Love And Pain, Me And Her - Bab 327 Bangkrut

Saat memasuki pintu, dia sambil tersenyum menyapa Bibi Salim dan Isyana dengan sopan. Bibi Salim juga tidak berdiri, dan hanya menunjuk sofa diseberangnya dan berkata,

“Elisna, silahkan duduk”

Asisten Elisna itu tidak duduk. Dia berdiri ditempat, menatap Bibi Salim dengan hormat, sambil tersenyum berkata, “Bibi Salim, aku hari ini datang karena ada suatu masalah yang ingin dilaporkan kepada Anda”

Asisten Elisna belum selesai berkata, Bibi Salim tersenyum dingin, “Elisna, apakah kamu salah? Aku bukan pemimpin kamu, apa yang bisa kamu laporkan padaku?”

Bisa dirasakan, Bibi Salim sama sekali tidak memberikan kesempatan pada asisten Elisna. Tampaknya ada sedikit permusuhan. Dan asisten Elisna tidak peduli, dia masih berkata dengan hormat, “Bibi Salim, dalam hatiku, anda selalu menjadi Presiden Salim ku. Masalahnya begini, baru saja, sekelompok pekerja migran dari perusahaan asing datang ke perusahaan”

Perkataan Asisten Elisna membuat kami bertiga sangat terkejut. Dihari waktu aku memulai bisnis, setelah mengirim para pekerja pergi, dua hari ini mereka tidak ada kabar. Aku kira mereka telah pulang menunggu kabar, tidak disangka ternyata mereka pergi Grup Djarum.

Bibi Salim mengerutkan kening, dia bertanya pada asisten Elisna, “Untuk apa mereka datang ke perusahaan?”

Asisten Elisna masih dengan sopan menjawab, “Menurut orang yang memimpin mereka berkata, mereka tahu ketua dewan direksi Mirani adalah ayah Presdir Mirani. Karena PT. Nogo menunggak gaji mereka, jadi mereka datang ke perusahaan. Ingin meminta ketua dewan direksi Mirani menggantikan Presdir Mirani untuk membayar utang itu.”

Beberapa kata dari asisten Elisna, membuat raut wajah Bibi Salim berubah. Dia dengan benci berkata, “Keterlaluan, ini benar-benar keterlaluan!”

Aku tahu, alasan mengapa Bibi Salim memiliki reaksi yang besar. Alasan utama bukan karena para pekerja migran itu, tetapi di mantan suaminya, ketua direksi utama Mirani. Bibi salim adalah seorang wanita yang hebat, tetapi sekarang, dia sudah kehilangan wajah didepan mantan suaminya. Ini membuat emosiku diluar kendali.

Aku menatap Bibi Salim dengan khawatir. Baru saja ingin membujuknya dengan beberapa kata, asisten Elisna berkata lagi, “Karena alasan kesehatan ketua direksi utama Mirani, masalah ini aku sama sekali tidak membahas dengan dia secara terperinci. Hanya memberitahu dia kondisi umum. Ketua direksi utama mengirim aku untuk datang bertanya pada anda, jika perlu, dia akan mewakili Presidir Mirani dan Anda, untuk membayarkan sejumlah uang ini kepada perusahaan asing”

Beberapa kata dari asisten Elisna, membuat Bibi Salim emosi hingga seluruh tubuh gemetar, tidak bisa berkata-kata.

Sebenarnya aku merasa ada sedikit aneh, secara logika ini adalah utang dengan nama Isyana. Berdasarkan kekuatan Grup Djarum, beberapa miliar bagi ketua direksi utama Mirani, hanya sangat sedikit saja. Tetapi dia bukan saja tidak membantu, sebaliknya mengutus asisten Elisna bertanya pada Bibi Salim. Dan juga, seharusnya bertanya pada Isyana. Dia melakukan ini, sangat jelas sengaja memprovokasi Bibi Salim.

Isyana sedikit mengkhawatirkan Bibi Salim, dia segera duduk disebelah Bibi Salim. Sambil memegang tangan Bibi Salim, khawatir bertanya, “Ma, kamu baik-baik saja?”

Bibi Salim mendorong tangan Isyana, dia mengangkat kepala melihat asisten Elisna. Dengan benci berkata, “Asisten Elisna, kamu kembali beritahu keluarga Mirani. Kami ibu dan anak walaupun mengemis dari pintu ke pintu, juga tidak akan menggunakan satu sen pun uang dia”

Begitu suara Bibi Salim terdengar, asisten Elisna langsung berkata,

“Bibi Salim, sebenarnya anda tidak perlu melakukan seperti ini. Ketua direksi utama benar-benar khawatir dan ingin membantu kalian”

“Cukup, jangan katakan lagi, kamu pergi saja!”

Saat berkata, Bibi Salim melambaikan tangan pada asisten Elisna dengan kesal. Asisten Elisna membuat ekspresi tidak berdaya, tetapi sebelum dia pergi, sengaja melihat aku sekilas.

Asisten Elisna sudah pergi sangat lama, Bibi Salim baru meredakan amarahnya. Dia melihat aku dan Isyana, sedikit menghela nafas, bertanya padaku, “Ugie, menurutmu apakah PT. Nogo masih bisa dipertahankan?”

Perkataan Bibi Salim mengejutkanku. Aku tidak menyangka bahkan Bibi Salim juga sudah tidak ada cara lagi. Aku menatap dia, dengan ragu bertanya, “Bibi Salim, anda tidak mungkin berpikir mengajukan kebangkrutan?”

Setelah kata-kataku keluar, Bibi Salim tersenyum sedih, “Tidak mengajukan kebangkrutan, apakah masih ada cara lain?”

Isyana buru-buru menyela, “Ma, Tidak bisa. PT. Nogo adalah hasil kerja keras seumur hidupmu, kita tidak bisa bangkrut begitu saja”

Bibi Salim tidak berbicara. Dia menutup matanya sedikit, berpikir dengan tenang. Aku dan Isyana tidak ada yang berani berbicara, duduk dengan tenang. Menunggu Bibi Salim.

Juga tidak tahu sudah berapa lama, tiba-tiba telepon Bibi Salim berdering. Isyana buru-buru memberikan kepada Bibi Salim, Bibi Salim mengambil dan melihat, dia duluan mengernyitkan kening, kemudian menjawab telepon, langsung berkata, “Sinar , apakah ada masalah?”

Orang yang menelepon adalah paman Isyana, Sinarmas Mirani. Apa yang dikatakan dari sana, aku tidak bisa mendengarnya. Tetapi hanya terdengar Bibi Salim berkata, “Baik, aku dan Isyana ada di rumah, kamu kesinilah”

Begitu telepon diletakkan, Isyana segera bertanya kepada Bibi Salim, “Ma, untuk apa paman menelepon?”

Bibi Salim mengelenggkan kepala, “Belum jelas, dia hanya berkata segera datang kesini, langsung berbicara padaku!”

Isyana diam-diam menganggukkan kepala.

Sekitar satu jam kemudian, Sinar bergegas berjalan masuk. Begitu tiba diruang tamu, dia langsung berkata pada Bibi Salim, “Kakak ipar , aku hari datang untuk mengaku dosa padamu. Masalah ini semua salahku, jika aku tidak mengenalkan Milu pada Isyana, PT. Nogo juga tidak akan dalam kondisi seperti ini”

Meskipun Bibi Salim dengan Djarum Mirani sudah bercerai, tetapi Sinar masih memanggilnya kakak ipar.

Begitu Sinar selesai berkata, Bibi Salim langsung menggelengkan kepala, dia dengan datar berkata, “Sinar , masalah ini tidak ada hubungannya dengan kamu. Ini sangat jelas, ada orang yang sengaja merencanakan semua ini terhadap kami ibu dan anak, setelah melewati Milu ini, masih ada Milu berikutnya yang sedang menunggu PT. Nogo. Selama PT. Nogo tidak jatuh, ada orang yang tidak akan menyerah”

Perkataan Bibi Salim membuat aku merasa sedikit aneh. Aku selalu merasa dia tampak curiga dengan lawan bicara, jika tidak dia tidak akan berkata demikian. Tetapi hal yang sangat aneh, jika dia mencurigai lawan, kenapa tidak mengatakan pada ku dan Isyana?

Sinar duduk di sofa seberang, dia menghela nafas, dengan rasa bersalah berkata, “Ai! Aku juga baru mendengar bahwa pekerja migran pergi membuat keributan ke perusahaan. Jadi aku sengaja bergegas datang kemari. Aku khawatir orang-orang itu datang mencari kerumah, kalian tidak bisa menangani”

Sambil berkata, dia menoleh menatap Isyana, bertanya lagi, “Isyana, seberapa banyak lagi uang pekerja migran yang belum diperhitungkan?”

Isyana langsung menjawab, delapan miliar lebih!”

Sinar langsung mengerutkan kening.

Dan Bibi Salim menatap Sinar , tiba-tiba berkata, “Sinar , jika boleh, bisakah kamu membantu kakak ipar mengumpulkan uang, aku ingin gaji pekerja migran, dan para pekerja terselesaikan dulu! Apalagi sebentar lagi tahun baru, uang itu tidak bisa ditunda. Untuk bunganya kakak ipar bisa memberi lebih tinggi, kita gunakan jangka waktu satu tahun. Setelah satu tahun, termasuk modal dan bunga semuanya dibayar lunas”

Setelah Bibi Salim selesai berkata, Sinar langsung melihat dia dan berkata, “Kakak ipar, tidak menyembunyikan darimu, untuk uang aku punya. Tetapi kamu juga tahu, aku tidak ada hak berbicara di rumah, adik iparmu itu . Dia”

Berkata sampai sana, Sinar tidak melanjutkan kata-katanya lagi. Dan menatap Bibi Salim dengan tidak berdaya.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu