Love And Pain, Me And Her - Bab 254 Situasi Panas

Suara wanita itu seperti seorang yang masih muda, namun perkataannya terdengar sangat dingin , membuat orang lain merasakan aura seorang pimpinan yang belum marah darinya. Dapat dibayangkan wanita ini adalah wanita yang arogan.

Gao Le tampaknya sangat takut pada wanita ini, dia segera berkata, "Direktur Jiang, aku masih berada di nogo sekarang, aku akan segera mengirimkan laporannya kepada anda."

Sebelum Gao Le selesai berkata, perkataan selanjutnya sudah dipotong olehnya. Dan kami bisa mendengar suara wanita itu yang berkata, "Apakah kamu sedang bersama dengan nona Isyana?"

Gao Le yang ketakutan merespon singkat.

Wanita itu pun tidak berbasa-basi dan langsung berkata kepadanya, "Suruh dia menjawab telepon ini."

Sejak pertama kali wanita ini bicara, wajah Isyana menjadi sangat tidak enak. Seakan Isyana memiliki dendam yang besar kepada wanita ini. Sebelum Isyana menyadarinya, Gao Le sudah menyerahkan telepon ke depan Isyana.

Suara dengan nada dingin dari wanita itu kembali muncul. Dia berdehem terlebih dahulu dan kemudian melanjutkan berkata, "Nona Isyana! Bukankah anda pernah mengatakan bahwa anda tidak ingin ada hubungan apapun dengan perusahaan? Mengapa anda masih menyuruh pacarmu itu untuk mencari Gao Le? Apakah anda tahu berapa banyak kerugian yang ditimbulkan oleh tindakanmu ini?"

Menghadapi pertanyaan dari wanita itu, wajah Isyana semakin menegang, dia pun berkata dengan lambat , "Pertama-tama, ugie bukan pacarku! Selain itu, aku juga tidak menyuruhnya untuk mencari Gao Le!"

Nada suara Isyana sangat keras. Namun perkataannya ini membuat hatiku terluka. Aku memang bukan pacar dari Isyana, namun nada bicara Isyana seolah-olah aku bukan saja bukan pacarnya namun kita berdua tidak memiliki hubungan sama sekali.

"Ha ha!"

Terdengar suara cibiran dari wanita itu kemudian dia berkata, "Andalah yang paling mengetahui apakah dia adalah pacarmu. Nona Isyana, jangan berpikir karena anda tidak menyebarluaskannya, tidak ada orang yang mengetahuinya. Anda bisa menanyakan kepada karyawan nogo, karyawan mana yang tidak tahu bahwa anda telah mencari orang dari bagian penjualan dan menjadikannya sebagai asisten anda?"

Tangan Isyana sedikit gemetar. Dapat dirasakan bahwa dia sangat murka kepada wanita itu.

Sebelum Isyana membalas perkataannya, wanita itu kembali berkata, "Aku pikir nona Isyana yang kembali dari luar negeri sangat luar biasa. Dulu selalu mengatakan bahwa dia tidak akan mengambil keuntungan dari perusahaan, namun apa hasilnya? Bukankah diam-diam tetap mengirim orang untuk mencari orang perusahaan? Nona Isyana, aku sudah pernah mengatakannya. Jika kamu meninggalkan perusahaan kamu tidak akan mendapatkan hasil apapun. Aku menyarankan kamu jangan membuat perusahaan iklan lagi. Kamu bukanlah orang yang mempunyai bakat berbisnis. Lebih baik kamu diam di rumah menghabiskan uang saja. Tenang saja, jika kamu tidak mempunyai uang, aku bisa memberikannya kepadamu. Satu bulan dua puluh juta cukup kan? Jika tidak cukup aku bisa memberikan lebih kepadamu. Hanya satu syaratnya, jangan menambah masalah untuk perusahaan lagi, OK? Apakah kamu tahu karena masalahmu dan pacarmu yang tidak berguna itu sekarang perusahaan harus menghadapi gugatan? Jika kamu tidak mau memikirkan perusahaan, setidaknya pikirkan ayahmu yang masih berada di rumah sakit. "

Wanita itu terus berkata tanpa henti, perkataannya sangat tajam. Nada bicaranya sangat kasar dan perkataannya melukai. Tidak hanya mengejek Isyana namun dia juga menarikku ke dalamnya. Yang membuatku lebih sakit adalah perkataannya yang memutuskan bahwa Isyana lah yang mengutusku untuk pergi ke store nirami.

Wajah Isyana menjadi semakin buruk, Nada suaranya pun sudah meninggi, dan dia berteriak ke arah telepon, "Diam! Aku beritahu kamu lagi, aku tidak ada menyuruh siapapun untuk mencari Gao Le!"

Suara Isyana sangat keras namun tidak membuat efek apapun. Suara wanita itu tetap dipenuhi oleh ejekan dan berkata, "Nona Isyana, bagaimanapun juga anda adalah orang yang menerima pendidikan tinggi , pergi belajar di luar negeri. Bagaimana mungkin di luar negeri anda tidak belajar apapun dan hanya belajar untuk berbohong?"

Tubuh Isyana bergetar lebih parah.

Tiba-tiba sebuah bayangan gelap terbang melintas. Melihat Isyana yang melempar telepon itu dengan kuat. Telepon itu pun terjatuh di tanah dan hancur berkeping-keping sama seperti perasaan hatiku sekarang.

Bibir Isyana bergetar, dia menatapku dan air mata tergenang di dalam kantung matanya. Setelah beberapa saat dia baru berkata, "Ugie, kamu"

Aku menatap Isyana dengan cemas. Berusaha berkata dengan suara yang rendah, "Isyana, dengarkan aku"

Isyana melambaikan tangannya kepadaku. Supaya aku tidak perlu berbicara lagi, dia tidak ingin mendengarnya.

Aku menengadahkan kepala dan menatap Gao Le! Kedua mataku dipenuhi kemarahan. Aku sangat ingin untuk melemparkannya ke lantai bawah. Bajingan ini telah melukaiku dengan dalam.

Aku mengambil langkah dan berjalan ke arah Gao Le. Aku bertanya kepadanya sambil memelototinya, "Gao Le, lebih baik kamu jawab sekarang mengapa kamu mau menjebakku?"

Gao Le sepertinya takut kepadaku. Dia dengan cepat melangkah ke belakang dan kemudian melangkah menghindar ke samping meja Isyana. Dia dengan wajah sedih berkata kepada Isyana, "Presdir mirani,semua yang aku katakan adalah perkataan yang sesungguhnya. Tolong sampaikan dengan pak ugie, dia tidak bisa membully orang seperti itu."

Aku hampir gila karena kemarahanku kepada Gao Le! Bajingan! Beraninya dia bilang bahwa aku membully dia!

Salah satu tangan Isyana berada di atas dadanya. Wajahnya sangat pucat dan bibirnya masih bergetar. Aku tidak pernah menyangka bahwa dia akan semarah ini. Dia kemudian menengadahkan kepalanya melihatku dan berteriak, "Sudah cukup membuat onar belum?"

Aku menghentikan langkahku dan menatap Isyana dengan bodoh.

Isyana kemudian berkata kepada Kalin dan Gao Le, "Kalian pergi dulu keluar."

Gao Le sepertinya masih belum menyerah, dia segera berkata kepada Isyana, "Presdir mirani, apa yang harus aku lakukan?"

Kalin segera memelototi Gao Le sambil berkata dengan tidak senang, "Mengapa hanya kamu yang banyak berbicara? Bisa pergi tidak? Jika tidak pergi aku akan panggil satpam kesini!"

Kalin sangat adil, dia langsung membantuku. Dia tahu waktu seperti ini seharusnya membiarkanku dan Isyana untuk membicarakannya.

Gao Le kali ini baru mengikuti di belakang Kalin dan berjalan menuju pintu keluar. Saat ini dia sama sekali tidak berani untuk menatapku, ketika melewatiku, dia dengan sengaja bersembunyi di samping Kalin takut aku akan langsung memukulnya.

Aku ingin memukulnya, memukulnya dengan kuat. Aku tidak ada dendam apapun dengan bajingan ini namun dia sudah melukaiku seperti ini. Walaupun aku mengerti

meskipun aku memukulnya tetap tidak akan menyelesaikan masalah. Kebalikannya hanya akan membuat Isyana lebih kecewa lagi.

Gao Le dan Kalin sudah keluar. Kantor yang besar ini hanya tersisa aku dan Isyana berdua saja. Kedua siku tangan Isyana berada di atas meja sementara kedua tangannya memegang dahinya, dia terus terdiam. Aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Isyana namun aku tahu bahwa saat ini Isyana sangat kecewa.

Kantor itu sangat sunyi. Setelah terdiam beberapa saat. Aku akhirnya tidak bisa menahan diri dan berkata kepada Isyana, "Isyana, aku memang pernah pergi dengan Kalin untuk mencari Gao Le.Sehingga aku mencari Kalin untuk pergi ke sana pada hari pertama. Namun pada hari kedua, Gao Le yang terlebih dahulu mencariku. Dia menyuruh sutan dan wulandari untuk mencariku dan aku sama sekali tidak pernah mengatakan bahwa kamu adalah pacarku. Semuanya hanyalah kebohongan yang diucapkan oleh Gao Le. Karena sejak hal ini dimulai, sutan pernah mengatakan bahwa dia ingin mencarimu untuk meminta tolong namun aku langsung menolaknya. Sutan adalah orang yang terlibat dalam masalah ini dan kamu bisa bertanya kepadanya. "

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu