Love And Pain, Me And Her - Bab 243 Bertengkar

Isyana juga bisa merasakan nada tidak senang dari perkataanku. Dia sedikit tersenyum dan bertanya, "Apakah kamu minum sendirian?"

Pertanyaan Isyana membuatku tertegun. Tapi aku tidak ingin membohonginya, aku pun mengatakan yang sebenarnya, "Dengan Raisa!"

Isyana sedikit terkejut dan dia kembali bertanya, "Raisa sedang di Beijing?"

aku mengangguk.

Isyana pun terkekeh, terdapat arti lain dari perkataannya, "Benar-benar ditakdirkan bertemu di tempat yang jauh ya!"

aku tidak bodoh, sindiran pada perkataan Isyana bisa dengan jelas aku dengar. aku awalnya bisa memilih diam, namun karena rangsangan dari alkohol aku pun segera menjawabnya, "Bukankah Don Juan juga ada di Beijing?"

Pertanyaan balik dari aku seakan membuat marah dirinya. Dia menatapku dengan dingin dan setelah beberapa saat dia dengan perlahan berkata, "Ugie, apa maksud perkataanmu ini?"

"Tidak ada arti apa-apa!"

aku hanya menjawab dengan dingin untuk menghadapi pertanyaannya.

aku tidak suka nada perkataan Isyana mengenai aku dan Raisa, aku sudah menjelaskan dengan jelas mengenai hubungan kami berdua kepadanya. aku dan Raisa hanyalah teman biasa tidak perlu memandang pertemuan makan kami berdua dengan sinis seperti itu.

Diam! Kami pun terjatuh dalam kediaman yang canggung!

aku menyesap teh sambil menatap pemandangan luar dari jendela, Salju yang turun di luar semakin lama semakin besar, Awalnya sebuah dunia yang dibungkus lapisan perak yang indah. Namun dalam pandanganku sekarang hanya terasa kedinginan dan ketidakpedulian saja .

Isyana berjalan dalam diam ke arahku dan dia duduk di sofa di seberangku. Dia menuangkan teh kepada dirinya sendiri, kemudian mengangkat kepalanya menatapku, sambil dengan ringan berkata, "Ugie, aku tidak ingin bertengkar denganmu. Aku bisa memberitahumu bahwa aku sudah tahu sejak awal Don Juan datang ke Beijing. Dia sudah menelponku lebih dari tiga kali untuk mengajak bertemu. Tapi aku memilih menolaknya supaya kamu tidak perlu banyak memikirkan hal ini! Aku tahu, seharusnya aku tidak mengatakan kamu dan raisa seperti itu, namun kamu juga harus tahu, wanita tidak akan bisa tenang ketika mendengar seorang laki-laki yang disukainya sedang minum dan makan bersama dengan mantan pacarnya. Setidaknya aku tidak bisa melakukannya! "

Perkataan Isyana membuatku merasa bersalah. aku kembali menyesap teh menatapnya dan berkata dengan bersalah, "Maafkan aku, nada suara ku tadi tidak baik, aku tidak seharusnya berkata seperti itu kepadamu."

Isyana tersenyum pahit, dia menggelengkan kepalanya dalam diam. Kami berdua berusaha menghindari pertengkaran oleh karena itu tidak ada yang menyebutkan lagi topik yang barusan.

Setelah mengobrol beberapa saat, aku tidak bisa menahan diri dan bertanya kepada Isyana, "Apakah sudah menandatangani kontrak dengan cb?"

Isyana mengangguk, "Ya, sudah ditandatangani. Besok kita akan kembali dan mulai menyiapkan iklan TV cb"

Setelah memikirkannya, Isyana menambahkan, "Ugie, aku sebenarnya tidak ingin tidak mengundangmu untuk hadir dalam acara penandatanganan kontrak ini.Kamu harus tahu bahwa pimpinan CB terhadapmu...."

Sebelum isyana menyelesaikan perkataannya, aku segera memotong dan berkata, "Tidak apa-apa, aku mengerti!"

Walaupun aku mengatakan aku tidak peduli,namun itu adalah perkataan yang bohong. aku bisa tidak peduli terhadap sikap orang lain kepadaku, Satu-satunya yang aku tidak bisa untuk tidak peduli adalah sikap Isyana. Namun karena dia berniat untuk menjelaskan, aku pun tidak perlu terus menjeratkan diri pada masalah ini.

aku bertanya lagi kepadanya, "Apa kamu sudah memikirkan mengenai masalah dana?"

Isyana menggelengkan kepalanya dengan perlahan, "Masih kupikirkan, belum menemukan jawabannya!"

aku tidak bisa menahan diri untuk mencibir, sambil menatap Isyana dan berkata dengan nada setenang mungkin, "Isyana, kamu berani sekali ya! Masih ada waktu dua bulan, namun kamu sebelum memastikan masalah dana ini sudah berani menandatangani kontrak? Apakah kamu pernah memikirkan jika dana terlambat sampai. Iklan hari raya imlek tidak bisa ditayangkan sesuai waktunya, biaya penalti itu sudah cukup untuk menekan Nogo. "

Isyana mengerutkan keningnya, dia menatapku dengan tidak senang. Sangat jelas dia sedang menekan amarahnya, "Ugie! Aku sudah mengatakan bahwa aku akan memikirkan masalah dana ini. Mengapa kamu tidak percaya padaku? Apakah di matamu aku hanyalah orang bodoh yang tidak berguna? "

aku tidak ingin membuat Isyana marah dan segera menjelaskan, “aku mengatakan semua ini untuk kebaikan Nogo!

"aku juga melakukan yang terbaik untuk Nogo!"

Isyana membalas ucapanku.

aku hanya bisa menghela nafas dan tidak berkata apapun. Jika pada saat ini aku mengatakan lebih banyak, tidak perlu dipikirkan kami berdua pasti akan terus bertengkar. aku pun mengambil cangkir teh dan menyesap teh sedikit demi sedikit.

Isyana juga terdiam, dia juga sedang menekan amarahnya. Setelah beberapa saat, dia baru menatapku dan bertanya, "Hari ini kamu sudah minum alkohol, Lupakan saja dulu! Aku akan menyuruh Amori dan yang lain untuk lembur merancang rencana iklan .Diusahakan ketika besok kita kembali sudah keluar rangka design. Awalnya aku ingin menyuruhmu untuk mengerjakan bersama, tapi kamu lebih baik istirahat dulu. Besok saja baru melihatnya. "

aku kembali menyalakan rokok dan berkata dengan sedikit aroma alkohol, "Publikasi iklan sangat mudah dilakukan, termasuk mencari sutradara, model, ditambah dengan perekamannya. Paling banyak membutuhkan waktu satu bulan. Saat ini yang paling utama adalah salurannya! Biaya saluran ini jika satu hari saja tidak bisa selesai, Perekaman iklan ini pun tidak akan ada gunanya. "

aku kembali menyebutkan masalah uang! Ini adalah inti pertengkaran antara kami berdua selama dua hari ini. Begitu selesai berbicara, Isyana langsung mengerutkan kening,menatapku sambil berkata dengan tidak senang,

"Ugie, berapa kali aku harus memberitahumu! Aku akan mencari cara mengenai uang ini, Yang perlu kamu lakukan hanyalah membuat iklan ini dengan baik! Mengapa kamu terus mempermasalahkan masalah uang?"

Nada suara Isyana tinggi dan sikapnya juga buruk.

Awalnya, aku sudah menekan emosi, namun ketika dia mengatakannya, aku pun membalas, "Isyana, bukankah seharusnya pekerjaan kita dibagi mana yang penting dan pekerjaan yang bisa ditunda? Aku merasa apa yang harus kamu bicarakan dengan ku bukanlah strategi dan iklan ini, tapai bagaimana cara mendapatkan uang!"

Isyana berdiri dengan cepat, wajahnya memerah dan berkata dengan tidak senang, "Oke! Aku akan secara resmi memberitahu! Kamu sudah tidak perlu mengurus proyek CB ini!"

Setelah mengatakan itu, Isyana berbalik dan pergi.

aku dibuat panik oleh sikap Isyana, aku pun berteriak ke arah punggungnya, "Lebih baik cepat pecat saja aku!"

Isyana menghentikan langkahnya, dia membalikkan kepala memandangku, setelah beberapa saat baru berkata dengan perlahan, "Ugie, aku baru saja mengerti apa yang kamu katakan dulu itu benar, Pekerjaan dan Perasaan tidak akan bisa digabung menjadi satu karena kedua nya akan terpengaruh! "

aku terdiam oleh perkataan Isyana. aku hanya terus merokok tanpa memandangnya.

Setelah terdiam sejenak, Isyana baru berkata kembali, "Ugie, pernahkah kamu memikirkannya? Jika yang kamu hadapi ini bukan aku, namun pimpinan yang lain, apakah kamu juga akan berbicara seperti itu dengan mereka?"

aku pun menyeringai sambil menatap Isyana kemudian dengan perlahan berkata, "Isyana, Apakah maksudmu aku menggunakan perasaan di antara kita berdua sehingga bisa berani mengatakan ini kepadamu? Kamu benar, jika menukarnya dengan pimpinan yang lain, aku tidak akan mengatakan seperti ini. Namun apakah kamu pernah memikirkan, jika ini adalah pimpinan yang lain, aku hanya akan menyelesaikan tugas yang diberikan olehnya saja. Mengenai arah perusahaan, perkembangan masa dengan tidak akan ada hubungannya dengan aku yang bekerja di perusahaan itu. Dan semua yang aku lakukan ini karena tidak ingin kamu,tidak ingin Nogo untuk mengalami kesalahan dan kerugian! Mungkin di matamu apa yang kuucapkan ini semua berlebihan!

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu