Love And Pain, Me And Her - Bab 463 Produk Indoma Dihapuskan

Beberapa saat, Isyana berteriak pada seorang pelayan yang tidak jauh dari sana, “Pelayan, tolong kemari”

Pelayan Store Nirami memiliki karakter yang berkualitas. Segera kemari dan berkata dengan sopan, “Halo Bu, apakah ada yang bisa saya bantu?”

Isyana mengambil kaleng dan menyerahkannya kepada pelayan, langsung bertanya, “Beberapa waktu yang lalu produk Indoma bukannya sudah dihapuskan? Mengapa masih ada produk mereka disini?”

Pelayan mengambil kalengnya, melihat-lihat dan segera menjawab, “Begini bu, produk ini resmi diluncurkan tiga hari yang lalu, ini adalah produk terbaru Indoma tahun ini. Anda boleh mencobanya, lumayan banyak pelanggan yang suka dengan produk ini”

Pelayan memberikan jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan. Mungkin dia tidak tahu apa-apa. Isyana mengerutkan dahinya, langsung berkata, “Sudahlah, kamu tidak perlu ngomong lagi. Sekarang panggil manajermu kemari”

Pelayan membeku, dia melirik Isyana. Mungkin dia syok dengan kedinginan Isyana, dia menyetujuinya dan bergegas mencari manajernya.

Tidak lama kemudian, seorang pemuda berumur kisaran dua puluh lima atau enam tahun, berpakaian kemeja biru laut kemari. Sesampai dihadapan kita, dia juga berkata dengan sopan, “Salam kenal keduanya, saya adalah pengurus supermarket Store Nirami, marga Wang, apakah ada yang bisa saya bantu?”

Pemuda sangat sopan. Akan tetapi Isyana segera menggelengkan kepala, menatap pemuda dan pelayan sambil berkata, “Yang aku mau jumpai bukan manajer supermarket ini. Tapi Presdir Store Nirami Gao Le, bergegas memanggilnya kemari”

Isyana menyebut nama Gao Le dengan nada tidak sopan. Membuat kedua karyawan supermarket sedikit keberatan. Lagipula dengan jabatan mereka, biasanya sedikit kesulitan bertatap wajah secara langsung dengan Gao Le.

Pemuda dengan keberatan menatap Isyana, lanjut berkata, “Ibu, ada keluhan apa terhadap pelayanan dan produk kami bisa diteruskan kepada saya. Selama masih dalam kewenangan saya, saya akan membantu anda untuk menyelesaikannya. Jika anda merasa tidak memuaskan, saya akan melaporkan permintaan anda ke”

Pemuda lanjut berkata. Sayangnya, dia belum selesai berkata, Isyana memotong perkataannya. Isyana menggelengkan kepala, langsung berkata, “Tidak ada hubungan dengan kalian! Katakan saja kepada Gao Le, aku akan menunggunya disini!”

Mungkin pertama kali ketemu pelanggan seperti Isyana, atau mungkin karena aura Isyana yang kuat, membuat mereka merasa tertekan. Kali ini, dia tidak berani untuk omong kosong. Langsung berkata, “Kalau begitu mohon menunggu sebentar, saya sekarang memberi tahu Presdir Gao”

Setelah pemuda itu selesai berbicara, dia membawa pelayan itu pergi.

Isyana masih melihat kaleng ditangannya, Isyana mengrenyit, seperti sedang memikirkan sesuatu. Aku berdiri disampingnya, bertanyanya dengan lembut, “Isyana, Mungkinkah Indoma menghubungi Grup melalui pengacara sehingga Grup setuju meluncurkan kembali produk mereka?”

Isyana langsung menggelengkan kepala, dia melihatku sambil berkata, “Masalah ini pamanku yang membantuku, kalau Indoma menghubungi Grup, Pamanku pasti akan memberitahuku”

Jawaban Isyana, membuatku bingung. Aku melihatnya dengan bingung dan bertanya kepadanya lagi, “Maksudmu ini adalah ide Gao Le? Dia seharusnya tidak berani?”

Isyana menggelengkan kepalanya, tapi dia tidak menjawab pertanyaanku. Jelas sekali, dia sekarang juga bingung. Tidak tahu sebenarnya bagaimana situasi masalah ini.

Kita sedang berbicara, tiba-tiba terdengar suara pria dari tidak jauh, “Presdir Mirani, kenapa anda tidak memberitahuku kalau anda datang? Aku akan turun menjemputmu”

Memutarkan kepala, melihat Gao Le penuh dengan senyuman, sedang melangkah dengan cepat kearah kami. Terakhir kali aku berjumpa dengan Gao Le, itu adalah saat aku mengalahkannya di bar. Sudah lama tidak berjumpa, Gao Le bertambah gemuk. Ditambah kecepatan dia berjalan, lemak ditubuhnya ikut bergetar.

Begitu sampai disamping kita, Gao Le segera mengulurkan tangannya yang gemuk, mengangguk dan membungkuk kepada Isyana sambil berkata, “Presdir Mirani, maafkanlah aku. Kami beneran tidak tahu anda datang, kalau kami tahu tidak akan berani membiarkan anda menunggu disini”

Isyana tanpa ekspresi melihat Gao Le. Meskipun meragukan sejenak, tapi tetap berjabat tangan dengan Gao Le. Begitu sudah berjabat, dia segera melepaskan tangannya.

Gao Le sama sekali tidak peduli, sesudah bersapa dengan Isyana, dia mengulurkan tangannya lagi kearahku, “Pak Ugie, sekian lama kita tidak berjumpa. Dengar-dengar bisnis anda sekarang semakin lancar dan terkenal”

Gao Le membungkuk, melihatnya membuatku tidak nyaman. Tapi aku tidak bisa tidak mengaguminya, saat itu dengan sebotol bir mengalahkan dia sampai masuk rumah sakit. Seharusnya dia sangat membenciku. Namun dia sekarang begitu ramah denganku, bagaikan teman lama yang sudah tidak berjumpa bertahun-tahun.

Sesudah berjabat tangan. Isyana menyerahkan kaleng ditangannya kepada Gao Le, “Presdir Gao, bagaimana ini terjadi?”

Gao Le mengambil kaleng tersebut, dia membolak balik melihatnya. Kemudian, dengan tatapan kosong melihat Isyana dan berkata, “Presdir Mirani, ada apa dengan kaleng ini? Belum kedaluwarsa, hanya kaleng berisi daging sapi. Jika anda menyukainya, aku akan mengirimkan anda dua kotak”

Kata-kata Gao Le, membuat Isyana mengerutkan dahi sejenak. Sangat jelas, dia tidak puas dengan jawaban Gao Le.

Aku menatap Gao Le, jika bukan karena beberapa kali pertemuan dengannya. Bisa-bisa aku tertipu dengan ekspresinya yang polos. Tapi aku tahu, orang ini bermain licik lagi. Dia seorang presdir pusat perbelanjaan, produk dihapuskan harus melalui persetujuannya. Diluncurkan ulang, tentunya melalui persetujuan dia. Bagaimana mungkin dia tidak mengetahuinya? Dia berpura-pura bingung disini.

Isyana tetap dengan ekspresi yang dingin. Melihat Gao Le, Isyana berkata dengan dingin, “Sepengetahuanku, Grup telah memberi tahu pusat perbelanjaan untuk menghapuskan produk Indoma, namun kenapa produk mereka bisa diluncurkan ulang?”

Melihat Gao Le berpura-pura bingung, Isyana terus terang bertanya.

Gao Le langsung memasang wajah yang sedih. Namun dia tidak langsung menjawab pertanyaan Isyana, tapi dia memutarkan badan dan berkata kepada dua anggota staff dibelakangnya, “Kalian pergi bekerjalah, disini sudah tidak ada urusan kalian”

Anggota staff segera menjawab dan kembali keposisi masing-masing.

Area ini, hanya sisa kita bertiga. Gao Le mengambil kaleng, mengambil langkah di depan Isyana, dengan ekspresi misterius, melihat Isyana dan berkata, “Presdir Isyana, Grup sudah memberitahu kita untuk menghapuskan produk Indoma. Namun, Grup juga memberitahu kita untuk meluncurkan produknya kembali”

Sesudah Gao Le selesai berbicara, Isyana terdiam sejenak, bukan hanya dia yang terdiam, aku juga bingung.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu