Love And Pain, Me And Her - Bab 275 Semuanya Sudah Berlalu

Untuk menutupi rasa canggung seperti ini. Isyana mengambil cangkir teh, dan meminum teh dengan terlihat kaku.

Jane pun melanjutkan perkataannya, “Isyana, terdapat alasan kenapa aku memilih Ugie untuk menemaniku bertemu dengan ibuku. Pertama, dia masih dalam status single. Meskipun aku bukan lahir dari keluarga yang kaya. Tetapi aku masih memiliki rasa malu yang dimiliki oleh seorang wanita. Tidak mungkin aku akan meminta bantuan kepada seseorang yang sudah memiliki pasangan, untuk berpura-pura menjadi pasanganku. Dan pada saat itu, yang aku tahu, Ugie masih single, meskipun dia dekat denganmu. Tetapi kalian berdua belum bersama”

Meskipun perkataan Jane jelas sekali bermaksud untuk menjelaskan semua ini kepada Isyana. Tetapi aku merasa sedikit aneh, setelah mendengarkannya. Aku pun menghisap rokok, dan berbalik untuk melihat pemandangan sungai. Saat ini adalah musim dingin, air sungai tidak mengalir lagi, bagaikan hubungan aku dengan Isyana, yang sudah membeku. Hanya saja es di atas sungai akan meleleh di suatu saat, tetapi aku tidak mengetahui apakah hubunganku dengan Isyana, juga akan terdapat hari seperti itu?

Isyana tetap saja terdiam. Perkataan Jane, juga membuatnya tidak tahu harus menjawab apa.

Jane terus melanjutkan perkataannya, “Kedua, aku menganggap Ugie sebagai teman baik, bahkan adalah seorang teman yang dapat diandalkan. Karena dua alasan itu, aku baru membawanya untuk pergi menemui ibuku. Jika karena masalah ini, membuat di antara kalian berdua terjadi kesalahpahaman. Aku merasa sangat bersalah, jadi hari ini aku mengajak kalian berdua untuk datang ke sini. Untuk menjelaskan semua ini”

Setelah berkata sampai sini, Jane berhenti sejenak. Dia menatap Isyana, untuk menunggu respon dari Isyana. Tetapi wajah Isyana masih terlihat datar, dari ekspresinya, tidak dapat diketahui apa yang dipikirkan olehnya.

Jane mengernyit, dan berkata, “Isyana, semua masalah yang terjadi hanya karena itu. Aku tidak ingin karena diriku, menjadi sebuah masalah bagi Ugie. Katakan saja, jika aku menyukai Ugie, dan ingin mengejarnya. Aku akan mengungkapkannya dengan terang-terangan, dan tidak akan menggunakan hal-hal seperti ini, untuk merusak hubungan kalian. Ini adalah prinsip aku, dan juga harga diri aku sebagai seorang wanita. Apalagi, hingga saat ini, aku tidak pernah berencana untuk mengejarnya. Isyana, apakah kamu dapat memahaminya?”

Akhirnya Isyana mengangguk. Isyana menatap Jane, dengan senyuman, dan berkata, “Jane, terima kasih kamu sudah mengatakan semua ini kepadaku. Tetapi masalah itu sudah berlalu, dan biarkan masalah itu berlalu saja. Jika masih terikat oleh masa lalu, kita selamanya tidak akan dapat melihat betapa indahnya masa yang akan datang”

Perkataan Isyana, membuat hatiku menjadi lebih sakit. Aku tidak mengetahui apakah Isyana mempercayai perkataan Jane, tetapi sangat jelas, Isyana sudah tidak ingin mengungkit masa lalu kami lagi.

Memikirkan ini, hatiku bagaikan ditusuk oleh jarum. Aku mengambil cangkir, dan meminum teh. Aku tidak ingin mereka berdua melihat penderitaanku saat ini.

Jane tertawa, dia menatap Isyana, dan berkata, “Isyana, keputusanmu untuk masalah ini, tidak dapat dipengaruhi oleh diriku. Hari ini tujuan aku mengajak kalian ke sini, adalah untuk menjelaskan semua masalah yang terjadi kepada kamu. Mengenai terikat oleh masa lalu, ataupun masa yang akan datang. Semua itu adalah masalah antara kamu dengan Ugie, semua ini sudah tidak berhubungan denganku lagi. Baiklah, aku sudah selesai menjelaskannya”

Sambil berkata, Jane bangkit. Jane berkata dengan melemparkan senyuman kepada kami berdua, “Aku sudah mengatakan semua yang ingin aku katakan dan menjelaskan semua masalah ini. Saat ini, aku pergi dulu! Kalian berdua duduk sebentar di sini, jika tidak dapat menjadi pasangan, kalian juga dapat menjadi teman”

Kemudian, Jane melambaikan tangannya kepada kami, dan dia berbalik menuju ke arah pintu. Lalu Jane tiba-tiba berbalik lagi, dan berkata sambil menatap kami,

“Bos di sini adalah temanku, kalian tidak perlu membayarnya. Pesan saja jika kalian ingin meminum sesuatu, aku yang membayarnya”

Sambil berkata, Jane pun keluar dari ruangan.

Melihat Jane pergi. Aku sedikit merasa mendalam. Sejujurnya, aku sangat menghargai Jane. Jane selalu melakukan sesuatu dengan mempertimbangkan semua hal. Masalah kecil seperti membayar bill, dia juga telah selesai mengurusnya terlebih dahulu. Mungkin Jane merasa, dia tidak ingin berhutang kepada Isyana, bahkan hanya merupakan uang teh.

Di dalam ruangan, suasana kembali menjadi hening. Kami berdua tidak berbicara, dan duduk di sana dengan bengong. Beberapa kali aku ingin mulai berkata, tetapi baru saja hendak dikatakan, kembali tidak jadi dikatakan lagi.

Juga tidak diketahui sudah berlalu berapa lama, aku sudah tidak dapat menahan lagi, dan mulai berkata, “Isyana, masalah kantor polisi, aku belum mengucapkan terima kasih kepadamu!”

Isyana tersenyum pahit. Dia menghela nafas, dan berkata dengan menggelengkan kepalanya, “Tidak ada apa-apa, jika masalah seperti ini terjadi pada salah satu karyawan Nogo, aku juga akan membantunya”

Perkataan Isyana, membuat hatiku kembali merasa sangat sakit. Di dalam hatinya, aku hanya merupakan karyawan biasa yang sudah melakukan resign.

Aku mengambil cangkir teh, dan meminumnya dengan senyuman yang pahit. Teh sudah dingin, yang bagaikan seperti hatiku.

Beberapa saat kemudian, Isyana tiba-tiba berkata, “Jane adalah seorang wanita yang baik”

Aku tidak mengetahui apa tujuan perkataan Isyana. Tetapi aku tetap saja mengatakan, “Isyana, aku tidak mengetahui bahwa hari ini Jane juga mengajakmu”

Aku mengatakannya, karena takut Isyana menganggap bahwa, pertemuan ini sudah direncanakan oleh aku dan Jane pada sebelumnya.

Isyana tersenyum, dia perlahan menggelengkan kepalanya, “Sebenarnya yang dikatakan oleh Jane, aku sudah mengetahuinya”

Aku tertegun! Pantas saja tadi ketika Jane mengatakan semua ini, ekspresi wajah Isyana terlihat datar. Ternyata Isyana sudah mengetahui masalah ini. Tetapi aku merasa aneh, kenapa Isyana dapat mengetahuinya?

Mungkin Isyana dapat menebak pemikiranku, dan dia berkata dengan tenang, “Beberapa waktu yang lalu, ibuku mengetahui kamu telah resign. Dan dia pun bercerita sedikit denganku. Ibuku yang memberitahuku, masalah kamu dengan Jane”

Aku tersenyum pahit. Tidak disangka bahwa tante Salim akan menjelaskannya kepada Isyana.

Mendengar perkataan Isyana, aku bertanya lagi kepada dia, “Isyana, masalah Gao Le, apakah kamu mempercayaiku?”

Isyana tersenyum pahit. Dia membalikkan kepalanya untuk menatapku, wajahnya yang cantik, terlihat berat, “Ugie, sejujurnya perkataan yang aku katakan kemarin itu karena aku terlalu marah. Hanya saja kamu tidak mengerti bahwa, hari itu aku marah bukan karena Gao mengatakan kamu pergi mencarinya dengan membawa namaku. Yang aku marah adalah, kamu mengetahui aku tidak cocok dengan beberapa orang di perusahaan. Tetapi kamu pergi mencari Gao Le di belakangku. Masalah ini, kamu membuat aku menjadi marah. Bahkan telah merusak semua usahaku pada sebelumnya. Ini adalah alasan kenapa aku marah. Jadi, dalam kondisi seperti itu, perkataan yang aku katakan agak sedikit kasar”

Setelah Isyana berkata sampai sini, dia tidak melanjutkannya lagi. Aku menghela nafas, hanya saja, Isyana mengakui bahwa pada hari itu perkataan yang dia katakan terlalu kasar. Tetapi, untuk apa juga?

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu