Love And Pain, Me And Her - Bab 365 Kalin Bekerja Di Djarum Grup

Setelah Wulandari mengantarku sampai di depan rumahku. Dan sebelum aku turun dari mobil, Wulandari tiba-tiba memanggilku, lalu dia berkata “Ugie, ada yang ingin aku katakan kepadamu”

Aku berbalik dan menatap Wulandari, kemudian aku mengangguk “Kamu katakan saja!”

Wulandari tersenyum dan berkata “Ugie, sebenarnya aku sangat menghargai kamu! Tidak peduli bagaimana masalahku dengan Sutan, aku berharap dapat menjadi teman yang baik denganmu, boleh?”

Aku tersenyum dan mengangguk.

Sebelumnya aku tidak terlalu dekat dengan Wulandari dan juga tidak terlalu mengenalinya. Tetapi saat ini aku menyadari, dia adalah orang yang memiliki EQ tinggi. Perkataan yang dia katakan, terdapat tujuan yang sangat jelas. Wanita itu berharap aku tidak akan menjadi hambatan di antara Sutan dengannya. Tetapi sayang sekali, aku tidak dapat melakukannya!

Setelah sampai di dalam rumah, aku berbaring di atas ranjang dan tidak bisa tidur. Kemudian aku pun mengambil ponselku, tiba-tiba terdapat sebuah pesan yang masuk: “Ugie, kamu jangan meminum bir setiap hari dan lupa untuk untuk menyiram tanamanku”

Dengan emoji senyum di belakangnya. Melihat pesan dari Veni, hatiku terasa campur aduk, beberapa saat kemudian, aku pun membalasnya dengan “Ok!”

Mengenai masalah Sutan, aku tidak akan mengatakannya kepada Veni. Yang dapat dilakukan oleh aku, hanyalah mendukung Veni. Mengenai bagaimana hubungan dia dengan Sutan, aku juga tidak mengetahuinya, semuanya hanya dapat membiarkan waktu yang menentukannya.

Karena tidur terlalu malam dan meminum bir. Pada hari berikutnya aku bangun kesiangan, jika bukan karena suara ketukan pintu. Tampaknya aku akan tidur sampai sore hari.

Aku pun bangun dalam keadaan ngantuk, lalu aku melihat jam, sudah hampir jam sebelas. Aku pun pergi membuka pintu, setelah membukanya, aku pun mencium sebuah aroma yang sangat wangi. Aroma ini sangat familiar, sambil memejamkan mata, aku juga dapat mengetahui orang yang berada di hadapanku adalah Kalin.

Kalin masih tampak seperti biasa. Meskipun baru memasuki musim semi, cuaca juga masih dingin. Tetapi pakaian Kalin tidak terlalu tebal, tampaknya sudah tidak tahan lagi untuk menunjukkan dadanya yang putih. Terutama kaki panjangnya, yang hanya mengenakan rok pendek. Dengan legging berwarna hitam, yang terlihat menggoda sekali.

Kalin menatapku dengan tersenyum dan berkata “Ugie, bukannya aku sudah memberitahu kepadamu? Aku akan datang mencarimu pada hari ini, kenapa kamu masih tidur sampai jam segini?”

Pada malam tahun baru imlek, mengetahui aku tidak pulang ke rumah lamaku, Kalin mengatakan pada hari ini dia akan datang untuk mencariku.

Aku menguap dan menunjukkan senyuman kepada Kalin. Setelah membuka pintu untuknya. Kemudian aku pun pergi ke kamar mandi, untuk menggosok gigi, sambil membalikkan kepala dan berkata “Kalin, saat ini kamu bekerja di perusahaan apa? Kenapa kamu tidak memberitahunya kepadaku?”

Setelah semua karyawan Nogo dihentikan, Kalin tidak pernah menghubungiku lagi. Saat ini apa yang sedang dilakukan olehnya, aku juga tidak mengetahuinya. Sebelumnya aku telah menanyakannya di WeChat, tetapi dia tidak memberitahuku.

Kalin tersenyum. Dia pun menatapku dan berkata “Tidak seru jika dikatakan begitu saja! Aku ingin kamu menebaknya”

Aku tersenyum pahit dan bertanya “SHOPI Advertising?”

Aku juga tidak asal menebaknya. Kalin mempunyai posisi tertentu di dalam dunia Advertising, klien di tangannya sangat banyak. Kalin berasal dari PT. Nogo, dapat dipastikan terdapat banyak perusahaan yang ingin merekrutnya. Kalin juga masih berkontak dengan Don Juan, SHOPI Advertising juga pasti memerlukan orang berbakat seperti dia. Jadi aku pun menebaknya bekerja di SHOPI Advertising pada saat ini.

Setelah selesai berkata, Kalin menjadi cemberut “Aku tidak akan pergi ke perusahaan Don Juan! Terlalu tidak dapat diandalkan, kamu pikirkan lagi?”

Aku juga tidak mengetahui Kalin mengatakan SHOPI Advertising yang tidak dapat diandalkan, atau Don Juan yang tidak dapat diandalkan. Kemudian aku menggelengkan kepalaku dan berkata “Aku tidak dapat menebaknya, kamu langsung katakan saja”

Kalin tersenyum puas, dia memiringkan kepalanya dan menatapku dengan mengedipkan mata ke arahku. Kemudian Kalin berkata “Aku sudah mengetahui kamu tidak dapat menebaknya! Saat ini aku bekerja di Djarum Grup”

Selesai berkata, Kalin menatapku dengan tersenyum. Aku pun merasa terkejut dan menatap Kalin dengan kaget, aku pun segera berbalik dan menatap Kalin, lalu aku bertanya dengan kaget,

“Djarum Grup? Luar biasa sekali! Posisi apa? Penjualan?”

Sebenarnya, aku sangat kaget. Baru saja berhenti kerja dari PT. Nogo, Kalin sudah dapat langsung bekerja di Djarum Grup. Betapa hebatnya Kalin ini.

Kalin menyilangkan tangannya di depan dada, sambil tertawa dan berkata “Bukan penjualan, kali ini training! Melatih staf karyawan penjualan anak perusahaan. Tetapi Djarum Grup luar biasa sekali, aku hanya menjabat sebagai jabatan wakil direktur, gajiku lebih banyak satu kali lipat jika dibandingkan dengan Nogo”

Kemudian, Kalin menggelengkan kepalanya dan menghela nafas “Hei! Aku sudah cukup bekerja di bagian penjualan. Demi beberapa proyek, setiap harinya aku pulang malam. Dan masih harus bersabar dalam menghadapi pria-pria yang jorok. Memikirkan ini, aku merasa menyebalkan”

Kalin mengatakannya dengan agak kasar.

Aku tersenyum dan mengelap mulutku. Lalu aku menatap Kalin dan bertanya dengan penasaran “Kalin, coba ceritakan Djarum Grup kepadaku”

Sebenarnya aku sangat tertarik dengan Djarum Grup. Tentu saja, semua ini karena Isyana, bagaimanapun Djarum Grup berhubungan dengannya. Ketua Dewan Direkturnya adalah ayahnya, Djarum Mirani. Aku ingin lebih memahaminya, ini juga akan bermanfaat terhadap hubunganku dengan Isyana.

Kalin memelototiku dan berkata “Apa yang harus diceritakan? Semuanya ada di website perusahaan, apakah kamu tidak pandai untuk melihatnya sendiri? Lebih baik kamu bertanya kepada Presdir Mirani. Bukannya dia lebih paham dari pada aku?”

Aku tersenyum pahit. Jika aku dapat bertanya kepada Isyana, untuk apa aku menanyakan kepadanya?

Melihat aku tidak berkata, Kalin mengernyit dan berkata “Kamu jangan berkata lagi, cepat pergi mengganti baju, nanti aku akan membawa kamu pergi bertemu dengan klien”

Kalin pernah mengatakan kepadaku pada saat kantorku resmi dibuka, dia akan memperkenalkan klien besar kepadaku. Hanya saja aku tidak menyangka, Kalin akan memilih untuk bertemu dengan klien pada hari kedua imlek.

Aku pun kembali ke dalam kamar dan bersiap-siap untuk mengganti baju. Baru saja ingin menutup pintu, Kalin pun menatapku dengan menyilangkan kedua tangan di depan dadanya dan berkata “Ugh, mengganti baju saja perlu menutup pintu? Tidak perlu menutupnya, biarkan aku melihat bagaimana postur tubuhmu?”

Mengenai perkataan Kalin, aku tidak menganggapnya sama sekali. Lalu aku pun menutup pintu kamar.

Setelah mengganti pakaian dan turun ke bawah bersama Kalin, kami berdua pun masuk ke dalam mobil. Kalin sambil mengendarai mobilnya dan berkata kepadaku dengan serius “Ugie, kita katakan terlebih dahulu dan kamu jangan mengatakan aku tidak setia kepadamu. Jika proyek ini jadi, berapa banyak komisi yang akan kamu berikan kepadaku?”

Kalin juga tidak berkata panjang lebar dan langsung membahas masalah uang denganku.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu