Love And Pain, Me And Her - Bab 366 Eddy Santoso

Sebenarnya dia menyukai sifat Kalin, yang to the point, menghasilkan uang dengan skill sendiri. Lebih baik daripada berpura-pura tidak mencintai uang.

Aku tersenyum, balik bertanya kepadanya “Katakanlah, berapa yang kamu inginkan?”

Kalin memiringkan kepalanya dan berkata. “Aku tidak serakah, sama seperti komisi yang ada di PT. Nogo Internasional sebelumnya!”

Tanpa memikirkannya, aku langsung menggelengkan kepala. Kalin sedikit tercengang. Dia menatapku dan berkata dengan bingung “Ugie, dalam benakku kamu bukan orang yang pelit. Kenapa kali ini merasa terlalu tinggi?”

Aku tertawa, menatap Kalin dan berkata dengan serius “Tidak terlalu tinggi, hanya terlalu rendah! Kalin, selama proyek yang kamu dapatkan aku akan memberimu 0.5% lebih banyak dari yang di PT. Nogo Internasional!”

Kalin langsung tersenyum sumringah, dia terkikik dan berkata dengan puas “Ugie, aku suka dengan keterbukaanmu! Jangan khawatir, ada banyak pelanggan berkualitas di tanganku. Selama itu berkaitan dengan pemasaran, aku pasti akan membawa mereka ke studio-mu. Selama kamu bisa melayaninya dan tidak merasa terlalu sibuk.”

Aku tersenyum menatap kalin. Sebenarnya ini adalah hasil yang aku inginkan. Kalau studio ingin tumbuh dan berkembang, hanya mengandalkan satu atau dua proyek saja tidak cukup. Harus ada pelanggan baru yang masuk, dengan begini baru bisa membuat studio memiliki darah segar dan dapat tumbuh besar.

Sambil mengendarai mobil, Kalin memperkenalkan pelanggan ini kepadaku. Dia berkata “Ugie, pelanggan yang kamu temui hari ini bernama Eddy Santoso. Generasi kedua dan playboy kaya. Dan pernahkah kamu mendengar tentang Geprek Bule ?”

Aku segera menganggukkan kepala. Aku memiliki kesan pada restoran ini, dulu pernah pergi sekali, restoran ini menyajikan makanan barat. Target pelanggan mereka adalah pekerja perkotaan, orang yang berpenghasilan tinggi. Dalam kesanku, dekorasi restoran ini sangat mewah dan harga hidangannya tidak murah. Rasa makanannya tidak meninggalkan kesan apa pun padaku.

Tampaknya restoran ini baru dibuka awal tahun lalu. Kala itu diresmikan dengan mewah. Bosnya juga sangat murah hati, dalam sekejap langsung membuka tiga toko sekaligus. Toko waralaba, restoran dan toko biasa.

Kalin menganggukkan kepala melihatku dan berkata “ Geprek Bule didirikan oleh Eddy, coba tebak anak ini berusia berapa tahun?”

Aku menggelengkan kepala, bagaimana mungkin aku bisa menebaknya.

Melihat aku tidak ingin menebak, Kalin berkata “Bocah ini baru berusia 21 tahun, sangat muda, kan? Awalnya dia sekolah di luar negeri, tidak tahu disihir oleh siapa. Sampai pertengahan dia mengundurkan diri, membawa pacarnya dan seorang rekan bisnis pulang membuka restoran ini. Dengar-dengar restoran ini didirikan berdasarkan dari pemikiran internet dan bersiap-siap untuk dikembangkan serta terdaftar di Best Restaurant Of The Year. Namun, aku tidak melihat ada perbedaan apa pun dengan restoran biasa. Lucunya, restoran ini baru dibuka tidak lama, rekan bisnisnya tidak lagi ingin bergabung. Melemparkan restoran ini kepadanya, bocah ini biasanya hanya bisa makan dan bermain, tidak mengerti bagaimana menjalankan bisnis ini. Akibatnya, bisnis restoran merosot dan beroperasi di tengah ketidakjelasan.”

Aku sedikit penasaran dan bertanya kepada Kalin “Kenapa rekan bisnis ini memutuskan untuk mundur di pertengahan? Apakah investasinya dikembalikan kepadanya?”

Kalin tersenyum masam menatapku, dia menggelengkan kepala dan berkata “Rekan bisnis itu pada dasarnya tidak memiliki saham! Dia menjadi investor dengan kualifikasi sebagai manajemen, aku dengar orang ini berencana mengatur keuangan Eddy. Menurutmu ini lucu tidak?”

Perkataan Kalin membuatku merasa semakin aneh. Betapa tidak dapat diandalkan orang semacam ini sampai bisa melakukan hal semacam ini. Hatiku sedikit khawatir, merasa tidak mudah menjalankan proyek ini. Satu hal yang perlu diketahui tidak peduli seberapa bagus rencana pemasarannya, itu semua harus bertemu dengan pelaksana yang hebat. Kalau tidak, rencana pemasaran ini hanya selembar kertas bekas dan tidak memiliki efek sama sekali.

Aku berpikir sejenak dan bertanya kepada Kalin “Aku pernah pergi ke Geprek Bule sekali. Dari luar seharusnya membutuhkan investasi yang cukup banyak. Sekarang yang membuatku penasaran adalah, kalau orang ini benar sangat tidak dapat diandalkan seperti yang kamu katakan, siapa yang bisa menginvestasikan begitu banyak uang kepadanya?”

Kalin terkekeh lagi dan berkata dengan tercengang “Kamu jangan ungkit ini lagi. Ketika bocah bernama Eddy ini pulang, dia dengan blak-blakan mengatakan tidak akan bergantung kepada keluarganya. Ingin mencari investor untuk pembiayaan. Alhasil mencari setengah mati, beberapa investor memandang wajah ayahnya baru bersedia menemui dirinya. Tapi siapa pun tidak berani berinvetasi. Pertama tidak usah mengatakan apakah model bisnis mereka bisa berjalan atau tidak, yang terpenting adalah orang-orang yang melihatnya, merasa tidak dapat diandalkan. Hingga akhirnya karena tidak ada cara lain, ayahnya mengeluarkan puluhan triliun sebagai dana awal untuknya, alhasil sekarang berubah menjadi berantakan!”

Aku juga tersenyum. Menghela nafas dan berkata “Memang anak orang kaya! Puluhan triliun digunakan untuk berlatih tangan dengan santai, yang menjadi ayah ini juga terlalu memanjakan putranya.”

Kalin tiba-tiba memalingkan kepala memandangku dan berkata “Aku lupa memberitahumu! Berbicara tentang ayahnya, kamu pasti merasa tertarik.”

Kalin yang sedang berbicara tiba-tiba berhenti. Aku segera bertanya “Kenapa, apakah aku mengenalnya?”

Kalin menggelengkan kepala “Kamu tidak mengenalnya, tapi tidak menutup kemungkinan kamu akan tertarik, ayahnya bernama Djoko Santoso, salah satu pemegang saham di Djarum Grup, sekarang menjabat sebagai Wakil CEO Djarum Grup.”

Aku tertegun. Tidak heran dia sangat kaya, ternyata pemegang saham Djarum Grup. Selanjutnya, aku tersenyum tidak berdaya. Tiba-tiba mendapati dunia ini sangat kecil. Setelah meninggalkan PT. Nogo Internasional, tidak disangka memiliki hubungan seperti ini dengan Djarum Grup. Meskipun hubungannya tidak besar, tapi aku merasa cukup menarik.

Kalin melihat aku tidak berbicara, dia tersenyum dan berkata “Jadi, Ugie, kamu harus melakukan proyek ini dengan baik, buat ayah Eddy bahagia, mungkin Wakil CEO akan membantumu berbicara beberapa patah kata yang baik tentang dirimu di hadapan Direktur Isyana, begitu dia senang, dia akan menikahkan putrinya padamu. Lalu memberimu bunga tiga atau lima triliun. Seumur hidup ini kamu tidak perlu melakukan apa pun lagi, hanya perlu membawa Isyana pergi menghabiskan uang. Betapa indahnya membayangkan kehidupan seperti ini.”

Aku tidak peduli, Kalin bercanda denganku. Tapi status Wakil CEO di Djarum Grup benar-benar menarik bagiku. Awalnya aku mengira proyek ini tidak gampang untuk dijalankan, kalau memang tidak bisa, aku tidak akan melakukannya. Sekarang tampaknya aku harus menjalankan proyek ini.

Melihatku tidak berbicara, Kalin menoleh memandangku, dia berkata “Ugie, jangan segan kepada bocah ini. Ketika meminta harga, harus meminta yang banyak. Anak ini menghabiskan banyak uang untuk wanita, kali ini melakukan hal serius, dia pasti mau menginvestasikan uang.”

Aku menganggukkan kepala.

Turun dari mobil dengan Kalin di depan sebuah bangunan megah, Kalin menunjuk ke logo di depan pintu dan memperkenalkannya kepadaku “Ini adalah salah satu clubhouse Djarum Grup, bagaimana luar biasa, kan?”

Melihat bangunan cantik di depanku, aku menganggukkan kepala. Bangunan ini terdiri dari sepuluh tingkat, yang paling menarik perhatian adalah tulisan emas “ Djarum Hall ”di depan gedung.

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu