Love And Pain, Me And Her - Bab 560 Meningkat Pesat

Akhirnya semua orang merasa lega. Papang memberiku sebatang rokok, dan tersenyum berkata: "Ugie, kita jelas sebagai korban. Kamu bukan hanya tidak meminta kompensasi, malah bersikap murah hati dan memberikan begitu banyak hadiah."

Aku tersenyum, aku tahu Papang Yan tidak pelit, dia hanya mengejekku karena suasana hatinya sedang baik.

Aku menyalakan rokok dan menyesapnya, memandang Papang dan berkata, "Direktur Yan, biasanya sangat sulit ingin meminta orang lain memperhatikan kita, tapi sekarang ada kesempatan yang begitu bagus untuk memenangkan hati orang dan mempromosikan citra merek kita? Mengapa harus melepaskannya?"

Setelah mendengar, Papang tersenyum. Dia mengisap merokok, menatapku dan berkata, "Ugie, reporter Trans TV ini telah banyak membantu kita. Kalau tidak salah menebak, itu seharusnya berhubungan dengan temanmu itu?"

Aku mengangkat bahu, memegang ponsel, dan berkata dengan tak berdaya, "Aku juga berpikir seperti begini. Tapi sekarang sama sekali tidak bisa menghubunginya, dia bahkan tidak membalas pesanku."

Begitu selesai berkata, ponselku tiba-tiba berdering. Papang segera menunjuk ke ponselku dan berkata sambil tersenyum, "Baru saja membicarakannya, langsung datang?"

Melihat Jane yang menelepon, aku segera memadamkan rokok, dan terburu-buru mengambil ponsel, lalu keluar untuk menjawab telepon. Aku tidak ingin Papang mendengar pembicaraan kami. Aku mencari tempat kosong dan menjawab telepon, sebelum aku berkata, langsung mendengar Jane duluan berkata: "Ugie, apakah kamu sudah menonton TV?"

Kata-kata Jane membuat hatiku terasa hangat, dia benar-benar membantu menyelesaikan masalah ini. Hatiku sangat terharu dan juga merasa bersalah. Aku berkata dengan nada rendah, "Jane, terima kasih! Aku benar-benar tidak tahu bagaimana berterima kasih padamu."

Jane tersenyum, dia tersenyum sangat bahagia dan berkata: "Setelah selesai mengirim pesan denganmu kemarin, aku merasa ada yang salah. Lalu menghubungi Pemimpin redaksi majalah, aku memberitahunya kalau dia tidak membantuku mencari Luluk. Maka aku akan terus melakukan penyelidikan dalam masalah ini, dan menyiarkannya dalam pertunjukan kami. Karena aku tahu perusahaan mereka mungkin telah mengambil keuntungan dan mengambil inisiatif mewawancarai Luluk. Kalau tidak, masalah ini tidak mungkin begitu kebetulan. Pemimpin redaksi tentu tahu begitu kantor majalah mereka disebarkan, akan mendapatkan pengaruh semacam apa. Itu sebabnya dia membantuku menemukan Luluk. Syaratnya adalah tidak mengizinkanku menyebutkan kantor majalah mereka."

Mengatakan ini, Jane berhenti sejenak. Tapi hatiku semakin terharu, Jane sebagai seorang reporter, menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Kalau gantian orang lain, masalah ini pasti akan dibiarkan begitu saja.

Jane terus berkata: "Kemudian, aku berpikir, meminta kalian hadapi Luluk, lebih baik kami membuat sebuah program siaran. Pertama, bisa membantu kalian mengklarifikasi fakta, kedua masalah ini juga merupakan insiden panas dan dapat meningkatkan jumlah penonton. Hal yang saling menyenangkan, mengapa tidak melakukannya? Sebelumnya aku tidak memberitahumu, bukan karena mengkhawatirkanmu, tapi karena khawatir rekanku tidak hati-hati menyebarluaskan, kalau begitu efeknya pasti tidak sebagus sekarang."

Dalam hal ini, aku benar-benar sangat mengagumi Jane. Tidak heran dia bisa tetap di Trans TV, dia benar-benar berbakat.

"Jane, aku ingin mewakili Cantique, dan tentu saja, juga mewakili diriku sendiri, berterima kasih padamu!"

Begitu selesai berkata, Jane tiba-tiba tersenyum dan bertanya padaku: "Bagaimana kamu berterima kasih padaku, menikahiku?"

Aku bisa merasakan suasana hati Jane sangat bagus, dia bercanda denganku. Tidak menunggu aku menjawab, dia langsung berkata lagi: "Sudahlah, aku hanya bercanda. Aku akan pergi makan siang dulu, kita telepon lagi nanti."

Selesai berkata, Jane langsung menutup telepon.

Tidak tahu mengapa, hatiku selalu memiliki rasa kehilangan. Setelah melamun beberapa saat, aku pergi ke kantor Papang. Menurut pengaturanku sebelumnya, departemen operasi dan departemen humas seharusnya sudah mulai bertindak.

Di Internet, video ini mulai disebarluaskan. Dan pengumuman Cantique ini diteruskan secara gila-gilaan oleh semua orang. Aku membaca komentar, dan semuanya merupakan pujian. Semuanya memuji Cantique adalah perusahaan yang bertanggung jawab.

Tentu saja, juga ada beberapa orang yang berkomentar negatif. Menganggap kami menggunakan uang meminta Trans TV mendukung kami, dan Luluk juga mengambil keuntungan dari kami. Dan ada beberapa orang mengatakan bahwa ini adalah sensasi sejak awal. Tentu saja, ini hanya sebagian kecil.

Papang juga menonton berita di Twitter. Dia menonton sambil berkata padaku: "Ugie, hanya dalam waktu satu jam, Cantique telah memasuki pencarian panas. Menurut popularitas seperti ini, tidak butuh waktu lama, Cantique akan masuk tiga besar."

Sebelum aku menjawab, dia langsung berkata dengan kaget: "Ugie, lihat ini, kamu juga masuk ke pencarian panas."

Aku mengeluarkan ponselku dan melihat daftar pencarian terpopuler. Benar saja, aku juga ada di dalam, tetapi peringkatku sangat rendah. Aku tahu ini disebabkan oleh pemberitahuan yang aku kirimkan terakhir kali, aku menyebut namaku sendiri dan mengatakan bahwa kalau masalah ini tidak ditangani dengan baik, aku akan mengundurkan diri.

Harus mengakui bahwa kekuatan netizen sangat luar biasa. Aku mencari namaku, dan seseorang mengeluarkan fotoku, dan komentar di bawah juga cukup menarik. Beberapa orang mengatakan aku muda dan berbakat, dan beberapa mengatakan bahwa aku lumayan tampan. Aku tersenyum dan tidak menganggapnya serius.

Ketika aku sedang melihat, direktur teknis mengetuk pintu dan masuk. Begitu masuk, langsung menatapku dan Papang Yan dengan gembira dan berkata, "Presdir Yan, Pak Ugie, aku ingin memberitahu kalian sebuah kabar baik bahwa pengguna terdaftar kita meningkat pesat. Hanya dalam waktu satu jam, pengguna baru telah meningkat hampir 70.000. Momentum ini masih menyebar. Diperkirakan jumlah pengguna baru yang terdaftar hari ini pasti akan melebihi 500.000, bahkan lebih."

Papang segera menjentikkan jari, menatapku dan berkata dengan gembira: "Bagus, bagus sekali! Ugie, aku sudah mengatakan diriku tidak akan salah menilai orang! Kamu adalah Jenderal Cantique yang paling berbakat!"

Begitu selesai berkata, dia langsung tertawa terbahak-bahak.

Tidak heran Papang begitu senang, sebuah krisis telah diubah menjadi pemasaran yang indah. Dan yang paling penting adalah program Trans TV ini sama seperti memberikan iklan gratis selama setengah jam. Ini tidak dapat dibeli dengan uang.

Kami berbicara dan tertawa gembira, kemudian ponselku tiba-tiba berdering. Aku mengambilnya, itu adalah sebuah nomor asing. Begitu mengambilnya, langsung mendengar sebuah suara wanita yang dingin: "Ugie, aku Tyas!"

Aku sama sekali tidak merasa terkejut ketika Tyas meneleponku. Mungkin dia tahu, aku selalu berharap dia meneleponku.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu