Love And Pain, Me And Her - Bab 107 Gaya Bernyanyi Tiba-Tiba Berubah

Walaupun Isyana masih menyimpan kekesalan yang tidak banyak, tapi aku yang mendengar, merasa sangat nyaman. Aku tertawa sebentar, menunduk berbisik lembut di telinga Isyana,”Tentu saja aku pernah memikirkan. Tapi jawabanku, kamu pasti akan lompat bersamaku”

Gerakanku sedikit lembut. Aku tebak Don Juan pasti sudah melihat dengan jelas. Bagus juga, sudah waktunya untuk membalas kesombongannya.

“Kenapa?”

Isyana bertanya kembali.

Aku menyipitkan mata berkata, “Karena aku lebih tampan dari dia!”

Aku hanya berbicara sembarangan.

“Narsis!”

Isyana juga tersenyum, dia tahu aku sedang bercanda.

Aku dan Isyana sambil bercanda, sambil menari. Sedangkan Don Juan sedang menuang wine, dia berdiri di tepi, pandangan dingin matanya menatap kami. Dia sekarang pasti sangat kesal denganku.

Satu lagu berakhir, aku dan Isyana kembali ke tempat tadi. Kalin juga kembali membawa partnernya, dia berjalan ke sampingku, berbisik ditelingaku, “Ugie, kamu berani sekali. Apa kamu lupa apa yang aku katakan padamu? Rendah hati! Kamu malah sebaliknya, semakin menyombongkan diri, aku lihat kamu benar-benar tidak ingin bergabung dengan PT. Nogo Internasional lagi”

Peringatan Kalin tentu saja aku ingat. Tapi aku tidak mungkin hanya karena kata-kata dia, aku belum melihat buktinya. Seperti kura-kura, tidak bersuara bersembunyi dalam cangkang. Itu bukanlah gayaku.

Satu lagu berakhir, penyanyi turun dari panggung diiringi suara tepukan tangan.

Tapi Don Juan tidak mengundang Isyana untuk menari. Dia adalah orang yang memiliki harga diri tinggi. Hari ini didepan banyak orang menerima perlakuan buruk, meskipun dia tahu lagu ini Isyana pasti akan menari bersamanya. Tapi dia juga tidak bisa menurunkan egonya, datang mengundang Isyana.

Mengikuti irama musik, Isyana berbalik berbisik,”Ugie, aku pergi mengundang Don Juan menarikan satu lagu”

Isyana bisa pergi menyapa sudah merupakan kehormatan untukku, lagi pula dia masih berbicara dengan nada diskusi. Jika aku masih tidak setuju, maka akan sedikit tidak tahu diri.

Musik di panggung sangat emosional, mengikuti alunan musik, seorang wanita yang memakai rok denim, memakai topi berjalan ke atas panggung. Melihat penampilannya yang penuh dengan jiwa muda, aku tertawa. Penyanyi wanita ini, adalah Elisna.

Aku buru-buru melambaikan tangan ke arah panggung, sayangnya Elisna tidak melihatku.

Orang-orang mulai masuk lagi. Dan aku terus melihat ke panggung, menunggu untuk menikmati nyanyian Elisna.

Ini adalah lagu romantis yang terdengar akrab di telinga, mengikuti intro di depan yang berakhir. Elisna memegang mikrofon, mulai bernyanyi. Tapi saat dia membuka mulut, membuatku terkejut. Tidak hanya aku, orang-orang yang sedang menari, juga menghentikan gerakan kaki mereka, dengan bengong melihat ke panggung.

Mendengar suara rendah Elisna, menggunakan sebuah suara basah, suara seraknya terdengar meraung.

“Tempat yang kita tinggali, seperti sebuah tempat sampah, orang-orang seperti serangga

Disini kamu berjuang dan aku merebut, yang dimakan adalah hati nurani

Yang dikeluarkan adalah pemikiran”

Lagu ini sangat terkenal, juga memiliki gaya rock yang hebat, pada akhirnya dilarang untuk diputar, namanya tempat sampah. Seharusnya menyanyikan satu lagu romantis, tapi saat Elisna membuka mulut, tiba-tiba berubah menjadi menyanyikan lagu tempat sampah. Ini membuat semua orang terkejut sampai menutup mulut.

Ini bukan datang untuk menghibur, tapi jelas-jelas datang untuk mengacaukan!

Bahkan grup musik di belakang menjadi panik. Mereka tidak menyangka, Elisna bisa tiba-tiba menyanyikan lagu ini. Bahkan tidak cocok sama sekali dengan tempo mereka.

Don Juan yang masih berada di tengah tarian melotot, wajahnya menjadi gelap menakutkan, dia menunjuk bawahan disampingnya, berteriak berkata,”Suruh dia turun sekarang! Siapa yang mengundang dia”

Beberapa pelayan buru-buru naik ke panggung. Mereka ingin mengusir Elisna.

Dan di atas panggung, Elisna menatap Don Juan dengan dingin. Dia tiba-tiba membuang jauh mikrofon, tertawa dingin berkata:”Tidak perlu kamu usir, aku bisa pergi sendiri. Tidak ada yang bersedia bernyanyi di tempat sampah kalian. Presdir Romino, apa kamu tahu? Kalian adalah serangga-serangga itu, apakah kamu mengerti?”

Sambil berkata, Elisna sekali lagi tertawa dingin ke arah Don Juan, dengan anggun berbalik pergi. Meninggalkan beberapa pelayan, dengan bodoh berdiri di atas panggung.

Don Juan menggenggam tangannya keras, bibirnya marah sampai berubah warna menjadi ungu. Tubuhnya sedikit gemetar.

Sebenarnya wajar dia marah, ini adalah pertama kalinya SHOPI mengadakan acara. Dan dia kehilangan wajahnya. Pertama mengganggu tarian pertama dia dengan Isyana. Lalu, dimaki oleh Elisna di atas panggung, membuat orang-orang merasa aneh.

Aku juga merasa aneh. Elisna jelas-jelas adalah artis yang diundang oleh SHOPI. Dia memperoleh uang dengan menyanyi, kenapa tiba-tiba bisa berbalik? Dan dia tadi melawan Don Juan mengatakan beberapa kata itu, seperti sudah kenal dengan Don Juan. Apakah mungkin mereka memang ada hubungan sebelumnya? Untuk sementara, aku tidak bisa berpikir ada apa ini sebenarnya. Sepertinya hanya bisa mencari cara bertanya pada Elisna.

Pembawa acara sudah naik ke panggung, mulai menghibur orang-orang yang terkejut. Lagu baru sudah dimainkan, dia mulai menyanyikan ulang lagu tadi.

Orang-orang mulai menari lagi. Tapi Don Juan sudah tidak memiliki minat, wajah dia gelap, berdiri di samping, meminum wine di gelas dengan tegukan besar. Bisa dilihat, kemarahan dia tidak kecil lagi, tapi benar-benar marah besar!

Isyana juga tidak mengundang Don Juan lagi. Dia berdiri di sampingku, berbisik bertanya padaku,”Ugie, penyanyi wanita tadi adalah wanita yang di bar tempat langganan kita?”

Aku mengangguk. Isyana dengan penasaran meliriku sekilas, dia bertanya lagi,”Kamu tahu dia mau datang?”

Aku mengangguk lagi. Tapi jika melihat dari ekspresi Isyana, aku tiba-tiba mengerti kenapa dia bertanya seperti itu. Aku berbalik bertanya padanya,”Isyana, kamu tidakberpikir aku sudah berdiskusi dengan dia sebelumnya kan?”

Isyana diam, tapi dia terus melihatku. Aku mendengus, menggeleng,”Tenang saja, walaupun sebagaimana aku tidak suka pada Don Juan, aku akan menghadapinya langsung, tidak akan menggunakan cara seperti ini, kamu merasa apakah aku begitu kekanak-kanakan?”

Isyana melihatku, dia sedikit tersenyum. Tapi dia berbisik padaku,”Ugie, apakah Don Juan dan wanita itu saling kenal?”

Aku menggeleng. Hal ini aku juga merasa aneh.

Melihat aku tidak tahu apa yang terjadi, Isyana berkata lagi,”Ugie, aku pergi melihat Don Juan. Dia sekarang pasti sedang kesal, bagaimana pun juga harus pergi menghibur dia”

Kata-kata Isyana tidak keluar dari perkiraanku. Dia orangnya memang seperti ini, polos dan baik hati.

Aku bersandar, sambil minum wine. Sambil melihat kerumunan orang-orang yang menari. Dan Kalin sedang berdiri dan berbicara sangat seru dengan seseorang. Aku tiba-tiba mengingat satu hal, cepat-cepat melambaikan tangan padanya, menyuruh dia kemari. Kalin melirik kearahku sebentar, lalu dia sedikit mengangguk. Lalu menyapa orang yang sedang mengobrol dengannya, memutar pinggang rampingnya, dan dengan penuh menggoda berjalan kemari.

Novel Terkait

Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu