Love And Pain, Me And Her - Bab 335 Manusia Pasti Berubah

Aku mengira Isyana marah karena aku melihat Don Juan melamarnya dan tidak menghalanginya. Ketika aku sedang ragu apakah harus mengirim pesan kepadanya, telepon tiba-tiba berbunyi.

Panggilan dari Isyana!

Aku segera mengangkatnya, dan mendengar suara Isyana yang lembut, tetapi juga sedikit lelah, "Ugie, berbicaralah denganku, sama seperti sebelumnya".

Kata-kata Isyana biasa-biasa saja, tapi hatiku merasa sedikit sedih.

Pada masa lalu, Isyana dan aku sering mengirim SMS atau menelepon di malam hari. Pada saat itu, kami berbicara selama beberapa jam. Bahkan sampai tengah malam, kami juga tidak akan merasa bosan.

Namun, waktu yang hangat dan bahagia itu sudah lama berlalu. Jika bukan karena Isyana tiba-tiba membahasnya, aku sepertinya sudah lupa bahwa kami telah saling menghangatkan di malam hari tanpa tidur yang tak terhitung jumlahnya.

Tetapi untuk sementara, aku tidak dapat menemukan topik apa pun. Isyana juga tidak berbicara, jadi aku hanya bisa menggigit bibir dan bertanya kepadanya dengan enggan, "Bagaimana dengan masalah bank? Apakah ada perkembangan terbaru?".

Aku hanya mengetahui bahwa beberapa hari ini Isyana terus pergi ke bank, karena tidak sanggup membayar pinjaman dan sedang berkomunikasi dengan pihak bank. Tetapi aku tidak tahu hasilnya seperti apa.

Setelah aku berbicara, Isyana berkata dengan lembut, "Ugie, jarang kita berdua mempunyai waktu. Jangan berbicara tentang pekerjaan".

Benar juga, ketika membahas tentang pekerjaan, tidak dapat menghindari beberapa hal yang memusingkan.

Tapi untuk sementara, aku juga bingung. Isyana tiba-tiba bertanya kepadaku, "Ugie, apakah kamu sudah memikirkannya? Jika hari ini aku menyetujui lamaran Don Juan, apa yang akan kamu lakukan?".

Pertanyaan Isyana membuat aku tersenyum pahit, aku menjawab dengan tergagap-gagap, "Aku juga tidak tahu! Tapi aku percaya padamu, kamu tidak akan pernah mengkhianati perasaan dirimu karena uang".

Isyana tersenyum suram, dia berkata dengan pelan, "Manusia pasti akan berubah."

Tiba-tiba, dia mengganti topik pembicaraan dan berkata lagi, "Ugie, aku ingin memberitahumu sesuatu".

Aku menjawabnya dengan "ya". Isyana melanjutkan, "Kemungkinan aku akan memakan waktu yang sangat lama, aku tidak ingin memikirkan masalah percintaan lagi. Aku sudah memikirkannya, karena ketidaktahuanku telah menyebabkan ibuku menjadi seperti ini. Kedepannya, aku hanya akan memikirkan bagaimana cara menghasilkan uang dan melunasi hutang. Ketika aku belum melunasi semua hutangku, aku tidak akan memikirkan hubungan percintaan antara pria dan wanita."

Aku terkejut dengan kata-kata Isyana. Aku mengetahui maksud dari Isyana. Untuk sementara, aku tidak tahu bagaimana cara menjawabnya, sehingga aku memilih untuk diam.

Isyana kemudian melanjutkan, "Ugie, meskipun, aku hanya mengatakan meskipun. Meskipun aku menyukai kamu, tetapi itu tidak berarti apa-apa. Seperti yang aku katakan sebelumnya, manusia pasti akan berubah. Mungkin suatu hari nanti aku sudah lelah, ingin menikah dengan pria kaya, menjadi istri orang kaya dengan damai. Jadi, Ugie, jangan tunggu aku lagi, carilah seseorang yang mencintaimu. Jika memungkinkan, aku berharap kedepannya kita dapat menjadi teman yang baik, sama seperti kamu dan Raisa. Jika dapat meningkatkan lagi, aku berharap kamu dapat memperlakukan aku sebagai kerabat, seperti yang kamu katakan."

Isyana mengatakan dengan pelan. Dan hatiku berfluktuasi mengikuti kata-katanya. Sejenak kemudian, aku bertanya pada Isyana, "Apakah kamu sudah selesai mengatakannya?".

"Iya, sudah!"

Isyana menjawab.

Aku tertawa dan segera berkata, "Kalau begitu giliran aku mengatakannya! Isyana, apa yang ingin kamu lakukan adalah urusanmu. Tetapi kamu tidak berhak untuk mengaturku. Kamu dapat memilih untuk membayar utang sendiri, atau kamu juga dapat memilih untuk menikah. Tetapi kamu tidak bisa mencegah aku menyukai kamu, kamu juga tidak dapat meminta aku untuk bersama orang lain. Ini tidak adil. Dan satu lagi, bukankah kamu masih belum menikah? Walaupun sudah menikah dan menjadi istri orang kaya. Aku tetap akan menunggumu, menunggu sampai hari perceraianmu".

Setelah aku selesai berbicara, Isyana segera berkata, "Ugie, apa yang kamu pikirkan".

Sebelum dia selesai berbicara, aku langsung menyela perkataannya dan berkata, "Isyana, pada kenyataannya kamu tidak cukup mengenalku. Seingat aku ketika aku masih kecil, ayahku sering memarahi aku seperti keledai yang keras kepala. Karena ketika aku sudah memutuskan sesuatu, aku tidak akan berubah dengan mudah. ​​Sama halnya seperti sekarang, aku telah memutuskan untuk menunggumu. Oleh karena itu, aku sama seperti keledai yang keras kepala. Aku akan terus menunggu. "

Kata-kataku membuat Isyana termenung. Setelah beberapa saat, dia menghelakan nafas, "Ugie, mengapa kamu harus begini?".

Sebenarnya aku tidak tahu apa yang dipikirkan Isyana. Tetapi aku mungkin dapat menebaknya, beban puluhan miliar yang dipikul. Ditambah lagi ibunya telah menghabiskan semua kekayaan keluarga karena dia. Tanggung jawab dan tekanan, martabat dan kewajibannya tidak mengizinkan dia untuk memikirkan urusan pribadinya. Tetapi aku tidak peduli tentang semua ini, aku bisa menunggu hingga suatu hari dia membangkit kembali kepercayaan dirinya.

Pada malam ini, Isyana dan aku tidak berbicara terlalu banyak. Setelah topik pembicaraan ini berakhir, dia diam-diam menutup telepon. Aku juga tidak mengatakan terlalu banyak, biarkan waktu yang membuktikan segalanya.

Jalan Nanjing Shanghai adalah salah satu jalan komersial yang paling makmur di kota Shanghai. Lokasi pusat perusahaan KIMFAR berada di sekitarnya. Ketika aku tiba di sini pada siang hari, aku terpana dengan kemakmuran di depanku. Ribuan pengusaha berkumpul di sini, deretan bangunan komersial bertingkat tinggi. Jalan-jalan yang ramai dipenuhi dengan berbagai warna kulit dan semua bahasa. Indah dan makmur, layak mendapat gelar jalan komersial pertama.

Kesan pertama yang aku rasakan di sini adalah mahal. Aku tidak berani tinggal di hotel berbintang, sehingga aku harus mencari hotel sederhana di jalur terdekat. Setelah menetap, aku pergi ke jajanan kaki lima terdekat untuk mencari tempat makan.

Setelah semuanya sudah beres, aku pergi ke pusat perusahaan KIMFAR.

Dibandingkan dengan cabang perusahaan KIMFAR, bangungan pusat perusahaannya lebih megah. Ketika tiba di pintu, aku dihentikan oleh seorang penjaga keamanan sebelum masuk. Setelah pemeriksaan, dia membiarkan aku masuk ke gedung setelah aku berbohong mengatakan bahwa aku adalah seorang karyawan cabang KIMFAR.

Penjaga keamanan hanyalah pass pertama. Begitu aku memasuki pintu, seorang wanita cantik di resepsionis depan menghentikan aku dengan sopan.

"Halo, Tuan, apa yang bisa saya bantu?"

Aku melihat gadis ini, penampilannya cukup cantik, mata cerah dan gigi yang putih, ketika dia tersenyum terdapat dua lesung pipit kecil.

Aku berjalan maju dan bertanya langsung padanya, "Halo, aku ingin mencari Ketua CEO Pak Hartono".

Gadis ini tersenyum dan berkata dengan sopan, "Tuan, apakah anda sudah berjanjian sebelumnya?".

Tentunya aku tidak membuat perjanjian sebelumnya. Tetapi jika aku mengatakan yang sebenarnya, aku takut tidak dapat berjumpa dengan Pak Hartono. Setelah memikirkannya, aku mencoba trik yang sama lagi dan berbohong lagi mengatakan,

"Begini, aku adalah karyawan cabang KIMFAR. Manager Casa, Bong Casa yang menyuruhku datang ke pusat perusahaan, dia menyuruhku menyampaikan sesuatu dengan Pak Hartono".

Setelah aku selesai berbicara, gadis resepsionis ini menatapku dengan hati-hati. Dia juga sedang mempertimbangkan kebenaran kata-kataku. Kemungkinan melihat aku sepertinya tidak sedang berbohong, dia mengangguk dan berkata, "Tolong tunggu sebentar, aku membantumu bertanya terlebih dahulu".

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu