Love And Pain, Me And Her - Bab 566 Persyaratan Djarum

Begitu aku mengucapkan perkataan ini, aku segera menyesalinya. Meskipun perkataan Djarum sangat tidak sopan, tetapi bagaimanapun juga, dia merupakan senior dan juga merupakan ayahnya Isyana. Perkataanku ini benar-benar sedikit keterlaluan.

Djarum menatapku, dia tidak berbicara untuk waktu yang lama. Tetapi wajahnya menjadi semakin buruk. Setelah beberapa saat, Djarum perlahan berkata "Ugie, aku tidak ingin berbicara terlalu banyak denganmu. Aku hanya ingin bertanya padamu, apa yang harus aku lakukan, sehingga kamu bisa meninggalkan Isyana?"

Djarum tidak menyerah, orang sukses seperti dia sudah terbiasa dengan orang lain mengikuti pendapatnya, hari ini dia bertemu denganku yang pantang untuk menyerah, sehingga membuatnya jatuh ke dalam ketidakberdayaan.

Begitu Djarum selesai berbicara, aku menatapnya dan perlahan berkata "Presdir Mirani, aku tidak pernah memiliki rencana untuk putus dengan Isyana. Jika anda mau bertanya seperti ini, maka aku hanya bisa memberitahumu, kecuali suatu saat Isyana ingin putus denganku, kalau tidak, aku tidak akan meninggalkan Isyana.

Sikap tegasku membuat Djarum terdiam lagi. Dia meletakkan satu tangan di atas meja dan dengan pelan mengetuk meja dengan jarinya, aku tahu dia sedang berpikir, berpikir bagaimana membuatku menyerah.

Dia tidak berbicara dan aku juga tidak berbicara. Teh panas di depanku sudah dingin, tetapi aku masih mengambil dan meminumnya. Setelah beberapa saat, Djarum menatapku dan berkata "Ugie, begini saja, jika kamu dapat memenuhi persyaratanku di bawah ini, maka aku akan menyetujui perihal kamu dan Isyana."

Aku segera menjadi lebih bersemangat, Djarum akhirnya melangkah mundur, aku segera bertanya "Presdir Mirani, silahkan anda katakan, apapun persyaratan anda, aku pasti akan berusaha memenuhinya."

Djarum melangkah mundur dan aku juga menjadi lebih sopan. Djarum tersenyum, dia menatapku dan perlahan berkata "Karena kamu berkata bahwa perusahaanmu itu sangat hebat, kalau begitu, aku ingin bertanya padamu, berapa lama kamu bisa membiarkannya menjadi perusahaan terbuka?"

Meskipun aku tidak mengerti mengapa Djarum tiba-tiba menanyakan hal ini, tetapi aku langsung berkata "Presdir Mirani, aku jujur kepada anda. Cantique sekarang dalam pembiayaan tahap B dan sekarang investor telah secara resmi memutuskan untuk berinvestasi di Cantique. Besok pagi aku akan terbang ke Beijing untuk menegosiasikan pembiayaan putaran B. Jika tidak terjadi hal lain, pembiayaan putaran C akan kami lakukan di awal tahun depan. Setelah pembiayaan putaran C, perusahaan akan melakukan IPO. Dengan kata lain, jika tidak terjadi situasi khusus, Cantique akan menjadi perusahaan terbuka setelah dua sampai tiga tahun."

Apa yang aku katakan tidak berlebihan. Cantique kini telah menjadi perusahaan kecantikan terbesar kedua di negara dan jaraknya dengan perusahaan kecantikan pertama semakin mengecil. Setelah pembiayaan putaran B, sejumlah besar dana akan masuk. Tentu saja kami tidak akan hanya berkembang dengan pesat, karena kami akan menyelesaikan pemerataan distribusi wilayah, Cantique akan secara resmi dipromosikan di semua kota di seluruh negeri. Pada saat itu, Cantique pasti akan menjadi perusahaan kecantikan terbesar, selain itu, aku yakin Cantique dapat meraih sepertiga pasar dari industri kecantikan.

Setelah aku selesai berbicara, Djarum perlahan mengangguk, sangat jelas, dia puas dengan apa yang aku katakan, Djarum terus berkata "Karena kamu sangat percaya diri, maka pernikahanmu dan Isyana akan dijadwalkan setelah perusahaanmu menjadi perusahaan tebuka. Selain itu, setelah perusahaanmu menjadi perusahaan terbuka, kamu harus menandatangani perjanjian untuk berbagi semua sahammu dengan Isyana. Selama kamu memenuhi dua persyaratanku ini, maka aku akan setuju dengan pernikahanmu dan Isyana, bahkan, aku masih bisa mendukungmu. "

Perkataan Djarum membuatku merasa tersentuh, sebenarnya, dia juga tahu bahwa Isyana sangat mencintaiku dan aku tidak pernah berencana untuk putus dengan Isyana. Djarum tahu bahwa dia tidak bisa memisahkan kami. Oleh karena itu, dia memilih untuk mundur selangkah. Satu langkah yang dia melangkah mundur sebenarnya juga merencanakan untuk Isyana. Dia takut suatu hari nanti, jika aku benar-benar menjadi sukses, aku akan meninggalkan Isyana. Djarum mungkin tidak tahu, bukan semua pria seperti dia, di dalam hatiku, Isyana adalah wanita yang akan menemaniku sepanjang hidup.

Ketika memikirkan hal ini, aku sedikit tersenyum, aku melihat Djarum dan berkata "Presdir Mirani, aku setuju dengan permintaan kedua anda. Aku bersedia menandatangani perjanjian untuk berbagi semua harta atas namaku dengan Isyana sekarang. Tentu saja, harta utamaku adalah saham perusahaan. Untuk yang anda katakan bahwa kami harus menunggu perusahaanku menjadi perusahaan terbuka baru kami boleh menikah, aku tidak berani berjanji kepadamu, karena pernikahanku dengan Isyana berdasarkan pendapat Isyana, jika dia setuju denganmu, maka aku juga pasti akan setuju "

Aku mengatakan yang sebenarnya, begitu aku selesai berbicara, Djarum tertawa terbahak-bahak, mungkin dia terlalu bersemangat, sehingga dia sambil tertawa sambil menutupi hatinya.

Setelah beberapa saat, dia berhenti tertawa, dia menatapku dan berkata "Baik, Ugie, perkataanmu ini sudah cukup! Untuk di sisi Isyana, aku akan pergi untuk berbicara dengannya, aku sudah melangkah mundur dan aku percaya Isyana juga akan menyetujui pikiranku."

Sejujurnya, aku tidak tahu mengapa Djarum tertawa. Tetapi aku bisa merasakan bahwa sikapnya terhadapku jauh lebih baik dari sebelumnya. Untuk hal bagaimana dia berbicara dengan Isyana, itu adalah masalah belakang, aku tidak ingin bertanya lebih banyak.

Begitu Djarum selesai berbicara, dia melihat waktu, sekarang sudah pukul 12 lebih, dia perlahan berdiri, menatapku dan berkata dengan lembut "Ugie, hari sudah malam, percakapan kita sampai di sini saja! Jika ada waktu di lain hari, aku akan mengajakmu untuk mengobrol lagi"

Perkataan Djarum lebih membuktikan bahwa kesannya terhadapku sedang perlahan berubah. Setidaknya aku bisa merasakan bahwa dia bersedia untuk mengobrol denganku, ini sangat jelas merupakan hal yang baik bagiku dan Isyana.

Aku segera berdiri dan mengucapkan beberapa perkataan sopan dengan Djarum. Yang mengejutkanku adalah Djarum mengantarku ke pintu ruang kerjanya, saat aku membuka pintu, Djarum tiba-tiba memanggilku "Ugie."

Aku segera berhenti, berbalik dan menatap Djarum, Djarum menatapku dan tersenyum, dia perlahan berkata "Anak muda, kamu tidak boleh selalu mementingkan cinta, kamu harus mengutamakan karirmu! Selain ayahmu Arman, aku belum pernah salah melihat orang, aku yakin kamu mampu membangun karir besar."

Perkataan Djarum ini membuatku tidak tahu harus tertawa atau menangis, dia sambil memujiku sambil merendahkan ayahku, perkataannya ini membuatku tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.

Begitu Djarum selesai berbicara, dia tidak berkata apa-apa lagi dan aku langsung pergi.

Aku berpikir bahwa Asisten Han akan berada di lantai bawah. Tetapi ketika aku turun ke bawah, aku tidak melihat Asisten Han. Ketika aku keluar, aku tidak bisa menahan diri dan berbalik untuk melihat ruang kerja di lantai atas, lampu di ruang kerja masih menyala dan sosok tinggi masih berdiri di depan jendela.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu