Love And Pain, Me And Her - Bab 96 Undangan Tak Terduga

Bong Casa sengaja memberiku waktu untuk berpikir tentang kata-katanya. Setelah beberapa saat, dia berkata lagi, "Karena masalah ini melibatkan banyak orang, terutama Nogo ! Jika Isyana terus memimpin Nogo, Nogo kemungkinan akan tenggelam."

Aku mengerutkan kening dan tertegun sesaat menatap Bong Casa. Meskipun waktu itu aku sempat berpikir bahwa insiden ini memang sengaja ditujukan kepada Nogo, hanya saja tidak menyangka akan menjadi seserius ini.

Ekspresi Bong Casa sangat serius, dia melanjutkan, "Kami dengan sengaja mengundang perusahaan investigasi karena insiden ini. Setelah melakukan investigasi ini, insiden ini tidak hanya ditujukan terhadap KIMFAR, yang paling utama memang ditujukan kepada Nogo. Yang tidak terpikirkan olehku adalah yang terlibat di sini tidak hanya perusahaan periklanan dari Nogo, tidak sesederhana itu. Ini adalah hubungan yang rumit antara beberapa pihak. Jadi, aku memilih untuk bersikap tenang. Aku tidak ingin KIMFAR menjadi umpan dan korban dalam kekacauan mereka."

Masalah ini mengaitkan Isyana dan Nogo, tentu saja aku sangat siaga. Aku bertanya kepada Bong Casa dengan sangat hati-hati, " Presdir Bong, bisakah kamu memberitahuku, perusahaan mana yang terlibat di dalamnya? Mungkinlah yang pertama adalah SHOPI ?"

Bong Casa menggelengkan kepalanya perlahan. Dia menatapku dan berkata, "Ugie! Ada banyak hal yang tidak perlu terlalu jelas. Kadang-kadang menjadi orang yang tidak tahu terlalu banyak lebih baik. Aku sudah mengatakannya, aku tidak ingin KIMFAR terlibat dalam kekacauan ini. Dan masalah ini aku juga tidak terlalu jelas dan hanya yang umum-umum saja. Keseluruhan masalah ini hanya pihak-pihak yang terilbat mengetahui lebih jelas. Jadi, maaf, aku hanya bisa berkata sampai di sini.”

Sikap Bong Casa membuat aku menyadari keseriusan masalah ini. Kalau tidak, dia tidak akan begitu rahasia.

Melihat aku tidak berbicara, Bong Casa mengetuk meja dengan ringan menggunakan jarinya, dan berkata lagi, "Ugie, ini yang ingin aku katakan sebagai seorang teman. Aku lihat Nogo tidak lama lagi akan tenggelam. Aku tahu kamu menyukai Isyana, tetapi kamu juga tidak bisa berbuat apa-apa kalau di sana. Kamu harus tahu, Nogo sudah tiada. Isyana masih akan menjalani kehidupan mewahnya. Tetapi bagaimana dengan kamu? Kamu akan kehilangan peluang promosi terbaik. Jadi, aku sebagai teman hanya menyarankanmu. Bergabunglah dengan KIMFAR dan tinggalkan Nogo "

Aku terdiam! Ini berbeda dari terakhir kali Bong Casa memintaku untuk bergabung dengan KIMFAR. Terakhir kali itu hanya posisi direktur, tetapi kali ini, ada peluang besar untuk menjadi ketua penanggungjawab anak perusahaan. Posisinya berbeda, daya pikatnya tentu saja berbeda. Tapi yang ingin aku tahu lebih banyak adalah apa yang telah terjadi pada Nogo ? Mereka semua mengatakan bahwa Nogo akan tenggelam, Nogo berada dalam krisis. Namun terlepas dari bisnis yang melemah, aku tidak merasa ada yang aneh. Benarkah aku yang tidak responsif dan tidak menyadarinya?

Aku ingin tahu yang sebenarnya apa yang terjadi, meskipun aku tidak bisa membantu apa-apa. Aku juga bisa mengingatkan Isyana. Aku berjanji kepada Bong Casa, aku akan mempertimbangkannya kembali dengan serius. Lagipula, masalah ini akan dijawab akhir tahun, Jadi aku masih punya beberapa bulan untuk mengamati situasi Nogo. Tidak peduli apakah aku pergi atau tidak, aku tidak akan pernah melewatkan kesempatan untuk bisa membantu Isyana.

Hari-hari masih dilewati sama seperti dulu. Pergi bekerja dan pulang kerja setiap hari. Aku sekarang mengamati Nogo dengan sangat teliti setiap hari, tetapi aku masih tidak melihat perbedaan Nogo saat ini dengan sebelumnya. Tapi aku juga tahu bahwa Bong Casa tidak akan berbicara sembarangan. Karena dia bukanlah satu-satunya orang yang mengatakan begitu, Kalin sebelumnya juga pernah mengingatkanku.

Karena sebelumnya pernah bekerjasama dengan KIMFAR. Sekarang Nogo sementara waktu keluar dari krisis. Setidaknya proyek KIMFAR saat ini dapat menjamin operasi harian Nogo.

Itu hari Jumat. Malam itu setelah selesai bekerja dan selesai makan. Aku merasa bosan dan menonton tv. Saat aku sedang menonton, tiba-tiba sebuah pesan teks masuk ke ponsel. Aku mengambilnya, ternyata Isyana yang mengirimnya. Ada tulisan di atasnya: "Kamu sibuk?"

Aku tersenyum. Isyana sudah lama tidak mengirimi pesan kepadaku. Aku segera membalasnya: "Tidak sibuk, sedang menonton TV"

Isyana membalas lagi: "Membosankan!"

Aku tidak tahu apakah dia bilang dia sendiri membosankan, atau mengatakan aku menonton TV membosankan. Hatiku sedikit tergerak dan segera menbalasnya: "Kalau begitu keluarlah dan cari tempat untuk duduk?"

Isyana dengan cepat menjawab: "Oke! Pergi saja ke BOSS tempat yang selalu kamu kunjungi, aku sangat suka suasana di sana"

Aku tidak menyangka Isyana setuju dengan begitu bahagia. Aku sangat senang dan segera membalasnya, "Baiklah, sampai ketemu di BOSS!"

Selesai membalasnya, aku segera berkemas dan turun ke bawah.

Begitu pintu koridor terbuka, sosok yang tidak asing berdiri di pintu.

Itu adalah Isyana.

Dia terlihat santai, berdiri tidak jauh dan tersenyum padaku.

Aku melihat-lihat di sekitarnya dan tidak melihat mobilnya. Aku melangkah maju sambil tersenyum dan bertanya padanya, "Isyana! Kamu sudah ada di bawah rumahku dari tadi?"

Isyana memiringkan kepalanya, dia melihat ke atas dan berkata dengan santai,

"Aku lewat di sini dan ingin melihat apakah kamu ada di rumah atau tidak. Jadi, aku mengirimimu pesan singkat"

Kata-kata Isyana membuat jantungku berdetak kuat. Apakah dia benar-benar lewat, atau dia ingin datang melihatku?

"Kenapa kamu tidak mengemudi?"

Aku bertanya dengan santai.

"Aku ingin minum sedikit anggur malam ini, jadi aku tidak mengemudi"

Jawaban Isyana membuatku sedikit tercengang. Dia berkata begitu, pada dasarnya aku bisa menyimpulkan. Dia sengaja datang mencariku. Hanya saja dia tidak mengakuinya.

Jantungku berdegup kencang. Bukankah kebahagiaan ini datang terlalu tiba-tiba? Atau aku yang berpikir terlalu jauh?

Kemudian naik taksi sampai di BOSS. BOSS masih sama seperti sebelumnya, tidak ada yang berbeda dari masa lalu, bisnisnya sangat lancar. Kami menemukan tempat duduk di posisi sudut, dan aku memesan bir. Tetapi Isyana tidak minum, katanya minum bir akan menyebabkan kegemukan. Aku kemudian memesan sebotol anggur merah untuknya.

Isyana mengambil botol itu dan melihatnya, dan bertanya padaku sambil tersenyum, "Ugie, kamu tidak mungkin begitu pelit. Hanya memberiku minuman anggur seperti ini?"

Aku mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. Aku memandangnya dan menjawab sambil tersenyum, " Presdir Mirani ! Aku sudah berada di KIMFAR selama lebih dari tiga bulan. Aku belum dibayar satu sen gaji, dan aku sudah lama tidak makan, aku hidup mengandalkan pinjaman uang. Cuma buat kamu, jika orang lain, aku bahkan tidak akan memberi minuman bir padanya. "

Aku tertawa santai. Setelah KIMFAR menyelesaikan pertemuan proposal. Isyana dan aku kembali ke keadaan kami sebelumnya.

Isyana juga tersenyum. Pelayan membuka anggur dan menuangkannya. Isyana meneguk, tapi dengan segera dia mengerutkan kening. Jelas, anggur ini tidak sesuai dengan seleranya. Aku memandangnya dan tertawa kemudian menggodanya dan berkata, "Siapa suruh kamu tidak mengijinkanku cari rumah murah, jadi kamu harus berurusan dengan anggur ini. Lagian kamu menginginkanku mentraktirmu bulan depan dan aku tidak sanggup mentraktirmu minuman anggur itu. Minumlah sajalah bir ini."

Isyana tersenyum dengan acuh tak acuh, dan dia bertanya lagi, "Aku tahu kamu tidak punya uang, tapi kenapa kamu tidak memberitahuku?"

Aku minum seteguk besar bir dan menggelengkan kepalaku, "Lupakan saja! Aku tidak punya kebiasaan meminjam uang dari wanita. Lagipula, tempat tinggalku sekarang semua bayarannya dibayar di muka olehmu. Aku juga mikir tentang pinjamanmu itu. Lagipula, Aku tidak harus menetap di Nogo benar kan?"

Aku hanya bercanda. Siapa yang tahu, Isyana langsung memiringkan kepalanya dan menatapku kemudian berkata, "Jadi maksudmu, kamu berencana untuk meninggalkan Nogo ?"

Aku tertegun, tidak menyangka Isyana akan bertanya seperti itu,

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu