Love And Pain, Me And Her - Bab 221 Kedatangan Tidak Terduga

Aku sudah mengetahui sedikit masalah di keluarga Isyana. Sejak dia kembali ke dalam negeri, dia belum pernah menghubungi ayahnya. Saat ini ayahnya tiba-tiba dirawat di rumah sakit, suasana hatinya pasti sangat rumit. aku ingin menghiburnya. Namun selesai Isyana berbicara, dia langsung berbalik dan pergi dalam diam. Melihat bayangan punggung Isyana, aku merasa khawatir. Namun aku tidak dapat membantu apapun.

Video iklan sudah selesai direkam. Kami bersama-sama kembali ke studio Bang Ndut. Karena waktunya sudah malam, aku hanya bisa menyelesaikan pembayaran akhir pada keesokan harinya. Namun, yang mengejutkan aku, Bang Ndut cukup murah hati, karena dia ternyata memberikan 100 juta kepada Elisna. Cukup diketahui, harga ini adalah harga untuk model dengan kualitas paling tinggi di provinsi kami. Elisna tampaknya tidak terlalu menganggap uang dengan serius. Setelah memegang uang, dia berpamitan dengan kami dan langsung pergi.

Setelah aku menyalin video iklan ini , aku pun langsung pulang ke rumah. Setelah makan dan membersihkan diri. aku menonton video itu beberapa kali di komputer. Perekaman video ini memang sangat bagus. Hingga perekemanan selesai juga tidak menggunakan lensa kamera yang mewah. Membuat orang lain merasakan efek yang nyata ,cocok dengan efek yang aku inginkan. Waktu dari video ini juga cukup pendek, sekitar enam menit, sangat cocok sebagai promosi video pendek.

Aku berencana untuk memulai promosi iklan ini dari twitter. aku sudah menghubungi selusin akun pemasaran sebelumnya. Berencana untuk menyuruh mereka mengirimkan video ini pada waktu yang sama. Judul yang aku pilih ada dua: Yang pertama adalah Gadis Lesbian yang menyanyikan ulang lagu pelangi, Sebuah pernyataan cinta emosional yang nyata.

Yang kedua adalah, Tidak masuk akal! Wajah yang cantik , suara yang indah , namun datang berebut wanita dengan kami.

Setelah menghubungi beberapa blogger twitter, menjadwalkan pada malam berikutnya jam sembilan untuk menerbitkan status twitter ini pada saat yang bersamaan. Karena jam sembilan adalah waktu dimana lalu lintas twitter relatif besar. Penerbitan status pada waktu ini akan memiliki efek yang terbaik.

Setelah mengatur semuanya, waktu sudah menunjukkan jam sebelas malam. aku baru bersiap untuk mematikan komputer dan bersiap untuk tidur. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Suasana hening di malam hari dan ketukan di pintu yang tiba-tiba ini membuatku kaget.

Aku memakai sandal dan membuka pintu. Adegan di depan aku membuat aku membeku.

Isyana berdiri di ambang pintu dengan kondisi tubuh yang basah. Tidak tahu sejak kapan diluar mulai turun salju. Jika melihat dari kondisi Isyana, seharusnya dia telah berdiri di luar untuk waktu yang cukup lama.

Ekspresi Isyana agak linglung, terkandung sedikit kepahitan di dalam matanya.

Melihatnya dengan ekspresi sedikit bersalah, aku tiba-tiba merasa kasihan.

"Ayo cepat masuk, Isyana, ada apa denganmu?"

Aku buru-buru membiarkan Isyana masuk ke dalam ruangan.

Melihat Isyana seperti ini membuat aku tiba-tiba memiliki sebuah firasat buruk. Apakah penyakit ayahnya sangat serius, atau? aku tidak berani berpikir lebih banyak lagi.

Ketika aku baru selesai bertanya.

Tiba-tiba, Isyana terjatuh di dalam pelukanku. Kedua tangannya dengan erat menggenggam pinggangku. Dengan wajah yang menempel di dadaku.

Dalam situasi ini, aku tidak tahu apakah aku harus gembira atau kasihan. Pada saat isyana paling tidak berdaya dan bingung, Hal pertama yang dipikirkannya adalah pelukan dariku. Wajah sedihnya justru membuat hatiku menjadi sakit.

Aku pun mengelus punggung Isyana dengan lembut sambil berbisik di telinganya, "Isyana, tidak apa-apa! Ada aku disini."

Aku tidak tahu apa yang bisa aku lakukan untuk Isyana. Mungkin satu-satunya yang bisa aku lakukan adalah meminjamkan bahu aku sebagai tempatnya bersandar.

Tubuh Isyana bergerak sedikit. dia menangis! Hati aku pada saat itu juga menjadi kosong!

Kami berdua berpelukan seperti ini. Setelah beberapa saat, Isyana baru memanggil namaku dengan lembut, "Ugie!"

"Ya! aku disini!"

Aku menjawabnya dengan lembut.

Isyana dalam pelukanku sudah bukan lagi seorang presdir perempuan yang sombong dan dingin. Pada saat ini, dia lebih seperti seekor burung yang membutuhkan sandaran.

Isyana kembali berhenti bicara. aku kembali berbisik di telinganya, "Baju mu sudah basah seperti ini, Ayo ganti dengan baju yang bersih."

Isyana sedikit mengangguk. dan kemudian melepaskan diri dari pelukanku. Sambil mengibaskan rambut di depan dahinya, Isyana menatapku dan dengan sedikit rasa bersalah berkata ,

"Ugie, apakah aku membuatmu takut?"

Aku tertawa dan mengangguk, "Ya, aku benar-benar ketakutan! Yang aku takutkan bukan hal lain tapi takut ketika kamu sedih."

Isyana memaksakan tersenyum. Namun senyumnya ini adalah senyuman yang pahit.

Setelah membawa Isyana ke kamar. aku mengeluarkan satu set piyama dari lemari dan meletakkannya di atas tempat tidur. Isyana memandangi piyama wanita sutra itu dengan wajah curiga. Dia menengadahkan kepala menatap aku dan tidak berbicara untuk beberapa saat.

Aku tersenyum dan bertanya kepadanya , "Apakah bajunya bagus?"

Isyana mengangguk dengan perlahan.

"Ini adalah baju yang aku siapkan khusus untukmu setelah kamu pergi ke Beijing. aku berpikir suatu saat pasti akan dipakai, hanya saja tidak menyangka waktu nya akan datang secepat ini!"

Isyana tersenyum, kali ini dia tersenyum karena senang.

Setelah Isyana pergi ke Beijing, aku sengaja pergi ke mal untuk membeli satu set piyama. Dia telah menginap dua kali di rumah aku,setiap kali dia selalu menggunakan kemeja aku untuk tidur. Walaupun terlihat bagus ketika dia memakainya, Namun baju nya terlalu besar pasti tidak nyaman baginya. Sehingga , aku pun membeli satu set untuknya.

Isyana mengambil piyama itu dan mencobanya pada tubuhnya. Setelah itu dia mengusir aku dari kamar untuk menukar bajunya. Setelah selesai. Isyana kembali memanggilku masuk ke kamar tidur. Piyama ini sangat cocok di tubuhnya, Ketika dia memakainya, langsung terasa seperti seorang nyonya pemilik rumah.

Aku pun mengangkat selimut dan sambil melihat ke arahnya berkata, "Ayo berbaring, Pasti kamu sudah kedinginan tadi."

Isyana juga tidak berbasa-basi lagi, Dia langsung masuk ke dalam selimut. Setelah membantu dan merapikan selimutnya , aku duduk di samping tempat tidur. Sambil melihatnya aku bertanya, "Isyana, bagaimana kondisi Paman?"

Ini sebenarnya pertanyaan yang seharusnya aku tanyakan terlebih dahulu. Tapi karena sebelum ini suasana hati Isyana yang terlalu sedih, aku pun tidak berani bertanya.

Begitu aku bertanya, Ekspresi wajah Isyana menjadi gelap. Sambil sedikit menghela nafas, dia perlahan menggelengkan kepalanya, "Tidak tahu!"

aku kaget , aku merasa aneh dalam hati. Sudah jelas Isyana baru menerima telepon untuk pergi ke rumah sakit, Apa yang terjadi dengan ayahnya, Bagaimana bisa dia tidak tahu?

Melihat keraguan di wajah aku, Isyana menambahkan, "aku pergi ke rumah sakit, namun tidak pernah masuk ke dalam bangsal"

"Mengapa?"

Aku tidak bisa menahan diri menanyakannya.

Isyana tersenyum pahit terlebih dulu, kemudian berubah menjadi seringai dingin.

"Ada seratus alasan yang membuatnya tidak menerimaku masuk ke dalam bangsal. Apa yang bisa kulakukan?"

Kata-kata Isyana lebih mengejutkanku. Walaupun kedua orang tua sudah bercerai, Siapa yang bisa menghentikan putri kandung ingin melihat ayahnya? Sebenarnya, aku sudah memiliki jawaban di hati aku, tetapi aku tidak mengatakannya. Sebaliknya, aku kembali bertanya kepada Isyana, "Kalau begitu siapa yang menelpon dan memberitahu ayahmu sudah masuk rumah sakit?"

Isyana mengatakan kepada aku, "Pamanku!"

Aku mengangguk. aku belum pernah mendengar Isyana menyebutkan bahwa dia memiliki seorang paman.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu