Love And Pain, Me And Her - Bab 337 Konferensi Pers

Setelah melihat waktu, sekarang belum jam dua belas. Konferensi pers akan diadakan pada pukul satu lewat. Aku memutuskan untuk pergi ke lokasi konferensi pers terlebih dahulu, mana tau bisa mendapatkan kesempatan baru.

Karena tidak ada kartu kamar, sehingga tidak dapat naik lift. Aku hanya bisa menunggu ada orang naik lift di pintu masuk lift kemudian mengikutinya naik. Konferensi diadakan di ruang konferensi multifungsi di lantai sepuluh.

Begitu memasuki ruangan, aku melihat beberapa orang sedang sibuk mendekorasi tempat konferensi pers. Aku berdiri di samping melihat sejenak, dan menemukan bahwa beberapa dari orang-orang ini mempunyai kartu kerja dan ada yang tidak. Setelah memperhatikan sebentar, aku menemukan bahwa karyawan yang mempunyai kartu kerja adalah karyawan KIMFAR. Sedangkan yang tidak adalah adalah staf hotel.

Aku memutuskan untuk melangkah maju dan mengikuti mereka. Dan kadang-kadang juga mengobrol beberapa kata dengan orang-orang ini. Tidak satu pun dari orang-orang ini yang memperhatikan identitasku. Kuncinya adalah bahwa orang-orang KIMFAR mengira aku adalah anggota staf hotel, dan staf hotel menganggap aku adalah staf KIMFAR.

Aku mengikuti mereka sibuk sepanjang waktu hingga ada wartawan yang datang. Aku baru mencari sebuah sudut untuk duduk. Menunggu konferensi pers dengan tenang. Menurut asumsi aku sebelumnya, begitu konferensi pers berakhir, aku akan melangkah maju untuk bertemu dengan Pak Hartono. Lagi pula, selain dari kesempatan ini, aku takut tidak ada kesempatan lain untuk bertemu dengannya lagi.

Tetapi ketika konferensi pers dimulai tepat waktu, aku baru menyadari bahwa aku salah lagi. Ketika Pak Hartono muncul, dia dikelilingi oleh banyak orang. Aku menebak sampai acara selesai aku juga tidak tidak dapat menemui beliau.

Pak Hartono masuk bersama seorang selebritis. Begitu mereka masuk, langsung dimeriahkan oleh tepuk tangan. Aku juga bertepuk tangan dengan konyol. Tetapi ada kepahitan di hati yang tidak dapat diungkapkan, karena sebelumnya aku tidak memikirkan cara pertemuan, sehingga mungkin sangat sulit bertemunya.

Tidak ada bedanya dengan konferensi pers lainnya. Tetap sama seperangkat prosedur, memperkenalkan produk, memperkenalkan dukungan selebriti, kemudian menandatangani kontrak. Terakhir, ada sesi untuk menjawab pertanyaan dari wartawan.

Pada sesi terakhir menjawab pertanyaan dari wartawan, sepenuhnya dipersiapkan untuk selebritis populer ini. Dari awal, para wartawan mulai mengangkat tangan. Kemudian mengajukan segala macam pertanyaan tentang selebritis ini.

Pak Hartono yang dewasa dan bijaksana duduk di meja depan, tersenyum dan mendengarkan berbagai gosip yang diajukan oleh para wartawan. Dia tampaknya tidak terkejut bahwa tidak ada yang bertanya tentang KIMFAR, hanya tersenyum melihat apa yang sedang terjadi di lokasi.

Sebenarnya aku sangat berharap bahwa Pak Hartono dapat melihatku. Sayangnya, aku duduk di sudut dan terdapat banyak orang yang hadir di lokasi. Pak Hartono sama sekali tidak melihat ke arahku.

Seorang wartawan yang memakai kacamata besar di sebelahku sudah mengangkat tangan berkali-kali, akhirnya tiba gilirannya untuk bertanya. Dia mengambil mikrofon nirkabel dari depan dan menatap selebritis yang berada di atas panggung dan bertanya,

"Halo, mantan pacarmu baru-baru ini mengatakan di Internet bahwa kamu pernah selingkuh selama pacaran. Aku ingin tahu, bagaimana kamu merespons masalah ini?".

Setelah wartawan ini mengeluarkan pertanyaan ini, terdapat ledakan tawa di lokasi kejadian. Aku baru menyadari bahwa reporter ini begitu jahat. Di depan khalayak umum mengajukan pertanyaan yang memalukan ini. Wajah selebriti perempuan itu langsung menjadi suram, dia belum menjawab. Pembawa acara di samping segera berkata,

"Hari ini adalah acara penandatanganan Lady Diana atas kontrak dengan KIMFAR. Aku harap pertanyaan para wartawan dapat dipusatkan pada kegiatan hari ini. Dan satu pertanyaan terakhir. Teman wartawan ada yang ingin bertanya?".

Beberapa wartawan mengangkat tangan satu demi satu. Otakku tiba-tiba bersinar dan mengambil mikrofon dari reporter di sebelahku. Aku langsung berdiri tegak, berteriak pada pembawa acara di atas panggung, "Halo, aku ingin bertanya".

Lagi pula, pembawa acara belum mulai memanggil orang, aku langsung mengambil mikrofon dan berdiri terlebih dahulu. Tindakan aku yang mendadak ini membuat semua pandangan tertuju padaku.

Pak Hartono juga melihat ke arahku. Ketika dia melihat bahwa itu adalah aku, aku melihat dengan jelas bahwa dia mengernyitkan alis. Tapi aku tidak bisa berpikir terlalu banyak lagi, sehingga aku langsung berkata,

"Pak Hartono, Lady Diana , dan pembawa acara, halo semuanya! Pertama-tama, aku ingin mengklarifikasi kepada semua orang bahwa aku bukan seorang reporter".

Setelah aku mengatakan hal ini, para reporter di sekitar aku berdengung. Reporter yang mengenakan kacamata di sebelahku bergumam, "Kamu bukan seorang reporter, mengapa kamu ikut mengacaukan? Lebih baik pertanyaannya untukku".

Aku tidak peduli dengan suara-suara di sekitarku. Aku terus berkata, "Aku memperkenalkan diri dulu! Aku adalah pencetus program sponsor tabel makanan BOSS dari timur, dan namaku adalah Ugie. Program tabel makanan BOSS adalah sebuah kegiatan amal untuk membantu siswa miskin dan anak-anak terlantar".

Sebelum aku selesai berbicara, pembawa acara segera menyela dan berkata, "Bapak ini, kami mendukung kamu dalam melakukan kegiatan amal, tetapi hari ini adalah konferensi pers dukungan Lady Diana atas produk KIMFAR. Untuk kegiatan amalmu, aku rasa lebih baik kita bicarakan nanti. Dan satu lagi, kamu bukan reporter serta bukan anggota staf. Bagaimana kamu bisa masuk ke lokasi?".

Ungkapan pembawa acara sangat sempurna. Karena ketika aku mulai berbicara, aku langsung mengatakan kegiatan amal. Dia tidak mau mengatakan terlalu detail sehingga mengatakan akan dibahas nanti. Sebenarnya, dia hanya ingin menyela perkataanku. Kemudian, dia juga meragukan identitasku. Aku dapat melihat dengan jelas keraguannya. Penjaga keamanan di pintu sudah berjalan ke arahku.

Aku mengetahui bahwa aku harus mengatakannya dengan cepat. Kalau tidak, kemungkinan akan diusir oleh penjaga keamanan.

Aku buru-buru berkata, "Tolong dengarkan aku dulu! Karena Perusahaan KIMFAR telah menyumbangkan sejumlah uang untuk rencana tabel makanan kami. Para siswa yang mendapatkan bantuan ini menyuruh aku untuk mengundang Pak Hartono untuk bergabung dalam acara syukuran beberapa hari lagi. Mereka ingin berterima kasih kepada dermawan mereka secara langsung".

Aku berjuang dan mulai mengarang cerita. Tetapi kebohonganku tidak berlebihan, setidaknya aku bisa menyambungkannya. KIMFAR memang telah menyumbang, tetapi bukan pusat KIMFAR, namun cabangnya Bong Casa.

Ketika aku mengatakan hal ini, pembawa acara juga tercengang. Dia melirik Pak Hartono, dan Pak Hartono menatapku seperti biasa, dengan tenang menatapku. Tampaknya semua yang aku katakan ini tidak ada hubungannya dengan dia.

Aku hanya bisa terus berkata, "Awalnya aku pergi ke Perusahaan KIMFAR untuk mencari Pak Hartono. Tapi beliau tidak berada di tempat. Kemudian aku mendengar bahwa beliau sedang mengadakan pertemuan di sini. Sehingga aku sengaja datang ke sini. Aku ingin menggunakan konferensi pers untuk mengucapkan beberapa kata. Perusahaan yang memiliki hati nurani seperti KIMFAR masih memperhatikan kelompok-kelompok yang kurang beruntung di masyarakat pada saat perusahaan tumbuh dan berkembang. Rasa tanggung jawab sosial tersebut perlu dipromosikan oleh media yang hadir."

Aku benar-benar tidak punya pilihan selain memuji KIMFAR. Tetapi kata-kataku tidak menimbulkan reaksi para media ini. Tujuan mereka hari ini bukan KIMFAR, tetapi selebritis tersebut. Tidak masalah apakah mereka merespons atau tidak bagiku. Karena aku hanya ingin Pak Hartono merespons saja.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu