Love And Pain, Me And Her - Bab 257 Jebakan Foto

Perkataan Kalin ini membuatku berpikir. Siapa yang tidak mengharapkan kedekatanku dengan Isyana? Don Juan? Atau orang lain? Ada satu hal lagi yang tidak aku mengerti. Siapa sebenarnya yang mengambil foto aku dan Jane yang sedang makan bersama?

Aku mengambil gelas, berpikir sambil meminumnya. Tiba-tiba pandanganku berhenti di panggung bar. Seorang penyanyi sedang minum air putih dan bersiap naik panggung untuk bernyanyi.

Ketika melihatnya, aku langsung teringat akan Elisna. Pada saat di Kota Seafood, aku melihat dia sedang makan bersama dengan Bang Dut. Apakah ini adalah pekerjaan pria gemuk itu? Ketika memikirkan ini, aku mengeluarkan telepon dan menelpon Elisna.

Elisna sedang berada di ruang kerja bar, dia sedang bersiap naik panggung untuk menyanyi. Dia tidak mengetahui aku berada disini. Ketika mendengar aku menyuruhnya keluar. Dia pun dengan ingin tahu memutus telepon. Beberapa saat kemudian Elisna keluar dari ruang kerja.

Ketika sudah sampai di hadapanku, dia melihat Kalin terlebih dahulu dan kemudian berkata sambil bercanda kepadaku, "Ugie, aku akhirnya menemukan! Setiap kamu datang ke Bar Boss, kamu selalu membawa wanita yang berbeda. Kamu sekarang menjadi playboy ya."

Begitu Elisna selesai berbicara, Kalin segera menjawab, "Ya, aku juga merasakannya. Wanita di samping Ugie memang sangat banyak, contohnya kamu."

Jika ini terjadi di masa lalu, aku pasti akan bercanda sejenak dengan mereka berdua. Namun saat ini aku sama sekali tidak memiliki minat melakukannya, aku segera bertanya kepada Elisna, "Elisna, terakhir kali kamu dan Bang Dut makan di Kota Seafood, apakah dia mengambil gambarku?"

Ketika aku menanyakannya, Kalin dengan penasaran menatapku. Masalah ini tidak pernah didengarnya. Elisna juga termenung, dia mengingatnya sejenak dan kemudian berkata, "Bukan dia yang mengambil foto, tapi dia menyuruh seorang fotografer di sebelahnya. Dia berkata ingin memberikan kamu dan MC itu beberapa foto untuk kenangan yang indah."

Ketika aku mendengar ini, gigi ku gatal karena marah. Aku pun mengeluarkan telepon dan langsung memanggil Bang Dut. Ketika telepon tersambung, terdengar suara malas orang gemuk itu yang berkata, "Ini siapa ya? Saat ini sedang sibuk, jika ada urusan langsung bicara!"

Aku segera menjawab, "Bang Dut, Ini Ugie! Apakah kamu yang mengirim foto-foto itu kepada Isyana?"

"Foto apa?"

Bang Dut bertanya balik padaku. Namun dari nada bicaranya tersirat candaan.

Aku langsung menjawab, "Gendut, jangan berpura-pura bodoh denganku. Mengapa kamu mengambil fotoku dan Jane di Kota Seafood dan mengirimkannya kepada Isyana?"

Bang Dut terkekeh, kemudian dengan tenang berkata, "Aku mengira ada masalah apa! Ternyata hanya masalah foto itu saja ya! Betul! Aku yang mengambil foto itu. Kamu sudah melihatnya? Bagaimana hasil fotonya? Bagus kan? Itu adalah foto yang diambil oleh fotografer profesional kami. "

Aku dibuat marah oleh perkataan Bang Dut hingga seluruh tubuhku gemetar, kemudian aku membentaknya dan berkata, "Nenek sialan!"

Bang Dut terkekeh, dia tidak menganggapnya serius dan melanjutkan, "Nenekku? Aku benar-benar harus menggantikan nenekku berterima kasih kepadamu. Aku tidak menyangka masih ada orang yang mengingat nenek yang sudah berusia tua. Kapan kamu mau bertemu dengannya? Biar aku antar kamu kesana."

Aku hampir dibuat gila oleh kemarahanku dengan bajinggan ini! Terus terdengar suara omongan kosong yang tidak berhenti dari tangan yang memegang telepon. Aku pun bertanya kepadanya, "Gendut, mengapa kamu melakukan ini?"

"Kenapa? Tentu saja demi kamu dan Presdir Miranimu yang cantik kan. Kamu seorang yang tidak berguna bisa mendapatkan Presdir Mirani yang luar biasa itu sebagai pacar. Namun kamu masih bermain dengan wanita lain, menggoda wanita lain di luar. Aku ingin memberitahu kamu, Bang Dut ini adalah orang yang akan membasmi hama sepertimu dari masyarakat! "

Pembicaraanku dengan Bang Dut ini juga didengar dengan sangat jelas oleh Elisna. Ketika aku baru ingin berbicara lagi, Elisna tiba-tiba merebut telepon dan membentak ke arah telepon.

"Gendut sialan, apakah kamu itu manusia? Saat itu aku mengira kamu hanya mengambil foto untuk bermain saja, tidak menyangka kamu sejahat itu! Aku beritahu kamu ya, aku tidak akan mengambil iklan lagi darimu. Jangan pernah mencariku lagi, setiap aku bertemu denganmu akan aku hajar. "

Perkataan Elisna ini membuat Kalin yang mendengarnya terkejut. Dia pun bergumam dan berkata kepadaku, "Ugie, gadis ini galak juga ya."

Tidak tahu apa yang dibicarakan oleh bajingan itu dan Elisna kembali menyerahkan telepon itu kepadaku, dengan wajah marah berkata, "Ini, aku tidak ingin berbicara dengan orang seperti itu lagi."

Aku pun mengambil telepon itu, ketika ingin kembali berbicara dengannya. Terdengar suara bip di ujung telepon, si bajingan itu sudah menutup teleponnya.

Setelah meletakkan telepon. Aku segera menghisap rokokku. Sementara Kalin yang tidak mengetahui masalah ini dengan ingin tahu bertanya kepadaku, "Ugie, ada masalah apa dengan Bang Dut? Masalah foto apa ini?"

Aku hanya tertawa pahit dan menjelaskan secara sederhana kepadanya.

Begitu selesai berbicara, Elisna segera menjawab, "Ugie, maaf, apakah dia sengaja melakukannya untuk membalas dendam karena aku pernah mengusirnya?"

Aku menggelengkan kepala. Sejujurnya semua ini hanyalah kesalahpahaman. Pada saat itu aku menganggap Bang Dut sebagai seorang penipu. Jika dia membalas dendam kepadaku hanya karena masalah ini saja, itu menunjukan dia adalah orang yang memiliki hati yang sempit. Aku tidak merasa seorang pebisnis normal akan melakukan hal kekanak-kanakan seperti ini. Bagaimanapun hal ini juga menarik Jane ke dalamnya, dia seharusnya tidak memiliki keberanian sebesar ini untuk menyinggung Jane.

Aku menjadi semakin depresi. Beberapa orang yang tidak ada hubungannya denganku menjebakku. Seakan-akan aku telah melakukan suatu kejahatan yang membuat mereka tidak akan senang jika tidak menyingkirkanku.

Kalin mengikutiku menghela nafas kemudian dia bertanya padaku, "Ugie, apa rencanamu setelah ini?"

Aku menggelengkan kepala. Saat ini aku sama sekali tidak memiliki keinginan untuk memikirkan hal lain.

Kalin kembali melanjutkan, "Lebih baik kamu istirahat terlebih dahulu. Bukankah Pak Bong Casa dari KIMFAR ingin kamu bergabung dengannya? Aku rasa pergilah istirahat beberapa hari, pergilah jalan-jalan. Setelah kembali kamu bisa pergi ke KIMFAR, bukankah itu bagus? "

Aku hanya bisa mengangguk dan tersenyum dengan getir dan tidak mengatakan apapun.

Elisna sudah naik ke atas panggung dan mulai bernyanyi. Sementara Kalin dan aku terus minum segelas demi segelas. Kalin tahu situasi hatiku yang buruk sehingga dia pun tidak banyak berbicara.

Selusin bir dengan cepat habis diminum olehku. Namun tidak tahu apa alasannya aku tidak merasa mabuk, kebalikannya semakin lama aku merasa semakin sadar. Walaupun Kalin menemaniku, namun rasa sakit yang mencabik itu sama sekali tidak berkurang.

Aku melihat posisi jendela, di sana sedang duduk sepasang kekasih. Mereka sedang tertawa dengan suara rendah. Aku pun tidak bisa menahan diri dan membayangkan dulu aku dan Isyana juga sering duduk disana. Kami saling mengobrol dan minum, sama seperti pasangan kekasih yang gembira dan jatuh cinta. Namun sayang saat ini semuanya sudah berubah! Perubahan yang sangat cepat yang membuatku tidak tahu harus berbuat apa karena sama sekali tidak ada persiapan.

Aku sedang termangu sambil memegang gelas. Tiba-tiba Kalin berdiri, ekspresi wajahnya canggung menatap pintu masuk. Pada saat yang sama, dia memberitahuku dengan berbisik, "Ugie, Presdir Mirani sudah datang!"

Kata-kata Kalin mengejutkanku, namun ketika melihat ekspresi Kalin, bukanlah ekspresi orang yang sedang bercanda. Aku pun dengan cepat membalikkan kepala dan memandang ke arah pintu masuk.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu