Love And Pain, Me And Her - Bab 602 Permainan Akan di Mulai

Begitu aku selesai berbicara, Jane menghela napas. Jane berkata dengan nada pelan "Ugie, sebenarnya, aku mengagumi dirimu dengan Raisa. Kalian rela melepaskan keegoisan masing-masing untuk satu sama lain. Aku pikir hubungan di antara kalian sudah melampaui cinta. Hanya saja, Ugie, aku masih ingin mengatakannya, kamu jangan lupa, ada Isyana yang lagi menunggumu. Aku sungguh tidak ingin melihat, Isyana terluka karena ini. "

Kata-kata Jane membuatku merasa tertekan. Aku tidak ingin ada yang terluka, tetapi ada beberapa hal yang tidak dapat aku kendalikan.

Melihat aku tidak berbicara, Jane tiba-tiba mengubah topik percakapan dan berkata lagi "Oh ya, Ugie. Ada satu hal lagi yang ingin aku sampaikan padamu."

"Apa?"

"Aku sudah menjalin hubungan!"

Begitu Jane mengatakan hal ini, ada rasa kelegaan yang tak terkatakan di dalam hatiku. Dulu Jane meninggalkan Beijing karena ada hubungannya denganku. Meskipun aku tidak mengatakannya, bukan berarti aku tidak tahu. Dalam hidup ini, aku tidak bisa memberikan apapun padanya. Saat aku mendengar berita tentang hubungan asmaranya, aku merasa sangat bahagia untuknya.

Aku langsung berkata "Jane, selamat ya, dengan hati yang tulus!"

Aku mengatakannya dengan sangat tulus dan Jane tertawa. Lalu melanjutkan "Dia adalah direktur saluran dokumenter kami. Usianya satu tahun lebih tua dariku. Dia tampan dan berbakat. Sejak aku tiba di Beijing, dia terus mengejarku. Sebenarnya, aku merasa kalian berdua memiliki kesamaan di beberapa aspek. Misalnya, ketekunan, bakat dan berkharisma. "

Setelah mengatakan itu, Jane terkikik.

Saat Jane mengatakan ini, aku bisa merasakan bahwa dirinya sangat mengagumi dan merasa puas terhadap pihak lawan. Ini membuatku merasa sangat tenang dan bicara pun terasa sangat ringan.

"Jane, kamu tidak bisa membandingkan kami berdua. Ini terlalu tidak adil baginya."

Aku mengatakan hal yang sebenarnya. Tidak ada satu pria pun yang ingin kekasihnya memikirkan orang lain.

Begitu kata-kata itu diucapkan, Jane kembali tertawa. Lalu berkata perlahan "Aku menceritakan tentang dirimu sebelum aku setuju untuk menjadi kekasihnya. Awalnya, dalam cerita dirimu, aku hanya seorang yang lalu lalang. Tapi tidak diduga, kita kemudian akan bertemu kembali. Pertemuan itu membuat aku menjadi pemeran pendukung dalam ceritamu. Aku berusaha semampuku untuk menjadi pemeran utama, tetapi pada akhirnya aku menyadari bahwa ini hanyalah sebuah mimpi. Ugie, apa kamu tahu? Saat aku menceritakan semua di antara kita pada dia, dia mengucapkan satu kalimat yang sangat menyentuhku "

"Apa yang dia katakan?"

Aku bertanya.

Terdengar Jane berkata perlahan "Dia berkata bahwa dia ingin berterima kasih kepada pria yang bernama Ugie itu, jika tidak ada penolakan dari Ugie, maka dia tidak akan bertemu dengan Jane yang begitu luar biasa. Justru karena kalimat ini, aku memutuskan untuk bersamanya. Bagaimanapun, dia adalah orang yang tahu bagaimana bersyukur dan tahu bagaimana cara menghargai takdir. Ngomong-ngomong, dia juga mengatakan bahwa tunggu saat kamu datang ke Beijing lain kali, dia menginginkan aku memperkenalkanmu padanya. Dia ingin minum bersamamu. "

Aku tersenyum sepenuh hati dan berkata dengan suara pelan "Baik! Tunggu saat aku pergi ke Beijing, aku akan membuat janji dengan kalian"

Jane tersenyum senang dan aku juga tersenyum dengan lega.

Takdir di antara orang dengan orang begitu indah. Jane pergi jauh ke Beijing karena diriku. Tanpa diduga, Beijing yang ribuan mil jauhnya, dirinya bertemu dengan takdir barunya dan memulai hubungan baru.

Pada hari Jumat, aku bangun pagi-pagi sekali. Raisa di sebelah masih tertidur. Aku pergi ke dapur dan membuatkan sup mie panas yang paling dia sukai untuknya. Saat perawat datang, aku memberikan pesan lain. Lalu, aku berpakaian dan langsung turun.

Hari ini adalah pengadaan Dewan Direksi Grup Djarum. Begitu turun ke bawah, aku melihat sebuah mobil Audi A6l diparkir di bawah. Sopirnya adalah Eddy. Setelah kembali kali ini, Eddy jauh lebih rendah hati. Mobil sport yang dulu sudah tidak lagi dikendarai. Teman pergaulan bebas itu juga tidak lagi berkontak.

Membuka pintu dan masuk ke dalam mobil, Eddy sedikit tersenyum dan berkata "Kak Ugie, sekarang kita langsung pergi ke Grup?"

Setelah melihat waktu, waktunya sudah hampir sampai. Aku tersenyum dan berkata kepada Eddy "Ayo jalan, perkiraan jika sampai di sana, Dewan direksi juga akan segera di mulai."

Sepanjang jalan, aku mengobrol dengan Eddy. Bocah ini mengetahui bahwa dirinya akan dipimpin oleh Viali, investor domestik terkemuka, dirinya masih tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya itu dan mulai terus memberitahu aku tentang Viali. Aku tidak tahu banyak terhadap Viali. Jadi, hanya asal-asalan berbicara dengan Eddy.

Waktu kami keluar rumah kebetulan adalah pagi hari. Saat terjebak macet di jalan, tiba-tiba ponselku berdering. Begitu aku mengeluarkannya, aku tercengang. Tidak disangka, orang yang menghubungiku ternyata adalah Sutan.

Segera setelah aku menjawabnya, aku mendengar Sutan berkata sambil tersenyum "Selamat pagi, Ugie!"

Tawa Sutan sangat keras. Sepertinya suasana hatinya sedang bagus. Tapi aku berkata dengan dingin "Apakah ada sesuatu?"

Begitu mendengar kata-kataku, Sutan tersenyum sekali lagi. Tapi senyum kali ini adalah senyum dingin. "Ada apa, teman sekelasku. Apakah aku tidak boleh meneleponmu jika baik-baik saja?"

Aku senyap. Aku tahu bahwa Sutan menghubungiku saat ini, karena ingin menunjukkankan padaku, Grup Djarum mengakuisisi Indoma Food dalam bentuk penjualan sahamnya. Dan Sutan kini telah menjadi salah satu pemegang saham Grup Djarum.

Melihat aku tidak berbicara, Sutan melanjutkan "Ugie, aku sudah memberitahu kamu sebelumnya. Bagaimana perlakuan kalian terhadap diriku, cepat atau lambat aku akan membalasnya sepuluh kali lipat! Sekarang, permainannya telah dimulai."

Aku mendengus dan berkata dengan nada menghina "Sutan, aku tidak tertarik dengan permainanmu. Jika kamu ingin bermain, kamu main sendiri saja."

Begitu aku selesai berbicara, Sutan tertawa. Sutan tertawa dengan angkuh. Kemudian berkata dengan galak "Ugie, kamu harus memahami bahwa orang-orang akan beradaptasi dalam keadaan disekitarnya. Bukan berarti kamu bisa keluar jika tidak ingin bermain. Permainan telah dimulai dan kamu tidak punya pilihan. Oh, ya, aku tidak keberatan untuk memberitahumu, dalam permainan ini, tujuan pertamaku adalah wanita yang kamu cintai, Isyana. Seorang wanita, seharusnya tidak muncul dalam permainan ini. Kebetulan, aku melibatkannya."

Sambil berkata, Sutan tertawa lagi dengan sombong. Dan aku tetap tenang dan tidak mengatakan apa-apa.

Setelah terdiam beberapa saat, Sutan merasa sedikit aneh. Lalu berkata lagi "Baik, Ugie. Kamu ternyata bisa begitu tenang? Apakah kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan wanita yang kamu cintai?"

Aku mendengus dan berkata dengan jijik "Sutan, apakah kamu sudah selesai berbicara? Jika kamu sudah selesai, aku akan menutup telepon."

Sikapku yang acuh tak acuh membuat Sutan sedikit tidak puas. Mungkin Sutan mengira apa yang dia katakan akan membuatku kesal. Sayangnya, tanggapanku tidak seperti yang diinginkannya.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu