Love And Pain, Me And Her - Bab 590 Paman Isyana

Aku menatap Abby dengan tatapan dingin. Dibawah tekananku, akhirnya Abby bersuara. Abby menatapku, berkata dengan penuh waspada “Ugie, aku mengakui bahwa, aku pernah terlibat dalam kasus penipuan perusahaan Nogo . Tetapi kamu harus mengetahui bahwa, semua ini diinstruksikan oleh Si Lemah . Aku hanya seorang pekerja saja. hanya melakukan apa yang dia perintahkan saja. Untuk hal yang lebih spesifik, aku sama sekali tidak tahu.”

Si Lemah yang Abby maksud, adalah CEO perusahaan CB pada saat itu. memandangi Abby, aku mencibir. Meskipun Abby berkata dengan nada penuh sandiwara, Tetapi aku mengetahui bahwa, Abby merupakan salah satu pelaku utama kasus ini. Pada saat Abby pergi ke kota ibukota provinsi, selangkah demi selangkah dia yang melakukan seluruh rencana tersebut. Bagaimana mungkin Abby tidak tahu? Abby berkata seperti itu, mungkin dia ingin melarikan diri, mendorong semuanya ke Pak Mi .

Aku menatap Abby, aku baru saja hendak berbicara. Tiba-tiba Robi berdiri, melihat jam tangan dengan tidak sabar. Kemudian melihat ke arahku dan berkata “Sudah, Ugie. jangan berbasa-basi dengan dia lagi. Serahkan kepada aku saja.”

Aku mengetahui bahwa, Robi sedang berakting denganku. Aku bertanya “Apa yang akan kamu lakukan?”

Robi mencibir, berpura-pura tidak peduli dan berkata “Serahkan kepada saudara kita saja, setelah mencabut beberapa bagiannya. Kemudian buang ke hutan saja, anggap saja itu adalah sebuah pelajaran bagi dia.”

Sambil berkata, Robi mengeluarkan ponsel, berpura-pura menelepon. Manusia yang seperti Abby, mengetahui dengan jelas. Berada di tangan kami, dia harus bersyukur. Jika sudah sampai di tangan mereka, jika belum meninggal, mereka aku mengupas kulitnya.

Abby membuka mata selebar mungkin, tatapan penuh dengan ketakutan. Melihat ke arah Robi, kemudian melihat ke arahku dan berkata “Ugie, Direktur Ugie, apabila aku menceritakan semuanya, kamu bisa membebaskanku?”

Garis pertahanan yang di dalam hati Abby benar-benar sudah runtuh. Melihat Abby, aku berkata dengan nada dingin “Abby, melepaskan kamu atau tidak, tergantung dirimu sendiri. Jika kamu berkata jujur, mungkin aku tidak akan lapor ke pihak kepolisian. Bagaimanapun kasus ini, kamu bukan pelaku utamanya. Aku hanya ingin tahu siapa orang yang memerintah di belakang, siapakah itu!”

Begitu aku selesai berkata, Abby langsung menganggukan kepalanya. Melihat ke arahku, berkata “Aku dan Si Lemah sudah kenal lama. Sebelumnya Si Lemah berbisnis diluar negeri. Awalnya bisnisnya berjalan lancar, tetapi pada akhir bisnis menurun drastis. Sehingga perusahaan bangkrut juga. Sejak itu, Si Lemah mulai meminjam uang di mana-mana. Tetapi Si Lemah tidak mampu untuk membayar uang yang dia pinjam. Sehingga perlahan-lahan, Si Lemah mulai menipu. Mengenai kasus Nogo, Si Lemah yang datang mencariku. Karena dia mengetahui bahwa aku bisa berbahasa inggris dan pernah bekerja di perusahaan asing. Si Lemah memberitahukan aku bahwa, ada yang membayar ratusan juta, menyuruh kita bekerja sama, menjatuhkan perusahaan Nogo

Aku sama sekali tidak tertarik terhadap masalah Abby dan Pak Mi . Begitu Abby berkata sampai sini, aku langsung bertanya “Siapakah orang tersebut?”

Kali ini, Abby tidak beragu-ragu lagi. Langsung menyebut nama tersebut “Sinarmas !”

Pada saat Abby menyebut nama tersebut, kedua mata aku dan Robi terbuka lebar, kami berdua hampir tidak mempercayai kata-kata Abby. Ternyata adalah paman Isyana, Sinarmas. Harus mengetahui bahwa, Isyana tidak hanya sekali saja memberitahukanku bahwa. Biasanya Sinarmas sangat perhatian terhadap Isyana dan ibunya, Isyana juga sangat berterima kasih kepada pamannya. Tetapi tidak menyangka, Sinarmas melakukan hal yang seperti itu dibelakangnya.

menatap Abby, aku mengetahui bahwa apa yang Abby katakan memang jujur. Setelah berpikir sejenak, aku langsung bertanya “Mengapa dia melakukan hal tersebut?”

Abby langsung menggelengkan kepala, berkata tersendat-sendat “Aku benar-benar tidak mengetahuinya. Aku hanya tahu Pak Mi dan Sinarmas sudah kenal lama saat mereka berada di luar negeri. Alasan mengapa Sinarmas melakukan hal tersebut, sepertinya Pak Mi tidak mengetahui juga. Kami melakukan hal tersebut hanya untuk mendapatkan upah saja, mengenai hal yang lebih spesifik, tidak mungkin untuk mencari tahu.”

Tampaknya Abby tidak berbohong. Saat aku sedang berpikir, tiba-tiba Abby berkata “Awalnya Sinarmas berjanji akan memberikan kami 500 juta, tetapi pada akhirnya hanya memberikan kami 200 juta saja. Sinarmas mengatakan bahwa kami melakukan kurang baik, tujuan akhir belum tercapai. Sehingga tidak memberikan kami uang sebanyak itu. Pada saat itu Si Lemah sibuk melarikan diri, sehingga tidak mempermasalahkan lagi.”

Aku mendengarkan dengan diam, di dalam pikiranku sedang mengingat peristiwa masa lalu. Tiba-tiba, aku memikirkan sesuatu hal. Pada saat Nogo di ambang kebangkrutan. Sinarmas pernah datang mencari Bibi Salim dan Isyana. Sinarmas pernah mengatakan bahwa, ada yang ingin membeli saham Isyana yang di perusahaan. Apabila seperti itu, tujuan Sinarmas sudah sangat jelas. Sinarmas ingin menjatuhkan perusahaan Nogo, pada saat Isyana tidak ada jalan keluar. Satu-satunya yang bisa Isyana lakukan adalah menjual saham dia sendiri. Tetapi tidak menyangka, Bibi Salim tidak menyetujuinya. Setelah itu, Isyana mulai bekerja di perusahaan Nogo . Isyana pernah memberitahukanku, setelah dia bekerja di perusahaan Nogo, sikap Sinarmas terhadap dia tidak seperti dulu lagi. Pada saat itu Isyana sangat kecewa.

Akhirnya masalah ini memiliki penjelasan. menatap Abby pikiranku terus berputar. Aku banyak memikirkannya, memikirkan Isyana pada saat itu, kemudian memikirkan keadaan Isyana sekarang.

Pada saat aku sedang berfikir keras, Abby bermohon kepadaku lagi “Direktur Ugie, apa yang aku katakan memang benar, tolong lepaskan aku? Boleh?”

Setelah menatap Abby beberapa saat, kemudian bertanya “Abby, sepertinya kondisi kamu sekarang kurang baik?”

Ekspresi wajah Abby terlihat canggung, tetapi Abby tetap berkata dengan jujur “Pada saat itu aku tidak punya uang. Sedangkan Pak Mi mendapatkan uang dari Sinarmas, Pak Mi hanya membagikan kepada aku puluhan juta saja. Sedangkan uang tersebut, sudah dihabiskan, bagaimana mungkin aku baik-baik saja?”

Abby berkata, dengan ekspresi sedih di wajahnya.

Aku mencibir, terhadap orang yang seperti Abby, aku sama sekali tidak bersimpati kepadanya. Melihat Abby, aku berkata “Begini saja, Abby. Selagi kamu bekerja sama denganku. Aku tidak akan lapor polisi, aku akan memberikan uang sepuluh juta kepadamu. Tetapi persyaratannya, kamu harus melakukan apa yang aku perintahkan.”

Ekspresi wajah Abby terlihat kaget. Abby belum selesai berkata, aku mengeluarkan seikat uang dari tas, uangnya tepat satu juta. Meletakkan di atas meja. Aku berkata:

“Uang satu juta ini anggap saja sebagai uang muka. Mengenai hal tersebut jadi atau tidak, setengah bulan kemudian, aku akan membayar sisa sembilan jutanya. Bagaimana?”

Mungkin persyaratan yang aku tawarkan terlalu bagus, membuat Abby tidak percaya. Abby menatapku dengan penuh keraguan, berkata dengan hati-hati “Direktur Ugie, apa yang harus aku lakukan sekarang?”

Aku mencibir, berkata dengan nada halus “Sangat mudah, sama seperti sekarang, jujur!”

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu