Love And Pain, Me And Her - Bab 287 Terobosan

Setelah Kak Wang selesai berbicara, dia meneguk minuman jusnya dan kemudian menatapku sambil tersenyum melanjutkan, "Kamu seharusnya bisa menebak apa yang terjadi sesudahnya. Keluarganya tidak setuju dan hal pertama yang mereka lakukan adalah memecatku. Ayahnya juga pernah mencariku untuk berbicara, dia mengatakan asalkan aku mau meninggalkan anaknya dia setuju memberiku sejumlah uang. Tentu saja aku menolaknya. Walaupun saat itu hatiku dipenuhi oleh konflik, aku takut aku akan merusaknya. Aku ragu apakah lebih baik jika aku meninggalkannya tanpa bicara terlebih dahulu. Namun ketika aku sedang dalam keraguan itu dia sudah kabur dari rumahnya. Sambil membawa kartu keluarga dan menarikku untuk mendaftarkan pernikahan kami ke pemerintah. Setelah itu dia memberikan surat kepada keluarganya mengatakan bahwa dia akan pergi denganku untuk meninggalkan kampung halaman.

Ketika Kak Wang berbicara hingga ini terlihat matanya berair. Dia melanjutkan berbicara dengan suara yang rendah, "Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah menelan kepahitan hidup yang banyak. Kami pernah berjualan di pinggir jalan, menjual ubi panggang, membagi brosur dan menempelkan iklan. Namun dia sama sekali tidak pernah mengeluh. Aku pernah bertanya kepadanya, apakah dia menyesal hidup dan pergi bersama denganku? Dia berkata bahwa dia menyesal, menyesal mengapa dia tidak membawa banyak uang ketika kabur dari rumah dengan begitu dia tidak harus membiarkanku bekerja sangat keras seperti ini. Ayahnya karena hal ini sudah memutuskan hubungan ayah dan anak mereka. Ibunya walaupun merindukannya dan ingin supaya kami kembali. Namun dia pernah mengatakan jika tidak bisa menjadi orang sukses lebih baik terus mengembara di luar bersamaku dan tidak perlu kembali selamanya. "

Suara Kak Wang tersekat. Aku sangat bisa mengerti perasaannya saat ini, mimpi paling besar dari seorang pria adalah supaya orang yang paling dikasihinya bisa memiliki kehidupan yang bahagia dengan keluarganya. Sementara Kak Wang untuk saat ini masih belum bisa mencapainya.

Kak Wang mengambil tisu di atas meja dan menyeka air mata di sudut matanya. Dia pun menatapku sambil tersenyum dan berkata kepadaku, "Aku ingin memberitahumu karena bantuanmu hidupku selama satu tahun ini mengalami perubahan yang drastis. Kakak iparmu juga sudah menghubungi keluarganya. Bagaimanapun darah lebih pekat daripada air, pada sat itu perkataan yang terucap karena kemarahan sesaat, tidak mungkin benar-benar memutuskan hubungan ayah dan anak. Selain itu kami sekarang sudah memiliki seorang anak laki-laki yang lucu. Ayah kakak iparku sangat ingin melihat cucunya. Kakak iparmu juga sudah setuju tahun baru ini kami akan bersama-sama pulang ke rumah. "

Kak Wang mengucapkan ini dan dia pun tersenyum gembira, aku pun juga mengikutinya dan tertawa, aku turut gembira atas mereka. Tidak peduli apa yang terjadi sebelumnya namun akhirnya perjuangan cinta mereka mendapatkan hasil, hubungan keluarga juga bisa dilanjutkan. Apakah hal lain yang lebih membahagiakan dari ini?

Kak Wang mengaduk jusnya dengan lembut, dia menatapku dan berkata, "Kakak iparmu juga terus memberitahuku untuk mencarimu dan berterima kasih dengan sepantasnya. Ugie, jika pada saat itu tidak ada bantuan darimu. Mana mungkin aku berani bermimpi untuk semua kehidupan yang di depan mata ini?"

Aku bisa mengerti perasaan Kak Wang saat ini. Tetapi untuk kehidupan yang mereka dapatkan saat ini, aku benar-benar tidak berani menyombongkan diri. Karena jika tidak ada kegigihan mereka terhadap cinta mereka sendiri, harapan terhadap masa depan, siapapun yang menolong mereka pada akhirnya tidak akan mencapai kebahagiaan.

Tapi perkataan Kak Wang membuat hatiku terenyuh. Aku memikirkan aku dan Isyana, aku menyukainya, namun hubunganku sepertinya masih kurang kegigihan yang ditampilkan oleh Kak Wang dan kakak ipar.

Ketika memikirkan ini hatiku mulai bergejolak. Tidak tahu apa alasannya namun aku menjadi lebih bersemangat. Aku mengambil keputusan asalahkan workshopku sudah dibuka, aku akan kembali mengejar Isyana. Aku tidak akan membiarkan kebahagiaan yang telah jatuh di tangan terlepas begitu saja.

Kehidupan adalah seperti itu. Kadang kala percakapan yang tidak disengaja mungkin bisa merubah keputusan dari seseorang. Contohnya aku!

Dengan dukungan finansial dari Kak Wang , kepercayaan diriku meningkat pesat. Beberapa saat ini,aku terus mencari bangunan. Mungkin karena akhir tahun sehingga sulit untuk menyewa tempat. Harga sewa bangunan kantor sangat tinggi, aku sama sekali tidak sanggup menyewanya. Ruko biasa pun tidak ada yang aku sukai. Satu minggu pun terbuang percuma karena ini.

Sore ini. Aku sedang mencari bangunan dari internet tiba-tiba teleponku berbunyi. Ketika melihatnya ternyata Sutan yang menelpon. Ketika menerima panggilannya aku mendengar Sutan yang langsung berkata,

"Ugie, tidak peduli betapa sibuknya kamu malam ini, semua kamu undur. Kita bertemu di Bar Boss jam enam sore ya!"

Sutan berbicara dengan nada santai yang gembira dapat dirasakan perasaannya saat ini sangat bagus. Aku pun tertawa dan bertanya kepadanya, "Apakah kamu memenangkan lotere atau kamu dipromosi? Mengapa bisa gembira seperti ini?"

Sutan tertawa, "Hal yang terjadi lebih membahagiakan dari yang kamu bicarakan. Ok, tidak banyak mengobrol disini. Aku masih harus menelpon Robi, kita akan lebih banyak mengobrol ketika kita bertemu malam ini."

Setelah mengatakan itu, dia tidak menunggu aku menjawab dan langsung mematikan teleponnya.

Aku sedikit penasaran, ada apa dengan Sutan? Apa yang membuatnya gembira seperti ini?

Aku tidak banyak memikirkannya dan kembali menelpon beberapa agen perumahan. Namun hasilnya masih saja tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ketika melihat waktunya sudah dekat, aku pun bersiap dan langsung turun pergi ke Bar Boss.

Ketika aku tiba disana waktu baru menunjukkan pukul lima sore. Sutan dan yang lain masih belum datang. Ketika memasuki pintu, aku melihat aula yang luas yang hanya diisi oleh beberapa pelayan yang sedang bermalas-malasan dan tidak ada pelanggan sama sekali.

Namun Elisna sudah datang, dia sedang duduk di bar sedang melihat sesuatu sambil minum kopi. Ketika melihatku masuk, dia segera melambaikan tangannya dan berjalan menghampiriku dan berkata sambil tersenyum,

"Ugie, kamu datang terlalu pagi? Sutan dan yang lain belum datang."

Aku langsung mengerti ketika mendengarnya. Sutan bahkan mengundang Elisna malam ini. Karena jika tidak, tidak mungkin dia tahu aku sedang menunggu mereka.

Kami berdua pun mengobrol beberapa saat. Aku berkata kepada Elisna sambil menatap aula yang kosong ini, "Elisna, bisnis ini sangat buruk, Apakah bos kalian tidak memikirkan cara lain?"

Elisna hanya tersenyum pahit. Dia mengangkat bahu. "Ada cara apa lagi? Renovasi ulang? Lebih baik memilih lokasi baru yang lebih bagus dan membuka bar di sana. Apakah kamu tidak menyadari? Saat ini bos sama sekali tidak kesini, dia sudah menyerah pada bar ini. Beberapa saat lalu dia ingin melepasnya namun tidak ada orang yang ingin menerimanya. Sehingga saat ini hanya bisa bertahan seperti ini, bertahan hingga waktu sewa habis dan menutupnya sama sekali. "

Perkataan Elisna membuatku sedikit bersemangat. Aku pun mulai melihat sekeliling dengan berhati-hati. Desain bar ini sangat masuk akal hanya meletakkan beberapa meja dan sofa di aula yang kosong. Selain itu tidak ada dinding yang tidak diperlukan. Selain bar yang memiliki gaya seni yang kuat sisanya hanya ada dekorasi sederhana di dinding.

Aku berpikir sambil melihat. Elisna melihatku tidak berbicara langsung bertanya kepadaku, "Ugie, apa yang kamu pikirkan?"

Aku berbalik dan segera bertanya kepada Elisna, "Elisna, berapa harga sewa disini selama satu bulan?"

Elisna bahkan tidak memikirkannya dan langsung menjawab,

"Harga sewa di daerah kota tua ini pada dasarnya cukup rendah. Sepertinya biaya sewa disini sekitar empat puluh juta."

Setelah mengatakan ini, Elisna menatapku dengan aneh dan berkata, "Ugie, kamu tidak ingin melanjutkan bar ini kan? Jika kamu ingin melanjutkannya, aku akan memberimu pelayanan gratis menyanyi disini selama satu tahun. Cukup ok kan?"

Aku pun melihat Elisna sambil tersenyum.

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu