Love And Pain, Me And Her - Bab 225 Di Tengah Situasi Sulit

Isyana berkata kemudian tanpa sadar tertawa.

Namun isyana tidak mengetahui, masa paling membuat onar yang kami alami sudah berlalu. Dan sekarang,waktu kami dapat berkumpul bersama semakin lama semakin sedikit. Semuanya mulai sibuk mencari uang, sibuk bekerja, sibuk hingga lupa apa yang dia sibukkan. Seperti yang pernah Robi katakan, masa remaja ini sudah berlalu yang tersisa hanyalah memori yang sudah tidak sempurna.

Ketika hampir sampai ke rumah sakit, aku merasa Isyana sedikit gugup.aku beberapa kali berbicara dengannya dan dia membutuhkan waktu sejenak baru merespons. Ketika sampai ke tempat parkir dan memarkirkan mobil. Isyana menarik napas dalam-dalam dia kemudian menatapku dengan senyum pahit dan berkata, "Ugie, Menurutmu bagaimana aku bisa segugup ini ketika akan bertemu dengan ayah kandung sendiri? aku sendiri pun tidak tahu apa yang harus aku katakan dengannya."

aku sedikit tersenyum kemudian menghiburnya dengan berkata, "Isyana, tidak peduli bagaimana hubungan dia dengan Bibi Salim. Dia tetap ayahmu, Waktu seperti ini seharusnya lebih banyak kamu habiskan dengan menemaninya."

Isyana mengangguk tanpa bicara.

Ketika sampai di depan pintu bangsal. aku bisa melihat apa artinya penuh sesak.Karena disana ada banyak orang berdiri di lorong di pintu. Sementara lorong di sebelahnya dipenuhi dengan berbagai karangan bunga dan keranjang buah. Tidak perlu menebak, aku tahu bahwa orang-orang ini datang untuk mengunjungi ayah Isyana.

Kehadiran Isyana dan aku langsung menarik perhatian banyak orang.

Kami berdua baru berjalan ke depan beberapa langkah. Dan kami melihat seorang pria berumur lima puluhan datang menghampiri dari tengah kerumunan. Dia berperawakan kurus dan cukup tinggi. Walaupun perawakannya terlihat sangat bersemangat, Dia mengenakan Jas Armani dan gelang emas di pergelangan tangannya. Dalam sekali pandang dapat dilihat bahwa dia adalah standar orang sukses.

Ketika sudah datang menghampiri kami. Dia menatap aku sekilas dan sedikit menganggukan kepalanya, Kemudian dia berkata sambil tersenyum kepada Isyana, "Isyana, cepat sekali sudah sampai."

Isyana mengangguk dan berkata, "Ya, Paman, bagaimana kabar ayahku?"

Paman Isyana menghela nafas sedikit dan berbisik, "Hasil konsultasi dokter baru saja keluar. Sepertinya harus memasang stent karena kerja jantungnya sudah jauh melebihi batas. Beruntung kali ini ditemukan dengan tepat waktu, karena jika tidak pasti akan muncul masalah yang serius."

Isyana menghela nafas. Pamannya masih dengan berbisik berbicara dengannya, "Isyana, nanti tolong kamu bujuk ayahmu, Perkataanmu masih didengar olehnya. Katakan supaya dia tidak perlu bekerja terlalu keras. Bagaimana pun kesehatan tubuhnya jauh lebih penting daripada pekerjaan kan? "

Isyana tersenyum pahit,kemudian dia teringat padaku, dia buru-buru menoleh ke arahku dan memperkenalkan kepada pamannya, "Ugie, ini adalah pamanku."

"Pak Mirani apa kabar!"

aku segera mengulurkan tangan untuk menjabat tangan. Tangan Paman Isyana sangat kuat. Dia menjabat tanganku sambil tersenyum menatapku dan berkata, "aku telah mendengar sejak awal Isyana mendapatkan seorang asisten yang baik. Akhirnya bertemu hari ini, Pak Ugie ternyata memiliki wajah yang berbakat ya."

Paman Isyana sangat sopan dan membuatku sedikit malu.

Setelah bercengkrama singkat, Isyana menatap pamannya dan berkata, "Paman, aku dan ugie ingin masuk melihat ayah."

Paman Isyana berpikir sejenak kemudian berkata, "Lebih baik kamu masuk sendiri . Temani ayahmu mengobrol, Dua hari ini ayahmu sering menyebutkan dirimu."

Ketika dia selesai bicara,mata Isyana memerah. Bagaimanapun darah lebih kental daripada air, Walaupun terjadi pertengkaran sebanyak apapun. Di samping ranjang rumah sakit semua nya berubah menjadi tidak penting.

Isyana melirik singkat ke arahku,Sambil menahan air matanya yang akan jatuh dia berkata, "Ugie, Kalau begitu tunggu aku disini sebentar ya."

aku tersenyum dan mengangguk kepada Isyana. Isyana mengambil bunga dan langsung memasuki bangsal rumah sakit.

Paman Isyana terus menemaniku. Setelah mengobrol singkat, dia tiba-tiba berkata, "Pak Ugie, iklan yang kalian buat untuk cb kali ini sangat bagus. Pagi ini aku meluangkan waktu dan melihatnya, Efek promosi seperti ini sangat bagus, aku rasa iklan ini memiliki daya publisitas yang lebih baik dibanding memasang iklan di stasiun tv provinsi. "

aku hanya tersenyum dengan rendah hati.

Setelah mengobrol sejenak dengan Paman Isyana. Ponsel aku tiba-tiba berdering. Tanpa melihat aku bisa menebak seharusnya Jane yang memanggil. Ketika mengeluarkan dan melihatnya ternyata benar-benar dia. aku pun menerima telepon di samping, dan langsung mendengar suara Jane yang bertanya kepada aku, "Ugie, aku sudah pulang kerja, dimana kamu sekarang?"

aku takut Jane akan menunggu, sehingga aku langsung berkata kepadanya, "Jane, kamu pergi dahulu dengan bibi kesana . Sebentar lagi aku sampai"

Jane menyetujui.Setelah menutup telepon, aku kembali ke sisi Paman Isyana. Dia tersenyum dan bertanya kepada aku, "Apakah Pak Ugie memiliki urusan? Bagaimana jika kamu pergi dulu, biar nanti aku yang beritahu isyana"

aku merasa sedikit bersalah. aku tahu ketika Isyana keluar dari bangsal rumah sakit, suasana hatinya pasti tidak baik. aku awalnya ingin menunggunya terlebih dahulu dan menghiburnya sejenak. Namun aku sudah berjanji dengan Jane. Saat ini aku berada di tengah situasi yang sulit.

Setelah memikirkannya, aku memutuskan untuk mengirim pesan singkat ke Isyana. Paling tidak lebih baik daripada paman isyana yang memberitahunya langsung.

Setelah berpamitan dengan Paman Isyana, aku mengirim pesan kepada Isyana sambil turun tangga, "Isyana, Beberapa waktu belakangan ini Jane sudah banyak membantu kita. Sebelumnya sudah berjanji bahwa hari ini aku akan mengundangnya makan. Ketika kamu keluar dari rumah sakit, hubungi aku ya ?"

aku sebenarnya ingin berkata jujur dengan Isyana. Namun ketika memikirkan, aku harus memberitahunya bahwa aku mengajak ibu Jane makan dengan status sebagai pacar dalam pikiran Jane. Isyana pasti tidak akan senang. Sehingga,aku hanya mengatakan kepadanya bahwa aku akan makan bersama dengan Jane dan ibunya, dan tidak memberitahukannya alasan spesifik.

Isyana dengan cepat membalas pesan yang aku kirim. Dia menulis: "Baik, Pergilah! Ingat jangan minum terlalu banyak dan pulang lebih awal!"

Melihat perkataan peduli yang diucapkan oleh Isyana, Hatiku terasa menjadi lebih hangat .

Setelah keluar rumah sakit aku memanggil taksi langsung pergi ke Universal Seafood.

Universal Seafood adalah tempat yang sangat terkenal di ibu kota provinsi ini. Harga makanan laut di sini jika dibandingkan dengan restoran dengan tingkat yang sama tidak terlalu tinggi, namun mereka memastikan kesegaran makanan. Ditambah dengan lokasi yang strategis yaitu di lokasi di pusat kota. Sehingga ketika waktu makan tiba, tempat ini selalu dipenuhi oleh pengunjung.

Ketika sampai di lobi, Tempat itu sudah penuh sesak. aku pun melihat sekeliling, dan tiba-tiba aku melihat Jane berdiri di dekat jendela . Dengan gembira melambaikan tangannya kepadaku.

aku mengangguk sambil tersenyum kemudian berjalan menghampiri. aku melihat seorang wanita berusia lima puluhan di samping Jane. Wanita ini seharusnya adalah ibu Jane. Ketika melihat aku datang, Jane pun tersenyum dan memperkenalkan, "Bu, ini adalah teman baik yang aku bicarakan, Ugie!"

aku dengan sopan berjabatan tangan dan menyapa. Ibu Jane terlihat sangat terawat dan berpakaian dengan teliti.Ketika dia mengangkat tangannya terasa sangat elegan. Sepintas seperti seorang yang telah merasakan pengalaman di dunia.

Ketika aku duduk. Ibu Jane langsung mengobrol denganku. Dia tidak memiliki perbedaaan dengan ibu yang lain. Yang ditanyakan adalah masalah keluarga dan juga pekerjaan.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu