Love And Pain, Me And Her - Bab 418 Sepakat Berbohong

Aku tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Djoko . Hanya mendengarkan Eddy yang terus berteriak, "Aku tidak peduli, jika kamu tidak peduli dengan masalah ini. Aku akan membakar Resto Geprek Bule dengan obor sekarang! Aku tidak tahan dengan penghinaan ini!".

Meskipun tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Djoko , tetapi sepertinya Djoko telah menyetujui permintaan Eddy . Karena wajah Eddy sudah stabil.

Menurunkan telepon, Eddy terus memelototiku. Kali ini giliran dia yang mencibir, "Ugie, aku memberitahu kepadamu, kamu itu seperti pengemis di mataku! Jangan khawatir, sebentar lagi uangnya akan terkirim. Mari kita tunggu saja!".

Aku memiringkan kepala melihat Eddy dan mendengus dingin kemudian mengabaikannya.

Setelah menyalakan rokok, aku merokok sambil melihat ke luar jendela dengan bosan. Dan Isyana tampak sedikit khawatir, dia menyentuhku dengan pelan. Tetapi aku tidak menanggapinya.

Tak lama kemudian, pintu kantor terbuka. Djoko datang bersama seorang pria muda yang tampak seperti asistennya. Setelah dia memasuki pintu, dia tidak melihatku. Sebaliknya, dia bertanya pada Eddy dengan wajah masam dan berkata, "Apa yang sedang kamu lakukan? Kamu memerlukan begitu banyak uang untuk apa, apa yang terjadi?".

Eddy menoleh dan menunjuk ke arahku. Dia berkata dengan marah, "Dia, dia, Ugie, dia ingin menagih 10 miliar".

Kata-kata Eddy terbata-bata.

Eddy menceritakan apa yang terjadi beberapa hari terakhir ini dengan tersendat-sendat. Begitu dia selesai berbicara, Djoko langsung menoleh dan menatapku. Dia mengerutkan kening dan bertanya dengan sungguh-sungguh, "Ugie, apakah benar yang dikatakan Eddy?".

Aku mengangkat bahu, sengaja menampilkan ekspresi acuh tak acuh, "Hampir! Karena dia tidak melaksanakan sesuai perencanaanku, maka aku hanya bisa memutuskan kontrak. Mempertimbangkan hubungannya dengan Isyana, aku memutuskan untuk tidak melalui prosedur hukum, sesuai dengan nominal di dalam kontrak adalah senilai 20 miliar. Aku hanya menagih 10 miliar saja, Presdir Luo, bukankah itu tidak terlalu banyak? ".

Sikapku terhadap Djoko tidak terlalu sopan. Hal ini membuat Isyana sedikit panik. Dia buru-buru berdiri, menatap Djoko dan berkata, "Paman Luo, seharusnya terdapat sedikit kesalahpahaman di sini. Kamu tunggu aku bicarakan dengan Ugie lagi."

Setelah mengatakan, Isyana kembali menatapku, mengerutkan kening, dan berkata dengan suara yang pelan, "Ugie, kita keluar sebentar, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu."

Sebelumnya, Isyana selalu mengira aku sengaja melakukan hal ini adalah ingin Eddy melakukan sesuatu dengan serius. Tetapi sekarang Djoko telah hadir, dia mulai cemas. Dia tidak tahu bahwa Djoko dan aku sedang memainkan peran ganda.

Djoko melambaikan tangannya dan menyela pembicaraan Isyana. Dia berkata dengan dingin, "Kalian tidak perlu keluar untuk berbicara! Walaupun Eddy tidak berguna, tetapi dia tetap merupakan anakku. Aku akan menyelesaikan masalah ini. Aku hanya berharap setelah selesai, kalian jangan datang ke sini menggangu Eddy lagi. "

Djoko merupakan tokoh hebat, ucapannya membuat orang lain merasa bahwa aku sengaja datang ke sini untuk menipu uang Eddy .

Setelah Djoko selesai berbicara, dia menoleh menatap pria yang berada di belakangnya, "Pengacara Duwid, berikan kontrak tadi kepadaku."

Ternyata orang tersebut bukanlah asisten Djoko , melainkan seorang pengacara. Baik Isyana maupun Eddy merasa bingung, dan tidak tahu kontrak apa yang dibicarakan Djoko .

Djoko mengambil kontrak dan menoleh ke belakang. Berjalan ke arah meja kerja, meletakkan kontrak tersebut di atas meja, kemudian menatap Eddy dan berkata, "Eddy , aku bisa menyelesaikan masalah ini, dan aku juga bisa membantumu membayar uang ini. Tapi kamu harus menandatangani kontrak ini."

Eddy menatap ayahnya dengan bingung, mengambil kontraknya, dan membacanya sebentar. Dia segera mengerutkan kening, menatap Djoko , dan berkata dengan tidak puas, "Ayah, apa maksudmu? Kamu ingin menyuruhku memindahan saham Resto Geprek Bule kepadamu?".

Djoko menatap Eddy , dan berkata dengan tenang, "Ada apa dengan memindahkan kepadaku? Pada dasarnya aku yang menginvestasi uang ini! Sekarang aku khawatir Resto Geprek Bule akan ditipu orang jika kamu terus seperti ini!".

Djoko sengaja menyebutku dengan kata penipu.

Eddy mengerutkan kening, terlihat dengan jelas bahwa kata-kata Djoko tidak dapat meyakinkannya. Pengacara Duwid yang berada di samping segera menambahkan, "Eddy , tanda tangan saja! Apakah ayahmu akan menyakitimu? Hal ini seperti perubahan dalam badan hukum perusahaan saja. Bukankah kamu yang akan mengelola perusahaan ini pada masa depan? Ayahmu palingan hanya membantumu menjaganya saja.

Kata-kata Pengacara Duwid sangat tepat. Eddy memikirkan sebentar, kemudian dia mengeluarkan pena dan menandatangani kontrak tersebut. Begitu selesai, dia menyerahkan kontrak tersebut kepada Djoko , tetapi Djoko menunjuk ke bagian bawah kontrak dan menambahkan sebuah kalimat :

"Cap perusahaan juga!".

Eddy tersenyum dengan tak berdaya, menatap ayahnya, dan berkata, "Kamu benar-benar cukup teliti bahkan tidak mempercayai putramu."

Meskipun Eddy berkata demikian, dia tetap mengeluarkan cap perusahaan dan mengecap di atasnya sesuai dengan apa yang dikatakan Djoko .

Ini juga merupakan bagian dari perencanaanku dan Djoko . Eddy yang sebelumnya telah dimanjakan sejak kecil dan memiliki temperamen yang keras kepala. Bahkan perkataan ayahnya pun tidak mendengarkan. Selain itu, dia adalah badan hukum perusahaan. Jika dia tidak setuju menjual Resto Geprek Bule , kami juga tidak punya cara lain. Oleh karena itu, Djoko dan aku kemudian memutuskan untuk menyuruh Eddy menyerahkan saham perusahaan agar penjualan dapat dilanjutkan.

Setelah menerima kontrak, Djoko membacanya dengan cermat lagi. Kemudian dia menyerahkannya kepada Pengacara Duwid yang berada di sampingnya dan berkata dengan pelan, "Pak Duwid, kamu tolong bantu aku lihat lagi, apakah ada sesuatu yang terlewatkan?".

Pengacara Duwid mengambil kontrak itu lagi dan membacanya dengan serius. Dan Eddy yang berada di samping sedikit tidak sabar, dia mendesak, "Bisakah kalian cepat sedikit? Ugie ini sudah berada di tempatku cukup lama, dan aku merasa sangat jijik dan ingin muntah."

Aku tersenyum pahit. Apakah aku begitu menyebalkan? Bahkan sampai ingin muntah.

Begitu Pengacara Duwid selesai membaca, dia mengembalikan kontrak itu kepada Djoko lagi. Dia mengangguk dan berkata, "Tuan Santoso, tidak ada masalah lagi!".

Djoko mengambil kontrak tersebut dan berjalan ke arahku. Aku segera berdiri, dan Djoko langsung berkata, "Ugie, sudah beres kali ini. Ambilah kontrak, kamu dapat lanjut bernegosiasi dengan pihak tersebut! Mengenai harga terendah penjualan Resto Geprek Bule , aku sudah memberitahu kepadamu."

Aku tersenyum simpul, mengangguk dan menerima kontrak tersebut.

Dan Eddy , yang berdiri di depan meja kerja itu benar-benar tercengang. Dia menyaksikan adegan ini dengan tercengang, sejenak kemudian, dia baru berteriak, "Ayah! Apa yang kamu lakukan? Kalian sepakat berbohong kepadaku, ya?".

Aku mengambil kontrak dan menoleh untuk melihat Eddy . Berkata dengan tersenyum, "Eddy , dengarkan aku dulu! Paman Luo juga sangat sulit. Kami telah melakukan penelitian dan analisis yang sangat detail. Meskipun bisnis Restoran Resto Geprek Bule sekarang sedang naik daun, tetapi itu hanya sementara saja. Tidak ada bakat yang profesional dan manajemen yang benar. Resto Geprek Bule akan bangkrut dalam waktu cepat ataupun lambat. Pada saat itu, sepeser uang pun tidak ada. Dengan memanfaatkan bisnis palsu sekarang, menjual Resto Geprek Bule dengan uang tunai. Hal ini merupakan keputusan yang paling tepat untuk Resto Geprek Bule !".

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu