Love And Pain, Me And Her - Bab 270

Don Juan sangat arogan. Robi yang tadinya tidak terlalu peduli, sekarang mulai menjadi sedikit arogan. Dia memandang Don Juan dan tertawa dengan dingin lalu bertanya kepadanya lagi: "Dengan begini apakah kita sudah sepakat?"

Don Juan tidak terpengaruh dengan gertakanny dan segera menganggukan kepalanya: "Sepakat!"

Robi mengeluarkan ponselnya. Dia tidak langung melakukan panggilan, melainkan meletakkan ponsel itu diatas meja. Setelah menyalakan ponselnya, dia baru melakukan panggilan. Dia pun membuka speakernya. Satu tangannya dimasukkan di dalam saku celananya sambil menatap Don Juan dengan tatapan yang mengintimidasi.

Setelah beberapa nada dering, suara seorang wanita terdengar dari speaker telepon tersebut: "Halo, aku adalah"

Sebelum wanita itu selesai berbicara, Robi langsung memotong pembicaraannya: "Aku adalah Robi, aku ingin bicara dengan Viali."

Aku mengangkat kepala menatap Robi, tidak kusangka dia bisa menelepon Viali. Di dalam benakku, Viali adalah seorang wanita independen yang tidak terlalu ramah. Meskipun dia adalah sepupu Robi, tetapi uang 1 milyar bukanlah sedikit. Dia seperti ingin cepat-cepat mengatakannya, kemungkinan besar Viali tidak akan menyetujuinya. Terlebih lagi, Robi sudah membuka speakernya, percakapan antara mereka pasti dapat didengar oleh Don Juan. Jika dia ditolak oleh Viali, dia pasti akan dipermalukan oleh Don Juan.

Setelah beberapa saat, terdengar suara Viali dari speaker teleponnya: "Robi, Ini Viali. Cepat katakan apa yang ingin kamu katakan, aku masih punya banyak pekerjaan."

Sikap Viali terhadap Robi tampaknya tidak berbeda dengan sikapnya terhadapku waktu itu. Di mata orang asing, mereka pasti tidak akan tahu bahwa mereka adalah keluarga.Kelihatannya, apa yang aku khawatirkan akan segera terjadi. 1 milyar ini, Viali tidak akan memberikannya.

Aku melihat Robi dengan khawatir, Tetapi Robi masih terlihat santai-santai saja. Dia berbicara di telepon dengan nada suara yang santai: "Viali, aku butuh uang 1 milyar. Sekarang kamu atur orang untuk mengirimkannya kepadaku, atau kirimkan ke nomor bank ku saja. Kamu harus cepat, aku sedang kejar waktu."

Nada bicara Robi membuatku merasa tidak nyaman. Dia mengatakannya dengan nada suara seolah-olah Viali berhutang dengannya.

Aku pikir Viali akan terkejut dengan uang sebanyak itu. Tetapi siapa tahu,Viali hanya bertanya kembali kepadanya dengan santai: “Apa yang ingin kamu lakukan dengan uang sebanyak itu?”

1 milyar ! Don Juan mengatakan aku tidak pernah melihat uang sebanyak itu semasa hidupku. dialog antara Viali dan Robi sama seperti hanya berbicara uang sebanyak 10 juta saja. Dia sama sekali tidak terkejut.

Robi terlihat santai dan lanjut mengatakan: "Aku ingin membeli perusahaan periklanan, ini sangat mendesak!"

Nada bicara Viali masih saja sangat santai. Dia seperti sedang berbincang santai tentang bisnis dengan Robi. Dia lanjut bertanya: "Perusahaan iklan apa?" Jangan-jangan perusahaan iklan dimana temen sekelasmu Eugie bekerja? "

Tidak kusangka Viali masih ingat aku bekerja di perusahaan periklanan. Ini sedikit diluar dugaanku.

Mereka berdua mengobrol dengan santai. Kemudian aku perhatikan ada sedikit kekhawatiran di wajah Don Juan. Memang, meskipun hanya panggilan telepon dan bukan bertemu langsung. Namun, aura kuat Viali yang terdapat dalam nada bicaranya membuat Don Juan merasakan tekanan yang besar.

Robi menjawab dengan santai: "Bukan perusahaan itu. ini perusahaan iklan bodoh lainnya."

Meskipun nada bicara Viali sangat santai, tetapi dia sangat penasaran dengan masalah ini, dan terus bertanya: "Bicaralah sedikit jelas, mengapa kamu bicara begitu tidak jelas, bagaimana perusahaan itu ada kata bodohnya?"

Robi tertawa sebentar, Dia menoleh dan melihat sekilas Don Juan . wajah Don Juan menjadi lebih khawatir lagi sekarang. Robi lanjut berkata: " Bos perusahaan ini bermarga Don Juan, nama lainnya adalah bodoh. Saya mendengar bahwa dia adalah generasi penerus yang kaya, dan pangeran dari group orangtuanya. Sudahlah, jangan tanya lagi, kirim saja uang itu kepadaku, setelah aku menerima uang itu aku akan segera pulang ke Beijing ! "

Sekarang aku baru mengerti. Robi juga takut Viali akan menolaknya, jadi dia sengaja mengungkit dia akan pulang ke Beijing dan membuat Viali mengirimkan uang itu.

"Baik!"

Jawaban cepat dari Viali mengejutkan aku. 1 milyar! Ditukar dengan Robi pulang ke Beijing! Apakah pertukaran ini setimpal?

Tapi wajah Don Juan menjadi lebih tidak enak dilihat lagi. Dia mengertakkan gigi dan mengerutkan keningnya, seolah-olah dia tidak bisa mempercayai ini.

Viali melanjutkan: "tapi"

Sebelum Viali sempat menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba sebuah tangan dengan cepat berada di atas meja. Dia mengambil ponsel di atas meja dan segera menutup telepon. Pria ini tentu saja adalah Don Juan. Tidak diduga dia benar-benar merebut untuk menutup telepon Robi.

Robi melototi Don Juan dan berkata dengan dingin: "Don Juan, Bukankah kamu sudah terlalu tidak tahu malu? Mengapa kamu menutup telepon?"

Arogansi Don Juan tampaknya sudah hilang. Dia memandang Robi dengan wajah yang pucat dan berkata: "Robi, kita semua adalah orang dewasa. Bisakah kamu tidak begitu naif? Itu hanya sebuah lelucon, mengapa kamu menganggap serius masalah ini? Sudahlah, kalian teruskan makan mie itu. Aku tidak punya waktu untuk bergosip dengan kalian lagi. "

Ketika Don Juan mengatakan kata-kata ini, dia merasa malu. Dirinya yang sangat sombong, mungkin tidak akan pernah bisa mengira akan dipermalukan oleh orang seperti kita.

Setelah selesai mengatakannya, Don Juan pun berbalik dan pergi.

Melihat sosok Don Juan yang berjalan pergi, Robi menertawainya dan berkata: "Don Juan, pertama kali aku melihat orang yang kurang ajar seperti kamu. Kamu tidak ada uang, dan bahkan tidak ada keberanian. Dengan moral yang kamu miliki, jangan berpura-pura menjadi orang kaya, mengerti?”

Robi mulai mengejek Don Juan. Tetapi Don Juan tidak mengatakan apa-apa, Dia mempercepat langkahnya dan bergegas berjalan menuju tangga. Don Juan tidak menyangka bahwa Robi memiliki kekuasaan yang begitu besar. Sebenarnya, bukan Don Juan yang tidak menyangkanya , tetapi bahkan diriku sendiri saja terkejut. Aku hanya tahu keuangan keluarga Robi tidaklah buruk, tetapi aku tidak tahu seberapa banyak tidak buruk itu .

Robi tampaknya sangat puas, Dia terus-terusan berteriak: "Don Juan, ingatlah, aku pasti akan memberitahu masalah ini kepada Isyana. Aku akan memberitahu kepadanya betapa tidak menepati janjinya kamu!”

Robi mengatakan kata-kata itu sambil tertawa, dan Don Juan menuruni tangga dengan rasa cemas.

Sebenarnya, kita semua tahu bahwa Don Juan baru saja membuat taruhan ini untuk mencari cara agar bisa mempermalukan kita. Tetapi aku tidak menyangka dia akhirnya mempermalukan dirinya sendiri. Tentu saja, dia tidak mungkin bisa menjual SHOPI advertising dengan harga serendah itu. Jadi, pilihan yang bisa dia ambil hanyalah pergi dari sini.

Setelah Don Juan pergi. Robi menyalakan sebatang rokok dan mengisapnya dalam-dalam, dan berkata kepada dirinya sendiri: "Sialan, aku benci cucu seperti ini yang membual dirinya mempunyai uang kemana-mana."

Aku melihat Robi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Robi juga menatapku, Melihat aku tidak berbicara, dia bercanda dengan aku, "ada apa? Apakah kamu takut dengan gertakan kakakmu tadi? Bagaimana? Apakah aku keren?”

Aku masih saja terdiam.

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu