Love And Pain, Me And Her - Bab 131 Mengambil Kesempatan Dengan Baik

Aku merokok dan meminum bir. Ponsel yang berada di dalam kumpulan asap masih terletak tenang diatas meja teh. Begitu cahaya dari ponsel bersinar, ponsel itu seperti mengingatkan aku bahwa dia masih hidup dan belum mati.

Setelah meminum habis sekaleng bir, ponselku tiba-tiba bergetar beberapa kali. Aku mengambilnya dengan tergesa-gesa dan nama Isyana tampak di layar ponsel itu. Aku merasa lega, akhirnya Isyana membalas pesanku.

Begitu membuka isi pesannya, terlihat tiga kata yaitu : "Aku sudah tahu!"

Tiga kata yang dingin itu membuat hatiku terasa sedih. Aku mengambil ponselku dan tidak tahu harus bagaimana membalas pesan dari dia.

Disaat dia melamun untuk waktu yang lama, Isyana sekali lagi mengirimkan pesan yang lebih panjang dari sebelumnya kepadanya.

"Ugie, aku sangat mengangumi kamu dan aku akui bahwa aku memiliki perasaan kepada kamu. Aku sengaja tidak memberi tahu kepada kamu tentang penerbangan tengah malamku semalam, demi memberi kejutan kepada kamu. sayangnya, aku melihat suatu adegan yang paling tidak ingin kulihat. Mungkin apa yang kamu katakan itu benar. Berteman dengan Elisna sama sekali bukanlah suatu kesalahan. kamu juga harusnya sudah tahu dan dapat mengerti pemikiranku yang sempit ini. Tetapi apakah pernah terpikirkan olehmu? Jika kita berganti tempat dan kamu datang ke rumahku lalu kamu melihat seorang pria aneh membuatkan sarapan untukku. Kamu pasti akan memikirkan tentang yang tidak-tidak, bukan?"

Kata-kata Isyana lagi-lagi membuatku merasa bersalah. Emosinya hari ini dapat dianggap sebagai reaksi normal seorang wanita. Aku dengan cepat menulis pesan yang panjang untuk menenangkan Isyana dengan baik-baik. Tetapi belum sempat terkirim, Isyana sudah mengirimkan pesan yang singkat lagi.

"Ugie, aku selalu memikirkan tentang apa yang terjadi baru-baru ini setelah membaca pesanmu tadi. Apakah kamu tahu ? Meskipun aku sangat sangat mengagumi kamu, tetapi kamu memiliki kelebihan yang sangat mengerikan bagiku, Yaitu kamu membuatku sangat merasa tidak aman. Pada hari ini, aku melihat Elisna membuatkan sarapan untukmu. Aku juga melihat Kalin rela demi kamu mengundurkan diri dari posisi direktur dan meninggalkan PT. Nogo Internasional. Mungkin saja ini karena mereka suka atau mengagumi kamu, dan juga ini tidak bisa menyalahkan kamu. Meski begitu, Aku juga merasa sedikit tidak nyaman. Perasaan ketidakpastiaan ini benar-benar membuatku tidak nyaman. Mungkin kamu akan mengatakan bahwa kamu akan tetap menyayangiku. Tapi bagaimana kamu bisa menjamin itu di masa depan setelah menghadapi godaan para wanita ini. Apakah kamu akan selalu bisa mempertahankan kesetiaan kamu saat ini? Orang akan berubah, aku ingat membaca sebuah kalimat di Internet bahwa pria tidak peduli dengan kesetiaan. Loyalitas hanya ada jika tidak ada tekanan yang cukup. Kata-kata ini emang ada benarnya. Sampai suatu hari, kamu mendapatkan tekanan ini, bisakah kamu tetap setia? Aku tidak yakin dan tidak berani berpikir sampai sana. "

Sebenarnya, aku dulu juga tahu bahwa rasa tidak aman Isyana berasal dari dia yang menjalin hubungan di usia muda dengan Don Juan Romino, terlebih lagi keluarganya yang berantakan. Aku mengerti dia, Tapi aku tidak tahu bagaimana menjelaskan kepadanya. Bahkan jika aku berjanji padanya selama kita bersama, aku akan tetap akan setia dalam hubungan kita. Tapi bisakah dia mempercayainya? Dia sangat pesimis dengan cinta.

Aku membaca dengan teliti kata-kata dari Isyana, kesedihan dan kesepian perlahan-lahan mengikis hatiku. Tiba-tiba aku merasa bahwa antara dia dan aku, hanya ada masa depan yang tidak bisa dilihat sama sekali, mungkin saja sama sekali tidak ada masa depan!

Aku sedang berpikir, lalu Isyana sekali lagi mengirim pesan lain yang berisi : "Ugie, mari kita bicara tentang masalah pelanggan saja.Masalah ini hampir diketahui oleh seluruh orang di perusahaan. Sulit untuk meyakinkan orang-orang jika terlalu diremehkan. Bisakah kamu memberi tahu aku apa hukuman terbesar yang dapat kamu terima? "

Ini adalah hukuman pertama yang harus aku hadapi sejak aku masuk dalam pekerjaan ini. Walaupun ini bukanlah masalahku. Aku melihat pesan itu dan mulai merasa kesal. Ini bukan masalahku, dan masalah ini sudah sampai begini.

Setelah memikirkannya, aku menjawab : "Bagaimanapun penyelesaiannya, aku akan menerimanya!"

Aku masih merasa sedikit marah. Meskipun kesalahpahaman dengan Isyana telah dijelaskan, tetapi masih ada perasaan tidak puas itu. Sekarang aku juga harus menanggung hukuman. Tampaknya semua usaha aku di PT. Nogo Internasional tidak dapat dibandingkan dengan kesalahan ini. Lagipula aku sudah mengakui kesalahan aku dengan Isyana.

Setelah mengirim pesan ini, aku mematikan ujung rokokku dan Langsung pergi berbaring di kamar tidak yang baru dibereskan. Pesan dari Isyana masuk lagi, pesannya berisi : "Ugie,aku harap kamu tidak melawan. Demi perusahaan, kami hanya bisa melakukannya dengan menyalahkan kamu!"

Aku tertawa dengan dingin!

Tanggung jawab yang kuterima sudah cukup banyak semenjak masuk ke dalam Perusahaan PT. Nogo Internasional begitu lama. Awalnya, Kalin selalu mencari-cari kesalahanku dan sekarang hubunganku dengan Kalin sudah mulai membaik. Sekarang, hal seperti ini malah terjadi lagi. Tampaknya selama aku berada di PT. Nogo Internasional aku akan tetap lanjut menerima penyalahan ini. Tapi aku tidak mengerti, Apa gunanya melakukan ini?

Kali ini aku tidak membalas Isyana. Kesalahpahaman di antara kami bercampur dengan masalah pelanggan hari ini, ini benar-benar sedikit membuatku marah. aku telah membayar begitu banyak demi PT. Nogo Internasional. Aku sudah menolak perekrutan direktur Bong Casa dan juga menolak uang miliaran tunai. Aku memilih untuk menetap di PT. Nogo Internasional dan mengikuti suka dan duka di perusahaan ini. Tapi sekarang hanya karena pelanggan yang menghina aku, aku harus menerima hukuman. Apakah itu adil bagi aku?

Aku berbaring di tempat tidur sambil merokok. Berpikir kedepannya akan melewati berapa hari lagi hari seperti hari ini di PT. Nogo Internasional. Tiba-tiba aku merasa ingin pergi, dan perasaan itu semakin terasa kuat. Sekarang PT. Nogo Internasional juga telah melewati masa sulitnya. kontrak kerjasama Isyana di Beijing tampaknya berjalan dengan baik. PT. Nogo Internasional sudah sangat stabil, dan misi aku di PT. Nogo Internasional juga sudah selesai. Sepertinya, aku perlu mencari Bong Casa untuk berbincang sebentar.

Setelah membuat keputusan ini, hatiku terasa tenang.

Pagi berikutnya, begitu sampai ke departemen penjualan. aku melihat beberapa rekan kerja sedang membincangkan sesuatu. Ketika aku masuk, salah satu dari mereka segera mendatangi aku dan berkata : "Ugie, kali ini aku hanya bisa mengucapkan semoga kamu beruntung."

Keningku mengerut dan aku tidak memahaminya. Rekan kerja berbisik : "Apakah kamu masih tidak tahu? Kalin tampaknya tidak puas dengan keputusan yang dibuat untuk kamu. Barusan karena hal ini, dia menjatuhkan sebuah cangkir dan pecah”

Aku tertegun. Aku tidak menyangka keputusan itu datang begitu cepat. Aku langsung bertanya kepadanya : "Bagaimana kamu bisa tahu? Di mana kamu melihatnya?"

Aku mengira akan seperti sebelumnya dengan langsung mengirim email. Tetapi dia menggelengkan kepalanya dan berkata : " Aku tidak tahu bagaimana penyelesaiannya, tetapi akan ada rapat besar staf di sore hari. Sepertinya ini berhubungan dengan kamu."

Sebelum selesai berbicara, terdengar "Boom", dan pintu kantor Kalin terbuka.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu