Love And Pain, Me And Her - Bab 350 Kebangkrutan PT.Nogo Internasional

Setelah menyampaikannya kepada Deren, aku menelepon lagi kepada Isyana. Tetapi dia masih saja tidak mengangkatnya, ini membuatku merasa semakin khawatir dengannya. Awalnya aku ingin menelepon Lulu. Setelah dipikir-pikir, lebih baik aku pergi ke PT. Nogo Internasional untuk melihat situasi disana langsung.

Begitu keluar dari rumah, aku langsung menuju ke PT.Nogo Internasional. Di dalam mobil, aku masih mencoba untuk menelepon ke Isyana, tetapi dia masih saja tidak mengangkatnya. Semakin aku tidak bisa menghubunginya, semakin aku merasa khawatir.

Lebih dari setengah jam kemudian, aku akhirnya tiba ke gerbang PT.Nogo Internasional. Aku membayar uang taksi dan langung naik ke atas tangga. Begitu membuka pintu, aku langsung terkejut dengan apa yang ku lihat. Diriku yang terkejut kali ini lebih dari terakhir kali aku mendengar Don Juan ingin melamar Isyana.

Pemandangan di depan ku sangat berantakan. Aula yang dulunya sangat rapi dan cerah sekarang penuh dengan Karton, folder, tas file yang berserakan dimana-mana, beberapa meja dan kursi juga ditumpuk di sudut ruangan. Di dinding belakang meja, logo PT.Nogo Internasional juga sudah ditutup dengan kain. Aula sebesar itu sama sekali tidak ada orang lagi.

Aku benar-benar tidak bisa mempercayai ini. Dua hari yang lalu, Lulu memberi tahu aku bahwa sebagian besar karyawan telah mengundurkan diri. Hanya tersisa beberapa karyawan yang sudah bekerja lama di perusahaan tersebut. Tetapi baru saja 3 sampai 4 hari, mengapa PT.Nogo Internasional bisa berubah menjadi seperti ini? Apakah perusahaan ini benar-benar sudah bangkrut?

Aku naik lift dan menuju ke kantor Isyana dengan tergesa-gesa. Begitu keluar dari lift, koridor pun sangat berantakan. Meskipun keadaan di koridor ini masih tidak se kacau di aula, tetapi tidak jauh lebih baik juga. Sama saja berantakan.

Begitu sampai ke pintu kantor Isyana. Tiba-tiba aku menyadari pintu itu sedikit terbuka, Isyana seharusnya ada di dalam. Begitu pikiran ini muncul di benakku, aku segera membuka pintu itu dengan kuat.

Awalnya aku mengira kantor Isyana juga akan sama berantakan, tetapi begitu aku membuka pintu dan melihat. Kantor itu masih sama seperti dulunya. Jendela masih terbuka lebar dan cahaya dapat masuk dengan baik.

Di depan meja yang besar, berdiri seorang wanita yang tampak sedang sedih sambil memilah-milah barang yang ada di atas meja. Di sofa di ruang istirahat duduk seorang pria yang sedang merokok.

Kedua orang ini tidak asing dimataku. Satunya adalah Lulu dan yang lainnya adalah Amori. Tetapi aku sama sekali tidak melihat Isyana di dalam.

Kedatanganku yang tiba-tiba membuat Lulu dan Amori terkejut. Tapi kemudian, Lulu tiba-tiba berlari ke arahku dan langsung memelukku sambil menangis,

"Ugie, PT.Nogo, PT.Nogo Internasional sudah berakhir"

Dari saat aku masuk ke aula. Aku sudah menebak bahwa PT.Nogo Internasional sudah berakhir. Tetapi ketika Lulu mengatakannya sendiri, aku semakin merasa sedih. PT.Nogo Internasional dulunya adalah pemimpin industri periklanan di provinsi kami. Tetapi sekarang, perusahaan ini malah melorot sampai menjadi yang terbelakang. Hal yang membuat aku sedih adalah bahwa aku secara pribadi melihat keruntuhan dan kebangkrutan perusahaan ini. Perasaan semacam ini, membuat hatiku semakin merasa sakit.

Aku menepuk-nepuk punggung Lulu dan berkata untuk menghiburnya, "Lulu, tidak apa-apa, kamu jangan menangis lagi. Katakan padaku apa yang terjadi di sini dan di mana Isyana berada?"

Lulu baru bisa berhenti menangis, berdiri tegak dan berkata kepadaku dengan suaranya yang masih tersedak-sedak: "Amori saja yang mengatakannya kepadamu, aku tidak sanggup mengatakannya, jika aku mengatakannya aku akan semakin sedih."

Begitu selesai mengatakannya, air matanya mulai mengalir keluar lagi.

Lulu adalah seorang gadis yang emosional dan sejak dulu aku sudah mengetahuinya. Aku berjalan ke tempat istirahat dan duduk di depan Amori. Aku mengambil sebatang rokok di atas mejanya dan menyalakannya, lalu memandang Amori dan berkata: "Amori, ada apa? Ceritakan lebih detail kepadaku."

Amori menghela nafas, dan menghirup dalam-dalam rokoknya lalu menghembuskan asap rokoknya ke sekeliling ruangan itu. Dia menyipitkan matanya dan berkata dengan suara yang kecil: "sebagian besar karyawan telah mengundurkan diri. Tetapi kita karyawan lama masih tetapi di sini, dan kita semua percaya. Selama PT.Nogo Internasional belum resmi bangkrut, kita pasti akan kembali bangkit suatu hari nanti. Tapi"

Amori sampai setengah berhenti bicara. Jantungku berdetak kencang, apakah PT.Nogo Internasional akan resmi mengakui bahwa dia sudah bangkrut?

Amori menghela nafas lagi dan mulai perlahan berkata: "tetapi pada pagi ini. Kami telah diberitahu oleh departemen sumber daya manusia. Dia mengatakan bahwa situasi PT.Nogo Internasional saat ini tidak dapat bekerja secara normal, jadi mereka menyuruh rekan-rekan membereskan barang-barang dan memikirkan cara lain."

Begitu Amori selesai mengatakannya, Lulu menyela dan berkata: "Ugie, di pagi hari begitu aku mendapatkan berita ini, aku sudah langsung meneleponmu. Tetapi kamu tidak mengangkatnya."

Aku mengerutkan keningku dan sedikit mengangguk. Seharusnya pada saat itu aku sedang berada di atas pesawat.

Aku sekali lagi bertanya: "Apakah PT.Nogo Internasional sudah menyatakan kebangkrutannya?"

Begitu aku mengatakannya, Lulu langsung menyela dan berkata: "Aku tidak tahu. Kami masih tidak bisa bertemu dengan Presdir Mirani, dan departemen sumber daya manusia juga tidak tahu pasti kondisi sekarang. Aku juga sudah menelepon Presdir Mirani secara langsung, tetapi dia tidak mengangkatnya. Aku juga menelepon kepada Bibi Salim , tetapi Bibi Salim juga tidak mengangkatnya. Aku sekarang juga tidak tahu dimana Presdir Mirani berada”

Lulu berkata sambil menghela nafas dengan pelan. Meskipun dia bekerja dengan Presdir Mirani tidak lebih dari 1 tahun, tetapi Isyana sudah memperlakukannya sebagai adiknya sendiri. sekarang dia juga pasti sangat mengkhawatirkan Isyana karena Lulu juga sangat menyayanginya.

Begitu Lulu selesai mengatakannya, aku segera mengeluarkan ponsel dan menelepon kepada Bibi Salim . Tetapi seperti yang dikatakan Lulu, Bibi Salim tidak mengangkatnya. Aku bersandar di dinding, menutup mata dan berpikir sejenak. Kira-kira kemana Isyana bakal pergi? Kenapa Bibi Salim tidak menjawab teleponnya?

Setelah berpikir lama, aku juga tidak bisa memikirkan dimana aku harus mencari Isyana. Sepertinya aku hanya bisa menunggu sampai malam hari dan mencari di rumahnya.

Sepertinya masalah Isyana aku hanya bisa menyelesaikannya di malam hari. Aku memandangi dua orang di depanku dan bertanya: "Amori, Lulu, apa rencana kalian selanjutnya?"

Begitu aku berkata demikian, mereka berdua menghela nafas secara bersamaan. Khususnya Amori, dia memandangi sekelilingnya dengan tidak tega dan berkata dengan emosional: "Apa rencana yang bisa kubuat? Dulu di PT.Nogo Internasional, aku tidak pernah berpikir untuk berhenti, tetapi tidak disangka aku akan keluar dari PT.Nogo Internasional dengan cara seperti ini. Aku ingin istirahat untuk sementara waktu, lalu mencari pekerjaan lain di tahun baru. "

Aku mengangguk, dan menoleh kepada Lulu dan bertanya: "Bagaimana denganmu, apa rencanamu?"

Lulu mengangkat bahunya dan dengan tidak tega berkata: "sama seperti Amori, tunggu sampai tahun baru saja. Sekarang masih akhir tahun dan sulit untuk mencari pekerjaan baru."

Keduanya mengatakan yang sebenarnya. Aku melihat mereka, dan banyak ide yang bermunculan di dalam benakku. Aku tidak berbasa- basi lagi dan langsung berkata:

"Aku punya ide. Apakah kalian ingin mendengarnya?"

Dua orang itu menatapku dan berkata kepadaku secara bersamaan: "Cepat katakan!”

Aku tertawa sambil memandangi mereka dan berkata: "Kalian kerja dengan aku saja. Aku sekarang masih kekurangan orang, dan kebetulan aku sedang ingin merekrut orang. Jika kalian bersedia untuk bekerja denganku. Itu jelas sangat membantu aku."

Setelah selesai mengatakannya, Lulu dan Amori saling memandang, dan tak satu pun dari mereka berbicara.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu