Love And Pain, Me And Her - Bab 430 Pertaruhan

Ditengah keramaian, Don Juan adalah paling menonjol. Dia berdiri ditengah ruang konferensi, merasa puas dan berbicara dengan beberapa bos. Kelebihan terbesar Don Juan yaitu angkuh. Saat berbicara dengan para bos ini, dia juga sangat sombong dan terlihat memberontak. Sedikit mendongakkan kepala, dan membelakangkan tangannya. Yang mengobrol dengannya sepeti bukan senior dari dunia iklan, malah terlihat seperti bawahannya.

Saat aku masuk pintu, Don Juan langsung melihatku. Bibirnya mencibir, tersenyum dingin dan aku sama sekali tidak melihat dia, langsung berjalan kearah tempat duduk Amori dan beberapa orang lainnya.

Baru saja duduk, langsung melihat Lulu mengerucutkan mulutnya dan terlihat sangat marah. Aku merasa aneh, tanya padanya, “Lulu, kamu kenapa?”

Bisa dikatakan disini tidak ada yang berani menyinggung gadis ini, mengapa dia marah?

Lulu sangat marah dan tidak berbicara. Amori disebelah menjelaskan, “Don Juan SHOPI baru saja datang dan mengatakan hal yang tidak enak didengar, beberapa perkataannya ditujukan kepada Lulu.”

Setelah aku dengar, dalam hati tersenyum dingin sesaat. Aku tahu sebelumnya Don Juan ingin membeli Lulu. Lagian Lulu adalah orang terkenal saat dia menjadi orangnya Isyana Mirani. Sayangnya, gadis Lulu ini memang terlihat menyetujui Don Juan, tapi kenyataannya dia tidak mempedulikan perkataanya sama sekali. Dan sekarang, Lulu juga sudah join denganku. Pastinya Don Juan sangat tidak puas dengannya.

Aku menepuk pundak Lulu dengan ringan, tersenyum sedikit, “Lulu, tidak perlu mempedulikan dia. Dia adalah seekor anjing gila, sampai disiapa menggigit siapa.”

Sebelum aku selesai berbicara, Deren tiba-tiba berkata pelan, “pak Ugie, kamu berkata anjing gila, sepertinya dia ingin datang menggigitmu.”

Aku tertegun. Berbalik dan melihat, langsung melihat Don Juan sedang berjalan kearah kami.

Yang perlu diakui adalah, Don Juan memang sangat tampan. Tetapi ada senyuman mengejek dari wajahnya. Dia sambil melihatku sambil pelan-pelan berjalan kearahku.

Aku juga tersenyum dingin, memiringkan kepala berdiri ditempat menunggunya.

Sesampainya disampingku, Don Juan melihat Lulu yang penuh emosi terlebih dahulu. Baru angkat kepala melihatku dan berkata, “Ugie, sebenarnya kamu masih lumayan, sekarang sudah bisa melakukan penawaran bersamaan denganku.”

Perkataan Don Juan sangatlah sombong. Dimatanya, aku adalah karakter yang bukan saingannya. Tapi aku juga harus mengakuinya, perkataannya sangat masuk akal. Berdasarkan latar belakangnya dan kedudukannya, sejak dulu, aku tidak ada memenuhi syarat untuk melawannya secara langsung. Seiring berjalannya waktu, segala sesuatu bergantian berputar. Akhirnya aku sekarang sudah bisa naik panggung, menduduki meja VIP, menjadi lawan dengannya.

Melihat Don Juan, aku terkekeh, memiringkan kepala, berkata dengan sedikit meremehkan, “ Direktur Romino ! Kamu sepertinya sudah berpikir kamu yang paling tinggi? Aku sama sekali tidak merasa aku betapa mulianya melakukan penawaran bersamaan denganmu. Dan lagi dimataku, penawaran kali ini, kamu hanyala pelapis saja.”

Selesai aku berkata, Don Juan tertawa kerasa. Suara ketawanya sangat keras, pandangan sekitar semuanya memandang kearah kami. Selanjutnya, wajah Don Juan berubah, mengangkat sudut bibir, berkata dengan jijik, “Ugie, kamu sangat percaya diri. Kalau begitu kita taruhan saja?”

Aku memiringkan kepala, melihatnya dan bertanya, “taruhan apa?”

Don Juan berkata dengan sangat percaya diri, “penawaran kali ini, jika siapa yang kalah, langsung menutup perusahaannya, keluar dari kota ini. Bagaimana, berani taruhan?”

Selesai Don Juan berkata, Lulu disamping menarik-narik bajuku. Dia takut aku gegabah, menyetujui Don Juan. Jika kalah, maka tempat kerja yang susah payah kami bangu akan langsung hilang.

Aku menatap Don Juan, pelan-pelan menggelengkan kepala dan berkata, “ Direktur Romino , ini tidak ada berani atau tidak. Tapi pantas atau tidak bertaruhan denganmu.”

“pasti tidak berani!”

Saat Don Juan berkata, dia berbalik dan melihat para senior periklanan. Berkata dengan angkuh, “hari ini sangat banyak rekan industry periklanan disini, jika kamu Ugie berani menyetujui pertaruhan kali ini, aku mengundang para senior menjadi saksi. Jika kamu menang aku tutup perusahaan, jika aku menang kamu yang tutup perusahaan. Jika kita berdua sama-sama tidak mendapatkan penawaran ini, jadi dianggap kita seri, bagaimana?”

Don Juan sukses menarik perhatian orang. Rekan-rekan industri periklanan, semuanya melihat keramaian dan tidak berpikir bahwa terjadi masalah yang besar. Ada yang langsung mengatakan, “aku rasa taruhan ini sangat adil, kita semua tahu kemampuan periklanan SHOPI. Pak Ugie menggunakan nama Nogo untuk melakukan penawaran, tapi Nogo sekarang hanya tinggal nama. tutup atau tidak itu sudah tidak masalah.”

Setelah dia berkata, semuanya tertawa terbahak-bahak.

Aku juga tertawa, menggosok-gosok hidung. Menatapi Don Juan, aku mengatakan sekali lagi, “ Direktur Romino , bukannya aku tidak berani bertaruhan denganmu, tapi kamu sama sekali tidak pantas bertaruhan denganku. Kamu seorang yang berubah-ubah, bagaimana aku bisa mempercayaimu?”

Aku langsung bersarkasme, membuat wajah Don Juan langsung berubah. Dia melototiku, dan aku tidak peduli, melanjutkan berbicara, “ Direktur Romino , kamu jangan lupa. SHOPImu sebelumnya kalah dengan temanku Robi. Kamu saat itu tidak menerimanya, kemudian kabur sendirian. Setelah masalah selesai, kamu berpura-pura tidak ada masalah yang terjadi. Bagaimana bisa aku mempercayai orang yang berkarakter seperti ini, bagaimana berani bertaruhan denganmu?”

Beberapa tahun ini SHOPI tidak sedikit menyinggung rekan-rekan periklanan. Selesai aku berkata, seorang eksekutif sengaja mengalihkan permasalahan. Dia melihatku dan berkata, “pak Ugie, aku tidak percaya apa yang kamu katakan ini. Siapa yang tidak tahu, pak Don Juan adalah seorang yang menepati janji. Bagaimana mungkin dia tidak menepati janji? Aku malah merasa kamu sembarangan bicara.”

Orang ini memang terlihat membantu Don Juan berkata, tapi kenyataannya dia sengaja memanas-manaskan keadaan.

Aku terkekeh, melihat Don Juan dan berkata, “ Direktur Romino , semua yang aku katakana ini benar atau tidak?”

Wajah Don Juan memucat, matanya melotot dengan besar, menatapku dengan kejam. Dia tidak berkata, orang yang disamping juga ikut meramaikan, “hal seperti ini mana mungkin Direktur Romino yang melakukannya? Direktur Romino , asalkan kamu buka mulut, kami semua percaya padamu.”

Aku tetap tersenyum dingin. Sekali berbalik, Lulu dengan cepat memberikanku ponsel yang baru saja aku letakkan dimeja. Aku membuka kontak telpon, sambil tersenyum dan berkata, “ Direktur Romino , begini saja, aku akan memanggil temanku untuk datang. Dia memiliki rekaman suara dan rekaman video. Asalkan kamu sudah menyelesaikan pertaruhan diantara kalian, selanjutnya kamu ingin bertaruhan apapun, aku akan bertaruhan denganmu!”

Tentu saja Don Juan tidak berani, wajahnya berubah drastis, tapi tidak bisa mengelak, dalam sekejap dipaksaku hingga membisu.

“para eksekutif , sedang membicarakan apa?”

Didepan pintu, tiba-tiba terdengar suara Sutan. Berbalik, langsung terlihat Wulandari dan Sutan membawa beberapa pekerja, saling merangkul dan masuk.

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu