Love And Pain, Me And Her - Bab 380 Tidak Menerima Sepeserpun

Dalam pandanganku, Geprek Bule pasti akan rugi, caraku ini, mungkin bisa mengurangi sedikit kerugian dari Geprek Bule, dan bisa mendapatkan kembali sebagian uang tunai. Jika terus dibiarkan di dalam tangan Eddy, akhirannya pun sudah terlihat dengan jelas, pasti akan bangkrut.

Djoko terdiam untuk lama, lalu dia mencoba untuk bertanya padaku, “Pak Ugie, menurutmu, jika Geprek Bule tidak diurus oleh Eddy, melainkan merekrut personel manajerial profesional untuk mengelolanya, apakah bisa lebih baik sedikit?”

Aku tersenyum, dan sambil menatap Djoko, aku menjawab langsung, “ Pak Santoso, Anda tidak perlu panggil aku Pak Ugie, panggil aku ugie saja. Pemikiran Anda ini juga pernah aku pikirkan, tetapi di dalamnya ada tiga unsur utama, yang harus kamu pertimbangkan dengan baik. Pertama, Eddy pasti tidak akan rela untuk menyerahkan perusahaan ke dalam tangan personel manajerial profesional dengan begitu saja, maka di hari kelak, dia pasti akan mengacau di dalamnya. Hal ini sangat tidak menguntungkan bagi perkembangan perusahaan. Kedua, Geprek Bule termasuk sebagai perusahaan start-up, jalan perkembangan dan rencana perusahaannya pun belum pada jalurnya. Sementara yang paling cocok untuk dikelola oleh personel manajerial profesional, adalah perusahaan yang sudah terbentuk. Perusahaan start-up seperti ini sama sekali tidak cocok. Ketiga, kalaupun sudah menemukan personel manajerial profesional yang cocok, maka langkah selanjutnya, Geprek Bule masih harus terus melakukan pendanaan, dan menghabiskan uang. Dengan kondisi Geprek Bule, menurut Anda apakah ada modal ventura yang akan masuk? Jawabannya adalah mutlak, pasti tidak akan ada!”

Djoko mengernyit, dan merenung sesaat, juga tidak berbicara. Lalu aku terus melanjutkan, “ Pak Santoso, Anda adalah senior, mengenai teori mencegah kerugian, Anda bukannya tidak paham! Mengenai strategi pemasaran untuk Geprek Bule, menurutku bagian yang paling inti, adalah mencegah kerugian!”

Djoko menghela napas, dan berkata pelan, “Ugie, bukannya aku tidak rela dengan Geprek Bule, aku pun ingin sekali ada orang yang mengambi alih sekarang juga! Tetapi aku khawatir setelah Geprek Bule diserahkan keluar, Eddy akan semakin berkeluyuran di luar sana. Kamu juga tahu aku hanya memiliki satu putra ini saja, aku tidak bisa melihatnya terus berkeluyuran di luar sana begitu saja bukan?”

Kesusahan Djoko, aku paham, tetapi ini adalah masalah keluarganya, aku pun tidak dapat banyak berkata. Aku hanya tersenyum, dan tidak lagi berbicara.

Djoko menatapku, dan tiba-tiba berkata, “Ugie, terhadap masa depan Eddy, apakah kamu juga punya pemikiran tersendiri?”

Tentu saja aku punya pemikiran tersendiri! Ketika aku membuat rencana untuk menjual Geprek Bule, aku sudah pernah memikirkannya, tetapi aku tidak enak untuk ikut campur dalam masalah keluarga orang lain. Namun, Djoko bertanya padaku kali ini, aku pun langsung berkata dengan terang-terangan.

“ Pak Santoso, sebenarnya Anda juga tahu, saat ini Eddy sama sekali tidak cocok untuk memulai bisnis. Menurutku jika benar-benar berpikir demi masa depan Eddy, aku justru menyarankan Anda, carikan dia sebuah posisi di dalam Grup. Lagi pula dia berada di bawah pengawasan mata kamu, mungkin dia pun tidak berani untuk terlalu bertingkah.”

Mendengar perkataanku, Djoko segera bergeleng dengan senyum pahit, dia menatapku, dan berkata tak berdaya, “Ugie, kamu tidak tahu, aku tidak hanya sekali saja berkata padanya, menyuruhnya bekerja di dalam Grup, tetapi dia tidak mau! Aku tidak bisa mengikatnya ke dalam Grup untuk bekerja bukan?”

Sambil berkata, Djoko bergeleng lagi. Meskipun tidak peduli dari segi mana pun, Djoko jauh lebih unggul ratusan kali lipat daripada aku, tetapi pada saat ini, aku merasa iba padanya. Seorang ayah yang sukses, tidak bisa melakukan apa-apa terhadap putranya yang playboy. Ketidakberdayaan ini, mungkin hanya bisa dirasakan oleh seorang ayah.

Aku pun langsung mengatakan pemikiranku yang lain, “Kalau dia tidak mau bekerja di dalam Grup, kirimkan saja dia untuk studi ke luar negeri. Eddy pintar sekali, selama dia bisa belajar dengan serius selama dua tahun, dia pasti akan sukses!”

Mendengar perkataanku, alis Djoko semakin terkerut. Dia tersenyum pahit dengan tidak berdaya, “Jika dia bisa melanjutkan studi, awalnya juga tidak akan putus sekolah.”

Aku menatap Djoko, tetapi tidak berbicara. Kemampuan Djoko untuk mengamati ekspresi orang tentu saja tidak biasa saja, dia menatapku, dan bertanya langsung, “Ugie, kamu punya cara untuk membujuknya?”

Aku tersenyum, sambil menatap Djoko, aku berkata langsung, “ Pak Santoso, aku tidak berani jamin. Tetapi aku bisa mencobanya, sebenarnya Eddy pada dasarnya sangat baik, hanya tertular dengan beberapa kebiasaan buruk saja.”

Mendengar aku berkata seperti itu, Djoko membelalak seketika, dan berkata dengan penuh harapan, “Jika kamu benar-benar bisa membujuknya untuk melanjutkan studi ke luar negeri Ugie, harga dari proyek ini aku bisa memberimu dua kali lipat! Jika kamu merasa kurang, aku bisa membayarmu tiga kali lipat! Asalkan dia bisa belajar dengan sungguh-sungguh, kalaupun membayarkan keseluruhan Geprek Bule, aku juga rela!”

Pikiran hati seorang ayah yang cemas, aku bisa merasakannya, tetapi aku bergeleng, dan berkata tersenyum, “ Pak Santoso, Anda salah paham. Aku suka dengan uang, tetapi di dunia ini, tidak segala hal bisa diselesaikan dengan uang. Aku ingin untuk mencoba, adalah karena aku menganggap Eddy adalah orang yang pantas untuk dijadikan sebagai teman. Sebagai teman Eddy, aku tentu saja ingin membantunya, tetapi aku harus berkata di awal, caraku mungkin sedikit unik, nantinya Anda jangan sakit hati untuk dia.”

Djoko segera mengangguk, “Kamu tenang saja, asalkan kamu jangan menghilangkan nyawa

dia, yang lainnya pun tidak masalah! Anak ini, benar-benar terlalu dimanjakan, juga sudah mestinya biarkan dia bersusah.”

Lalu dia bergegas menambahkan, “Ugie, kalau begitu, harga dari proyek ini, kamu berencana untuk menginginkan berapa?”

Melihat ekspresi Djoko yang menantikan, aku tahu bahwa uang yang bisa aku dapatkan dari proyek ini, jauh lebih tinggi daripada proyek KIMFAR. Dengan uang ini, aku bisa terus mengembangkan, mencari orang dan membeli alat, bahkan bisa membangun ulang studio, mendirikan sebuah perusahaan periklanan yang berskala kecil.

Sambil menatap Djoko, aku berkata tersenyum, “ Pak Santoso, aku tidak akan menerima sepeser pun dari proyek ini! Eddy adalah temanku, dia juga adalah teman dari Isyana Mirani. Terhadap teman dari aku dan Isyana Mirani, jika aku mengambil bayaran dari bantuan sepele, takutnya Isyana Mirani akan tidak senang denganku.”

Aku mengungkit Isyana Mirani secara khusus, pada akhirnya aku tidak hanya akan membuat Djoko berterima kasih kepadaku, aku juga akan membuatnya berterima kasih kepada Isyana Mirani.

Mendengarnya, Djoko bergegas melambaikan tangan, dan berkata sambil bergeleng, “Tidak bisa begini! Ugie, kita membahas bisnis di medan bisnis, masalah emosional kita bicarakan lain lagi, kamu tetap harus menerima uangnya!”

Bagi pengusaha seperti Djoko, dia sudah mengembangkan pola pikiran inersial, selama itu berkaitan dengan transaksi, dia pasti akan berpikir untuk menyelesaikannya dengan uang.

Aku tetap bergeleng, sambil menatap Djoko, aku berkata lagi, “ Pak Santoso, jika Anda bersikeras ingin membayarkan uang, maka proyek ini, aku tidak akan melakukannya!”

Djoko menatap kaget kepadaku, dia bisa merasakan ketulusan hatiku, namun dia tetap kaget, dan terkejut sekali. Mungkin selama puluhan tahun dia berkecimpung di dalam dunia bisnis, baru pertama kalinya dia bertemu dengan bisnis yang tidak menerima uang.

Djoko menatapku, dan berkata perlahan-lahan, “Ugie, kalau begitu kamu katakan, apa yang bisa aku bantu untukmu?”

Djoko tetap menggunakan pola pikir pebisnisnya untuk menghadapi masalah ini. Tetapi jika aku menuturkan persyaratan, menuturkan permintaan kepadanya, maka proyek ini tetap adalah bisnis. Pemikiranku sekarang adalah tidak melakukan bisnis dengannya, melainkan menjalin hubungan emosional!

Novel Terkait

Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu