mendengar kamu membicarakan gosip ini"

Perkataan Rehan sedikit keterlaluan. Raisa duduk di sebrangnya, dia melihat Rehan, sedikit mengerutkan keningnya, ekspresinya sedikit canggung. Sedangkan aku tertawa dingin sebentar, melihat Rehan, lanjut mengatakan, "Direktur Bastar, aku jelaskan! Ini adalah poin yang aku katakan. Produk kami fokus pada estrak herbal dalam negeri, Tapi di pasar Korea, sudah mulai dipopulerkan sebagai kosmetik estrak herbal dalam negeri Korea. Tentu saja, mereka menyebutnya obat Korea. Jadi, kita mau mengemas ulang produk ini. Dikemas sebagai merek obat herbat dalam negeri Korea, masuk ke pasaran daratan dalam negeri "

Sebelum kata-kata itu terlontarkan, Rehan berdiri. Dia sedikit kesal berkata, "Sembarangan! Masih mau dikemas? Kamu tau tidak perbuatan kamu ini? Kamu ini namanya memalsukan, membohongi pelanggan. Kalau dilakukan sesuai perkataanmu, maka KIMFAR juga tidak perlu memproduksi produk kosmetik lagi. Langsung pergi ke pabrik kecil beli saja, membungkus dengan kemasan luar negri sudah boleh kan? Tapi kamu tau tidak dampaknya apa? Orang-orang yang ada disini hari ini, akan mendapatkan hukuman, semua harus masuk penjara, apa kamu mengerti?"

Rehan mengatakan sampai akhir, dia seperti nge-gas. Yang diluar dugaanku adalah, tiba-tiba dia memutarkan kepala melihat Bong Casa, dengan tidak senang berkata, "Presdir Bong,waktu itu aku tidak setuju kamu membiarkan Nogo membuat proposal. Bagaimana sekarang? Malah mau memulai melanggar hukum"

Bong Casa tercengang sebentar. Mungkin saja Bong Casa juga tidak menyangka Rehan tiba-tiba mempersulitnya. Tapi aku langsung menyadari, Rehan dan Bong Casa harusnya tidak cocok. Mungkin saja dia mempunyai maksud untuk mengeluarkan Bong Casa dari daerah Timur. Sedangkan dia sekarang tiba-tiba mempersulit, mungkin saja berhubungan dengan pria di sudut itu.

Bong Casa malah sabar, dia terkekeh sebentar, melihat Rehan dan berkata, "Rehan, kenapa kamu tidak sabaran sekali. Dengarkan Ugie sampai selesai"

Sambil berkata, Bong Casa memutarkan kepala melihatku, bertanya, "Ugie, perkataan Direktur Bastar bukannya tidak masuk akal. Kamu melakukan ini, tidak hanya ilegal, bahkan sudah melanggar hukum."

Aku tertawa sebentar, bertanya balik kepada Bong Casa,

"Presdir Bong, kalau begitu kita bisa tidak membuatnya menjadi legal, juga tidak melanggar hukum?"

Kening Bong Casa berkerut, dia sedang memikirkan perkataanku ini. Sedangkan Rehan masih dengan kesal bertanya, "Kalau begitu kamu bilang bagaimana caranya untuk legal dan tidak melanggar hukum?"

Aku melihat Rehan, dengan dingin mengatakan dua kata, "Ambil alih!"

Begitu kata-kata ini kuucapkan, pejabat tinggi KIMFAR di sebrang langsung ribut. Pria yang di sudut yang terus menunduk, dia juga langsung mengangkat kepalanya. Sikapnya dengan tadi sama sekali tidak sama. Dia yang saat ini, mirip seekor elang yang menemukan angsa. Tatapannya tajam dan kejam.

Pejabat tinggi KIMFAR mulai berbicara. Rencanaku terlalu berani, sedangkan mereka bagaimana juga hanya pejabat tinggi daerah timur, perihal seperti mengambil alih, daerah timur sama sekali tidak bisa menentukan. Sedangkan Isyana memberikan tatapan khawatir kearahku. Harusnya proposalku harusnya diperlihatkan kepadanya terlebih dahulu. Tapi dari kemarin setelah kami berdua selesai ngobrol, tidak ada komunikasi apapun lagi. Lebih baik aku menunggu hari ini, langsung mengatakannya.

Aku juga tidak mempedulikan perbincangan diseberang. Menekan remot, layar besar langsung menunjukkan sebuah tabel. Saat semua orang melihat tabel ini, semuanya terdiam membisu. Hanya melihat layar dengan diam.

Aku membalikkan kepalaku melihat layar sekilas, lalu berkata "Tentunya semua orang lebih mengerti tabel ini dibandingkan denganku. Ini adalah kondisi penjualan KIMFAR tiga tahun ini, Tidak perlu aku katakan semua orang juga mengerti, pasar menurun dari tahun ke tahun, angka pengguna pasar semakin rendah. Tim kecil kami menyimpulkan, kenapa prestasi KIMFAR bisa menurun. Alasan yang kami analisis adalah, kekurangannya tidak pada tim pemasaran kita, tapi ada pada produk kita. Harga produk kita sangat mahal tapi keuntungannya sedikit. Lagipula, produk kita dibandingkan dengan produk lainnya. Yang pertama, penggantiannya lambat. Yang kedua, setiap produk yang diluncurkan hanya mengikuti tren yang ada. Tidak mempunyai keunikan sendiri, dengan begini maka tidak ada kekuatan persaingan pasar."

Begitu mengatakan produk KIMFAR kebanyakan mengikuti tren. Wajah semua orang KIMFAR tidak begitu bagus. Aku tersenyum pahit, lalu menjelaskan, "Perkataanku mungkin sedikit tidak enak didengar, tapi ini adalah kenyataannya"

Begitu kata-kataku keluar, pria disudut langsung mengatakan, "Anak muda, lewati ini semua, lebih baik jelaskan ambil alih saja!"

Ini adalah satu-satunya kalimat yang dia katakan di ruang rapat. Begitu kata-katanya keluar. Semua orang KIMFAR tanpa sadar menegakkan punggungnya, tatapannya semua melihat padaku.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu