Love And Pain, Me And Her - Bab 333 Lamaran Yang Ditolak

Don Juan tetap tidak berdiri, dia masih berkata dengan tersenyum, “Isyana, aku menyerahkan diriku kepadamu. Ke depannya biarkan aku yang menjagamu, ok?”

Melihat Don Juan tidak berdiri, Isyana juga membiarkannya. Kemudian Isyana menunduk dan menatap Don Juan yang sedang berlutut dengan satu kaki, lalu Isyana pun berkata, “Don Juan, apakah kamu sedang melamarku?”

Perkataan Isyana, membuatku menjadi tidak tenang. Firasat yang tidak menyenangkan. Seketika otakku memanas, dan segera ingin bergegas ke sana. Untuk memberitahu Isyana, agar tidak menerima lamaran Don Juan.

Tetapi aku tetap saja tidak bertindak, bukan tidak ingin, melainkan tidak boleh. Karena aku mengetahui, kejadian hari ini memang akan terjadi. Yang dapat memutuskannya hanyalah Isyana sendiri.

Pertanyaan Isyana, membuat Don Juan melihat terdapat sebuah harapan. Don Juan segera tersenyum dan mengangguk, “Isyana, aku sedang melamarmu. Jika kamu bersedia, kita dapat mengadakan acara pernikahan pada besok. Aku pasti akan memberikan pernikahan yang paling romantis dan mewah untukmu”

Don Juan masih belum selesai berkata, Isyana tiba-tiba tersenyum. Senyumannya, seperti pisau, yang menusuk ke dalam hatiku, yang membuatku hampir tidak dapat bernafas.

Isyana mengatakan, “Don Juan, kamu bukan sedang melamarku, kamu sedang membeli barang, kamu menggunakan uang untuk membeliku!”

Perkataan Isyana membuat orang yang berada di sekeliling merasa kaget. Bahkan aku juga tidak memikirkan Isyana akan tiba-tiba berkata seperti ini.

Don Juan menatap Isyana dengan bengong. Isyana juga mulai beremosi, suaranya menjadi tinggi, dan menatap Don Juan dengan dingin, kemudian Isyana berkata, “Don Juan, apakah kamu merasakan PT. Nogo sudah seperti ini, dan aku pasti harus menikah dengan kamu. Apakah hanya menikah dengan kamu, aku baru dapat mempertahankan PT. Nogo, dan terus menikmati kehidupan yang mewah? Betul?”

Don Juan menjadi bengong, dia baru saja ingin menjelaskannya. Tetapi sayang sekali, Isyana tidak memberikan kesempatan kepadanya, dan terus berkata, “Tetapi aku memberitahumu, kamu salah, Don Juan! Jangan katakan PT. Nogo bangkrut, jika aku menjual semua hartaku, dan menjadi seorang pengemis, aku juga tidak akan menjual diriku. Untuk mendapatkan kehidupan yang mewah. Don Juan, kelakuanmu pada hari ini membuatku merasa sangat benci! Dengarkan dengan baik, sangat! Aku bukan barang, yang dapat dibeli oleh kamu dengan akta-akta itu. Aku adalah orang, aku adalah orang yang berperasaan. Aku mempunyai suka dan duka, dan juga cinta dan benci”

Don Juan menjadi bengong. Wajahnya terlihat canggung, dia pun berdiri, dan menarik tangan Isyana, kemudian dia berkata dengan cemas, “Isyana, kamu mendengarkanku terlebih dahulu, kamu salah paham terhadap maksudku, dengarkan penjelasanku dulu!”

“Aku tidak ingin mendengarnya!”

Isyana berteriak, dan menarik tangannya dari genggaman Don Juan. Isyana menatap Don Juan dengan marah, kemudian dia berkata, “Aku memberitahumu, Don Juan. Kamu harus mengetahui identitasmu, kamu adalah pemilik SHOPI Advertising. Tetapi sini adalah PT. Nogo, kenapa kamu menyuruh karyawan PT. Nogo untuk mendengarkan perintahmu, dan menyuruh mereka untuk menemanimu melakukan semua ini? Hanya karena kamu memiliki uang? Aku bertanya padamu, saat ini kamu menganggap PT. Nogo sebagai apa? Apakah menjadi kebun rumahmu? Kamu dapat datang ke sini sesuka hatimu, dan memberikan perintah di sini? Aku memberitahumu, sejak hari ini, PT. Nogo tidak menyambutmu!”

Kemudian, Isyana berbalik dan menatap karyawan yang ada di samping tangga, dia berkata dengan dingin, “Sejak hari ini, siapa yang memperbolehkan orang dari SHOPI Advertising masuk ke dalam gedung ini, maka orang itu tidak perlu datang bekerja lagi! Dan juga, karyawan yang mengikuti kegiatan tadi, bonusnya di kuartal ini semuanya akan dipotong!”

Setelah itu, Isyana segera naik ke atas. Don Juan masih belum menyerah, dia menghampiri Isyana, dan berkata, “Isyana, kamu mendengarkan aku dulu”

Isyana marah! Isyana tiba-tiba mengangkat tangannya, dan akta-akta yang ada di dalam kotak Don Juan terbang ke mana-mana.

Semua orang yang ada di sekeliling tertegun! Meskipun Isyana tampak dingin pada biasanya. Tetapi Isyana jarang beremosi di dalam perusahaan. Seketika membuat semua orang merasa kaget.

“Isyana! Kamu terlalu keterlaluan!”

Don Juan sejak kecil, juga tidak pernah diperlakukan dengan seperti ini. Don Juan juga marah! Tetapi, yang dia hadapi saat ini adalah Isyana. Isyana sama sekali tidak peduli dengannya, dan masuk ke dalam gedung tanpa melihatnya.

Melihat Isyana masuk, karyawan PT. Nogo juga tidak berani mendengarkan perkataan Don Juan lagi. Mereka pun masuk ke dalam gedung dengan tergesa-gesa. Don Juan pun sedang memungut aktanya di atas lantai.

Don Juan dengan wajah yang dingin, memelototi pintu utama PT. Nogo, dengan mengepalkan tangannya.

Semua ini, membuat aku merasa senang. Tetapi aku merasa tubuhku sedikit lemas, seperti baru pulih dari penyakit yang parah. Aku pernah memikirkan n kali kejadian ini, tetapi aku tidak memikirkan bahwa, lamaran ini, akan berakhir dengan seperti ini.

Aku dan Deren juga pergi. Sambil berjalan aku memikirkan semua kejadian yang barusan terjadi.

Tiba-tiba, Deren bertanya kepadaku dengan pelan, “Pak Ugie, jika tadi orang yang melamarnya adalah kamu, apakah Presdir Mirani akan menerimanya?”

Melihat Deren, aku tersenyum sejenak. Pertanyaan ini sungguh menarik.

Aku memikirkannya sejenak, dan menggelengkan kepalaku, “Tidak akan!”

“Kenapa?”

Deren bertanya.

Aku tersenyum pahit dan menggelengkan kepalaku. Hingga kejadian tadi, aku baru memahami pemikiran Isyana pada saat ini. Semua yang dilakukan oleh Don Juan, tidak dapat menyentuh hati Isyana. Melainkan membuat Isyana merasakan terhina. Saat ini jangan katakan Don Juan, jika aku yang melamar Isyana, hasilnya juga akan sama.

Karena Isyana adalah orang yang keras kepala, dia sudah melakukan kesalahan besar dalam mengelola PT. Nogo. Pada saat ini, Isyana tidak akan menerima siapa pun dengan lamaran yang seperti ini.

Aku menghela nafas, jika aku dapat memikirkan semua ini lebih awal. Mungkin hari ini aku akan pergi ke KIMFAR, dan bukan datang ke sini untuk melihat bagaimana Isyana menolak Don Juan.

Ketika memikirkan KIMFAR, aku sedikit menyesal. Kesempatan yang begitu bagus telah disia-siakan oleh diriku, sayang sekali. Kemudian, aku mengeluarkan ponselku, dan mencoba menelepon Bong Casa. Untuk mengetahui apakah masih terdapat kesempatan untuk bertemu dengan Ketua Dewan Direksi Hartono.

Ketika sedang mencari nomornya, ponselku tiba-tiba berdering. Kalin yang meneleponku, kemudian aku pun mengangkatnya, dan terdengar suara Kalin yang sedang menertawakanku, “Ugie, kamu juga terlalu tidak berguna?”

“Kenapa?”

Aku bertanya kepadanya.

“Aku mengira kamu akan menghampiri mereka, tidak disangka kamu hanya bersembunyi di belakang, dan menyaksikannya dengan diam-diam. Kalau begitu untuk apa kamu pergi ke sana? Lebih baik aku merekamnya dan mengirimkan kepadamu saja”

Sambil berkata, Kalin tertawa lagi. Aku juga tidak menjelaskan kepadanya, dan segera berkata, “Kalin, aku masih terdapat urusan lagi. Nanti kita baru bertelepon lagi”

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu